Pahami Materi Esensial pada Kurikulum Merdeka

Sistem pendidikan menganut kurikulum yang dirancang oleh kemendikbud untuk satuan pendidikan, pendidik dan peserta didik yang memuat program-program pembelajaran seperti mata pelajaran, modul ajar untuk guru, penilaian dan lain-lain.
Perubahan kurikulum terus berubah seiring dengan perkembangan pembelajaran, Kurikulum K13 dinilai kurang efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran karena pada umumnya siswa hanya menerima isi atau pelajaran dan guru hanya menyampaikan sesuai target capaian pembelajaran.
Telah muncul prototype kurikulum yang kini berubah menjadi kurikulum mandiri yang menjadi pilihan bagi satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan Pembelajaran Mandiri yang dalam kurikulum ini memberikan keleluasaan dan memudahkan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran yang mendalam, menurutnya. kebutuhan siswa dan fokus pada penguatan karakter.
Kini pendidik dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan karena guru dan siswa berkolaborasi dan proaktif dalam kegiatan pembelajaran, hal ini terlihat dari ciri-ciri Kurikulum Mandiri yang terdiri dari:
- Soft Skill dan Pengembangan Karakter
- Fokus pada Bahan Esensial
- Pembelajaran yang Fleksibel
Sekarang kita akan membahas ciri-ciri Focus on Essential Material dimana sebelumnya siswa harus bisa menerima dan memahami semua mata pelajaran, dimana kondisi ini tidak bisa diterima oleh semua siswa karena kemampuan kognitif siswa berbeda-beda.
Siswa berada dalam tekanan dimana mereka harus bisa mengerti, dan metode pembelajaran lebih seperti ceramah satu arah dimana guru hanya menyampaikan isi mata pelajaran kepada siswa.
Apa itu Bahan Esensial
Menyampaikan mata pelajaran kepada siswa tentu mudah bagi guru, tetapi siswa tidak memiliki waktu yang cukup untuk memahaminya.
Inovasi pendidikan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah Freedom to Learn, keleluasaan bagi guru dan siswa untuk berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang efektif pada kompetensi dasar yaitu Literasi dan Numerasi.
Lalu apa itu Materi Esensial dalam Kurikulum Mandiri?
Materi Esensial adalah materi atau mata pelajaran penting yang harus dikuasai dan dipahami oleh peserta didik dan materi berkesinambungan yang ada pada semua jenjang kelas atau fase pendidikan.
Peran guru penting dalam menentukan materi esensial dalam memilih pembelajaran mana yang penting dan memeriksa apakah ini termasuk dalam kompetensi dasar yaitu literasi dan numerasi.
Karakteristik ini menitikberatkan pada kualitas pembelajaran berkelanjutan bagi siswa karena berorientasi pada kompetensi dasar yang harus dipahami dengan baik, telah dirancang kurikulum mandiri dimana guru telah merancang hasil pembelajaran, struktur kurikulum, alur pembelajaran dan proyek penguatan profil siswa pancasila dimana Program ini dirancang agar siswa memahami konsep pelajaran secara mendalam hingga implementasi dalam kehidupan nyata.
Dasar Bahan Esensial Penting
Kompetensi dasar meliputi literasi dan numerasi dari hasil implementasi kurikulum sebelumnya menunjukkan bahwa 70% siswa usia 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum.
Kurikulum mandiri menjadi kurikulum untuk menjawab kondisi tersebut dengan menitikberatkan pada materi esensial agar pembelajaran lebih mendalam karena pembelajaran intrakurikuler dilaksanakan secara berdiferensiasi dimana siswa memiliki waktu yang cukup untuk menggali konsep dan memperdalam kompetensi.
Faktor Utamanya adalah Fokus pada Bahan Esensial
Materi esensial muncul karena menurut penelitian di 20 kabupaten kota selama pandemi mengalami learning loss, sehingga kurikulum perlu fokus pada kemampuan esensial sehingga diperlukan kurikulum baru.
Sehingga dalam kurikulum mandiri, materi esensial kini menjadi karakteristik yang sangat penting dalam sistem pembelajaran, yaitu menitikberatkan pada keterampilan literasi dan numerasi.
Butuh waktu untuk melakukan Deep Learning
Kurikulum sebelumnya tentu berbasis kompetensi tetapi perubahan pola pikir secara sistematis bagi satuan pendidikan, pendidik dan peserta didik dalam membangun budaya belajar yang fokus pada anak.
Kita tahu bahwa kurikulum berdampak besar terhadap semua sistem pembelajaran, dimana sebelumnya siswa tidak memiliki ruang dan waktu untuk mendalami kompetensi suatu materi, hal ini dikarenakan siswa berada dalam tekanan untuk menerima semua materi yang diberikan oleh guru.
Tentu materinya adalah hasil belajar yang tercantum dalam kurikulum.
Hal ini menjadikan guru hanya sebagai pembicara atau sekedar menyampaikan tidak adanya kerjasama antara guru dan siswa dalam menggali satu kompetensi.
Oleh karena itu, dengan menitikberatkan pada materi esensial dalam kurikulum mandiri fleksibel ini, diharapkan siswa dapat belajar dengan tenang dalam memahami materi tanpa takut dikejar waktu karena tidak memahami materi.
Materi yang terlalu padat, menyebabkan pembelajaran satu arah
Sebagian besar dari kita mungkin mengalami bahwa kita tidak mengerti tetapi sudah lanjut ke materi berikutnya dan kita hanya mendengarkan guru menyampaikan materi dari buku selama pembelajaran.
Materi yang diberikan kepada siswa terlalu banyak sehingga menyebabkan siswa tidak dapat menerimanya dan guru hanya pada posisi menyampaikan saja. Kondisi ini terjadi sehingga metode pembelajaran seperti ceramah atau satu arah tanpa memperhatikan siswa.
Pada kondisi ini materi esensial hadir dengan keleluasaan guru dalam membuat model pembelajaran yang lebih efektif baik dari segi materi maupun waktu sehingga mudah dipahami oleh siswa.
Kurikulum Prototipe Fokus pada Materi Esensial
Krisis pendidikan terjadi di masa pandemi, sehingga paramedis Nadiem Makarim membuat prototipe kurikulum yang merupakan pengembangan dari kurikulum ke-13 yang berfokus pada kompetensi dasar.
Kompetensi dasar ini tentunya menitikberatkan pada materi esensial yang diharapkan dapat memperkuat materi dan memberikan keleluasaan waktu yang fleksibel dalam pembelajaran di kelas.
Membangun Karakter Siswa
Keluwesan guru dalam mengelola pembelajaran yang tidak hanya terfokus pada materi dalam struktur kurikulum memberikan waktu untuk menganalisis karakter setiap siswa.
Kurikulum mandiri memiliki proyek penguatan profil siswa pancasila, yaitu program penguatan karakter dan kerjasama antara siswa dan guru. Pembelajaran yang berpusat pada siswa ini akan menghidupkan keceriaan belajar, baik dari segi kompetensi atau minat dan bakat, dengan kerjasama antar siswa.
www.quipper.com