PusatDapodik
Home Pendidikan Rangkaian Tata Cara Sholat 5 Waktu Beserta Bacaannya

Rangkaian Tata Cara Sholat 5 Waktu Beserta Bacaannya

Rangkaian Tata Cara Sholat 5 Waktu Beserta Bacaannya

Tata Cara Sholat – Sholat wajib lima waktu merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh seorang muslim yang “diberi beban syariat Islam”.

Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat muslim untuk mengetahuinya pendidikan bagaimana cara shalat yang benar sesuai dengan anjuran Nabi SAW.

Karena dalam shalat ada syarat dan rukunnya yang harus dipenuhi, jika tidak maka shalatnya tidak sah.

Tata Cara Sholat Fardhu dan Sunnah Menurut Syariat Islam

Tata Cara Sholat Fardhu dan Sunnah Menurut Syariat Islam

Agar shalatnya sah, seorang muslim wajib mengikuti tata cara shalat nabi, sebagai acuan tata cara shalat yang benar.

Tata cara shalat fardhu dan sunnah menurut syariat Islam adalah sebagai berikut:

  • Pembersihan
  • Menghadap Kiblat
  • Takbirotul Ihram
  • Membaca Doa Iftitah
  • Membaca Surat Al-Fatihah
  • Membaca Beberapa Ayat Al-Quran
  • Ruku’ dengan Tuma’ninah atau Tenang
  • Aku pasang surut dengan Tuma’ninah
  • Sujud Dengan Tuma’ninah
  • Duduk Di Antara Dua Sujud
  • Sujud Kedua Dengan Tuma’ninah
  • Duduk Dini Tasyahud
  • Duduk Tashahhud Terakhir
  • Salam

Untuk informasi cara berdoa dan cara membacanya, simak di bawah ini:

Bersuci / Wudhu

Sebelum menunaikan shalat wajib bersuci atau berwudhu terlebih dahulu karena hal ini termasuk dalam syarat shalat.

Padahal, di sisi lain, wudhu sebenarnya sudah memasuki tahapan shalat, oleh karena itu sedapat mungkin setelah wudhu tidak boleh ada kalimat atau pembahasan di luar shalat. Agar wudhunya tidak rusak.

Untuk cara berwudhu dapat dilihat pada link artikel Tata Cara Sholat dari ayovaksindinkeskdi.id yang ada di bawah.

Menghadap Kiblat

Jika sudah suci atau sudah berwudhu, tata cara selanjutnya adalah berdiri tegak menghadap kiblat.

Karena hal ini telah dicontohkan dan juga diperintahkan oleh Rosulullah SAW dalam sebuah hadits.

Saat berdiri untuk shalat, berwudhu hingga tuntas, lalu menghadap kiblat.

Itu berarti :

“Bila hendak menunaikan shalat, maka berwudhu dengan sempurna terlebih dahulu, kemudian menghadap ke arah kiblat..” (HR Bukhari & Muslim)

Langkah pertama dalam shalat adalah membaca Takbirotul Ihram

Kemudian dilanjutkan dengan membaca takbirotul Ihrom, disunnahkan menggerakkan tangan setinggi bahu atau kira-kira dengan ibu jari menyentuh telinga bagian bawah.

Saat melaksanakan takbir, mulut mengucapkan kalimat Allah Maha Besar sambil diam-diam membaca niat shalat yang dilakukan.

Sebaiknya niat yang dibaca dalam hati tidak hanya berhenti pada bacaannya saja, namun diikutsertakan dalam kegiatan shalat hingga selesai.

Bacaan doa adalah membaca doa iftitah

Setelah takbirotul ihrom langkah selanjutnya adalah membaca doa iftitah, ini sunnah tentunya perlu juga dibaca, karena jika tidak bisa merugikan Rosulullah SAW.

Bacaan doa pembukanya adalah sebagai berikut:

Saya hebat, puji Tuhan banyak, dan puji Tuhan besok dan malam
Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi, yang lurus dan tunduk, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik.
Sesungguhnya doaku, kurbanku, hidupku, dan matiku adalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam.
Dia tidak mempunyai sekutu, maka aku diperintahkan, dan sesungguhnya dia termasuk kaum muslimin.

Alloohu akbar Kabiroo Segala puji bagi Allah, Wa Subhanallah Bukrotan Wa’asyiila. Dialah Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fathoros Samawaati Wal Ardho Hanifan Musliman Wa maa Anaa Minal Musyrikiin. Dialah Soloati, Nusakii, Mahyaa, Mamaatii, Lillaahi, Penguasa Alam Semesta. Syariika Lahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimin.

Itu berarti :

“Allah Maha Besar lagi Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah dengan puji-pujian yang banyak. Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang. Sungguh aku menghadapkan wajahku kepada Allah yang menciptakan langit dan bumi dengan segala ketaatan atau ketaatan.” Dan aku tidak termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Demikianlah aku diperintahkan .Dan aku termasuk kaum muslimin (orang-orang yang berserah diri).” (HR.Muslim, No.185)

Membaca Surat Al-Fatihah

Setelah membaca doa iftitah, kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah, ini termasuk dalam kategori rukun yaitu bacaan wajib.

Adapun bacaan Al-Fatihah yang benar adalah sebagai berikut:

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Syukur kepada Tuhan, Tuhan semesta alam
Maha Penyayang
Pemilik Hari Pembalasan
Waspadalah terhadap ibadah dan pertolongan-Mu yang kami cari
Tunjukkan pada kami jalan yang lurus
Artinya, siapa yang menganugerahkannya bukanlah murka, dan siapa yang kalah

BismillaaHir rohmaanir rohim
Alhamdu lillaaHai robbil ‘aalamin
Arrohmaanir rohim
Maliki yaumid din
Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’in
Ihdinash shiroothol mustaqim
Shiroothol ladziina an’amta ‘alaiHim, ghoril maghdhuubi ‘alaihim waladh dollin.

Itu berarti :

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang.
Siapa yang mengatur hari pembalasan.
Anda adalah satu-satunya yang kami sembah dan Anda adalah satu-satunya yang kami minta bantuan.
Tunjukkan pada kami jalan yang lurus
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat; bukan (jalan) orang yang marah dan bukan (jalan) orang yang sesat.

Membaca Beberapa Ayat Al-Quran

Jika Surat Al-Fatihah sudah dibaca, maka bacalah beberapa surat atau ayat dalam Alquran.

Misalnya membaca Al-Ikhlas atau Hanas atau Al-Falaq, bisa juga membaca satu ayat Al-Qur’an saja.

Ruku’ dengan Tuma’ninah atau Tenang

Kemudian dilanjutkan dengan Ruku’ setelah selesai membaca beberapa ayat Alquran. Pastikan saat Anda sujud, tubuh dalam keadaan tenang dan tidak banyak bergerak.

Bacaan Ruku’ adalah sebagai berikut:

Maha Suci Tuhanku Yang Agung, dan segala puji bagi-Nya

Subhana rabbiyal ‘adhimi wa bihamdihi.

Itu berarti :

Maha Suci Tuhanku yang maha besar lagi terpuji.

Aku pasang surut dengan Tuma’ninah

Setelah ruku’ selesai, dilanjutkan dengan I’itidal yaitu posisi berdiri ruku’ yang tegak lurus dan yang kedua di samping pinggul.

Posisi I’tidal juga tidak boleh banyak bergerak karena harus tuma;ninah atau tenang.

Adapun bacaan I’tidal dalam shalat adalah sebagai berikut:

Ya Tuhan kami, segala puji bagi-Mu yang memenuhi langit dan memenuhi bumi dan memenuhi apa pun yang kamu kehendaki setelahnya.

Allahumma robbanaa lakal hamdu mil-assamawaati wa mil-al ardhi, wa mil-a maa syi’ta min syai-in ba’du

Itu berarti:

“Ya Allah, Tuhan kami, bagi-Mulah segala puji langit dan bumi, sebanyak yang Engkau kehendaki setelah itu.”

Sujud Dengan Tuma’ninah

Sujud Dengan Tuma'ninah

Setelah i’tidal selesai, langkah selanjutnya adalah sujud dengan posisi seluruh anggota sujud menempel pada tempat sujud. Seperti dahi, telapak tangan, lutut, dan ujung jari kaki.

Jangan biarkan apa pun menghalangi anggota sujud, misalnya saat sujud ada sorban atau kain yang menempel di dahi atau telapak tangan.

Sehingga kain tersebut harus segera dilepas agar tidak menutupi anggota sujud.

Bacaan Sujudnya sebagai berikut:

Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan segala puji bagi-Nya

Subhana Robbiyal A’laa Wabihamdih

Itu berarti :

Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan segala puji bagi-Nya.

Duduk Di Antara Dua Sujud

Urutan shalat selanjutnya setelah sujud pertama adalah duduk di antara dua sujud dengan tenang dan tidak banyak bergerak.

Bacaan sambil duduk di antara dua sujud adalah sebagai berikut:

Tuhan, maafkan aku, kasihanilah aku, paksa aku, besarkan aku, lindungi aku, bimbing aku, maafkan aku, dan maafkan aku.

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafini wa’fu ‘annii.

Itu berarti:

“Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, kasihanilah aku, penuhi segala kekuranganku dan naikkan derajatku, beri aku rezeki, beri aku hidayah, beri aku kesehatan, dan beri aku ampunan.” (HR. Baihaqi) Pembacaan Doa Duduk Di Antara D

Sujud Kedua Dengan Tuma’ninah

Selanjutnya bila duduk di antara dua sujud selesai, kemudian dilanjutkan lagi untuk sujud kedua, bacaan sujudnya sama dengan sujud pertama.

Duduk Dini Tasyahud

Pada rakaat kedua, untuk shalat yang lebih dari dua rakaat, urutan selanjutnya adalah duduk tenang di antara dua sujud.

Bacaan Duduk Tasyahud Awal adalah sebagai berikut:

Salam berkah dan doa yang baik kepada Tuhan. Salam sejahtera bagimu, wahai Nabi, dan rahmat serta berkah Allah besertamu. Salam sejahtera atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan Allah

Ya Allah, berkahilah junjungan kami Muhammad dan keluarga junjungan kami Muhammad

At-tahiyyaatul mubarakatush shalawatuth thayyibaatulillaahi. Assalamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalamu ‘alaina wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Salam sejahtera wahai Muhammad, Rasulullah.

Allahumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad

Itu berarti:

“Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan, serta kebaikan hanya milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat dan keberkahan Allah terus tercurah kepada kalian wahai Nabi [Muhammad]. Semoga keselamatan, rahmat dan keberkahan dari Allah juga dilimpahkan kepada kita semua, dan juga kepada seluruh hamba Allah yang bertakwa. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.”

“Ya Allah, limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Nabi Muhammad SAW. Dan limpahkan juga rahmat dan keselamatan kepada keluarga Muhammad

Duduk Tashahhud Terakhir

Sedangkan pada rakaat terakhir, setelah duduk di antara dua dujud, dilanjutkan dengan tasyahud terakhir dengan duduk tenang, tidak banyak bergerak.

Bacaan tashahhud terakhir sebenarnya sama dengan bacaan tashahhud awal, hanya saja bacaan sholawat nabi yang dibaca ditambah sholawat Ibrahim.

Bacaan doa pada tasyahud terakhir adalah sebagai berikut:

Ya Allah, berkahilah junjungan kami Muhammad dan keluarga junjungan kami Muhammad, sebagaimana Engkau memberkati junjungan kami Ibrahim dan keluarga junjungan kami Ibrahim, dan berkahilah junjungan kami Muhammad dan keluarganya. Tuan kami Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkati Tuan kami Abraham dan keluarga Tuan kami Abraham, Yang Terpuji dan Mulia

Allohumma solli ‘ala Muhammad, wa ‘ala Ali Muhammad, seperti sollaita ‘ala Ali Ibroohim, wa baarik ‘ala Muhammad, wa ‘ala Ali Muhammad, seperti barokta’ala Ali Ibroohim, fil ‘alamiina innaka hamiidummajiid.

Itu berarti:

“Ya Allah, limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Nabi Muhammad SAW. Dan limpahkan pula rahmat dan keselamatan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Curahkan keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad , sebagaimana Engkau melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji dan Maha Besar.”

Salam

Rangkaian tata cara shalat yang terakhir adalah salam. Salam pertama dalam shalat itu wajib. Sedangkan salam yang kedua adalah sunnah.

Adapun bacaan sallam dalam shalat adalah sebagai berikut;

Damai dan rahmat Tuhan

Assalamu’alaikum Warahmatullah

Itu berarti :

“Semoga keselamatan, rahmat, dan keberkahan Allah melimpah bagimu.”

Baca Juga:

www.ayovaksindinkeskdi.id

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad