PusatDapodik
Home oot Ciri-ciri Pembelajaran Berdiferensiasi dan Mengapa Perlu Diterapkan di Era Sekarang

Ciri-ciri Pembelajaran Berdiferensiasi dan Mengapa Perlu Diterapkan di Era Sekarang

learning gfe8e6502a 1280

Tugas seorang guru tidak hanya sebagai perantara penyampaian materi pembelajaran, tetapi seorang guru juga harus dapat menerapkan strategi-strategi pembelajaran yang tepat bagi siswanya. Pada zaman sekarang model pembelajaran sudah sangat banyak jenis dan metodenya. Salah satu model pembelajaran yang dirasa cocok dengan perkembangan zaman sekarang adalah pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran ini dapat menjadi salah satu solusi bagi guru yang ingin meningkatkan minat belajar siswa dna memenuhi kebutuhan belajar siswa,

Lalu apa sebenarnya yang dimaksud pembelajaran berdiferensiasi itu? Dan bagaimana implementasi strategi yang tepat untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi tersebut? Simak penjelasan berikut ini.

Mengenal pengertian pembelajaran berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar dimana dalam prosesnya memberikan berbagai cara melalui diferensiasi dan asesmen awal untuk memenuhi kebutuhan masing-masing siswa. Seperti yang kita ketahui bahwa kemampuan setiap siswa itu berbeda satu dengan yang lainya. Kemampuan siswa satu sama lain juga berbeda, nah dengan pembelajaran berdiferensiasi ini siswa mendapatkan hak untuk mempelajari materi sesuai dengan kemampuanya dan kebutuhannya masing-masing.

Model pembelajaran ini memberikan ruang pada siswa untuk dapat meningkatkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan bakatnya. Sedangkan dalam pembelajaran berdiferensiasi guru bertugas menyediakan fasilitas kepada siswa sesuai kebutuhannya. Model pembelajaran ini juga menekankan bahwa setiap siswa mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga tidak dapat diperlakukan dengan sama.

Sedangkan menurut para ahli pembelajaran berdiferensiasi mempunyai pengertian dan penjelasan lain. Menurut Tomlinson dan McTighe (2006) pembelajaran diferensiasi merupakan pembelajaran yang berfokus pada siapa yang melakukan pengajaran, dimana, dan bagaimana cara mengajar. Kemudian menurut Theroux (2004) pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran uan menciptakan berbagai macam alur, sehingga kemampuan, minat, dan pengalaman siswa dapat diserap, digunakan serta dikembangkan dalam sebuah konsep pembelajaran sehari-hari.

Model pembelajaran ini guru ditantang untuk dapat memenuhi setiap kebutuhan semua siswanya, sehingga dalam pendekatan guru dapat melakukan berbagai jenis pendekatan untuk mengetahui kebutuhan siswa.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar siswa. Guru dalam hal ini memerlukan strategi dan harus memikirkan tindakan yang nanti akan diambil karena perlakukan yang diberikan kepada setiap murid akan berbeda. Guru perlu memahami perannya dengan baik sata di kelas sehingga proses pembelajaran ini dapat berjalan dengan baik.

Dengan adanya pembelajaran ini diharapkan dapat membantu pemenuhan kebutuhan belajar setiap siswa, diharapkan dengan pembelajaran ini siswa tidak akan jenuh atau frustasi dna merasa gagal dalam pengalaman belajar.

Mengapa perlu menerapkan pembelajaran berdiferensiasi

Tidak dapat dipungkiri bahwa keragaman kultur, budaya, lingkungan, keluarga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Hal tersebut dapat dilihat pada satu kelas yang banyak sekali membawa keberagaman antar siswa. Kemampuan dan keterampilan siswa juga berbeda antara satu dengan yang lain, sehingga tentu saja mereka tidak dapat diperlakukan dengan sama. Misalnya saja dalam gaya belajar ada siswa yang gaya belajarnya adalah dengan mendengarkan penjelasan tetapi ada juga siswa yang gaya belajarnya dengan membaca.

Menanggapi keberagaman tersebutlah guru harus menerapkan model pembelajaran yang efektif untuk seluruh siswa. Dengan pembelajaran berdiferensiasi ini guru akan mulai mengajar yang disesuaikan dengan minat, bakat, kebutuhan dan kesaan siswanya. Hal tersebut tentunya dengan tujuan agar siswa dapat meraih prestasi yang baik.

Oleh karena itulah model pembelajaran berdiferensiasi ini menjadi salah satu solusi yang dapat diterapkan guru untuk mengelola kelasnya. Degan penerapan pembelajaran ini juga akan membantu siswa yang pada dasarnya telah memiliki kemampuan yang beragam dapat tumbuh dan berkembang semaksimal mungkin sesuai kemampuannya.

Tidak hanya siswa, tetapi melalui pembelajaran ini guru juga akan mengembangkan kemampuannya. Karena guru akan terus berusaha untuk mengetahui kebutuhan siswanya serta memantau perkembangan setiap siswa. Guru juga harus kreatif dalam penerapan model pembelajaran ini. Hal tersebut tentunya mendorong kemampuan guru lebih meningkat dalam mengendalikan dan merencanakan pembelajaran yang baik untuk setiap siswanya.

Ciri-ciri pembelajaran berdiferensiasi

Sebagai sebuah model dalam pembelajaran berdiferensiasi mempunyai karakteristik dan ciri-ciri tersendiri yang membedakan daripada model pembelajaran lainnya. Terdapat beberapa karakteristik yang menjadi ciri khas dari pembelajaran diferensiasi dimana salah satunya adalah bersifat proaktif. Berdasarkan Association for Supervision and Curriculum Development (2011) menurut Tomlinson terdapat beberapa karakteristik dasar pada pembelajaran berdiferensiasi. Ciri-ciri tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

Memiliki sifat proaktif

Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru harus secara proaktif merencanakan dan mengantisipasi kelas yang diajarnya yaitu dengan merencanakan pembelajaran siswa yang berbeda-beda sesuai kebutuhan siswa tersebut.

Sehingga dalam hal ini bukan guru tidak menyesuaikan pembelajaran dengan siswa tetapi bagaimana guru mencari tahu metode atau strategi yang cocok diterapkan pada siswa.

Lebih kepada kualitas daripada kuantitas

Dikarenakan perbedaan karakteristik siswa maka dalam pembelajaran berdiferensiasi lebih menekankan pada kualitas daripada kuantitas. Guru harus memperhatikan kualitas tugas yang diberikan kepada siswa dan harus sesuai dengan kebutuhan siswanya.

Misal jika ada anak yang pandai dan telah menyelesaikan tugasnya, bukan berarti dia akan diberi tugas lagi yang sama dengan siswa lain. Dia dapat diberikan tugas sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya.

Asesmen menjadi akar

Asesmen selalu dilakukan guru untuk memantau siswa dengan berbagai cara untuk mengetahui keadaan siswa dalam setiap pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Menyediakan berbagai pendekatan

Terdapat empat unsur dalam pembelajaran berdiferensiasi yaitu konten, proses, produk, dan lingkungan belajar. Keempat unsur tersebut disesuaikan dengan kesiapan siswa dalam mempelajari materi ataupun minat dan gaya belajarnya.

Berorientasi pada siswa

Guru memberikan tugas pada siswa untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan, kemudian guru akan merancang pembelajaran yang sesuai dengan level kebutuhan masing-masing siswa.

Percampuran antara pembelajaran individu dan klasikal

Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat belajar bersama-sama secara klasikal namun tidak menutup kemungkinan guru dapat merencanakan juga belajar secara individu.

Bersifat hidup

Guru dan siswa berkolaborasi menyusun tujuan kelas baik individu maupun dengan para siswa. Guru juga memonitor pelajaran yang cocok untuk siswanya serta bagaimana penyesuaiannya. 

 

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad