PusatDapodik
Home oot Rangkuman IPAS BAB 1 Kelas 5 Kurikulum Merdeka

Rangkuman IPAS BAB 1 Kelas 5 Kurikulum Merdeka

Rangkuman Materi IPA Kelas 5 BAB 1 “Melihat karena Cahaya, Mendengar karena Bunyi” Kurikulum Merdeka – Bab 1 Melihat dengan Cahaya, Mendengar dengan Suara Pada bab ini, siswa akan mempelajari tentang sifat-sifat cahaya yang berasosiasi dengan indra penglihatan, serta sifat bunyi yang berhubungan dengan indra pendengaran.

Siswa diajak mengamati sifat-sifat cahaya dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari dan membuktikannya melalui eksperimen sederhana. Dari pemahaman tersebut diharapkan siswa mampu menghubungkannya dengan proses melihat dan mendengar, kemudian menampilkannya dalam bentuk skema sederhana.

Siswa juga diharapkan menyadari pentingnya menjaga kesehatan penglihatan dan pendengaran dalam pola kehidupan sehari-hari (penalaran kritis). Kemudian, kesadaran tersebut dapat dituangkan dalam media pendidikan yang kreatif sebagai bentuk kontribusi terhadap lingkungan sekolah (berakhlak mulia).

13.%20Ringkasan%20Materi%20Kelas%205%20Kurikulum%20Merdeka%20IPAS%20BAB%201

Materi BAB 1 IPA Kelas 5 Kurikulum Mandiri

Topik A: Cahaya dan Sifatnya

Sinar matahari merambat dari jarak yang sangat jauh untuk mencapai Bumi. Cahaya tidak memerlukan medium seperti udara, air, atau benda padat untuk bergerak. Matahari bukanlah satu-satunya sumber cahaya. Lampu dan api juga menghasilkan energi cahaya.

1. Cahaya Merayap Lurus

Dari sumbernya, cahaya merambat atau bergerak lurus. Anda dapat melihat sinar matahari merambat lurus saat melewati celah-celah kecil seperti gambar di bawah ini. Pada ruangan yang tertutup dinding, cahaya hanya dapat masuk melalui celah-celah tersebut.

2. Cahaya dapat dipantulkan

Kita dapat melihat karena cahaya memantulkan benda ke mata kita. Jika tidak ada cahaya maka tidak ada pantulan yang diterima mata. Saat kita bercermin, cahaya dari lampu merambat ke cermin. Kemudian, cahaya tersebut dipantulkan ke mata kita. Akhirnya, kita bisa melihat diri kita sendiri dan apa yang ada di belakang kita.

3. Cahaya dapat menembus benda bening

Kita bisa melihat dengan jelas melalui kaca jendela. Namun, kita tidak bisa melihat apa yang ada di balik tembok tersebut. Cahaya dapat menembus benda bening atau disebut juga benda transparan.

Oleh karena itu, kita dapat melihat dengan jelas suatu benda tertentu melalui benda yang transparan, misalnya kaca. Sebaliknya, cahaya tidak dapat menembus objek gelap seperti dinding. Ada juga benda yang agak transparan atau buram. Pada benda ini, cahaya hanya mampu menembus sebagian saja. Oleh karena itu, kita hanya dapat melihat objek secara samar-samar.

4. Cahaya dapat dibiaskan

Selain mampu menembus benda jernih, cahaya juga dapat dibiaskan atau dibelokkan. Ketika menembus medium lain, misalnya dari udara ke air, cahaya dapat dibiaskan atau dibelokkan.

5. Cahaya dapat diuraikan

Tahukah Anda kalau cahaya putih merupakan kombinasi berbagai warna? Sinar matahari merupakan salah satu contoh cahaya putih. Cahaya ini dapat diuraikan menjadi warna pelangi dengan menggunakan prisma transparan. Cahaya yang menembus prisma akan dibiaskan dan terurai menjadi warna pelangi.

Pelangi terjadi ketika hujan disertai dengan sinar matahari. Air hujan ibarat prisma yang akan membiaskan dan menguraikan sinar matahari menjadi warna pelangi. Anda juga bisa membuat pelangi sendiri dengan bantuan gelas dan air.

6. Jika cahaya terhalang maka akan terbentuk bayangan

Cahaya merambat lurus dan tidak dapat dibelokkan. Ketika cahaya mengenai suatu benda, cahaya yang dihalangi oleh benda tersebut membentuk bayangan.

Ketahui Jenis Cermin

Tahukah Anda kalau ada tiga jenis cermin yang sering digunakan manusia? Mari pelajari lebih lanjut:

1. Cermin datar. Cermin yang biasa Anda gunakan disebut cermin datar. Ketika kita berdiri di depan cermin datar, kita dapat melihat pantulan yang ukurannya sama persis dengan kita.

2. Cermin cembung. Pada cermin cembung bayangan tampak semakin kecil dan jauh. Selain itu, area di belakang Anda akan terlihat lebih luas. Kaca spion cembung digunakan untuk kaca spion pada alat transportasi. Kaca spion ini juga dipasang di sudut-sudut jalan untuk memberikan informasi kepada pengemudi yang melewati tempat tersebut.

3. Cermin cekung. Pada cermin cekung, kamu akan terlihat lebih besar. Jika Anda melihat ke cermin dari jauh, Anda akan melihat bayangan terbalik. Namun, semakin dekat, bayangan tersebut akan tegak dan semakin besar.

Cermin mempunyai permukaan yang rata. Hal ini membuat pantulan cahaya merata, mengkilat, dan bayangan yang dihasilkan juga halus. Namun jika permukaannya tidak rata, arah pantulan cahayanya juga tidak beraturan.

Topik B: Melihat dengan Cahaya

Bagian-Bagian Mata dan Fungsinya :

1. Alis : Melindungi mata kita dari air atau keringat yang masuk ke mata.

2. Bulu Mata : Melindungi mata kita dari benda asing seperti debu atau kotoran.

3. Pupil : Bagian mata yang berada di tengah-tengah iris. Ini adalah celah di mana cahaya masuk ke dalam mata.

4. Iris: Bagian mata yang berwarna. Berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata.

5. Sklera atau selaput putih : Bagian bola mata yang berwarna putih dan keras. Otot-otot yang menggerakkan mata kita menempel pada sklera. Ia juga berfungsi melindungi bagian penting mata.

6. Lipatan Mata : Kulit yang melindungi bagian depan bola mata. Berfungsi juga untuk membasahi bagian depan mata dengan air mata saat berkedip.

Saat Anda berada di tempat terang, pupil mata akan mengecil sehingga tidak terlalu banyak cahaya yang masuk ke mata. Saat Anda berada di tempat gelap, pupil akan membesar sehingga lebih banyak cahaya yang masuk ke mata.

Bagian dalam mata dan fungsinya:

1. Kornea : Selaput bening yang melindungi bagian depan mata. Berfungsi seperti jendela mata, yaitu masuknya cahaya ke dalam mata.

2. Lensa : Berfungsi untuk memfokuskan dan meneruskan cahaya yang masuk ke mata sehingga jatuh langsung ke retina.

3. Otot siliaris : Otot di dekat lensa berfungsi mengubah bentuk lensa mata

4. Retina : Selaput yang terletak paling belakang dan sensitif terhadap rangsangan cahaya. Retina menerima cahaya dan menyampaikan informasi ke saraf optik.

5. Saraf optik: Saraf ini mengirimkan sinyal gambar yang ditangkap retina beserta warna dan terhubung ke bagian khusus otak. Otak kemudian menerjemahkan sinyal tersebut menjadi gambar yang kita lihat.

Saat melihat benda jauh dan dekat, lensa mata akan berubah bentuk. Terlalu sering melihat benda dekat atau jauh bisa membuat mata lelah dan kaku. Lensa mata mempunyai kemampuan menebal dan menipis. Saat melihat benda yang mendekat, lensa mata akan menebal. Begitu pula sebaliknya, ketika melihat benda yang jauh, lensa mata akan menipis.

Gangguan Penglihatan pada Manusia

Gangguan penglihatan pada manusia dapat disebabkan oleh banyak hal. Ada yang bersifat bawaan, akibat penyakit lain, faktor usia, atau kebiasaan buruk. Beberapa masalah penglihatan dapat diperbaiki dengan menggunakan kacamata khusus atau pembedahan. Berikut beberapa gangguan penglihatan pada manusia.

1. Rabun jauh. Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda pada jarak jauh dengan jelas. Penyebabnya bisa berupa perilaku yang tidak sehat, seperti: membaca sambil berbaring, membaca dengan pencahayaan minim, terlalu lama menatap layar televisi, komputer, smartphone, melihat layar atau buku terlalu dekat, atau kurang mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A. Kelainan ini juga bisa terjadi karena faktor keturunan. Penderita rabun jauh dapat tertolong dengan menggunakan kacamata rabun jauh.

2. Rabun jauh. Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda dalam jarak dekat dengan jelas. Rabun jauh dapat disebabkan oleh faktor usia dan umumnya mulai terjadi pada usia 40 tahun. Dikenal juga dengan istilah mata tua. Namun, rabun dekat juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Kelainan mata ini bisa dibantu dengan menggunakan kacamata ganda (untuk mata yang sudah tua) dan kacamata plus (untuk rabun jauh).

3. Mata silinder. Astigmatisme adalah suatu kondisi dimana kelengkungan kornea menyebabkan cahaya yang masuk tidak terfokus pada retina. Penyebabnya bisa karena kebiasaan buruk, seperti membaca atau menonton televisi secara miring, membaca dan menonton sambil berbaring, atau karena faktor keturunan. Gangguan ini bisa dibantu dengan penggunaan kacamata berbentuk silinder.

Topik C: Bunyi dan Sifatnya

Tahukah anda apa itu garpu tala? Alat ini digunakan untuk menyelaraskan nada. Bila dipukul dengan keras, garpu tala akan bergetar dalam waktu yang cukup lama. Jika garpu tala yang bergetar ini disentuh dengan air, kita dapat melihat gelombang air bergerak ke segala arah. Hal ini membuktikan bahwa bunyi merambat ke segala arah.

Berbeda dengan cahaya, bunyi memerlukan medium untuk merambat. Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan gas. Benda padat merupakan media terbaik untuk merambatkan bunyi. Hal ini disebabkan karena jarak partikel penyusun benda padat lebih rapat sehingga lebih cepat menghantarkan bunyi.

Tahukah Anda bahwa suara juga dapat dipantulkan? Saat Anda membentur benda keras seperti batu, tembok, atau lantai, maka bunyi akan memantul kembali ke arah sumber bunyi. Bunyi yang dipantulkan ini disebut gema atau gema. Sebaliknya benda lunak seperti busa, bantal, permadani, dan kain akan menyerap suara.

Suara Tinggi Rendah

Bunyi suatu benda berubah tergantung pada seberapa cepat benda tersebut bergetar. Ketika suatu benda bergetar sangat cepat maka akan timbul bunyi yang tinggi, misalnya siulan dan kicauan burung. Sebaliknya benda yang bergetar pelan akan menghasilkan bunyi yang pelan. Misalnya suara gonggongan anjing, genderang, dan detak jantung Anda.

intensitas suara

Intensitas bunyi adalah seberapa keras suatu bunyi. Suara yang keras, seperti guntur, memiliki intensitas yang tinggi. Suara yang lembut, seperti suara orang yang berbisik atau suara senandung musik, memiliki intensitas yang rendah. Intensitas berbeda dengan nada suara. Seruling yang ditiup secara perlahan tetap menghasilkan bunyi yang tinggi, namun intensitasnya rendah.

Senar gitar yang paling tebal menghasilkan suara yang rendah. Namun jika dipetik dengan kuat akan menghasilkan intensitas yang tinggi. Kita dapat mengubah intensitas bunyi dengan mengatur gaya yang diterapkan untuk membuat benda bergetar.

Gangguan Penglihatan pada Manusia

Beberapa hewan, seperti kelelawar, lumba-lumba, dan paus menggunakan kemampuan yang disebut ekolokasi untuk mendeteksi musuh, menentukan arah, menghindari bahaya, mencari makanan, dan berkomunikasi. Ekolokasi menggunakan sifat-sifat suara. Suara yang dikeluarkan akan memantul ketika mengenai suatu benda atau permukaan. Kemudian, suara yang dipantulkan ini akan digunakan oleh hewan sebagai informasi tentang musuh, makanan, dan lain-lain. Manusia tidak memiliki kemampuan untuk mendengar suara tersebut.

Topik D: Mendengar dengan Suara

Gendang telinga adalah selaput tipis yang bergetar ketika ada suara. Getaran inilah yang akan membuat telinga kita mendengar. Bagaimana kita bisa mendengar? Begini cara kerjanya:

1. Bunyi merambat di udara.

2. Daun telinga menangkap gelombang suara.

3. Gelombang suara disalurkan ke gendang telinga melalui liang telinga.

4. Gelombang suara menggetarkan gendang telinga.

5. Getaran gendang telinga menggerakkan tulang-tulang pendengaran.

6. Pergerakan tulang-tulang pendengaran menyebabkan cairan di koklea bergetar. Getaran cairan ini mengirimkan sinyal ke saraf pendengaran.

7. Saraf pendengaran mengirimkan sinyal ke otak. Otak kita menafsirkan sinyal sebagai suara.

Bahaya dari Suara Keras atau Polusi Suara

Suara yang berisik atau tidak enak didengar dapat disebut dengan polusi suara. Pencemaran suara dapat terjadi pada manusia maupun hewan. Pencemaran suara dapat dihasilkan oleh suara konstruksi bangunan, pengeboran, transportasi, mesin las, dan lain sebagainya. Polusi suara yang terus-menerus dapat membuat orang sulit tidur, stres, marah, dan mengalami gangguan pendengaran.

Untuk Rangkuman/Ringkasan Materi Kurikulum Mandiri Kelas 5 Semester 1 & 2 Anda dapat melihatnya secara lengkap dengan mengklik gambar berikut:

18.%20Materi%20IPAS%20Kelas%205%20Kurikulum%20Merdeka%20Semester%201%20dan%202
Demikianlah informasi mengenai Ringkasan Sains dan Teknologi BAB 1 Kurikulum Mandiri Kelas 5 yang bisa Sinau-Thewe.com share semoga ada manfaatnya dan terima kasih.

www.sinau-thewe.com

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad