Seluk Beluk Penerapan Instrumen Supervisi Kepala Sekolah

Apakah Anda mempertimbangkan untuk menerapkan instrumen pengawasan kepala sekolah?
Jika demikian, Anda membuat keputusan yang bijak. Instrumen supervisi kepala sekolah dapat membantu meningkatkan prestasi akademik dan meningkatkan moral guru dan siswa. Namun, sebelum menerapkannya, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui.
Pada artikel kali ini Quipper akan membahas seluk beluk penerapan instrumen supervisi kepala sekolah mulai dari pengertian, contoh, dan langkah-langkah yang harus dilakukan.
Di akhir artikel ini, Anda akan memiliki pemahaman yang jelas tentang bagaimana menerapkan alat pengawasan kepala sekolah di sekolah dan manfaat apa yang dapat mereka berikan.
Pengawasan dalam Pendidikan
Perlu Anda ketahui bahwa ada tiga jenis supervisi utama dalam pendidikan: supervisi guru, supervisi kepala sekolah, dan supervisi kabupaten/menteri.
Setiap jenis pengawasan memiliki tujuan dan fungsinya masing-masing. Supervisi guru bertujuan untuk memastikan bahwa guru mengikuti kurikulum dan metode pengajaran yang telah ditentukan.
Pengawasan kepala sekolah bertujuan untuk memastikan bahwa kepala sekolah menjalankan sekolah mereka secara efektif dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh dewan sekolah atau kementerian.
Pengawasan kabupaten/provinsi bertujuan untuk memastikan bahwa semua sekolah di kabupaten atau provinsi memenuhi standar yang ditetapkan oleh kementerian.
Setiap jenis pengawasan memiliki instrumennya masing-masing yang digunakan untuk menjalankan fungsi pengawasan.
Instrumen supervisi guru meliputi laporan observasi, RPP, dan data prestasi belajar siswa.
Instrumen pengawasan kepala sekolah meliputi laporan pemeriksaan sekolah, laporan keuangan, dan data kepegawaian.
Instrumen pemantauan kabupaten/kota/kementerian meliputi data sensus sekolah, data kehadiran, dan angka kelulusan.
Apa Instrumen Pengawasan Kepala Sekolah?
Instrumen supervisi kepala sekolah merupakan alat untuk membantu kepala sekolah mengevaluasi efektivitas kepemimpinannya sendiri.
Menurut E. Mulyasa mengatakan bahwa pengawasan sebenarnya dapat dilakukan oleh kepala sekolah yang bertindak sebagai pengawas.
Dalam menjalankan peran manajerial atau pengawasan, kepala sekolah harus mengetahui jenis-jenis pengawasan yang harus dilakukan. Dijelaskan Briggs, ada empat jenis supervisi kepala sekolah yang dilihat dari pelaksanaannya antara lain:
- Pengawasan bersifat preventif
Jenis supervisi ini menekankan pada upaya agar guru tidak melakukan kesalahan dengan memberikan tindakan, batasan, larangan, dan pedoman tindakan.
- Pengawasan korektif
Jenis supervisi kepala sekolah yang menekankan pada kegiatan menemukan kesalahan guru agar dapat dijadikan pembelajaran.
- Pengawasan bersifat Konstruktif
Berorientasi ke masa depan dengan membantu guru untuk selalu melihat ke depan, belajar dari pengalaman, mencoba hal baru, menerapkan metode pembelajaran yang efisien dan semangat untuk terus berkembang.
- Pengawasan Kreatif
Menekankan upaya pengembangan daya kreatif guru, dimana peran kepala sekolah hanya sebatas mendorong dan membimbing.
Ada banyak jenis instrumen yang digunakan, namun semuanya memiliki tujuan yang sama: membantu kepala sekolah meningkatkan kemampuan kepemimpinannya.
Instrumen supervisi kepala sekolah dapat digunakan untuk menilai berbagai faktor, seperti iklim sekolah, proses belajar mengajar, serta keterlibatan orang tua dan masyarakat.
Selain itu, dapat digunakan pada tahap pra dan pasca penilaian, dan diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan spesifik setiap sekolah.
Instrumen Pengawasan Kepala Sekolah
Ada beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk Pengawasan Kepala Sekolah. Adapun
Salah satu instrumen tersebut adalah Instrumen Evaluasi Kepala Sekolah yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja kepala sekolah. Instrumen ini mencakup bidang-bidang seperti kepemimpinan, manajemen, dan kepemimpinan instruksional.
Instrumen lainnya adalah Rencana Pengembangan Kepala Sekolah, yang digunakan untuk membantu kepala sekolah dalam mengembangkan keterampilan dan kompetensinya. Ini termasuk kegiatan seperti pembinaan, pendampingan, dan pembelajaran profesional.
Terakhir adalah Instrumen Pendataan Kepala Sekolah yang digunakan untuk mengumpulkan data kinerja sekolah. Data ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi area kekuatan dan kelemahan serta melacak kemajuan dari waktu ke waktu.
Menerapkan alat pengawasan kepala sekolah di sekolah membutuhkan pemahaman yang akurat tentang standar pendidikan saat ini dan kemampuan untuk memantau kemajuan siswa dan staf pengajar.
Sebagai bagian dari proses ini, Anda perlu merancang dan menerapkan instrumen pemantauan sekolah yang sesuai.
Instrumen seperti survei, kuesioner, formulir umpan balik, wawancara penilaian, observasi, penilaian pekerjaan siswa dan tes kinerja adalah alat yang sangat berharga untuk memantau kemajuan siswa, membantu mengidentifikasi area untuk perbaikan dan memfasilitasi pengelolaan sekolah yang efektif.
Dengan menggunakan alat ini, kepala sekolah dapat melacak kemajuan siswa dan guru mereka; memberikan wawasan terperinci tentang kinerja staf dan membantu mengevaluasi praktik yang sudah mapan.
Penggunaan instrumen-instrumen tersebut tentunya akan membawa banyak manfaat bagi sistem pendidikan sekolah sekaligus menjadi sumber daya yang berharga bagi pengembangan profesionalitas kepala sekolah itu sendiri.
Contoh Instrumen Utama
Mari kita lihat beberapa contoh instrumen pemantauan kepala sekolah yang digunakan di berbagai jenis sekolah.
Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan dapat menggunakan model Evaluasi Kinerja Kepala Sekolah (EKS), yang menilai kepala sekolah berdasarkan kriteria seperti kemampuan kepemimpinan, komunikasi, dan pengambilan keputusan.
Untuk sekolah menengah pertama, Survei Persepsi Siswa (SPS) biasanya digunakan untuk mengukur persepsi siswa terhadap lingkungan sekolah dan staf di dalamnya.
Sekolah dasar menggunakan Survei Iklim Sekolah untuk menilai suasana sekolah mereka.
Terakhir, taman kanak-kanak dan prasekolah bergantung pada Survei Kepuasan Orang Tua untuk mengukur pendapat orang tua tentang operasional sekolah dan kualitas pendidikan.
Contoh Format Penyusunan Instrumen Pengawasan Kepala Sekolah
Berikut adalah format tampilan penyusunan instrumen pengawasan kepala sekolah yang masuk dalam komponen Rencana Kerja Sekolah. Contoh format ini dikutip dari laman SDIT-SMPIT Ayatulhusna dan formatnya dapat anda download Di Sini.

Untuk melaksanakan supervisi ini biasanya dilakukan 2 kali dalam satu semester, hal ini dilakukan agar supervisi dapat berjalan lebih efektif.
Bagaimana Langkah-Langkah Pelaksanaan Pengawasan Kepala Sekolah
Setelah memahami pentingnya instrumen supervisi kepala sekolah, kini saatnya mempraktekkannya.
Pelaksanaan instrumen pengawasan terdiri dari beberapa langkah.
- Perlu mengidentifikasi tujuan instrumen Anda dan menentukan area yang perlu ditangani.
- Pilih pengguna untuk instrumen. Tujuan harus dikomunikasikan kepada semua guru sebelum melanjutkan.
- Data harus dikumpulkan melalui instrumen yang valid dan reliabel seperti wawancara dan survei.
- Analisis data dan evaluasi perubahan yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar di sekolah.
Untuk memastikan keberhasilan implementasi instrumen pemantauan kepala sekolah, pemimpin sekolah harus memahami dengan jelas tujuan instrumen tersebut dan apa yang diharapkan darinya.
Kemudian mengembangkan rencana implementasi instrumen yang selaras dengan tujuan dan sasaran sekolah dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung implementasi instrumen.
Hal terpenting dalam instrumen supervisi kepala sekolah adalah memberikan dukungan dan umpan balik secara terus menerus kepada staf terkait implementasi instrumen tersebut.
Demikian informasi tentang instrumen dalam melaksanakan supervisi kepala sekolah. Semoga artikel ini membantu!
www.quipper.com