Chery Mengalami Kesulitan Memikat Konsumen Mobil Jepang

Vagansa.com – Chery hadir meramaikan otomotif di Indonesia sejak debutnya pada tahun 2022.
Merek asal China itu mengaku lebih sulit menarik konsumen yang menggunakan mobil Jepang dibandingkan Eropa.
Chery di Indonesia sebenarnya bukanlah pemain baru di Indonesia.
Padahal, merek ini sudah hadir jauh sebelum kehadiran Wuling dan DFSK.
Baca Juga: Desain Honda Scopy Stylo 160: Inspirasi Retro yang Mengesankan
Sempat menghilang, Chery kembali membuktikan keseriusannya dengan melokalisasi model di Indonesia.
Chery bahkan mempunyai niat untuk membangun penelitian dan pengembangan di dalam negeri, serta menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor kemudi kanan.
“Kami juga berencana melakukan RnD (penelitian dan pengembangan) di Indonesia, kami yakin dengan masa depan Chery,” kata Executive Vice President Chery Sales Indonesia, Qu Ji Zong di Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (1/9/2023).
Baca Juga: 3 Pilihan Sepeda Listrik Roda Tiga yang Terjangkau dan Ramah Lingkungan
“Kami juga ingin mengekspor ke Australia dan beberapa negara lainnya.
Ini adalah rencana besar kami untuk masa depan. Di sini kita tidak hanya berdiskusi dengan pemerintah tetapi juga negara tujuan ekspor,” imbuhnya.
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Chery mencatat jumlah ritel (distribusi dealer ke konsumen) mencapai 2.223 unit pada Januari-Juli 2023, sedangkan grosir mencapai 2.342 unit.
Baca Juga: Masalah Rangka Honda: Calon Pembeli Beralih ke Yamaha?
Dari angka penjualan tersebut, Vice President Chery Sales Indonesia Harry Kamora mengungkapkan, sebagian pelanggannya berasal dari pengguna mobil merek Eropa.
Harry mengatakan, tidak sulit menggaet konsumen yang sebelumnya menggunakan mobil merek Eropa.
www.vagansa.com