Rangkuman IPA Kelas 7 BAB 3 Kurikulum Merdeka
Pusat dapodik – Rangkuman/Ringkasan Materi IPA Kelas 7 BAB 3 “Zat dan Perubahannya” Kurikulum Merdeka – Untuk mengenal konsep Suhu, Kalor dan Pemuaian padadalam kehidupan di sekitar kita. Bab ini dijelaskan secara bertahap dimulai dari pemahaman berdasarkan pengetahuan sehari-hari.
Rangkuman Materi IPA Kelas 7 BAB 3 Kurikulum Mandiri
Suhu
Suhu pada dasarnya adalah kuantitas fisik yang hanya dapat dirasakan oleh indera. Tubuh manusia dapat merasakan suhu dalam bentuk sensasi panas atau dingin. Dengan kata lain, suhu adalah ukuran derajat atau tingkat panas suatu benda.
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu disebut termometer. Prinsip kerja termometer adalah keseimbangan derajat suhu. Secara alami, suhu akan mengalir dari derajat yang lebih tinggi ke derajat yang lebih rendah. Konsep ini juga dikenal dengan Black’s Principle atau juga Hukum I Termodinamika.
Apakah semua termometer memiliki tipe yang sama? Tidak, termometer dapat dibuat dalam berbagai jenis. Jenisnya akan disesuaikan dengan kegunaannya masing-masing. Jangkauan pengukuran satu termometer dengan termometer lainnya berbeda, sesuai dengan tujuan dan dimana termometer tersebut akan digunakan.
Suhu tubuh hanya memiliki skala sekitar 30°C – 50°C. Mengapa demikian? Alasannya karena tidak ada manusia yang memiliki suhu tubuh di bawah 30°C dan di atas 50°C. Lain halnya jika kita ingin mengukur suhu tungku peleburan di pabrik besi yang bisa mencapai 1.000 °C.
Berbeda pula dengan termometer yang bisa mengukur suhu lemari es yang bisa mencapai suhu rendah -10°C. Karena pada suhu rendah memungkinkan bakteri tidak tumbuh pada makanan. Tumbuhnya berbagai macam bakteri pada makanan akan menyebabkan makanan menjadi busuk atau basi.
Termometer berasal dari dua suku kata dalam bahasa Latin. Termo yang berarti temperatur atau panas, dan meter yang berarti ukuran. Pelopor pengukuran penggunaan termometer adalah ilmuwan Italia Galileo Galilei pada tahun 1593.
Skala suhu rendah Celsius dan Reamur didefinisikan sebagai suhu es murni yang mencair pada tekanan satu atmosfer pada suhu 0 derajat. Sedangkan skala tertinggi yaitu temperatur air murni mendidih pada tekanan satu atmosfer diterapkan sebagai temperatur 80 derajat untuk Reamur dan 100 derajat untuk Celcius.
Skala suhu terendah Fahrenheit ditentukan dari suhu pencairan es murni pada tekanan satu atmosfer sebagai suhu 32 derajat. Suhu tertinggi air mendidih murni pada tekanan satu atmosfer didefinisikan sebagai 212 derajat.
Skala Kelvin menggunakan nol mutlak, bukan “derajat” (tidak dinyatakan dalam derajat). Pada nol Kelvin, tidak ada energi panas yang dimiliki benda tersebut. Kelvin adalah skala suhu SI. Jadi, hubungan antara skala Kelvin dan Celsius adalah:
Skala Kelvin = skala Celsius + 273
B. Kalori
Energi yang mengalir dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah disebut panas. Panas diukur dalam satuan kalori. Satu kalori adalah jumlah energi panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1°C. Satuan panas dalam SI adalah Joule. Satu kalori sama dengan 4,184 Joule, dan sering dibulatkan menjadi 4,2 Joule.
Air adalah zat yang memiliki kalor jenis tinggi yang dapat menyerap banyak energi kalor hanya dengan sedikit perubahan suhu. Panas spesifik adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan oleh 1 kg zat tertentu untuk menaikkan suhunya sebesar 1 Kelvin.
1. Cara Menghitung Kalori

m adalah massa daging, c adalah kalor jenis daging, dan Δ (baca: delta) berarti “perubahan”, jadi “delta T” adalah perubahan suhu. “Perubahan” yang ditunjukkan dengan Q, merupakan lambang perubahan energi kalor (benda menerima kalor atau melepaskan kalor).

Jika delta T positif, Q juga positif. Artinya benda mengalami kenaikan suhu dan mendapat energi kalor (menerima kalor). Jika delta T negatif, Q juga negatif. Benda kehilangan energi kalor (melepaskan kalor) dan mengalami penurunan suhu.
2. Perpindahan Panas
sebuah). Konduksi.
Konduksi adalah perpindahan panas melalui suatu bahan tanpa disertai dengan pergerakan partikel-partikel di dalam bahan tersebut. Benda dari jenis yang berbeda memiliki kemampuan yang berbeda untuk menghantarkan panas secara konduksi (konduktivitas).
b). Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas dari satu bagian ke bagian lain bersamaan dengan gerak fisik partikel benda. Konveksi juga dapat terjadi pada aliran udara panas atau asap yang dihasilkan oleh api.
c). Radiasi
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa memerlukan perantara atau medium.
C. Ekspansi
Pemuaian adalah peristiwa pemuaian, dimana suatu benda bertambah besar, baik panjang, lebar, tinggi, luas, maupun volumenya yang dipengaruhi oleh kalor. Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair dan gas.

Contoh peristiwa pemuaian lainnya adalah perubahan naik turunnya air raksa pada termometer ruangan, pemasangan kaca dan keramik yang agak kendor, kaca pecah saat ditaruh air yang sangat panas, dan balon udara yang bisa terbang.
- Perluasan Zat
- Pemuaian Panjang adalah yang terjadi pada salah satu sisi benda, misalnya pemuaian yang terjadi pada panjang suatu logam.
- Pemuaian luas adalah pemuaian yang terjadi pada kedua arah sisi-sisi benda. Pemasangan plat besi selalu memperhatikan luas pemuaian. Perluasan luas memiliki koefisien muai dua kali koefisien muai panjang.
- Ekspansi Cair. Cairan juga mengalami pemuaian saat dipanaskan. Cairan relatif lebih mudah diamati daripada padatan. Salah satu contohnya adalah pembuatan termometer yang memanfaatkan sifat pemuaian cairan di dalamnya.
- Ekspansi Gas. Seperti cairan, gas juga akan memuai jika diberi panas dalam jumlah tertentu. Sifat pemuaian gas dapat kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk menerbangkan balon udara, tidak perlu memompa ban sepeda terlalu keras dan tidak meletakkan balon di tempat yang panas.