Alur Tujuan Pembelajaran (ATP): Prinsip, Cara Menyusun, dan Contoh

Bapak/Ibu guru mungkin bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dalam Kurikulum Mandiri? Alur tujuan pembelajaran merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara sistematis dan logis dalam suatu tahapan pembelajaran.
Dengan adanya Alur Tujuan Pembelajaran ini dapat memudahkan siswa dan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Lantas, bagaimana cara menyusun Kurikulum ATP Merdeka ini? Apa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan? Apa perbedaan antara alur tujuan pembelajaran dan tujuan pembelajaran? Berikut ulasan lengkapnya.
Memahami Alur Tujuan Pembelajaran Kurikulum Mandiri
Mengutip dari Ruang Kolaborasi Kemdikbud, Alur Tujuan Pembelajaran merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara sistematis dan logis dalam suatu tahapan yang utuh dan sesuai dengan urutan pembelajaran dari awal hingga akhir suatu tahapan. Penyusunan dalam Kurikulum Mandiri ATP dibuat secara linier sesuai urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari untuk mengukur Hasil Belajar.
Alur Tujuan Pembelajaran dalam Kurikulum Mandiri sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan silabus yaitu untuk merencanakan dan menyelenggarakan pembelajaran dan penilaian secara garis besar untuk jangka waktu satu tahun.
Selain itu, Alur Tujuan Pembelajaran juga bertujuan untuk membantu siswa dalam mencapai Hasil Belajar secara bertahap.
Perlu diperhatikan bahwa guru memiliki kebebasan untuk menyusun sendiri ATP Kurikulum Mandiri sehingga alur yang dihasilkan antara guru yang satu dengan guru yang lain tentu berbeda, meskipun keduanya mengajar dalam fase yang sama.
Prinsip Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran
Dalam menyusun Alur Tujuan Pembelajaran, guru dapat merancang sendiri berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP), mengembangkan dan memodifikasi contoh yang diberikan, atau menggunakan contoh yang diberikan oleh pemerintah.
Jika guru memilih untuk merancang sendiri Alur Tujuan Pembelajaran, maka ada tujuh prinsip yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Sederhana dan Informatif
Alur Tujuan Pembelajaran yang disusun harus dipahami oleh guru sebagai pihak yang merancang ATP dan pembaca. Oleh karena itu, agar Kurikulum ATP Merdeka lebih mudah dipahami, guru dapat menggunakan istilah atau terminologi yang lazim digunakan, dan tidak mengandung makna yang rancu.
Jika menggunakan istilah khusus, Anda bisa mencantumkan penjelasannya dalam bentuk glosarium.
2. Esensial dan Kontekstual
Alur Tujuan Pembelajaran juga harus memuat aspek pembelajaran yang paling mendasar atau penting, yaitu kompetensi, isi, dan hasil pembelajaran.
Ketersediaan pengalaman belajar yang sesuai dengan lingkungan sekitar atau kehidupan di dunia nyata juga perlu diperhatikan. Dengan begitu, siswa lebih mudah mengimplementasikan pembelajaran yang telah dipelajarinya.
3. Terus menerus
Berkelanjutan berarti adanya hubungan antar tahapan dan antar tujuan serta merupakan pencapaian yang disusun secara berurutan, sistematis, dan berjenjang guna memperoleh Hasil Belajar yang telah ditetapkan untuk setiap mata pelajaran. Selain itu, ATP juga harus disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
4. Optimalisasi tiga aspek kompetensi
Ada tiga aspek kompetensi yang harus dioptimalkan bagi siswa, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Optimalisasi ketiga aspek kompetensi tersebut harus diselaraskan dengan tahapan kognitif siswa yang terdiri dari kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta, serta dimensi pengetahuan (faktual – konseptual – prosedural – metakognitif).
Tidak hanya aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa, optimalisasi juga perlu dilakukan pada penumbuhan kecakapan hidup, seperti kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif, serta dimensi Profil Siswa Pancasila yang terdiri dari enam dimensi, yaitu iman, kemandirian, gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
5. Pembelajaran Gratis
Mandiri belajar merupakan prinsip utama yang harus dipahami oleh guru dalam menyusun ATP Kurikulum Mandiri. Kebebasan belajar sendiri berarti:
- Membebaskan siswa untuk berpikir dan bertindak dalam ranah akademik dan bertanggung jawab secara moral.
- Memfasilitasi dan menggugah kreativitas siswa dengan mempertimbangkan keunikan masing-masing siswa, mulai dari kecepatan belajar, gaya belajar, dan minat siswa.
- Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
6. Operasional dan Aplikatif
Formulasi ATP harus mampu memvisualisasikan dan menggambarkan proses pembelajaran serta penilaian secara keseluruhan. Dengan begitu, ATP dapat menjadi landasan operasional yang aplikatif dalam merancang modul ajar.
7. Adaptif dan Fleksibel
Alur Learning Objectives juga harus adaptif dan fleksibel. Artinya, ATP dapat diterapkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan satuan pendidikan dengan mempertimbangkan alokasi waktu dan keterkaitan antar mata pelajaran, serta ruang lingkup pembelajaran dalam Kurikulum Mandiri yaitu intrakurikuler, kokurikuler dan pembelajaran ekstra kurikuler.
Selain itu, guru juga perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
- Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran sehari-hari (sasaranbukan tujuan).
- Alur tujuan pembelajaran harus diselesaikan dalam satu fase, tidak terputus di tengah.
- Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif (jika guru mengembangkannya maka perlu dilakukan kerjasama lintas kelas/jenjang dalam satu tahap. Contoh: kerjasama antara guru kelas I dan II untuk Tahap.
- Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan kompetensi yang dikembangkan oleh masing-masing mata pelajaran. Oleh karena itu, perlu dikembangkan oleh ahli materi pelajaran, termasuk guru yang mahir dalam mata pelajaran tersebut.
- Penyusunan tujuan pembelajaran tidak perlu lintas fase (kecuali pendidikan khusus).
- Metode penyusunan alur tujuan pembelajaran harus logis, dari kemampuan yang sederhana sampai yang lebih kompleks, dapat dipengaruhi oleh karakteristik mata pelajaran, pendekatan pembelajaran yang digunakan (misalnya matematika realistik).
- Tampilan tujuan pembelajaran diawali dengan alur tujuan pembelajaran terlebih dahulu, kemudian proses berpikir (misalnya penguraian dari unsur-unsur menjadi tujuan pembelajaran) sebagai lampiran agar lebih sederhana dan langsung pada intinya bagi guru.
- Karena alur tujuan pembelajaran yang diberikan oleh Kemendikbud merupakan contoh, maka alur tujuan pembelajaran dapat diberi nomor/huruf (untuk menunjukkan urutan dan penyelesaian tuntas dalam satu tahap).
- Alur tujuan pembelajaran menggambarkan SATU alur tujuan pembelajaran, tidak bercabang (tidak meminta guru untuk memilih). Jika ternyata urutannya bisa berbeda, sebaiknya dibuat alur tujuan pembelajaran lain sebagai variasi, urutan/plotnya perlu jelas sesuai dengan pilihan/keputusan penyusun, dan untuk itu angka atau kode bisa diberikan.
- Alur tujuan pembelajaran menitikberatkan pada pencapaian CP, bukan profil siswa Pancasila dan tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/strategi pembelajaran (pedagogi).
Hal Penting yang Harus Diperhatikan Saat Menyusun ATP
Selain kesepuluh prinsip tersebut, guru juga perlu memperhatikan beberapa hal penting saat menyusun ATP Kurikulum Mandiri, antara lain:
- Kemampuan prasyarat yang perlu dipelajari siswa untuk menguasai kompetensi Hasil Belajar.
- Cakupan dan keluasan Tujuan Pembelajaran (TP). Tujuan pembelajaran harus dibuat sespesifik mungkin. Jika terlalu umum, guru dapat memecahnya menjadi beberapa TP.
- Hubungan antara TP. Guru harus memperhatikan apakah materi di satu TP cukup didukung oleh materi di TP yang lain.
Selain itu, guru yang menyusun ATP Kurikulum Mandiri itu sendiri juga harus memperhatikan, tujuan pembelajaran yang telah disusun pada tahap sebelumnya akan disusun menjadi satu alur (urutan) berurutan secara sistematis, dan logis dari awal hingga akhir fase.
ATP juga perlu disusun secara linier, satu arah, dan tidak bercabang, sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.
Bagaimana Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
Berikut adalah cara menyusun Alur Tujuan Pembelajaran yang diturunkan dari Hasil Belajar.
- Pahami terlebih dahulu dasar pemikiran, karakteristik mata pelajaran, dan tujuan mata pelajaran yang tertuang dalam Hasil Belajar.
- Setelah itu, guru dapat menjabarkan Hasil Belajar berdasarkan isi atau materi pokok dan kompetensi dari setiap unsur mata pelajaran.
- Lakukan analisis kompetensi untuk setiap elemen yang terkandung dalam setiap mata pelajaran dalam satu fase tersebut. Misalnya salah satu unsur dalam mata pelajaran PPKn tahap D adalah Pancasila, kompetensi yang diharapkan dari unsur ini adalah terkait pemahaman filsafat yang berkaitan dengan Pancasila.
- Langkah selanjutnya adalah membagi kompetensi pada Learning Outcomes ke dalam satu fase tingkatan kelas dan mengalokasikan waktu untuk membentuk ATP.
- Perhatikan total alokasi waktu dalam satu tahun dan unsur mata pelajaran saat menentukan alokasi waktu.
- Selanjutnya merumuskan TP untuk mencapai kompetensi akhir.
- Menentukan ruang lingkup materi dan rencana penilaian.
- Menentukan metode pengajaran yang akan digunakan. Misalnya pada pelajaran PKn, metode pengajaran yang digunakan adalah observasi, diskusi, dan pertunjukan drama.
Perlu diperhatikan, dalam menyusun Alur Tujuan Pembelajaran PAUD, disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan dikembangkan oleh masing-masing unit guna mencapai Hasil Belajar.
Contoh Kurikulum ATP Merdeka
Agar Bapak/Ibu guru lebih memahami tentang ATP dalam Kurikulum Mandiri ini, mari kita lihat contoh ATP berikut ini.
Contoh SD ATP

Sumber gambar: Pusatinformasi.kolaborasi.kemdikbud.go.id/
Contoh SMP ATP

Sumber gambar: Pusatinformasi.kolaborasi.kemdikbud.go.id/
Contoh ATP SMA

Sumber gambar: Pusatinformasi.kolaborasi.kemdikbud.go.id/
Demikianlah pembahasan mengenai Alur Tujuan Pembelajaran Kurikulum Mandiri. Semoga bermanfaat!
www.quipper.com