PusatDapodik
Home Guru Indikator Pencapaian Kompetensi dalam Pembelajaran di Sekolah

Indikator Pencapaian Kompetensi dalam Pembelajaran di Sekolah

Indikator Pencapaian Kompetensi dalam Pembelajaran di Sekolah.webp

Dalam pembelajaran di sekolah, guru harus memiliki indikator pencapaian kompetensi yang berguna untuk mengukur kompetensi siswa. Indikator kompetensi adalah perilaku yang diamati untuk melihat apakah kompetensi dasar (KD) sudah tercapai atau belum. Pada artikel ini guru akan mendapatkan pembahasan lebih lanjut tentang indikator pencapaian kompetensi.

Definisi indikator pencapaian kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yaitu berupa perilaku yang dapat diamati atau diukur. Tujuan dari indikator pencapaian kompetensi ini adalah untuk melihat pencapaian kompetensi dasar siswa dan dijadikan sebagai acuan penilaian suatu mata pelajaran.

Indikator pencapaian yang dikembangkan harus mencapai tingkat minimum kompetensi dasar atau dapat melebihi tingkat minimum tersebut. Indikator pencapaian kompetensi ini menjadi tolok ukur pencapaian KD. Jadi, semua indikator pada KD sudah tercapai, artinya KD sudah terpenuhi. Oleh karena itu, indikator pencapaian kompetensi digunakan sebagai acuan evaluasi pembelajaran.

Fungsi dan tujuan indikator pencapaian kompetensi

Sedangkan fungsi dan tujuan indikator pencapaian kompetensi adalah:

  • Membantu guru dalam mengembangkan bahan ajar yang disampaikan kepada siswa.
  • Membantu merancang kegiatan pembelajaran.
  • Merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.
  • Membantu siswa untuk mempersiapkan diri menghadapi penilaian, baik tes maupun non tes.
  • Indikator pencapaian kompetensi dapat membantu kepala sekolah untuk memantau dan memberikan evaluasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung.

Jenis indikator pencapaian kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi ada tiga jenis, yaitu indikator kunci, indikator pendukung atau prasyarat, dan indikator pengayaan. Berikut penjelasan lebih lengkap dari ketiga jenis indikator tersebut:

  1. Indikator kunci
    Indikator kunci adalah indikator yang memenuhi kriteria UKRK dan kompetensi yang dipersyaratkan ada di KD. Sasaran indikator kunci adalah mengukur pencapaian standar minimal KD.
  1. Indikator atau prasyarat pendukung
    Indikator pendukung adalah kompetensi yang telah dipelajari siswa sebelumnya. Indikator pendukung berhubungan dengan indikator kunci yang dipelajari.
  1. indikator pengayaan
    Indikator pengayaan merupakan indikator yang diberikan untuk menambah wawasan siswa terhadap tuntutan kompetensi KD.

Metode indikator pencapaian kompetensi

Berikut adalah dua metode penyusunan indikator pencapaian kompetensi:

Menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan dalam kompetensi dasar

Pada metode pertama ini, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seorang guru, yaitu:

  • Pahami kata kerja operasional dalam Taksonomi Bloom.
  • Menentukan kompetensi dasar yang digunakan sebagai indikator.
  • Menentukan verba kompetensi dasar menurut Taksonomi Bloom.

Menganalisis indikator berdasarkan tingkat Kompetensi UKRK (Urgency, Continuity, Relevance, and Usability) pada Kompetensi Dasar.

Dalam metode ini, ada beberapa detail yang harus dipahami berdasarkan jenis indikator yang digunakan, yaitu:

Indikator kunci

  • Membuat indikator yang memenuhi kriteria UKRK (Urgency, Relevance, Relevance, Applicability).
  • Menggunakan kompetensi minimal KD untuk pembuatan indikator.
  • Merumuskan tujuan untuk mengukur pencapaian standar minimal KD.
  • Kriteria di atas dituangkan secara tertulis dalam RPP dan dilaksanakan dalam proses pembelajaran.

Indikator atau prasyarat pendukung

  • Membuat indikator pendukung yang digunakan untuk membantu siswa memahami indikator kunci.
  • Kompetensi yang digunakan pada bagian ini terkait dengan indikator kunci yang dipelajari.

indikator pengayaan

  • Indikator dibuat melebihi tuntutan kompetensi dari standar minimum.
  • Indikator pengayaan tidak wajib, jadi mungkin tidak ada.
  • Indikator pengayaan dirumuskan ketika siswa memiliki potensi yang lebih tinggi dan harus ditingkatkan dari standar minimal.

Contoh indikator pencapaian kompetensi

Berikut contoh model indikator pencapaian kompetensi yang dapat dijadikan acuan pembuatan, dikutip dari sman1simpanguli.sch.id.

TIDAK. Kompetensi Dasar Indikator Aspek/ Ranah
Pengetahuan (Kognitif) Sikap (Afektif) Keterampilan (Psikomotor)
1 Mengevaluasi konsep, unsur, prinsip, bahan, dan teknik dalam menciptakan karya seni. Mengidentifikasi konsep, unsur, prinsip dan bahan dalam karya seni. Mengevaluasi konsep, unsur, prinsip dan bahan dalam karya seni. Menganalisis teknik dan bentuk dalam penciptaan seni rupa.
2 Menciptakan karya seni dua dimensi berdasarkan imajinasi dengan menggunakan berbagai media dan teknik. Ciptakan karya seni dua dimensi berdasarkan imajinasi dengan menggunakan berbagai media, teknik, dan tema sesuai dengan gaya pilihan Anda sendiri. Menyajikan karya imajinatif dengan menggunakan berbagai media dan teknik secara tertulis dan lisan.
3 Mengevaluasi karya seni berdasarkan jenis, tema, fungsi dan nilai estetika Mengidentifikasi karya seni berdasarkan jenis, tema, fungsi dan nilai estetika. Mengevaluasi karya seni berdasarkan jenis, tema, fungsi dan nilai estetika.
4 Menciptakan karya seni tiga dimensi berdasarkan imajinasi dengan menggunakan berbagai media dan teknik. Ciptakan karya seni tiga dimensi berdasarkan imajinasi mereka dengan tema dan gaya pilihan mereka sendiri. Bereksperimenlah dengan berbagai media dan teknik. Mempresentasikan hasil analisis karya seni rupa tiga dimensi secara tertulis dan lisan.
5 Mengevaluasi hasil penyelenggaraan pameran karya seni. Memahami tata cara penyelenggaraan pameran karya seni. Mengevaluasi hasil penyelenggaraan pameran karya seni.
6 Menyelenggarakan pameran karya seni rupa dua dan tiga dimensi yang diciptakan sendiri. Atur pameran karya seni Anda sendiri di luar sekolah. Menulis laporan hasil evaluasi pameran seni rupa. Menyampaikan laporan penyelenggaraan pameran di luar sekolah secara tertulis dan lisan.
7 Mengevaluasi karya seni rupa berdasarkan tema, jenis, fungsi tokoh, dan nilai estetikanya. Mengidentifikasi karya seni berdasarkan tema, jenis dan fungsinya. Mengidentifikasi karya seni berdasarkan karakter dan nilai estetikanya. Mengevaluasi karya seni berdasarkan tema, jenis, fungsi tokoh, dan nilai estetikanya.
8 Melakukan evaluasi berupa kritik terhadap karya seni rupa berdasarkan tema, jenis, fungsi tokoh, dan nilai estetikanya dalam bentuk lisan maupun tulisan Melakukan evaluasi berupa kritik terhadap karya seni mengenai jenis, fungsi, tema, nilai estetika dan karakter dalam bentuk lisan dan tulisan. Menyampaikan hasil kritik karya seni secara tertulis dan lisan.

Bagaimana membuat indikator pencapaian kompetensi

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk merumuskan indikator pencapaian kompetensi siswa. Dalam perumusannya harus diingat bahwa indikator itu mudah, dapat diamati, disaksikan, dan diketahui oleh indra. Berikut langkah-langkah pembuatan indikator pencapaian kompetensi secara detail:

  1. Memahami rumusan kompetensi dasar
    Setiap guru harus mengetahui Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai untuk setiap jenjang kelas. Hal itu tertuang dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016.
  1. Dekomposisi editorial KD menjadi komponen-komponennya
    Setelah itu, berdasarkan KD yang harus dicapai pada setiap jenjang kelas, kemudian dideskripsikan kemampuan yang harus dikuasai anak.
  1. Buat spektrum kemampuan menurut komponen
    Kemudian komponen-komponen yang didapat dari langkah sebelumnya, selanjutnya ditentukan variasi pencapaian komponen-komponen tersebut. Tujuannya untuk memberikan gambaran bagaimana proses pembelajaran dilaksanakan dan bagaimana teknik penilaiannya.
  1. Menyusun indikator pencapaian kompetensi dan langkah-langkah guru untuk menentukan pencapaian tersebut
    Berdasarkan banyaknya variasi kemampuan siswa yang diperoleh dari langkah sebelumnya, maka dibuat dan disusun tanda-tanda pencapaian kemampuan siswa dalam pengetahuan dan keterampilan.
  1. Menggunakan indikator dalam proses pembelajaran
    Setelah dilakukan penilaian kompetensi berdasarkan indikator akan diperoleh kondisi siswa yang berbeda-beda. Dari hasil tersebut dapat diambil tindakan lebih lanjut untuk proses pembelajaran, agar siswa yang tertinggal dapat mengikuti siswa lainnya.
  1. Menjaga konsistensi hasil kompetensi, bukan hasil numerik
    Terakhir, guru harus mempertahankan capaian kompetensi atau biasa disebut dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Perlu diingat bahwa KKM bukanlah pencapaian angka, melainkan pencapaian kompetensi, yaitu siswa mampu mendeskripsikan pendapat pribadi tentang isi buku sastra dengan uraian yang detail. Jika siswa belum mampu mencapai kompetensi tersebut, berarti belum mencapai KKM.

Demikian penjelasan mengenai indikator pencapaian kompetensi yang digunakan untuk melihat apakah pembelajaran telah tercapai sesuai dengan kompetensi dasar atau belum. Semoga artikel ini bermanfaat!

www.quipper.com

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad