Pentingnya Kompetensi 4C dalam Proses Pembelajaran bagi Siswa
Table of content:
Pernahkah Anda mendapati siswa tiba-tiba malas belajar? Atau ada siswa yang tidak paham dengan materi yang diajarkan? Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan strategi yang menitikberatkan pada konsep 4C dalam pembelajaran.
4C adalah pembelajaran abad 21 yang mengedepankan keterampilan dan inovasi dalam proses belajar mengajar.
Jadi, apa itu 4C? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini!
Pengertian 4C dalam Pembelajaran
Di era sekarang ini, belajar adalah tentang kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan pemikiran kritis. 4C ini adalah fondasi pendidikan modern yang dibutuhkan semua siswa untuk berhasil dalam masyarakat.
Lalu, apa yang dimaksud dengan 4C?
4C adalah singkatan dari kreativitas, pemikiran kritis, kolaborasi, dan komunikasi. 4C adalah dasar pembelajaran Revolusi Industri 4.0, dan sangat penting bagi siswa yang ingin sukses di dunia modern.
4C penting karena membantu siswa berpikir, berkolaborasi, dan berbagi ide dengan orang lain. 4C membantu siswa menjadi pemikir yang kreatif dan kritis, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dalam sistem pembelajaran, konsep ini tertuang dalam Kurikulum 2013 yang tujuannya agar guru dan siswa mudah beradaptasi dengan pedoman pembelajaran.
Tidak hanya harus beradaptasi, ke depan guru dituntut untuk berpikir kreatif untuk mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa. Dan siswa harus dapat belajar mandiri dan lebih aktif memahami pelajaran.
Selain menerapkan 4C di atas, sebenarnya ada 2 keterampilan tambahan yang harus dimiliki siswa dan guru yaitu karakter, kewarganegaraan.
Penambahan ini didasarkan pada pendekatan pengajaran yang dulu berfokus pada guru, kini menjadi berpusat pada siswa sebagaimana diterapkan dalam Kurikulum Merdeka yang mengutamakan pengembangan karakter siswa.
kompetensi 4C
Komponen 4C merupakan strategi pembelajaran bagi dunia pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi era Revolusi Industri 4.0 dimana keterampilan 4C ini sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang, lihat pembahasan disertai contoh
1. Kreatif
Kreatif dalam konsep 4C adalah proses berpikir kreatif dalam mengeluarkan ide, gagasan, atau inovasi, baik itu ide orisinal yang baru, unik, atau pemecahan masalah.
Kreativitas adalah tentang menjadi inovatif dan imajinatif. Ini melibatkan penggunaan teknologi baru dan memanfaatkan sumber inspirasi baru.
Dalam kemampuan atau keterampilan kreatif, mahasiswa dan tenaga pengajar dapat memanfaatkan kemajuan teknologi saat berinovasi.
Salah satu contoh konsep berpikir kreatif adalah dengan menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan menarik bagi siswa. Misalnya, Anda dapat membuat proyek kolaboratif yang mendorong siswa untuk bekerja sama memecahkan masalah atau menghasilkan solusi kreatif.
Sebagai seorang guru, Anda juga dapat memberi siswa lebih banyak kendali atas pembelajaran dengan memberi mereka pilihan dalam topik apa yang mereka inginkan dan bagaimana siswa mempresentasikan tugas mereka.
2. Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah menganalisis informasi dan membuat keputusan yang baik yang melibatkan mengajukan pertanyaan, mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda, dan berpikir kreatif.
Untuk mengatasi masalah siswa tidak mampu menangkap atau memahami pembelajaran, Anda dapat menggunakan konsep ini.
Bagaimana caranya?
Pertama, Anda harus merencanakan sistem pembelajaran yang terorganisir dengan baik. Kedua, menggunakan metode pembelajaran dua arah dengan melontarkan pertanyaan atau diskusi setelah materi diberikan.
Metode ini dapat merangsang rasa ingin tahu siswa dan mulai memotivasi minat belajar menjadi lebih bersemangat.
3. Komunikasi
Komunikasi adalah kemampuan untuk bertukar informasi dan ide dengan orang lain secara jelas dan ringkas. Ini melibatkan penggunaan berbagai metode untuk berkomunikasi, termasuk format lisan, tertulis, dan digital.
Dalam menerapkan konsep ini, Anda dapat memilih topik yang akan dibahas kemudian berdiskusi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menarik.
Namun sebelum itu, Anda bisa menggunakan metode komunikasi dalam format teks atau membaca atau menonton video. Setelah siswa selesai membaca atau mengamati, kemudian meminta siswa untuk menyampaikan kembali kesimpulan dari kegiatan tersebut.
Dari sini, Anda bisa menilai bagaimana siswa menyampaikan pendapat dan berpendapat dengan baik. Setelah semua siswa mempresentasikan pemikirannya, barulah Anda memberikan masukan dan saran dari pendapat yang telah disampaikan.
Untuk menyampaikan komentar, masukan, atau saran tidak hanya dilakukan oleh guru saja, tetapi siswa dapat memberikan koreksi kepada sesama siswa atau kepada guru jika ada perbedaan pendapat.
4. Kolaborasi
Kolaborasi adalah kemampuan untuk bekerja dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama yang melibatkan penggunaan keterampilan kerja tim dan berbagi sumber daya.
Dengan 4C, fokus Anda beralih dari sekadar menghafal informasi menjadi terlibat dengan masalah dan mengembangkan keterampilan dunia nyata.
Akibatnya, siswa Anda akan memiliki pengalaman belajar yang lebih bermakna dan mempersiapkan mereka untuk kesuksesan di masa depan.
Dari sudut pandang siswa, kerjasama dapat terbentuk dari tugas kelompok yang bertujuan untuk melihat bagaimana siswa yang memiliki pemikiran, karakter, dan karakteristik yang berbeda dapat menyatukan pendapat dan mengerjakan tugas dengan baik.
Tujuan lain dari kerjasama adalah untuk membangun kepemimpinan mahasiswa, terlihat dari perannya dalam mengatur dan membimbing mahasiswa lain untuk mengerjakan setiap bagian yang telah diberikan.
Penerapan 4C dalam Pembelajaran
Mengadopsi pendekatan 4C dalam kurikulum pendidikan Anda dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih imersif bagi guru dan siswa.
4C akan membantu menciptakan lingkungan yang mendorong komunikasi, kolaborasi, pemikiran kritis, dan kreativitas, yang semuanya merupakan keterampilan penting dan esensial di dunia yang sangat canggih saat ini.
Selain itu, 4C akan memberi siswa rasa kepemilikan terhadap pembelajaran yang mereka inginkan, yang dapat membantu memotivasi dan melibatkan mereka dalam proses perolehan pengetahuan.
Kiat Bagi Guru Menerapkan Pembelajaran Berbasis 4C
Jelas mengapa 4C sangat efektif dalam pembelajaran abad ke-21. Untuk memanfaatkan alat pengajaran ini sebaik-baiknya, berikut adalah beberapa kiat bagi pendidik yang ingin mengadopsi pendekatan 4C.
- Pertama, pastikan untuk menciptakan lingkungan yang mendorong kolaborasi dan pemikiran aktif. Manfaatkan teknologi dan perangkat digital jika memungkinkan untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
- Keduapertahankan tujuan Anda fleksibel dan dorong siswa untuk mengekspresikan ide mereka sendiri tanpa hambatan.
- Ketigamemberikan banyak kesempatan untuk eksplorasi siswa, eksperimentasi, dan refleksi.
- Terakhirpastikan untuk memberikan dukungan yang cukup bagi siswa selama proses berlangsung, sehingga mereka dapat sepenuhnya memahami konsep yang diajarkan.
Dengan mengingat kiat-kiat ini, Anda akan berada di jalur yang tepat untuk memanfaatkan pembelajaran berbasis 4C di kelas Anda.
Itulah informasi tentang konsep 4C dalam pembelajaran di era abad 21 yang dapat membantu siswa berkembang pesat,
Perlu diingatkan bahwa setiap 4C atau penambahan dua skill menjadi 6C sama pentingnya.
Anda harus memastikan bahwa Anda memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk belajar di keempat bidang ini yang akan membentuk landasan yang kuat untuk pembelajaran Revolusi Industri. 4.0.
www.quipper.com