Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

Table of content:
Berthema.com – Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan.
kurikulum operasional Satuan pendidikan dikembangkan dan dikelola oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada Struktur Kurikulum.
kurikulum operasional dikembangkan harus menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah.
Dalam mengembangkan dan mengelola kurikulum operasional, satuan pendidikan harus melibatkan komite sekolah dan masyarakat.
Dalam penyusunan kurikulum operasional, satuan pendidikan perlu memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum operasional.
Prinsip pengembangan ini bertujuan untuk membantu proses berpikir dalam menyusun operasional kurikulum pada satuan pendidikan dan menjadi dasar dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum.
Panduan Pengembangan Kurikulum Sekolah
Dalam mengatur kurikulum operasionalsatuan pendidikan diberi kewenangan untuk menentukan format dan sistematika penyusunannya.
Pedoman tersebut memuat komponen minimal yang ditetapkan oleh Kementerian dalam peraturan yang mengatur Struktur Kurikulum Mandiri dan satu komponen tambahan,
yaitu pendampingan, evaluasi, dan pengembangan keprofesian yang dapat dilakukan oleh satuan pendidikan yang siap meningkatkan mutu pembelajaran berkelanjutan.
Panduan pengembangan kurikulum operasional Sekolah adalah dokumen yang memuat prinsip-prinsip dan contoh-contoh strategi untuk memandu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum operasionalnya.
Kurikulum operasional dikembangkan dan dikelola dengan mengacu pada struktur dan standar kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah serta diselaraskan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah.
Manual ini digunakan bersama dengan dokumen terkait, termasuk:
Pedoman Pengkajian dan Pembelajaran serta Pedoman Pengembangan Proyek Penguatan
Profil Pancasila.
Dokumen-dokumen tersebut diharapkan dapat dibaca dan dipelajari dengan seksama untuk mendukung pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan.
Panduan pengembangan ini dibuat untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum operasional yang kontekstual dan relevan dengan satuan
pendidikan,
khususnya bagi siswa dalam mencapai profil siswa Pancasila dan Hasil Belajar
yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Prestasi Perkembangan Anak PAUD).
Prinsip dari dokumen ini bertujuan untuk membantu proses berpikir dalam menyusun kurikulum operasional di satuan pendidikan.
Panduan ini memberikan ikhtisar tentang prinsip-prinsip perencanaan,
implementasi, dan evaluasi operasional kurikulum, serta tahapan pembelajaran.
Tahapan pembelajaran dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran bagi satuan pendidikan
bahwa penyusunan dan pelaksanaan operasional kurikulum dapat dilakukan sesuai dengan kesiapan dan kondisi masing-masing satuan pendidikan.
Panduan ini juga berisi contoh strategi dan alat untuk menarik inspirasi
perkembangan.
Namun satuan pendidikan memiliki kebebasan untuk berkembang dengan cara lain sepanjang selaras dengan tujuan utama kurikulum operasional pada satuan pendidikan.
Khusus untuk sekolah menengah kejuruan (SMK), kurikulum operasionalnya adalah
menerapkan kurikulum berdasarkan potensi sekolah, potensi daerah, dan keselarasan dengan mitra kerja di dunia kerja.
Sasaran Pedoman Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
1. Kepala satuan pendidikan,
dapat menggunakan dokumen ini untuk memimpin dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan
dalam pengembangan kurikulum operasional yang kontekstual dan memenuhi kebutuhan belajar siswa.
Sebagai pemimpin proses pembelajaran di satuan pendidikan, kepala satuan pendidikan perlu melakukan refleksi sebagai bagian dari aktivitas kesehariannya.
Proses refleksi menjadi budaya dan kebiasaan yang dilakukan secara pribadi dan sebagai bagian dari diskusi dengan seluruh warga satuan pendidikan.
2. Pendidik,
dapat menggunakan dokumen ini untuk mengembangkan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dan harapan peserta didik yang beragam di dalam satuan pendidikan.
Sebagai fasilitator proses kemajuan pembelajaran (kemajuan belajar), dan penilaian yang dapat memberikan umpan balik yang efektif dan melibatkan siswa.
3. Dinas Pendidikan,
dapat menggunakan dokumen ini untuk memberikan panduan kepada satuan pendidikan
dalam proses pengembangan kurikulum operasional yang sesuai dengan kondisi riil satuan pendidikan.
4. Supervisor atau pengawas,
diharapkan mampu mendorong setiap satuan pendidikan di bawah naungannya untuk mengembangkan kurikulum operasional
kreatif dan inovatif yang dijadikan acuan bagi setiap warga satuan pendidikan dalam perencanaan pembelajaran
dan mencerminkan pembelajaran yang dapat mengembangkan kompetensi siswa dan mencapai profil siswa yang pancasila.
Pengembangan kurikulum operasional tidak boleh menekankan kepatuhan pada aturan administratif yang seragam.
Referensi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
1. Standar Nasional Pendidikan
Standar Nasional Pendidikan yang menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud dalam peraturan yang mengatur tentang struktur Kurikulum Mandiri meliputi:
A. standar kompetensi lulusan;
B. Standar isi;
C. Standar proses; Dan
D. Standar penilaian pendidikan.
2. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah menjadi acuan bagi satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum
menuju pencapaian profil siswa yang pancasila dapat ditambah dengan keunikan satuan pendidikan sesuai dengan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan.
Struktur kurikulum ini berisi kegiatan dan proyek intrakurikuler untuk memperkuat profil siswa Pancasila.
Khusus untuk SMK ditambah dengan Praktek Kerja Lapangan (PKL), serta tema ketenagakerjaan sebagai wadah penguatan profil siswa Pancasila.
Dan SLB Khusus ditambah dengan Choice Skills dan Special Needs Programs serta magang untuk SMALB.
Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
A. Prinsip Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
1. Berpusat pada peserta didik,
yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan pembelajaran, serta minat siswa.
2. Kontekstual,
menunjukkan keunikan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK),
dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan siswa berkebutuhan khusus (khususnya SLB).
3. Penting,
yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan jelas, singkat, dan mudah dipahami.
4. Akuntabel,
dapat dipertanggungjawabkan karena berdasarkan data
dan aktual.
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan panitia satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan,
termasuk orang tua, organisasi, berbagai pusat, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan pengawasan dinas pendidikan
atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
B. Proses Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Dalam implementasinya, kurikulum operasional di satuan pendidikan perlu menjadi dokumen yang dinamis,
diperbaharui secara berkesinambungan, dijadikan acuan sehari-hari, direfleksikan, dan terus dikembangkan.
Proses penyusunan kurikulum operasional adalah:
1. TETAP (mengacu pada kerangka kurikulum dasar yang ditetapkan oleh pemerintah pusat), dan
2. FLEKSIBEL/DINAMIS (mengembangkan kurikulum operasional berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum, sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan).
C. Langkah-langkah Penyusunan Kurikulum Operasional
01. Menganalisis konteks KARAKTERISTIK UNIT PENDIDIKAN
02. Merumuskan VISI, MISI DAN TUJUAN
03. Menentukan ORGANISASI PEMBELAJARAN
04. Menyusun RENCANA PEMBELAJARAN
05. BANTUAN DESAIN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
Komponen Kurikulum Operasional Sekolah
1. Ciri-ciri satuan pendidikan
Dari analisis konteks diperoleh gambaran tentang karakteristik satuan pendidikan,
meliputi mahasiswa, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan sosial budaya. Untuk SMK, karakteristiknya mencakup program keahlian.
2. Visi, misi, dan tujuan
Setiap orang:
A. Mendeskripsikan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju berdasarkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan
B. Nilai-nilai yang melandasi pelaksanaan pembelajaran agar siswa dapat mencapai profil siswa yang pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD)
Misi
A. Misi menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi
B. Nilai-nilai penting yang dikedepankan selama menjalankan misi Tujuan
C. Tujuan akhir dari kurikulum satuan pendidikan yang berdampak pada peserta didik
D. Tujuan menggambarkan tahapan (tonggak pencapaian) penting dan selaras dengan misi
e. Strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
F. Kompetensi/karakteristik yang khas bagi lulusan suatu satuan pendidikan dan selaras dengan profil peserta didik pancasila.
3. Pengorganisasian pembelajaran
Bagaimana satuan pendidikan mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu dan beban pembelajaran, serta bagaimana mengelola pembelajaran untuk mendukung Learning Outcome (CP)
dan profil siswa Pancasila mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Prestasi Perkembangan Anak PAUD)
A. intrakurikuler,
berisi konten/mata pelajaran dan konten tambahan lainnya jika ada (seperti mulok).
Untuk SMK mata pelajaran dan/atau konsentrasi disusun oleh satuan pendidikan bersama dengan dunia kerja.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi SMK, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan karakter profesional dan budaya kerja, meningkatkan kompetensi siswa sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja, serta mempersiapkan siswa untuk mandiri bekerja dan/atau berwirausaha.
B. Proyek penguatan profil mahasiswa Pancasila,
menjelaskan pengelolaan proyek yang mengacu pada profil siswa Pancasila pada tahun ajaran tersebut.
Proyek penguatan profil siswa Pancasila dirancang terpisah dari kegiatan intrakurikuler. Bagi SMK, tema Ketenagakerjaan merupakan tema yang harus dipilih setiap tahun.
C. Ekstrakurikuler,
kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian siswa secara optimal.
4. Perencanaan pembelajaran
A. RPP untuk ruang lingkup satuan pendidikan
seperti penyusunan hasil belajar (ditentukan oleh pemerintah), alur tujuan pembelajaran lengkap dengan gambaran besar penilaian dan sumber belajar
yang meliputi kegiatan intrakurikuler serta proyek penguatan profil peserta didik Pancasila, dan perencanaan program prioritas satuan pendidikan.
B. RPP untuk ruang lingkup kelas
seperti rencana pelaksanaan pembelajaran atau modul pengajaran, alat pengajaran. Untuk dokumentasi RPP ini,
satuan pendidikan cukup melampirkan beberapa contoh bahan ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran tersebut.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan unduh Di Sini.
Baca Juga:
1. Panduan Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum Mandiri PPA PAUD-Dikdasmen Tahun 2022
2. Download Panduan Pengembangan Proyek Penguatan Profil Mahasiswa Pancasila
Demikian Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, semoga bermanfaat.
Referensi: Pedoman Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, Kemdikbudristek.
pusatdapodik.com