Memahami kata “reduplikasi” – Apa yang dimaksud dengan kata ulangi? Agar lebih memahaminya kali ini kita akan membahas mengenai pengertian kata re secara lengkap, jenis-jenis, pengertian, prinsip, bentuk dan contoh kata re.
Baca juga: Pengertian Kata Sifat (Adjectives)
bersembunyi
Definisi dari kata ulangi
Pengertian kata repeat atau reduplikasi (pengulangan) menurut para ahli
Soedjito (1995: 109)
Ramlan (1985:57)
Muslich (1990:48)
Solichi (1996: 9)
Soepeno (1982:20)
Keraf (1991:149)
Karakteristik Penulisan Ulang
Formulir Pengungkapan Ulang
Penulisan Ulang Penuh atau Penulisan Ulang Murni
Pengungkapan Ulang yang Dibubuhkan atau Pengungkapan Ulang Berkelanjutan
Kata-kata Ulang Mengubah Suara
Kata-kata Ulang Semu
kata Dwipurwa lagi
Jenis Penulisan Ulang
Penulisan Ulang Berdasarkan Formulir
Dwipurwa (Sebagian)
Dwilingga
Kata-kata Ulang Mengubah Suara
Mengulanginya dengan imbuhan
Kata-kata Ulang Semu
Pengungkapan Ulang Mengubah Arti Sebuah Kata
Ekspresikan kesamaan
Saling mengekspresikan
Mengekspresikan plural dan beragam
Mengekspresikan intensitas
Mengekspresikan angka
Mengekspresikan keadaan atau situasi
Menyatakan suatu bentuk kegiatan
Arti dan Fungsi Kata Ulangi
Pengulangan Kata Benda
Pengulangan Kata Kerja
Pengulangan Kata Sifat
Pengulangan Kata Angka
Prinsip Pengulangan
Definisi dari kata ulangi
Pengertian kata reduplikasi adalah suatu bentuk kata yang diperoleh melalui proses penggandaan atau pengulangan, baik seluruhnya, sebagian maupun dengan perubahan. Pengulangan kata atau reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatika, baik seluruhnya maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Pengulangan dapat dilakukan pada kata dasar, kata dengan imbuhan, atau kata gabungan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata berarti unsur bahasa yang diucapkan atau ditulis yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Sedangkan “re” berarti kata yang muncul akibat penggandaan ulang, misalnya; sehari-hari, dedaunan dan sebagainya. Secara lebih singkat arti kata ulang adalah kata yang terjadi pengulangan kata dasarnya.
Pengertian kata repeat atau reduplikasi (pengulangan) menurut para ahli
Soedjito (1995: 109)
Menurut Soedjito, pengertian pengulangan adalah proses pembentukan kata dengan cara mengulangi bentuk-bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak.
Ramlan (1985:57)
Menurut Ramlan, pengertian proses pengulangan atau reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatika, baik seluruhnya maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak.
Muslich (1990:48)
Menurut Muslich, yang dimaksud dengan proses repetisi adalah peristiwa pembentukan kata dengan cara mengulang-ulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik dengan ragam fonem maupun tidak, baik dipadukan dengan imbuhan maupun tidak.
Solichi (1996: 9)
Menurut Solichi, yang dimaksud dengan proses reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatikal, baik seluruhnya maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Hasil pengulangan disebut kata ulang, satuan yang diulang itulah bentuk dasarnya.
Soepeno (1982:20)
Pengertian kata ulang menurut Soepeno adalah kata hasil pengulangan bentuk dasar seluruhnya atau sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak.
Baca juga: Pengertian Kata Ganti (Pronouns)
Keraf (1991:149)
Pengertian kata ulang menurut Keraf adalah bentuk kata ulang sebagai bentuk gramatikal yang berupa penggandaan sebagian atau seluruh bentuk dasar suatu kata. Dalam bahasa Indonesia ada berbagai macam bentuk kata ulangi.
Karakteristik Penulisan Ulang
Berikut ciri-ciri dan ciri-ciri kata berulang, antara lain:
- Memunculkan makna gramatikal.
- Terdiri dari lebih dari satu morfem.
- Selalu memiliki bentuk dasar.
- Secara umum tidak mengubah kelompok kata atau kelas kata. Jika suatu kata yang diparafrasekan adalah kata benda, maka bentuk dasarnya juga merupakan kata benda. Begitu pula jika penyusunan ulangnya berada pada kelas verba, maka bentuk dasarnya pun ada pada kelas verba.
- Bentuk dasar kata ulangi selalu hadir dalam penggunaan bahasa. Yang dimaksud dengan “penggunaan dalam bahasa” adalah dapat digunakan dalam konteks kalimat.
- Arti bentuk dasar kata re selalu berkaitan dengan arti kata re.
Formulir Pengungkapan Ulang
Menurut bentuknya, reword dibedakan menjadi:
Penulisan Ulang Penuh atau Penulisan Ulang Murni
Pengulangan penuh atau pengulangan murni adalah semua pengulangan yang dihasilkan dengan mengulang elemen-elemennya secara penuh. Contoh kata utuh atau murni antara lain rumah-rumah, sakit-sakit.
Pengungkapan Ulang yang Dibubuhkan atau Pengungkapan Ulang Berkelanjutan
Kata ulang dengan imbuhan atau kata berulang dengan imbuhan adalah semua kata berulang yang mengandung imbuhan pada salah satu unsurnya: awalan, sisipan, atau akhiran. Contoh kata berulang dengan imbuhan atau kata berulang terus menerus antara lain berjalan-jalan, mewariskan secara turun temurun, menanam tanaman.
Kata-kata Ulang Mengubah Suara
Kata-kata ulang yang mengubah bunyinya adalah kata-kata yang mengubah bunyi elemen pertama atau kedua dari frasa ulang tersebut. Contoh kata yang berubah bunyi antara lain bolak-balik, berbagai hal.
Kata-kata Ulang Semu
Kata-kata ulang semu adalah kata-kata yang hanya ditemukan dalam bentuk yang diparafrasekan itu. Jika tidak diulang maka komponen tersebut tidak mempunyai arti atau mungkin juga mempunyai arti lain yang tidak berhubungan dengan kata yang diulang. Contoh kata semu antara lain hati-hati, tiba-tiba, kunang-kunang.
Baca juga: Pengertian Kata Keterangan (Adverbs)
kata Dwipurwa lagi
Dwipurwa artinya “dua yang pertama”, kata re-dwipura adalah kata yang berasal dari komponen yang semula diulang-ulang kemudian diubah menjadi kata dengan bentuk itu. Kata reduplikasi ini disebut juga reduplikasi, yang berasal dari kata bahasa Inggris “reduplication” yang berarti pengulangan. Sebenarnya semua kata reduplikasi juga bisa disebut reduplikasi.
Jenis Penulisan Ulang
Penulisan Ulang Berdasarkan Formulir
Dwipurwa (Sebagian)
Dwipurwa adalah penyusunan ulang sebagian. Pengungkapan ulang jenis ini hanya memiliki pengulangan pada sebagian kata saja. Contoh kata ulang dwipurwa antara lain gratis, sesaji, dedaunan, leluhur, pohon dan sebagainya. Contoh kalimat dengan kata re-dwipurwa:
- Setiap musim semi, daun-daun berguguran.
- Banyak pohon tumbang akibat topan tersebut.
Dwilingga
Dwilingga adalah penyusunan ulang yang komprehensif. Pengungkapan ulang ini mengalami pengulangan sepanjang. Contoh kata dwilingga antara lain ayah, anak, laki-laki, buku, dan lain sebagainya. Contoh kalimat ulang dwilingga:
- Anak-anak sedang mengikuti lomba mewarnai.
- Bu Ana melahirkan seorang anak laki-laki.
Kata-kata Ulang Mengubah Suara
Kata ulangan berubah bunyi merupakan jenis kata ulangan yang mengalami pengulangan disertai dengan perubahan bunyi pada beberapa kata. Contoh kata yang berubah bunyi antara lain teka-teki, mondar-mandir, gotong royong, sayur-sayuran dan lain sebagainya. Contoh kalimat yang mengubah bunyi:
- Warga desa bergotong royong membersihkan desanya.
- Ibu membeli sayur dan lauk pauk.
Mengulanginya dengan imbuhan
Pengungkapan ulang dengan imbuhan adalah jenis penyusunan ulang yang terjadi akibat penambahan imbuhan pada beberapa kata. Contoh kata yang mempunyai imbuhan antara lain tarik-menarik, memaafkan-memaafkan, memukul-mukul, memutar-mutar dan lain sebagainya. Contoh kalimat dengan pembubuhan kata:
- Kita harus saling membantu.
