Pembelajaran Berdiferensiasi, Contoh dan Cara Menyusun Modul Ajar Berdiferensiasi SD, SMP, SMA (Download)

Salam dan selamat membaca. Sahabat GURU TREND, pada kesempatan kali ini Admin ingin berbagi informasi tentang Pembelajaran Beda, Contoh dan Cara Menyusun RPP Beda untuk SD, SMP, SMA (Download)
Unduh: Contoh dan Cara Menyusun Modul Pembelajaran Berdiferensiasi untuk SD, SMP, SMA. Adapun teman-teman yang ingin mengetahui tentang Download dokumen: Contoh dan Cara Menyusun Pembelajaran Diferensiasi untuk SD, SMP, SMA, ada baiknya jika melihat konsep dasar Pembelajaran Diferensiasi terlebih dahulu.

Pembelajaran yang Dibedakan
Padahal, pembelajaran berdiferensiasi pada hakekatnya adalah pembelajaran yang dilaksanakan secara berbeda. Apa artinya? Intinya adalah kegiatan pembelajaran yang dapat mengakomodir kebutuhan siswa yang berbeda-beda. Apa kebutuhan siswa? Yakni, kebutuhan belajar setiap siswa tidak sama. Karena tidak sama, maka pembelajaran yang dilakukan harus dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa tersebut.
Padahal, dalam situasi yang diharapkan ini, artinya seorang guru berperan sebagai fasilitator. Perlu diingat bahwa fasilitator berperan atau memiliki tugas dan tanggung jawab fasilitasi. Sedangkan fasilitasi sendiri membutuhkan keterampilan seorang guru dengan teknik atau metode yang relevan. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru harus mampu memfasilitasi setiap siswa sesuai dengan kebutuhan belajarnya yang beragam.
Perlu juga diperhatikan, bahwa seorang siswa memiliki keunikan yang berbeda-beda. Jadi, setiap siswa juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Karena berbeda, maka seorang guru juga harus memperlakukannya secara berbeda. Tidak bermaksud mendiskriminasi dengan cara yang diskriminatif. Namun, itu berbeda sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Justru jika diperlakukan sama, padahal kebutuhannya berbeda, rasanya tidak adil.
Dengan demikian, rasionalitas guru dalam mengajar harus diperhatikan. Setiap tindakan guru dalam pembelajaran mencerminkan keragaman kebutuhan belajar siswanya. Diferensiasi tidak membedakan siswa laki-laki dan perempuan, pintar dan kurang pintar, jauh, anak orang kaya dan miskin, dan sebagainya. Ingat lagi bahwa menjadi berbeda bukanlah diskriminasi.
Karakteristik Pembelajaran Diferensiasi
Setelah kita memahami apa yang dimaksud dengan belajar berdiferensiasi, maka kita juga perlu memahami ciri-ciri belajar berdiferensiasi. Adapun ciri-ciri pembelajaran berdiferensiasi adalah sebagai berikut:
- Menciptakan lingkungan belajar yang merangsang atau mengajak siswa untuk belajar.
- Gunakan kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang jelas.
- Memiliki proses penilaian yang berkesinambungan (continuity)
- Guru harus mampu menanggapi dan tanggap terhadap kebutuhan belajar setiap siswa,
- serta pengelolaan atau pengelolaan kelas yang efektif.
Tiga Aspek (Strategi) Pembelajaran Diferensiasi
Dalam Differentiated Learning, ada 3 aspek atau strategi yang dapat diterapkan atau dipilih, yaitu sebagai berikut.
diferensiasi konten, artinya muatan atau muatan pembelajaran disesuaikan dengan kesiapan siswa, minat, bakat, profil pembelajaran, tahapan perkembangan berpikir dan atau diantara kebutuhan tersebut. Dengan demikian, dalam kegiatan pembedaan isi, guru harus mampu menyediakan bahan ajar dan instrumen yang relevan dengan kebutuhan siswa.
Diferensiasi Proses, yaitu dalam proses pembelajaran guru menerapkan tindakan pembelajaran yang mengacu pada tujuan atau harapan yang diinginkan. Yakni, siswa dapat memahami dan menginterpretasikan materi yang dipelajari. Dalam strategi ini, guru dapat melakukan kegiatan dengan menggunakan kegiatan berjenjang, menyiapkan pertanyaan pemicu, tantangan di setiap sudut minat siswa, membuat agenda individu (daftar tugas), kegiatan yang bervariasi, dan kegiatan yang mencerminkan proses pembelajaran lainnya.
Diferensiasi Produk, artinya kinerja dan hasil kerja muri bisa berbeda. Bentuknya juga bisa bermacam-macam, misalnya dalam bentuk tulisan, esai, pidato, pidato, rekaman, diagram, video, vlog, dan sebagainya. Intinya, bentuk tugas yang diberikan menghasilkan produk yang berbeda. Guru dapat memberikan tantangan yang bervariasi dan memberikan keleluasaan bagi siswa untuk memilih dalam berekspresi, termasuk dalam menyelesaikan tugas belajarnya.
Contoh Praktek Pembelajaran Diferensiasi
Contoh sebagai praktik pembelajaran yang dibedakan secara jelas, sebagai berikut.
Guru mengajarkan bahan ajar tertentu dengan hasil belajar yang telah ditentukan.
Guru menerapkan berbagai metode atau metode untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa.
Guru membuat berbagai aktivitas atau kegiatan yang rasional dan terukur.
Siswa mampu menangkap atau memahami materi dengan baik.
Contoh di atas dapat dikatakan sebagai penerapan pembelajaran diferensiasi proses.
Kiat bagi Guru yang Menerapkan Praktik Pembelajaran Diferensiasi
Sebelum mengajar dengan pembelajaran berdiferensiasi, guru hendaknya melakukan beberapa hal, sebagai berikut.
- Guru harus terlebih dahulu memetakan kebutuhan belajar siswa. Pemetaan tersebut didasarkan pada 3 hal yaitu kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar siswa. Bagaimana caranya? Menggunakan instrumen data mining yang dapat berupa: wawancara, observasi, angket dan sebagainya.
- Melakukan perencanaan skenario pembelajaran yang berbeda. RPP ini didasarkan pada hasil pemetaan yang telah dilakukan. Serta untuk menentukan metode atau cara yang relevan yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
Evaluasi dan Refleksi Praktik Pembelajaran Berdiferensiasi
Guru juga perlu melakukan evaluasi dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Tentunya juga mencerminkan mulai dari memetakan kemampuan dan kebutuhan belajar siswa sejak awal, Mengapa? Ini karena pemetaan awal juga menentukan langkah selanjutnya. Artinya, proses pembelajaran dilakukan berdasarkan kebutuhan belajar siswa dari hasil pemetaan awal.
Namun, guru perlu terus mengevaluasi praktik pembelajaran yang telah dilaksanakan. Refleksi sangat bermanfaat untuk dapat mengetahui kekurangan-kekurangan yang telah terjadi. Sehingga akan lebih optimal untuk memperbaikinya.
Nah, tentunya dalam melakukan refleksi perlu direkam. Menggunakan instrumen yang relevan dan terukur serta mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki. Kemudian, menentukan strategi atau pendekatan lain yang lebih relevan untuk diterapkan pada proses pembelajaran selanjutnya.
RPP Diferensiasi
Bahkan, RPP yang dibeda-bedakan juga berfungsi sama dengan RPP pada umumnya. Hanya saja, RPP berdiferensiasi merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun sesuai hasil pemetaan awal profil pembelajaran siswa. Hal itu disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa.
RPP Diferensiasi ini dapat bervariasi atau berbeda. Dengan demikian, RPP ini belum tentu disusun cocok untuk semua siswa. Maka penyusunannya harus sesuai dengan ketentuan RPP Diferensiasi.
Ketentuan RPP yang Dibedakan
Sebelum menyusun RPP Diferensiasi, perhatikan hal-hal berikut:
- pemetaan profil siswa,
- analisis KI dan KD,
- Pilih bahan yang digunakan,
- Menyusun jenis-jenis diferensiasi: isi, proses, atau produk pembelajaran,
- Menentukan alat atau media yang digunakan dan
- Menyiapkan bahan evaluasi.
- Pemetaan Profil Siswa
Contoh Pemetaan Profil Mahasiswa pada RPP Diferensiasi
Pemetaan profil belajar siswa dapat menggunakan identitas dan gaya belajarnya serta informasi lainnya:
Nama Mahasiswa : Hendra
Gaya belajar: Auditori
Kecerdasan ganda: Linguistik verbal
Lingkungan belajar: Senang belajar dalam kelompok dan aktif berbicara dan menyukai presentasi.
Cara Menyusun RPP Diferensiasi
Setelah melalui tahapan-tahapan di atas, guru selanjutnya menyusun RPP Diferensiasi dengan cara sebagai berikut:
Tentukan bahan utama
Hasil Belajar/KD
Indeks Pencapaian Kompetensi
Menyusun skenario/langkah pembelajaran
Bahannya sama, tapi langkah pengerjaannya bisa berbeda.
Mengembangkan alat evaluasi memungkinkan siswa untuk menjelaskan secara berbeda.
Contoh RPP Diferensiasi
Contoh RPP Kelas V SD Dibedakan >>> Download Contoh Modul Pengajaran
Contoh RPP Unggulan Kelas IX SMP >>> Download Contoh RPP
Belajar lebih tentang Contoh RPP Diferensiasi >>> Download Contoh RPP
www.trendguru.id