Pengertian Klasifikasi Jamur: Ciri-ciri, Contoh & Penjelasannya

Table of content:
Dalam taksonomi, jamur memiliki klasifikasi sendiri berdasarkan ciri fisik dan genetiknya. Klasifikasi ini membantu para ahli untuk memahami hubungan antara spesies jamur dan memfasilitasi pengelompokan dan identifikasi jamur secara sistematis.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam tentang klasifikasi jamur, termasuk ciri-cirinya, contoh, dan penjelasannya.
![]() |
Pengertian Klasifikasi Jamur : Ciri, Contoh & Penjelasannya |
Daftar isi
- Pengertian Klasifikasi Jamur
- Jamur Raya
- Divisi Chytridiomycota
- Divisi Zygomycota
- Divisi Ascomycota
- Divisi Basidiomycota
- Subfilum Ustilaginomycotina
- Subfilum Taphrinomycotina
- Subfilum Pucciniomycotina
- Contoh Jamur Berdasarkan Klasifikasinya
1. Pengertian Klasifikasi Jamur
Klasifikasi jamur mengacu pada pengelompokan jamur berdasarkan sifat fisik dan genetiknya. Fitur-fitur ini termasuk bentuk sel, struktur tubuh, cara reproduksi, dan sebagainya. Klasifikasi jamur sangat penting untuk memahami hubungan antara spesies jamur dan memfasilitasi identifikasi jamur secara sistematis.
Klasifikasi jamur didasarkan pada sistem taksonomi yang sama dengan organisme lain. Sistem taksonomi ini meliputi lima tingkatan, yaitu kerajaan, divisi, kelas, ordo, dan keluarga. Setiap tingkatan didasarkan pada ciri-ciri tertentu yang dimiliki oleh organisme tersebut.
Ciri Ciri Jamur (Fungi)
Fungi atau jamur merupakan organisme eukariotik yang memiliki ciri khas unik yang membedakannya dari makhluk hidup lainnya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri jamur:
Struktur tubuh yang berbeda
Jamur memiliki struktur tubuh yang berbeda dengan makhluk hidup lainnya, yaitu berupa benang-benang halus yang disebut hifa. Beberapa jamur memiliki hifa yang tidak bersekat dan tidak memiliki septa, sementara yang lain memiliki hifa yang bersekat dan memiliki septa.
Reproduksi seksual dan aseksual
Jamur dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual jamur menghasilkan spora yang dapat menghasilkan individu baru yang berbeda dengan induknya. Sedangkan secara aseksual jamur dapat menghasilkan spora yang identik dengan induknya.
Membentuk spora
Seperti halnya tanaman, spora merupakan bagian penting dari siklus hidup jamur. Spora dapat melakukan perjalanan melalui udara atau air untuk menyebar ke tempat baru dan bereproduksi.
Heterotrof
Jamur adalah organisme heterotrof, artinya mereka tidak dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis. Sebaliknya, jamur memperoleh nutrisi dengan mencerna bahan organik yang ada di lingkungannya.
Bersifat saprofik atau parasit
Beberapa jamur bersifat saprofit, artinya mereka hidup dengan memecah bahan organik mati seperti daun, kayu atau kotoran. Sedangkan yang lain bersifat parasit, artinya hidup pada makhluk hidup lain, seperti tumbuhan atau hewan.
Memiliki dinding sel yang tersusun dari kitin
Dinding sel jamur terdiri dari senyawa kimia yang disebut kitin, yang memberikan kekuatan dan perlindungan pada sel jamur.
Memiliki kemampuan untuk membentuk simbiosis
Beberapa jamur memiliki kemampuan untuk bersimbiosis dengan tumbuhan, seperti mikoriza dan lumut kerak. Dalam simbiosis ini, jamur memberikan nutrisi dan perlindungan pada tanaman, sedangkan tanaman memberikan karbon organik pada jamur.
Itulah beberapa ciri jamur yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya. Meski memiliki reputasi buruk, jamur memiliki peran penting dalam ekosistem dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti makanan, obat-obatan, dan lain sebagainya.
2. Jamur Kerajaan
Kingdom Fungi adalah kingdom yang terdiri dari sel-sel eukariotik yang tidak memiliki klorofil. Kingdom ini terdiri dari berbagai jenis jamur, seperti kapang, jamur kuping, jamur merang, dan sebagainya.
Jamur memiliki ciri-ciri umum seperti memiliki dinding sel yang terbuat dari kitin dan glukan, memiliki tubuh yang terdiri dari hifa, dan memiliki kemampuan menghasilkan spora. Selain itu jamur juga memiliki kemampuan untuk bersimbiosis dengan organisme lain, seperti tumbuhan.
3. Divisi Chytridiomycota
Divisi Chytridiomycota adalah divisi jamur yang paling primitif dan paling sederhana. Divisi ini memiliki hifa yang tidak berdiferensiasi dengan inti sel tunggal. Selain itu, divisi ini memiliki ciri unik seperti memiliki flagela pada tahap reproduksi dan dapat hidup sebagai parasit atau pengurai.
Contoh jamur dari divisi Chytridiomycota adalah Batrachochytrium dendrobatidis yang dapat menyebabkan penyakit pada amfibi.
4. Pembagian Zygomycota
Divisi Zygomycota adalah divisi jamur yang memiliki hifa non-septa dan tidak ada septa. Selain itu, pembelahan ini juga memiliki kemampuan membentuk struktur khusus yang disebut zigospora.
Contoh jamur dari divisi Zygomycota adalah Rhizopus stolonifer yang sering ditemukan pada roti dan buah busuk.
5. Divisi Ascomycota
Divisi Ascomycota adalah divisi jamur yang memiliki hifa yang bersekat dan memiliki septa. Selain itu, divisi ini juga memiliki ciri unik seperti membentuk struktur khusus yang disebut ascus dan memiliki kemampuan bersimbiosis dengan tumbuhan.
Contoh jamur dari divisi Ascomycota adalah Saccharomyces cerevisiae yang digunakan dalam produksi roti, bir, dan anggur.
www.bospedia.com
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now