10 Strategi Guru dalam Mengajar secara Optimal, No 2 sering di Abaikan

Salam dan pembaca yang bahagia. Teman PUSATDAPODIK.COMpada kesempatan kali ini Admin mau berbagi informasi tentang 10 Strategi Guru Dalam Mengajar Optimal, Nomor 2 yang sering diabaikan.
Tugas utama guru adalah mengajar atau menyampaikan materi pelajaran kepada siswa di dalam kelas maupun di luar kelas. Guru tidak hanya memberikan materi pelajaran begitu saja, tetapi membutuhkan strategi yang tepat agar tercipta suasana belajar yang lebih baik.
Karena salah satu keberhasilan guru dalam mengajar adalah dengan melihat perkembangan anak didiknya apakah sudah semakin baik atau belum dan memahami materi pelajaran atau belum.
Jika tidak ada perubahan yang baik atau bahkan lebih buruk pada diri siswa, baik dari segi pengetahuan maupun kepribadian, kemungkinan terjadi kesalahan dalam penyampaian materi.
Anda dapat mengevaluasi dan meningkatkan metode pengajaran yang lebih baik.
Pasalnya, dalam menyampaikan materi pelajaran diperlukan strategi yang tepat dan metode pembelajaran tertentu.
Pemilihan penggunaan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan beberapa hal seperti karakter siswa, kemampuan siswa menyerap materi, dan ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah.
Strategi Guru Agar Optimal Dalam Mengajar
Guru memiliki peran penting untuk menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih efektif dan menyenangkan.
Hal ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, tentunya akan menghadapi beberapa tantangan, misalnya kurangnya motivasi belajar siswa, kurangnya kedisiplinan siswa, dan lain-lain.
Oleh karena itu, guru harus memiliki strategi mengajar yang tepat agar pembelajaran berjalan dengan optimal dan optimal.
Berikut beberapa strategi yang bisa digunakan dalam mengajar yang kami kutip di laman blog.kejarcita.id, yaitu:
1. Menarik Perhatian Siswa
Langkah yang paling penting bagi guru untuk mengajar secara optimal adalah menarik perhatian siswa.
Dengan menarik perhatian siswa, Anda menanamkan rasa ketertarikan siswa untuk menyukai materi pelajaran yang akan disampaikan.
Jika siswa tertarik dan menyukai materi pelajaran yang diajarkan, maka suasana kelas juga akan menyenangkan.
Dengan suasana kelas yang menyenangkan, guru dan siswa akan melakukan kegiatan belajar mengajar dengan maksimal.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian siswa, misalnya menggunakan media pembelajaran yang menarik, pembelajaran berbasis permainan bermain, dan lain-lain.
2. Review Pembelajaran Kembali
Review pelajaran atau pengulangan diperlukan sebagai syarat untuk memastikan siswa menguasai materi yang telah diberikan.
Daya pemahaman siswa juga bervariasi sehingga tidak semua siswa dapat langsung memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan sekali penjelasan.
Oleh karena itu, untuk mengakomodir pemahaman siswa yang belum merata, Anda dapat meninjau kembali atau mengulang kembali materi yang telah diberikan.
Anda juga harus memastikan bahwa siswa memahami materi, dengan menanyakan apakah ada sesuatu yang mereka tidak mengerti atau tidak.
Karena pemahaman siswa bisa menjadi kesuksesan Anda dalam mengajar.
3. Humoris dan Tidak Kaku
Dalam hal ini, bukan berarti guru menjadi pelawak. Namun saat mengajar, guru juga diharapkan memiliki unsur humor atau lelucon agar dapat membangun suasana kelas.
Suasana kelas tidak kaku, monoton, dan akrab. Guru dapat menyelingi materi pelajaran diselingi dengan humor dan lelucon.
Namun pastikan Anda tidak terlalu banyak membuat lelucon, misalnya dengan menggunakan salah satu siswa sebagai bahan lelucon.
Jangan terlalu sering bercanda, sesekali harus serius agar siswa paham dengan materi yang diberikan.
4. Menjelaskan Tujuan Pembelajaran
Tujuan menjelaskan informasi tentang tujuan pembelajaran adalah untuk menjelaskan gambaran umum tentang manfaat dan tujuan mempelajari materi yang akan dipelajari.
Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat diarahkan kemana pembelajaran itu ditujukan. Siswa juga akan lebih semangat belajar karena mengetahui manfaat yang didapat setelah belajar.
Hal ini akan memudahkan siswa mengingat pelajaran dan mengaitkan pelajaran secara sistematis.
5. Pembelajaran Luar Ruangan
Guru dapat mengajak siswa untuk belajar di luar ruangan, tidak hanya di kelas. Ini paling baik dilakukan pada pagi hari saat cuaca masih cerah dan segar.
Outdoor learning akan kembali menyegarkan keadaan otak siswa. Siswa akan merasa lebih segar dan lebih mudah menyerap pelajaran sehingga lebih berkonsentrasi.
Dalam hal ini harus melihat situasi atau kondisi outdoor terlebih dahulu, jika terlalu ramai dan tidak memungkinkan, lebih baik belajar di kelas.
Rencanakan pembelajaran di luar kelas dengan hati-hati, jangan menghabiskan waktu hanya bermain dengan siswa.
6. Menjelaskan Secara Praktis
Menjelaskan secara praktis berarti menjelaskan secara sederhana dan lebih mudah. Dalam pengajaran, sangat perlu untuk menjelaskan dengan mudah.
Siswa akan memahami dan memproses materi pelajaran, tugas, dan pekerjaan rumah dengan mudah.
Jangan terlalu bertele-tele dalam menjelaskan materi dan menyebarkannya kemana-mana karena dapat membuat konsentrasi anak menurun.
Cukup dengan menjelaskan 1 materi pelajaran dengan jelas, singkat dan padat, serta mengulangnya berulang kali untuk memastikan bahwa siswa benar-benar memahaminya.
7. Pemberian Stimulus
Pemberian stimulus disini berguna untuk memotivasi siswa agar berprestasi dan maju lebih jauh. Stimulus dapat berupa materi atau non materi.
Stimulus materi bisa berupa hadiah, seperti buku, alat tulis, atau hadiah lainnya.
Stimulus non materi bisa dengan cara memberikan pujian kepada siswa yang berprestasi dan menjadi inspirasi bagi siswa lainnya.
Hal ini juga memotivasi siswa lain untuk meningkatkan prestasi mereka di masa depan. Anda bisa memberikan stimulus atau penghargaan, kepada setiap siswa atas perbuatan baik yang mereka lakukan.
8. Pragmatis
Pragmatis berarti bagaimana menyampaikan sesuatu kepada orang lain secara bijaksana dan menyeluruh. Dalam menyampaikan materi pelajaran, guru tidak akan membuat siswa merasa tersinggung.
Guru harus berhati-hati dalam berbicara. Pemilihan kata yang baik harus dilakukan agar tidak ada siswa yang patah semangat.
Meski begitu, pastikan kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan materi jelas dan mudah dipahami.
9. Tunjukkan Kinerja Siswa
Kinerja siswa dengan apa yang telah diajarkan oleh guru di kelas merupakan cerminan dari keberhasilan pengajaran itu sendiri.
Artinya, jika siswa berhasil menjawab apa yang diajarkan guru, maka itu merupakan indikator keberhasilan mengajar di kelas.
Sebaliknya siswa yang memberikan respon negatif berarti ada guru yang kurang berhasil dalam mengajar dan mengelola kelas selama kegiatan belajar mengajar.
10. Berikan Penilaian
Penilaian dilakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dan bagaimana tingkat pemahaman dan penguasaannya.
Penilaian akan dilakukan dengan menggunakan metode yang ada bagi guru untuk mengevaluasi kemajuan siswa dalam belajar.
Penilaian juga dilakukan agar guru mengetahui apakah metode pengajaran sudah ideal atau masih memerlukan perbaikan dalam cara mengajar.
Guru juga akan mengajar lebih maksimal nantinya. Memberikan penilaian kepada siswa secara objektif atau berdasarkan kemampuannya.
Itulah 10 strategi guru untuk pengajaran optimal yang bisa Anda lakukan sambil belajar di kelas.
Cara-cara tersebut dianggap sepele dan mudah, namun dapat memberikan dampak positif bagi siswa dan lingkungan belajar.
Download:
Terima kasih telah mengunjungi Web TREN GURU. Ketika artikel ini bermanfaat “10 Strategi Guru dalam Mengajar Secara Optimal, Nomor 2 sering diabaikan”silahkan klik LIKE dan SHARE ke teman-teman lainnya.
www.trendguru.id