PusatDapodik
Home oot Gas Mulia: Pengertian, Fungsi, Sifat, Unsur

Gas Mulia: Pengertian, Fungsi, Sifat, Unsur

Jika melihat tabel periodik, terdapat beberapa golongan khusus unsur seperti logam alkali, halogen, logam alkali tanah dan juga gas mulia. Unsur-unsur yang termasuk golongan gas mulia termasuk dalam golongan VIII A pada tabel periodik. Ada lima macam unsur yang masuk ke dalam gas mulia.

Sifat Umum Gas Mulia

Unsur gas mulia terdiri dari lima jenis yaitu neon, helium, argon kripton, xenon dan radon. Walaupun masing-masing gas mulia tersebut memiliki sifat khusus tersendiri, namun secara umum kelima unsur tersebut memiliki sifat umum yang sama yang menjadi ciri dari gas mulia.

  1. Selain gas helium (He), semua unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron oktet dengan konfigurasi elektronnya mengikuti persamaan ns²np⁶. Sedangkan gas helium mengikuti konfigurasi duplet.
  2. Berdasarkan bentuk konfigurasi elektronnya, unsur gas mulia merupakan unsur yang stabil
  3. Afinitas elektron untuk unsur gas mulia rendah, sehingga sulit untuk mengikat elektron lain dan membentuk ion negatif
  4. Energi ionisasi unsur gas mulia cukup tinggi sehingga sulit untuk melepaskan elektron dan membentuk ion positif. Tingkat energi ionisasi gas mulia dari He menjadi Rn semakin kecil
  5. Sifat umum kelima ini merupakan ciri unik dari gas mulia, yaitu ketika gas mulia berada di udara, bentuk gasnya adalah monoatomik (selain jenis Radon).
  6. Semakin panjang jari-jari atom gas mulia, semakin mudah molekul gas mulia tersebut membentuk dipol sesaat sehingga gaya van der Waals pada molekul tersebut semakin kuat.

Sifat dan Kelimpahan Setiap Unsur Gas Mulia

  1. Helium

Gas mulia Helium (He) tidak mudah terbakar, tidak berwarna, tidak berbau dan sulit bereaksi. Helium diambil dari kata Yunani “helios” yang berarti matahari. Gas helium ditemukan oleh Pierre Jansen pada tahun 1868. Helium merupakan unsur paling melimpah kedua di alam semesta.

  • Massa atom Helium adalah 4,00260 sma
  • Nomor atom 2 dengan konfigurasi elektron 2 atau 1s²
  • Volume atom Helium adalah 32,80 cm³/mol
  • Titik didihnya adalah -268,9 ⁰C
  • Titik lebur -272,2 ⁰C pada tekanan 26 atm
  • Massa jenis helium adalah 0,1785 g/cm³
  • Energi ionisasi 2,379 kJ/mol.
  1. Neon

Neon (Ne) tidak berbau, tidak berwarna, berbentuk gas pada suhu kamar dan juga tidak reaktif (inert). Neon ditemukan oleh Morris Travers dan William Ramsay pada tahun 1989. Neon di alam semesta dihasilkan oleh beberapa bintang yang berukuran lebih besar dari matahari. Karakteristik Fluorescent:

  • Nomor atom adalah 10 dengan massa atom 20,1797 sma
  • Konfigurasi elektron 1s² 2s² 2p⁶
  • Volume atom adalah 16,90 cm³/mol
  • Titik didih -246,08 ⁰C Titik lebur -248,59 ⁰C
  • Massa jenis 0,900 g/cm³
  1. Argon

Argon atau Ar adalah salah satu unsur gas mulia yang berwujud gas pada suhu kamar, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak reaktif (inert). Argon terdiri dari molekul monoatomik. Argon di alam ditemukan bersama gas-gas lain di atmosfer bumi dalam jumlah sekitar 0,93%.

  • Nomor atom 18 dan massa atom 39,948 sma
  • Titik didih 185,86 ⁰C dan titik leleh -189,3 ⁰C
  • Massa jenis 1,784 g/cm³
  1. Kripton

Krypton (Kr) adalah gas mulia yang tidak berbau, tidak berwarna, dan berwujud gas pada suhu kamar. Krypton ditemukan oleh William Ramsay dan Morris Travers pada tahun 1898.

  • Krypton memiliki massa atom 83,80 sma dengan nomor atom 36
  • Volume atom adalah 32,2 cm³/mol
  • Titik didih -153,2 ⁰C dan titik leleh -157,4 ⁰C
  1. Xenon

Xenon (Xe) adalah unsur gas mulia yang tidak berwarna, berwujud gas pada suhu kamar, tidak berbau, dan sulit bereaksi atau inert. Xenon ditemukan oleh William Ramsay dan Morris Travers pada tahun 1898.

  • Xenon memiliki massa atom 131,29 sma dan nomor atom 54
  • Volume atom adalah 42,9 cm³/mol
  • Titik didih -108,1 ⁰C dan titik leleh -111,8 ⁰C
  1. Radon

Radon (Rn) memiliki sifat radioaktif, tidak berbau, tidak berwarna, dan berwujud gas pada suhu kamar. Radon ditemukan oleh Friedrich Dorn pada tahun 1900. Radon di alam ditemukan dari peluruhan radium.

  • Massa atom 222 sama dengan nomor atom 86
  • Volume atom adalah 50,5 cm³/mol
  • Titik didih -62 ⁰C dan titik leleh -71 ⁰C

Kegunaan Unsur Gas Mulia

  1. Helium

Helium untuk kebutuhan komersial biasanya diperoleh dari produk sampingan produksi gas alam. Helium berguna secara komersial dengan cara berikut:

  • Helium digunakan dengan oksigen dalam tabung oksigen yang dipakai oleh penyelam karena rendahnya kelarutan helium dalam darah
  • Helium-neon menghasilkan laser yang digunakan dalam pengobatan medis
  • Penelitian yang mengharuskan dilakukan pada suhu sangat rendah menggunakan helium cair yang berguna sebagai pendingin, superkonduktor dan juga superfluida yaitu fluida yang mengalir bebas pada suhu mendekati 0 mutlak.
  • Helium berguna untuk mengelas beberapa logam
  • Sinar helium terionisasi digunakan dalam pengobatan tumor mata dan pembentukan pembuluh darah abnormal di otak
  • Helium digunakan sebagai media perpindahan panas dalam reaktor nuklir karena sifatnya yang stabil dan tidak bersifat radioaktif
  • Helium digunakan sebagai pendorong udara dan untuk mengeraskan struktur roket sebelum lepas landas.
  1. Neon

Neon diperoleh dari udara dengan proses distilasi bertingkat. Proses distilasi untuk mendapatkan neon dilakukan dengan cara mendinginkan udara hingga mencair, kemudian cairan dibiarkan menghangat sedikit demi sedikit sehingga diperoleh neon dalam jumlah sedikit. Fungsi neon sebagai berikut:

  • Gas neon banyak digunakan untuk mengisi lampu neon yang dapat menghasilkan pendar jingga kemerahan. Lampu neon biasanya digunakan pada papan reklame, seni, dan sinyal lampu pesawat
  • Neon cair berguna sebagai pendingin
  • Neon digunakan dalam laser gas, tabung televisi, dan indikator tegangan tinggi
  1. Argon

Argon diperoleh dengan penyulingan udara cair secara bertahap dan digunakan secara komersial untuk hal-hal berikut:

  • Argon digunakan dalam teknologi laser gas
  • Argon digunakan dalam pengelasan titanium atau stainless steel
  • Argon digunakan untuk mengisi lampu pijar yang terkadang juga dicampur dengan neon. Dalam keadaan murni, gas argon akan menghasilkan cahaya biru.
  1. Xenon

Xenon diperoleh dengan proses distilasi bertahap udara cair. Xenon digunakan dalam pembuatan tabung elektron dan juga dalam pembuatan lampu untuk membunuh bakteri. Lampu disko warna-warni juga diisi dengan xenon, meski tidak semuanya.

Xenon juga digunakan untuk membuat laser dengan komposisi campuran Argon 89%, gas F2 1% sedangkan Xenon sekitar 10%.

  1. Radon

Isotop radon-222 digunakan dalam pengobatan tumor ganas dan digunakan dalam pembuatan biji radon, yaitu radon dalam bentuk gas yang disimpan dalam tabung emas atau kaca. Gelas atau tabung emas kemudian dimasukkan ke dalam jaringan tubuh yang terkena.

  1. Kripton

Gas kripton diperoleh dengan proses distilasi bertingkat dari campuran gas mulia di udara. Cahaya yang berasal dari lampu krypton ini berwarna merah sehingga dapat terlihat dari jauh dan dapat menembus kabut dengan lebih baik. Fungsi komersial gas kripton adalah sebagai berikut:

  • Gas Krypton digunakan untuk mengisi flash kamera berkecepatan tinggi
  • Sebagai pengisi lampu pada mercusuar
  • Sebagai pengisi penerangan landasan pacu bandara

Berbeda dengan gas-gas lain di udara yang berbentuk senyawa, unsur-unsur yang termasuk gas mulia terdapat di alam sebagai unsur bebas. Gas mulia sulit bereaksi dengan unsur lain karena memiliki afinitas elektron yang rendah.

mejakelas.com

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad