PusatDapodik
Home oot Gaya Coulomb: Bunyi Hukum, Rumus, Contoh Soal

Gaya Coulomb: Bunyi Hukum, Rumus, Contoh Soal

Gaya Coulomb Bunyi Hukum Rumus Contoh Soal

Halo sobat, semangat pagi. Oh iya pada kesempatan kali ini kita akan membahas materi tentang hukum Coulomb.

Apa penjelasannya? Yuk cari tahu di poin-poin di bawah ini..

Definisi Hukum Coulomb

Dalam mempelajari fisika, kita pasti akan berurusan dengan listrik.

Nah ilmu yang membahas atau berkaitan dengan aliran listrik disebut ilmu kelistrikan dan elektronika. Satuan muatan listrik adalah coulomb (C).

Seorang fisikawan Perancis bernama Charles Augustin de Coulomb adalah penemu istilah coulomb.

Teori dari fisika Perancis adalah bahwa muatan listrik terdiri dari 2 jenis, yaitu positif (+) dan negatif (-).

Dari kedua jenis tersebut, akan terjadi interaksi tarik-menarik jika muatan yang berbeda didekatkan, sedangkan interaksi tolak menolak akan terjadi jika muatan yang sejenis didekatkan.

Teori ini sekarang dikenal sebagai Hukum Coulomb yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1784 oleh Charles Augustin de Coulomb sendiri.

Untuk lebih jelasnya simak bunyi hukum Coulomb di bawah ini

Besarnya gaya tarik-menarik dan tolakan oleh 2 benda yang bermuatan sama berbanding lurus dengan kuadrat jarak kedua benda tersebut.

hukum Coulomb

Teori yang dikemukakan fisikawan Perancis ini dapat ditulis secara matematis. Nah, tulisannya bisa kamu lihat di poin berikutnya.

Baca juga Gaya Biasa.

rumus gaya Coulomb

Dari pernyataan seorang fisikawan bernama Charles Augustin de Coulomb yang dikenal dengan hukum Coulomb, secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut:

FC = k(q1Q2/R2)

Di mana

  • FC = gaya tarik / tolakan (Newton / N)
  • k = konstanta perbandingan (9 x 109 Nm2/C2)
  • Q1 = besarnya muatan pertama (C)
  • Q2 = besarnya muatan pertama (C)
  • r = jarak antara 2 beban (m)

Oke, pada poin selanjutnya kita akan membahas penerapan hukum Coulomb. Jangan lewatkan penjelasannya ya guys.

Contoh Gaya Coulomb

Anda pasti pernah melihat guntur, saat hujan. Tahukah kamu bahwa petir terjadi karena ada hukum coloumb di sana. Yaitu ketika hujan terjadi gesekan antara partikel-partikel di awan dan udara.

Hal ini menyebabkan awan bermuatan listrik statis dimana sebelumnya awan dalam keadaan netral.

Ketika terjadi pelepasan elektron dari awan, maka akan muncul percikan listrik dan dikenal dengan petir.

Pernahkah Anda melihat kilat?

Adanya petir ini akan berbahaya jika mengenai bangunan karena dapat menimbulkan kerusakan pada bangunan tersebut.

Kemudian terciptalah alat penangkap petir, atau biasanya orang Indonesia menyebutnya penangkal petir.

Cara kerja penangkap petir menggunakan prinsip hukum Coulomb yaitu ujung penangkap petir bermuatan positif sehingga ketika petir yang bermuatan negatif didekatkan ke atap rumah, kedua muatan tersebut akan saling tarik menarik.

Kemudian pertemuan kedua muatan ini akan menghasilkan arus listrik, yang kemudian dialirkan ke tanah melalui kabel penghantar penangkal petir.

Selain itu, penerapan hukum Coulomb diterapkan pada mesin fotokopi elektrostatis. Dimana cara kerjanya berdasarkan prinsip tarik-menarik antara dua muatan yang berbeda.

Sekarang, kami akan menyajikan contoh masalah dari hukum Coulomb. Simak penjelasannya.

Baca juga Getaran.

Contoh Soal Gaya Coulomb

2 muatan memiliki ukuran muatan 3×10-6 C dan 6×10-6C. Jarak antara keduanya adalah 3 cm. berapakah besar gaya listrik pada setiap muatan?

Diskusi

Dikenal

Q1 = 3×10-6 C

Q2 = 6×10-6C

r = 3 cm = 3 x 10-2 M

k = 9 x 109 Nm2/C2

Penyelesaian

FC = k(q1Q2/R2)

FC = 9×109 (3×10-6 Cx6x10-6C)/9 x 10-4

FC = 9×109 (18×10-12)/9×10-4

FC = 1,8 x 102 N

Bila 2 muatan sejenis besarnya 5 x 10 muatan-4C dan 5×10-4C. 2 muatan dipisahkan dengan jarak 5 cm. maka berapa besar gaya coulomb yang dihasilkan? (k = 9 x 109Nm2/C2)

Diskusi

Dikenal

Q1 = 5×10-4C

Q2 = 5×10-4C

r = 5 cm = 5 x 10-2 M

k = 9 x 109 Nm2/C2

Penyelesaian

FC = k(q1Q2/R2)

FC = 9×109 (5×10-4Cx5x10-4C)/25 x 10-4

FC = 9×109 (25×110-8)/25×10-4

FC = 9×105 N

Ya, itulah pembahasan hukum Coulomb pada artikel kali ini. Ikuti terus pembahasan materi lainnya. Terima kasih, semoga bermanfaat. Baca juga kapasitor.

rumuspintar.com

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad