Return on Equity atau Pengembalian Ekuitas sangat diperlukan dalam operasional sebuah perusahaan. Hal ini tidak hanya terkait dengan manajemen perusahaan tetapi juga pemegang saham. ROE biasanya juga dipasangkan dengan Return On Assets atau ROA untuk menghitung efisiensi suatu bisnis.
Definisi ROE
ROE adalah ukuran kinerja keuangan yang dihitung dengan membagi laba bersih dengan ekuitas pemegang saham. ROE sering disebut sebagai return on net assets. Ini karena ekuitas pemegang saham dapat dihitung dengan mengurangkan utang dari aset perusahaan.
Perusahaan seringkali mengandalkan nilai ROE dalam menilai efektifitas pengelolaan perusahaan dalam hal menghasilkan laba dengan menggunakan aset perusahaan. Biasanya ROE dinyatakan dalam persentase dan syarat ROE dihitung adalah ketika laba bersih dan ekuitas berada dalam angka positif.
Baca Juga : BP
Cara menggunakan ROE
Beberapa industri cenderung mencapai ROE yang lebih tinggi daripada yang lain. Itulah pentingnya menggunakan ROE saat membandingkan perusahaan dalam industri yang sama. Perusahaan yang berisiko akan memiliki biaya modal yang lebih tinggi dan biaya ekuitas yang lebih tinggi.
Selain itu, perbandingan ROE digunakan untuk menghitung laba perusahaan dengan biaya ekuitasnya. Perusahaan yang mendapatkan return on equity lebih tinggi dari cost of equity memiliki nilai tambah. Saham perusahaan dengan ROE 20% umumnya akan berharga dua kali lipat dari saham dengan ROE 10%.
Sederhananya, dengan ROE, investor dapat melihat seberapa baik mereka akan mendapatkan pengembalian atas investasinya. Sedangkan dari sisi perusahaan, mereka dapat mengevaluasi seberapa efisien penggunaan ekuitas perusahaan. ROE harus dibandingkan dengan ROE historis perusahaan dan ROE rata-rata industri.
Rasio keuangan lainnya dapat dilihat untuk mendapatkan gambaran perusahaan yang lebih lengkap dan terinformasi untuk tujuan evaluasi. Untuk memuaskan investor, perusahaan harus mampu menghasilkan ROE yang lebih tinggi daripada pengembalian yang tersedia dari investasi berisiko rendah.
Baca juga: RR
Pengantar Masalah Dengan ROE
- Keuntungan yang Tidak Konsisten
Saat ROE tinggi bisa menjadi pertanda adanya potensi masalah, salah satunya profit yang tidak konsisten. Untuk lebih jelasnya mari kita ambil kasus perusahaan Namaste yang sudah beberapa tahun tidak memperoleh laba dan malah mengalami kerugian yang merupakan penurunan nilai ekuitas.
Namun, dalam satu periode, perusahaan Namaste mendapat bantuan finansial sehingga bisa kembali profitabilitas. .Akhirnya pembagi dalam perhitungan ROE bisa lebih kecil dan menghasilkan nilai ROE yang tinggi tetapi menyesatkan.
Masalah kedua yang dapat menyebabkan ROE tinggi adalah kelebihan utang. Tindakan perusahaan yang meminjam dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan ROE. Hal ini karena nilai ekuitas dihitung dari pengurangan aset dengan hutang. Oleh karena itu, jika utang perusahaan bertambah, maka ekuitas akan berkurang.
Penyebab hal ini terjadi umumnya adalah keinginan perusahaan untuk membeli kembali sahamnya namun dengan cara meminjam hutang dalam jumlah yang besar. Ini dapat meningkatkan laba per saham (EPS), tetapi tidak memengaruhi kinerja aktual atau tingkat pertumbuhan.
- Penghasilan Bersih Negatif
Laba bersih negatif, atau yang kita sebut rugi bersih, dan ekuitas pemegang saham negatif dapat menciptakan ROE yang sangat tinggi. Namun sayangnya nilai yang tinggi ini menyebabkan ROE tidak dapat dihitung. Hal ini disebabkan kelebihan utang yang berlebihan dan laba yang tidak konsisten.
Namun, aturan ini mungkin tidak berlaku jika perusahaan sudah mendapatkan keuntungan sehingga menggunakan uang tunai untuk membeli kembali sahamnya. Cara ini merupakan alternatif tindakan yang sering dilakukan oleh beberapa perusahaan untuk membayar dividen.
Meski bisa menjadi angin baik bagi investor dan pemegang saham, nilai ROE yang negatif atau sangat tinggi juga harus diwaspadai. Karena ini bisa menunjukkan masalah yang perlu diselidiki. Selain itu, jika nilai ROE negatif tidak dikoreksi, investor akan enggan berinvestasi di perusahaan tersebut dan hal ini dapat menyebabkan saham tersebut turun.
rumus ROE
Pengembalian Ekuitas = Laba Bersih : Ekuitas
Informasi :
Pendapatan bersih atau laba bersih adalah jumlah pendapatan yang telah dikurangi berbagai biaya dan pajak yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu.
Ekuitas pemegang saham rata-rata dihitung dengan menambahkan ekuitas pada awal periode.
Contoh Soal ROE
Pertanyaan :
PT. Maju Tak Gentar pada tahun 2018 membukukan laba bersih sebesar 2 Miliar. Perusahaan juga mencatat rata-rata ekuitas 525 juta pemangku kepentingan atau pemegang saham. Hitung ROE dari data di atas!
Diskusi
Return On Equity = Laba Bersih : Ekuitas
Pengembalian Ekuitas = 2.000.000.000 : 525.000.000
Pengembalian Ekuitas = 3.8
Informasi:
Jika nilai ROE menunjukkan angka 1, apakah mendekati atau melebihi, hal ini menunjukkan bahwa penggunaan aset perusahaan lebih efektif dan efisien. Hal ini juga berlaku sebaliknya, ketika nilai ROE menunjukkan angka 0, baik mendekati atau melebihi, berarti kemampuan perusahaan dalam mengelola aset dan modal kurang baik.
Pertanyaan :
Sepanjang tahun 2016, PT. Sinar Abadi tercatat sebesar 3,5 miliar. Pada tahun yang sama, rata-rata ekuitas PT. Sinar Abadi tercatat 775 juta. Dari data yang ada, hitung ROE PT. Cahaya Abadi
Diskusi
Pengembalian Ekuitas = (Laba bersih : Ekuitas) × 100%
= (3.500.000.000 : 775.000.000) × 100%
= 450%
Dengan menunjukkan nilai ROE yang stabil dan positif maka akan memberikan dampak yang baik bagi perusahaan. Tidak hanya dari segi pendapatan, kemungkinan investor untuk melirik perusahaan juga semakin besar.
rumuspintar.com