- Hari ini kita harus saling memaafkan.
Baca juga: Pengertian Kata Kerja (Verba)
Kata-kata Ulang Semu
Pseudo-rewords adalah kata-kata yang mengalami proses pengulangan secara menyeluruh namun tidak dapat dipisahkan. Contoh kata-kata semu antara lain kupu-kupu, laba-laba, kelomang, kura-kura, dan sebagainya. Contoh kalimat pseudo-reword:
- Saat upacara bendera, Nia pura-pura pingsan.
- Ada banyak kupu-kupu di penanaman.
Pengungkapan Ulang Mengubah Arti Sebuah Kata
Ekspresikan kesamaan
Kata ulang yang mengungkapkan kesamaan adalah kata yang diulang-ulang yang mengalami pembentukan makna. Contoh kata berulang yang menyatakan persamaan antara lain keibuan, awet muda, kebiruan, kemerahan, dan sebagainya. Contoh kalimat berulang yang menyatakan kesamaan:
- Ani mempunyai sifat keibuan
- Wajah Andi membiru karena terkena bola
Saling mengekspresikan
Kata refrasing secara mutual merupakan suatu jenis refrasing yang mengalami pembentukan makna. Contoh kata yang digunakan untuk mengungkapkan satu sama lain antara lain memukul, menyapa, merangkul, memaafkan, memaafkan, membantu, bertukar dan lain sebagainya. Contoh kalimat yang saling mengulang:
- Mereka bertemu dan saling menyapa.
- Mereka saling memukul.
Mengekspresikan plural dan beragam
Kata refrasing yang menyatakan jamak dan ragam merupakan jenis refrasing yang mengalami pembentukan makna. Contoh penyusunan ulang yang menyatakan jamak dan bervariasi antara lain sayur-sayuran, buah-buahan, tumbuhan dan sebagainya. Contoh kalimat berulang yang menyatakan jamak dan bervariasi:
- Nina mempelajari tanaman.
- Ibu membeli buah di pasar.
Mengekspresikan intensitas
Kata ulangan mengungkapkan intensitas, kata ulangan jenis ini mengalami pembentukan makna. Contoh kata repeat mengungkapkan intensitas didorong maju mundur, mondar-mandir, berjalan, makan, berjam-jam, bertahun-tahun dan sebagainya. Contoh kalimat berulang yang menyatakan intensitas:
- Aldi berulang tahun hari ini dan dia sedang makan di rumahnya.
- Ifda melakukan perjalanan ke Malioboro.
Baca juga: Memahami Diksi
Mengekspresikan angka
Pengulangan suatu bilangan merupakan salah satu jenis penyusunan ulang yang mengalami pembentukan makna. Contoh kata berulang yang menyatakan angka antara lain satu-satu, dua-dua, tiga-tiga, empat-empat, dan seterusnya. Contoh penyusunan ulang kalimat yang menyatakan angka:
- Satu demi satu orang meninggalkannya.
Mengekspresikan keadaan atau situasi
Pengungkapan ulang keadaan atau situasi merupakan salah satu jenis pengungkapan ulang yang mengalami pembentukan makna. Contoh refrase untuk menyatakan suatu kondisi atau situasi antara lain mentah, hidup, merah, dan sebagainya. Contoh penyusunan ulang kalimat yang menyatakan suatu keadaan atau situasi:
- Buaya memakan mangsanya hidup-hidup
- Mangga yang dipanen masih dalam keadaan mentah.
Menyatakan suatu bentuk kegiatan
Kata ulangan menyatakan suatu bentuk kegiatan, kata ulangan jenis ini mengalami suatu pembentukan makna. Contoh kata menyatakan kembali suatu bentuk kegiatan antara lain memasak, menjahit, dan lain sebagainya. Contoh kalimat berulang yang menyatakan suatu bentuk kegiatan:
- Ibu diminta memasak di pesta pernikahan tetangga.
- Banyak penduduk desa yang terampil menjahit pakaian
Arti dan Fungsi Kata Ulangi
Pengulangan Kata Benda
Makna yang terkandung dalam pengulangan dengan bentuk dasar kata benda yaitu:
- Mengatakan sesuatu berbeda-beda. Misalnya buah, sayur, buku.
- Menjelaskan objek yang menyerupai bentuk dasar itu. Misalnya anak-anak, orang-orangan sawah.
Pengulangan Kata Kerja
Makna yang terkandung dalam pengulangan dengan bentuk dasar kata kerja yaitu:
- Menyatakan bahwa pekerjaan tersebut dilakukan secara berulang-ulang atau beberapa kali. Misalnya melompat, menyanyi, menari, terbang.
- Mengungkapkan aspek duratif, yaitu proses kerja, penciptaan, atau keadaan yang berlangsung lama. Misalnya berenang, duduk-duduk.
- Sebutkan macam-macam pekerjaan. Misalnya percetakan, pembuatan koral.
- Mengekspresikan pekerjaan yang dilakukan oleh dua pihak atau timbal balik. Misalnya penembakan, tuduhan, cubitan.
Baca juga: Memahami Idiom
Pengulangan Kata Sifat
Makna yang terkandung dalam pengulangan dengan bentuk dasar kata sifat yaitu :
- Mengekspresikan lebih banyak makna (intensitas). Misalnya Berjalan cepat! Lakukan dengan baik!
- Mengungkapkan arti sampai atau selama-lamanya. Misalnya penyakitnya tak kunjung sembuh meski sudah berobat ke luar negeri (tak kunjung sembuh); dia habis-habisan berbelanja (sampai kehabisan).
- Dikombinasikan dengan awalan se- dan akhiran – mengandung arti superlatif (sebagian besar). Misalnya berusaha semaksimal mungkin agar hasilnya memuaskan; terbangkan layang-layangmu setinggi mungkin.
- Bertentangan dengan arti nomor satu atau melemahkan arti kata sifat. Misalnya badan saya hanya terasa mual (sakit sana-sini, tapi tidak terlalu sakit); kalau kepala pusing, bawalah tidur (sedikit pusing; sedikit pusing).
- Dalam bentuk yang seolah-olah menjadi ungkapan dalam bahasa Indonesia, tidak jelas makna pengulangannya. Misalnya, jangan menakut-nakuti anak karena akan berdampak pada jiwanya di kemudian hari.
Pengulangan Kata Angka
Arti dari pengulangan kata bilangan adalah:
- Pengulangan kata satu lawan satu memberi arti “satu per satu”. Misalnya peserta ujian masuk ruangan satu per satu.
- Pengulangan kata satu dengan penambahan akhiran – memberi arti “hanya yang itu”. Misalnya, ini adalah anak saya satu-satunya.
- Pengulangan kata dua-dua, tiga-tiga, dst, mempunyai arti “sekaligus dua, tiga, dst”. Misalnya, jangan masuk dua sekaligus karena pintunya tidak lebar.
- Bentuk pengulangannya ada yang puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya. Hal ini mengungkapkan arti “kelipatan sepuluh, seratus, seribu dan seterusnya. Misalnya, ribuan orang tewas dalam perang.
- Bentuk kata bilangan yang berulang dengan awalan ber-, saat ini sering digantikan dengan bentuk yang memiliki akhiran -an. Misalnya puluhan menjadi puluhan.
Prinsip Pengulangan
Pengulangan tidak mengubah kelompok (kelas) kata, dari bentuk dasar kata yang diulang, seperti kata benda, kata kerja, dan kata sifat. Misalnya:
- Kata benda : sepatu (shoes), hadiah (parcels), buah-buahan (fruit), dan pakaian (clothes)
- Kata kerja : kejar (chase), cabut (cabut), setrum (setrum)
- Kata sifat: baik-baik (baik), nakal-nakal (nakal), buruk-buruk (buruk), dan kemerahan (merah)
Bentuk dasar selalu merupakan bentuk yang terdapat dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Misalnya
- Berdiskusi (bentuk dasar berdiskusi, bukan berdiskusi)
- Salam (bentuk dasar berjabat tangan, bukan salam)
- Rumah-rumah (bentuk dasar rumah, bukan rumah)
Baca juga: Memahami Konjungsi
Demikian pembahasan lengkap mengenai Arti Kata Re, Jenis, Arti, Prinsip, Bentuk dan Contoh Kata Re. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.