PusatDapodik
Home Pendidikan Mengenal Teori Perdagangan Internasional

Mengenal Teori Perdagangan Internasional

Mengenal Teori Perdagangan Internasional

Sobats, tahukah Anda? Jika setiap negara pasti membahas dan berurusan dengan model perdagangan internasional untuk mendapatkan keuntungan.

Dalam menyusun strategi, ada 2 teori perdagangan internasional yang menjadi acuan. Teori apa itu? Mari kita cari tahu bersama, melalui artikel berikut tentang ekonomi perdagangan internasional.

Apa yang dimaksud dengan perdagangan internasional?

Sebelum membahas teorinya, sebaiknya kita pahami terlebih dahulu perdagangan internasional yaitu kegiatan atau kegiatan jual beli barang dan jasa yang dilakukan antar negara. Perdagangan internasional juga dapat dikatakan sebagai perdagangan antara dua penduduk yang berbeda negara, berdasarkan kesepakatan bersama.

Transaksi jual beli ini dapat terjadi antara individu (perseorangan dengan individu), dan antara individu dengan pemerintah. Kemudian, bisa juga antara pemerintah satu negara dengan pemerintah negara lain. Jenis-jenis perdagangan internasional meliputi ekspor, impor, barter, konsinyasi, penawaran paket, dan penyeberangan perbatasan laut atau darat.

Teori perdagangan internasional

Selanjutnya, mari kita pahami 2 teori perdagangan internasional yang dijadikan acuan dalam menetapkan strategi kebijakan nasional untuk menghadapi keuntungan dari kegiatan ekspor-impor.

Teori perdagangan internasional adalah teori yang menjelaskan arah dan komposisi perdagangan yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain, serta pengaruh atau dampak terhadap perekonomian negara tersebut. 2 teori perdagangan internasional adalah teori keunggulan absolut dan keunggulan komparatif.

Kedua teori tersebut berasal dari teori klasik yang dikemukakan oleh Adam Smith dan David Ricardo. Namun, ada juga teori perdagangan internasional yang dicetuskan oleh kaum Merkantil.

Teori merkantilis

Merkantilisme adalah sistem kebijakan ekonomi yang diadopsi secara luas sekitar abad ke-16 dan ke-17 di Eropa. Teori ini dipelopori oleh tokoh merkantilis, seperti Colbert, Sir Josiah Child, Thomas Mun, dan lain-lain.

Pokok utama dari teori merkantilisme ini adalah pemerintah menginginkan peran pemerintah yang seluas-luasnya dalam bidang ekonomi. Hal ini guna menciptakan surplus ekspor atas impor dalam perdagangan luar negeri, sehingga dapat terus menggenjot cadangan logam mulia.

Jadi, sumber kemakmuran yang dinyatakan dalam teori merkantilisme ini terletak pada melimpahnya pasokan logam mulia, serta tercapainya surplus ekspor atas impor. Adapun untuk mewujudkannya dengan cara-cara berikut ini.

  • Mendorong peningkatan ekspor.
  • Membatasi perdagangan impor.
  • Memperluas wilayah jajahan/kolonial untuk mendapatkan bahan baku atau logam mulia yang murah.
  • Memperoleh monopoli dalam perdagangan internasional.

Teori klasik

Berbeda dengan teori merkantilisme, asumsi berikut dikemukakan oleh Adam Smith dan David Ricardo sebagai tokoh dari klasik.

  • Berdagang dua jenis barang yang berbeda dan yang melakukan perdagangan juga berasal dari dua negara.
  • Menentukan biaya produksi.
  • Mengabaikan biaya transportasi.
  • Tidak ada perubahan teknologi.
  • Teori nilai berbasis kerja.
  • Faktor produksi bebas bergerak di dalam negeri, tetapi tidak dapat melintasi batas negara.
  • Ada persaingan di pasar barang internasional dan pasar produksi.
  • Distribusi dianggap pendapatan tetap.

Teori keunggulan absolut

Teori klasik perdagangan internasional tentang keunggulan absolut dijelaskan oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nations. Teori keunggulan absolut adalah teori yang mengemukakan keuntungan yang dapat diperoleh suatu negara dari hasil spesialisasi.

Misalnya keunggulan mutlak yang diperoleh dengan memproduksi suatu barang. Hal ini dapat dicapai karena biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi produk tersebut benar-benar lebih murah dibandingkan negara lain. Untuk memudahkan Anda memahami teori ini, perhatikan contoh berikut.

Contoh 1: Produksi satu pekerja dalam setahun

Negara Beras (kg) Tekstil (m)
Orang Vietnam 2000 1000
Indonesia 1500 3000

Dari tabel output seorang pekerja dalam satu tahun di atas, dapat kita lihat bahwa:

  • Seorang pekerja di Vietnam dapat menghasilkan lebih banyak beras dalam setahun, daripada seorang pekerja di Indonesia.
  • Seorang pekerja di Indonesia dapat memproduksi lebih banyak tekstil dalam setahun daripada seorang pekerja di Vietnam.

Dengan demikian, Vietnam memiliki keunggulan mutlak lebih efisien dalam memproduksi beras, sedangkan Indonesia mutlak lebih menguntungkan dan efisien dalam memproduksi produk tekstil.

Kesimpulan

Vietnam dapat mengekspor beras ke Indonesia dan mengimpor tekstil dari Indonesia. Begitu juga sebaliknya, Indonesia dapat mengekspor produk tekstil ke Vietnam dan mengimpor beras dari Vietnam.

Contoh 2: Produksi satu pekerja dalam 1 minggu

Negara Kain (m) Sepatu (pasangan) Nilai tukar domestik
India 120 80 1 pasang sepatu = 1,5 m kain
Belanda 90 110 1 pasang sepatu = 0,8 m kain

Dari tabel di atas untuk output satu pekerja dalam satu minggu dapat dilihat bahwa India yang memiliki keunggulan absolut dan lebih efisien dalam memproduksi kain, sedangkan Belanda memiliki keunggulan absolut dan efisien dalam hal produksi sepatu.

Dengan demikian, India dapat mengekspor produk kainnya ke Belanda, dan mengimpor sepatu dari Belanda. Sebaliknya, Belanda dapat mengekspor sepatu ke India, dan mengimpor kain dari India.

Teori keunggulan komparatif (keunggulan komparatif)

Teori yang dikemukakan oleh salah seorang klasik bernama David Ricardo adalah teori perdagangan internasional yang mengemukakan bahwa terdapat keuntungan selama biaya relatif produksi barang berbeda antara satu negara dengan negara lainnya. Oleh karena itu, ada kalanya suatu negara masih memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi semua jenis barang yang diperdagangkan.

Agar lebih memahami teori keunggulan komparatif, mari kita lihat contoh berikut.

Contoh produksi satu pekerja dalam sehari

Negara Sepatu (pasangan) Pakaian (Potong)
Kanada 5 4
Indonesia 6 12

Dari tabel yang menyajikan data output satu tenaga kerja dalam sehari di atas, kita dapat melihat bahwa Indonesia memiliki keunggulan absolut dalam hal produksi sepatu dan pakaian. Namun, keuntungan penjualan tertinggi ada pada produksi pakaian. Kemudian, hal ini berbanding terbalik dengan Kanada yang memiliki kelemahan mutlak pada produksi kedua jenis barang tersebut, namun kelemahan terkecil ada pada produksi sepatu.

Namun demikian, kedua negara tetap dapat melakukan perdagangan internasional yang saling menguntungkan dengan menggunakan pertimbangan sebagai berikut:

  • Di Indonesia, 1 potong pakaian = 0,5 pasang sepatu.
  • Di Kanada, 1 potong pakaian = 1,25 pasang sepatu.

Kemudian, jika kedua negara tersebut melakukan transaksi jual beli, maka Indonesia akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,75 dari sepasang sepatu tersebut. Pertimbangan lebih lanjut dapat menggunakan cara-cara berikut:

  • Di Kanada, 1 pasang sepatu = 0,8 potong pakaian.
  • Di Indonesia, 1 pasang sepatu = 2 potong pakaian.

Jika Kanada dan Indonesia saling berdagang, maka Kanada akan mendapat untung 1,2 potong pakaian.

Kesimpulan

Dari contoh di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa seharusnya Indonesia mengekspor produk pakaian ke Kanada dan mengimpor sepatu dari Kanada. Sebaliknya, Kanada lebih baik mengekspor sepatu ke Indonesia dan mengimpor pakaian dari Indonesia. Dengan demikian, kedua negara dapat mengoptimalkan saling menguntungkan.

Sobat, itulah penjelasan singkat tentang 2 teori perdagangan internasional yang bisa membantumu memahami pelajaran ekonomi di sekolah. Untuk memperdalam pemahaman Anda terhadap materi ini, Anda bisa langsung bergabung dengan Quipper Video untuk mempelajarinya melalui video pembelajaran yang disediakan. Yuk, gabung sekarang!

www.quipper.com

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad