Minyak Bumi: Pengertian, Manfaat, Fraksi, Proses

Minyak mentah dikenal sebagai emas hitam karena keberadaannya yang berharga dalam bentuk cairan kental berwarna coklat hingga kehitaman atau kehijauan yang mudah terbakar. Minyak mentah diperoleh melalui proses pengeboran hingga lapisan-lapisan di kerak bumi.
Pengertian Minyak Bumi
Minyak mentah diperoleh dengan cara mengebor dari dalam bumi yang menghasilkan minyak mentah atau crude oil. Minyak mentah berupa cairan berwarna hitam pekat dan berbau tidak sedap. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan nomor atom mulai dari C-1 sampai C-50.
Semakin tinggi jumlah atom C dalam molekul, semakin tinggi titik didih hidrokarbon. Titik didih senyawa senyawa hidrokarbon bervariasi dari suhu yang sangat rendah hingga suhu yang sangat tinggi. Proses pemurnian minyak bumi menjadi beberapa produk memanfaatkan perbedaan titik didih tersebut.
Minyak bumi masih merupakan campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon, terutama komponen utama hidrokarbon alifatik, rantai C pendek atau sederhana hingga rantai C panjang. Di dalam minyak mentah juga terdapat senyawa non-hidrokarbon.
Manfaat Minyak Bumi
Minyak bumi memiliki manfaat yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari sebagai bahan bakar hingga sebagai bahan baku industri.
- Sebagai Bahan Bakar
Minyak bumi banyak digunakan sebagai sumber bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan, sebagai pembangkit listrik, untuk memasak dan lain sebagainya. Bahan bakar sepeda motor dan mobil berupa bensin diambil dari penyulingan minyak bumi.
- Bahan Baku Industri
Banyak produk industri, seperti plastik, karet sintetis, pupuk, kain, dan bahkan obat-obatan, dibuat dari produk turunan minyak bumi.
Fraksi Minyak Mentah
TIDAK. | Fraksi Minyak Mentah | Titik Didih (⁰C) | Jumlah AtomC |
1. | Gas minyak bumi | <20 | C1 hingga C5 |
2. | Bahan bakar penerbangan (setelah) | 180 sampai 250 | C4 ke C6 |
3. | Bensin (bensin) | 40 hingga 180 | C5 hingga C12 |
4. | Minyak tanah (minyak tanah) | 180 sampai 250 | C9 ke C14 |
5. | Minyak solar | 250 sampai 300 | C14 hingga C18 |
6. | Minyak solar | 270 hingga 350 | C16 hingga C18 |
7. | Pelumas | 300 hingga 350 | C18 hingga C20 |
8. | Lilin (parafin) | >350 | C20 ke C22 |
9. | Minyak bakar | >350 | hingga C25 |
10. | Bitumen (aspal) | >350 | C25 SELESAI |
Proses Pembentukan Minyak Mentah
- Proses Pelapukan Sisa-sisa Mikroba Purba
Para ilmuwan percaya bahwa minyak bumi terbentuk dari pelapukan berbagai sisa-sisa kehidupan purba berupa tumbuhan, hewan, dan mikro-organisme laut. Oleh karena itu, minyak bumi disebut sebagai bahan bakar fosil.
Sisa-sisa kehidupan purba ini kemudian terkubur bersama air laut dan mengendap di dasar samudra kemudian tertutup lumpur dan pasir selama bertahun-tahun sehingga membentuk endapan lumpur.
Lapisan endapan lumpur yang terbentuk di darat kemudian terbawa arus sungai ke lautan bersama residu organik lainnya di darat. Lapisan lumpur tersebut kemudian berangsur-angsur berubah menjadi batuan akibat tekanan lapisan di atasnya.
- Pengaruh Tekanan dan Temperatur
Akibat peristiwa alam, bentuk permukaan bumi dan lapisannya mengalami perubahan besar berupa pergeseran yang membuat fosil tumbuhan dan hewan yang terendapkan lumpur dan tertimbun dalam perut bumi masuk ke dalam celah-celah lapisan bumi dengan tinggi. tekanan dan suhu.
Akibat aktivitas bakteri anaerobik dan pengaruh suhu tinggi, tekanan dan waktu pemuatan lapisan batuan yang besar, sisa-sisa mikroorganisme purba akan mengalami proses dekomposisi kimiawi. Penguraian ini membentuk gelembung-gelembung minyak berupa cairan dan gas yang sangat kental.
Proses pembentukan minyak dan gas memakan waktu hingga jutaan tahun. Karena pengaruh suhu dan tekanan yang tinggi, batuan sedimen terbentuk dari endapan lanau. batuan lunak lumpur ini mengandung minyak bitnik yang disebut sebagai batuan induk.

- Migrasi Minyak Bumi ke Tempat Lain
Minyak dan gas yang terbentuk dari proses sebelumnya memiliki massa yang ringan sehingga mudah didorong dan diapungkan. Oli kemudian bergerak mencari posisi yang lebih baik, yaitu ke tempat yang tekanannya lebih rendah.
Minyak dan gas meresap ke dalam batuan berpori dan kemudian terkonsentrasi ketika diblokir oleh lapisan kedap air. Terkadang minyak akan merembes ke luar permukaan bumi. Batuan sedimen tersusun atas fragmen atau butiran mineral mulai dari yang halus sampai yang kasar.
Terperangkapnya minyak dan gas alam dalam batuan sedimen dikenal sebagai proses akumulasi.
Proses Pengolahan Minyak Bumi
Minyak mentah umumnya berada pada kedalaman 3 sampai 4 km di bawah permukaan. Di Indonesia, lokasi penambangan minyak terbanyak berada di beberapa lokasi seperti Sumatera Utara, Riau, Aceh, Kalimantan, Pulau Jawa hingga Irian Jaya. Berikut langkah-langkah proses pengolahan minyak bumi:
- Pengeboran minyak
Minyak mentah diperoleh dengan mengebor sumur sedalam beberapa kilometer ke permukaan bumi. Rig pengeboran minyak umumnya terletak di lepas pantai atau di darat.
Minyak mentah yang diperoleh disimpan di kapal tanker atau disalurkan melalui pipa ke stasiun tangki atau kilang minyak. Minyak mentah yang diperoleh dari pengeboran tidak dapat langsung digunakan sebagai bahan bakar karena masih berupa campuran berbagai senyawa hidrokarbon.
Untuk dapat menggunakan minyak mentah harus melalui serangkaian pengolahan terlebih dahulu. Untuk menghilangkan senyawa non-hidrokarbon dari minyak mentah, asam dan basa ditambahkan.
- Proses Distilasi Bertingkat
Untuk dapat memanfaatkan minyak mentah yang diperoleh dari pengeboran, perlu dilakukan proses pemurnian atau pemurnian minyak bumi dengan menggunakan metode destilasi bertingkat. Metode distilasi bertingkat memisahkan minyak mentah menjadi beberapa kelompok atau fraksi berdasarkan perbedaan titik didih.
Distilasi bertahap adalah proses penyulingan (distilasi) dengan menggunakan fraksi atau tahapan pendinginan sesuai dengan lintasan titik didih campuran yang diinginkan. Akibatnya akan terjadi kondensasi pada beberapa fraksi distilasi. Metode ini dikenal sebagai fraksinasi.

Komponen dengan titik didih lebih tinggi bila dipanaskan sampai suhu tertentu akan tetap berbentuk cair dan kemudian jatuh ke bawah. Sedangkan molekul dengan titik didih lebih rendah akan menguap dengan uap yang naik ke atas melalui tudung atau yang dikenal dengan menara gelembung.
Semakin tinggi Anda pergi, semakin rendah suhu di menara fraksinasi. Proses ini menyebabkan komponen dengan titik didih lebih tinggi mengembun sehingga terpisah dari molekul lain. Sedangkan komponen dengan titik didih lebih rendah naik ke bejana yang lebih tinggi.
Sehingga molekul minyak bumi yang mencapai puncak menara merupakan molekul pada suhu kamar yang berbentuk gas.
Kesimpulan
Petroleum dikenal dengan istilah petroleum dalam bahasa Inggris, yang berasal dari kata latin petrus (coral) dan oleum (oil). Minyak bumi terdiri dari berbagai campuran kompleks senyawa hidrokarbon, yaitu senyawa alifatik, alisiklik, dan aromatik.
mejakelas.com