PusatDapodik
Home Pendidikan Mengenal Tradisi Rasul di Gunung Kidul

Mengenal Tradisi Rasul di Gunung Kidul

Kecepatan dalam Fisika dengan Contoh Soal

Bangsa Indonesia dikenal dengan budaya gotong royong. Budaya ini telah diwariskan secara turun-temurun, hingga akhirnya menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Hal ini bahkan sudah menjadi tradisi di berbagai daerah di Indonesia. Nah, ngomong-ngomong soal tradisi, dalam hal ini berkaitan dengan gotong royong, tahukah kamu di luar sana ada yang namanya tradisi Rasulan? Apa itu?

Seperti diketahui, dari barat hingga timur, Indonesia memiliki berbagai tradisi yang masih dipertahankan hingga saat ini. Beberapa daerah bahkan memiliki tradisi unik. Tradisi Rasul, salah satunya.

Tradisi Rasulan merupakan salah satu bentuk tradisi perayaan pasca panen yang dilakukan oleh masyarakat Jawa di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tradisi ini berupa kegiatan bersih desa yang dilakukan pada saat musim panen.

Tradisi ini biasanya diadakan oleh masyarakat sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah sekaligus untuk membersihkan desa, dengan harapan keselamatan dan terhindar dari bahaya bagi seluruh penduduk desa.

Tradisi Rasulan ini bisa ditemui di hampir semua desa di Gunung Kidul. Biasanya dilakukan sekitar bulan Juni-Juli, namun ketentuannya tergantung kesepakatan warga dan biasanya dilakukan selama beberapa hari.

Rangkaian acara

Rangkaian acara tradisi Rasulan diawali dengan kerja bakti di lingkungan dusun, pengecatan, pembersihan makam, dan perbaikan jalan. Dalam tradisi ini juga diadakan pertunjukan seni dan rangkaian kegiatan olah raga.

Puncak acara terjadi saat karnaval digelar. Kirab adalah arak-arakan atau kirab keliling desa. Pada kirab ini, warga membawa sesaji dari hasil bumi seperti sayur, beras, dan tumpeng.

Baca juga: Jampana Parade, Tradisi Warga Bandung Merayakan Hari Kemerdekaan

Dengan mengenakan pakaian adat dan kostum lainnya yang merupakan sarana pengembangan ide kreatif pemuda desa seperti memakai topi dan membawa cangkul yang melambangkan profesi petani, tentara, drumband, seragam olahraga lokal, hingga kostum pahlawan dan legenda.

Tradisi ini diakhiri dengan doa bersama di balai dusun. Warga berdoa untuk keselamatan dan ketentraman seluruh warga. Selanjutnya acara yang ditunggu-tunggu yaitu perang tumpeng.

Nilai Tradisi Kerasulan

Bagi masyarakat Kabupaten Gunung Kidul, tradisi Rasulan ibarat Idul Fitri ketiga setelah Idul Fitri dan Idul Adha. Selain sebagai sarana bersyukur dan memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Rasulullah juga sering menjadi alasan utama untuk mempererat tali silaturahmi dan mengingatkan akar budaya tanah kelahiran.

Oleh karena itu, tradisi Rasulan merupakan salah satu budaya yang harus dipertahankan karena melestarikan budaya gotong royong, kebersamaan dan kerukunan dalam masyarakat. Tradisi ini juga menjaga semangat kekeluargaan dan menjadi wahana melestarikan kesenian daerah Gunung Kidul.

Ikuti dan sukai kami:


www.kelaspintar.id

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad