Memahami Sintaks – Apa yang dimaksud dengan sintaksis? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas pengertian sintaksis menurut para ahli, struktur, alat, satuan, ruang lingkup dan objek kajian sintaksis secara lengkap.

Baca juga: Memahami Semantik


Isi

bersembunyi

1
Memahami Sintaks Secara Umum

2
Pengertian Sintaks Menurut Para Ahli

2.1
Abdul Chaer

2.2
Ngusman Abdul Manaf

2.3
Marjusman Maksan

2.4
Kristal (1980:346)

2.5
Verhaar (1981:70)

2.6
Kridalaksana (1982:154)

2.7
Ramlan (1987:21)

2.8
Gorys Keraf (1978:158)

2.9
Moeliono (1976:103)

2.10
Rusmadji (1993:2)

2.11
Paul Roberts (1964:1)

2.12
Fransiskus (1958:31)

2.13
O’Grady dan Dobrovolsky (1989:126)

2.14
Gleason (1955:128)

2.15
Mario dan Frank Gayner

2.16
RRK Hatman dan FC Bangau

2.17
Archibald A. Bukit

2.18
Gleason (1955)

2.19
Ramlah (1976:57)

2.20
Fromkin dan Rodman (1983:200)

2.21
Hari Murt Kridalaksana (1993)

2.22
Hari Murt Kridalaksana (1993)

2.23
O’Grady, dkk. Al. (1997)

2.24
Ramlah (2001:18)

3
Struktur Sintaksis

4
Alat Sintaks

4.1
Bentuk Kata

4.2
Penyambung

4.3
Intonasi

4.4
Susunan kata

5
Unit Sintaksis

6
Objek dan Ruang Lingkup Kajian Sintaksis

Memahami Sintaks Secara Umum

Secara etimologis, sintaksis berasal dari bahasa Yunani yaitu “sun” yang berarti dengan dan “tattein” yang berarti tempat. Jadi, secara etimologis, sintaksis berarti menyusun kata-kata sehingga membentuk kelompok kata atau kalimat.

Pengertian sintaksis adalah ilmu yang mempelajari dan kaidah-kaidah tentang hubungan kata satu sama lain sebagai suatu gabungan gagasan dan sebagai bagian dari struktur kalimat, ilmu yang mempelajari dan membangun kalimat.


Pengertian sintaksis adalah ilmu yang mempelajari kumpulan dan hubungan timbal balik antara kata, frasa, klausa dalam kalimat.

Pengertian Sintaks Menurut Para Ahli

Abdul Chaer

Pengertian sintaksis menurut Abdul Chaer adalah suatu tatanan kebahasaan umum yang membahas kata-kata dalam kaitannya dengan kata lain atau unsur-unsur lain sebagai suatu ujaran.


Ngusman Abdul Manaf

Pengertian sintaksis menurut Ngusman Abdul Manaf, dalam bahasa Indonesia sintaksis berarti cabang ilmu linguistik dalam bidang tata bahasa (grammar) yang mempelajari struktur kalimat.

Marjusman Maksan

Pengertian sintaksis menurut Marjusman Maksan adalah suatu bagian atau bidang ilmu linguistik yang mempelajari susunan kata, frasa, dan klausa, antara satu dengan yang lain atau antara satu sama lain dalam suatu konstruksi yang memandang pada pengertian.

Kristal (1980:346)

Pengertian Sintaks menurut Crystal, Sintaks adalah ilmu yang mempelajari aturan-aturan yang mengatur cara penggabungan kata-kata untuk membentuk kalimat dalam suatu bahasa. Dalam penggunaan ini, sintaksis dikontraskan dengan morfologi, yaitu ilmu yang mempelajari struktur kata. Definisi alternatifnya, sintaksis adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar unsur struktur kalimat, dan ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur susunan kalimat dalam kelompok (kata).

Verhaar (1981:70)

Pengertian sintaksis menurut Verhaar adalah menyelidiki semua hubungan antar kelompok kata atau antar frasa dalam suatu sintaksis. Sintaksis mempelajari hubungan gramatikal di luar batas kata, namun di dalam satuan yang disebut kalimat.


Kridalaksana (1982:154)

Pengertian Sintaks menurut Kridalaksana, Sintaksis adalah :
(1) susunan dan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan yang lebih besar, atau antara satuan yang lebih besar dalam bahasa
(2) subsistem bahasa yang mencakup hal ini (sering dianggap sebagai bagian tata bahasa; bagian lainnya adalah morfologi)
(3) cabang ilmu linguistik yang mempelajari hal tersebut.

Baca juga: Pengertian Semiotika

Ramlan (1987:21)

Menurut Ramlan, sintaksis adalah bagian atau cabang ilmu linguistik yang membahas tentang seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa.

Gorys Keraf (1978:158)

Pengertian sintaksis menurut Gorys Keraf adalah bagian tata bahasa yang mempelajari dasar-dasar dan proses pembentukan kalimat dalam suatu bahasa.

Moeliono (1976:103)

Menurut Moeliono, sintaksis adalah aturan penggabungan kata menjadi satuan yang lebih besar, yakni frasa dan kalimat.

Rusmadji (1993:2)

Menurut Rusmadji, sintaksis adalah suatu subsistem gramatikal yang mencakup kelas-kelas kata dan satuan-satuan yang lebih besar, yaitu frasa, klausa, kalimat, dan hubungan antara satuan-satuan sintaksis tersebut.

Paul Roberts (1964:1)

Pengertian sintaksis menurut Paul Roberts adalah bidang tata bahasa yang mengkaji hubungan kata dalam kalimat, cara menyusun kata hingga membentuk kalimat.

Fransiskus (1958:31)

Menurut Fransiskus, sintaksis adalah subbagian tata bahasa yang mengkaji struktur kelompok kata.

O’Grady dan Dobrovolsky (1989:126)

Pengertian sintaksis menurut O’Grady dan Dobrovolsky adalah suatu sistem aturan dan kategori yang memungkinkan kata-kata digabungkan untuk membentuk kalimat.

Gleason (1955:128)

Pengertian sintaksis menurut Gleason adalah prinsip penyusunan konstruksi yang dibentuk melalui proses derivasi dan infleksi (kata) menjadi konstruksi yang lebih besar dengan berbagai jenis.

Mario dan Frank Gayner

Pengertian sintaksis menurut Mario dan Frank Gayner berkaitan dengan pencarian jenis kalimat dasar dengan memberikan kemungkinan pengganti setiap unsur dan jenis dasar.

Baca juga: Memahami Tata Bahasa

RRK Hatman dan FC Bangau

Pengertian sintaksis menurut RRK Hatman dan FC Stork adalah cabang tata bahasa yang mempelajari tentang lingkungan kata-kata dalam kalimat dan cara melihat hubungan tersebut. Misalnya susunan kalimat atau infleksi.

Archibald A. Bukit

Pengertian sintaksis menurut Archibald A. Hill adalah ilmu yang mempelajari dan kaidah-kaidah hubungan kata yang satu dengan yang lain sebagai pernyataan, gagasan dan sebagai bagian dari struktur kalimat, kajian dan ilmu tentang kalimat.

Gleason (1955)

Pengertian sintaksis menurut Gleason adalah “Sintaks mungkin secara kasar diartikan sebagai prinsip-prinsip penyusunan konstruksi (kata) menjadi konstruksi-konstruksi besar yang bermacam-macam jenisnya.”
(sintaksnya dapat dihubungkan dari definisi prinsip susunan konstruksi (kata) menjadi konstruksi besar dengan berbagai variasi)

Ramlah (1976:57)

Menurut Ramlah, sintaksis adalah bagian tata bahasa yang membahas tentang struktur frasa dan kalimat.

Fromkin dan Rodman (1983:200)

Pengertian sintaksis menurut Fromkin dan Rodman adalah bagian dari pengetahuan linguistik kita yang mengkaji struktur kalimat.

Hari Murt Kridalaksana (1993)

Pengertian sintaksis menurut Hari Murt Kridalaksana adalah susunan dan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan yang lebih besar dalam bahasa. Satuan terkecil dalam bidang ini adalah kata.

Hari Murt Kridalaksana (1993)

Pengertian sintaksis menurut Hari Murt Kridalaksana adalah subsistem bahasa yang mencakup kata-kata yang sering dianggap bagian dari tata bahasa, yaitu morfologi dan cabang ilmu linguistik yang mempelajari kata.

O’Grady, dkk. Al. (1997)

Definisi sintaksis menurut O’Grady, et. Al. adalah sistem aturan dan kategori yang mendasari pembentukan kalimat dalam bahasa manusia.

Baca juga: Memahami Bahasa

Ramlah (2001:18)

Pengertian sintaksis menurut Ramlah, istilah sintaksis (Belanda, Sintaksis) adalah bagian atau cabang ilmu linguistik yang membahas tentang seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa.

Struktur Sintaksis

Secara umum struktur sintaksis terdiri dari subjek (S), predikat (P), objek (O), dan deskripsi (K). Menurut Verhaar (1978), fungsi sintaksis terdiri dari unsur S, P, O, K yang merupakan “kotak kosong” atau “tempat kosong” yang tidak mempunyai fungsi apa pun karena kekosongannya. Tempat kosong tersebut diisi oleh sesuatu yang berbentuk kategori dan mempunyai peranan tertentu.

Contoh: Ayah melirik Ibu pagi ini

Tempat kosong pada subjek diisi oleh bapak (kata benda), tempat kosong pada predikat diisi dengan kata sekilas (kata kerja), tempat kosong pada benda diisi oleh ibu (kata benda), dan tempat kosong pada uraian tersebut diisi oleh frasa pagi ini (kata benda). Fungsi-fungsi ini adalah kategori sintaksis yang memiliki peran sintaksis. Ayah berperan sebagai pelaku (agentif), pandangan sekilas berperan aktif, ibu berperan sebagai sasaran dan perkataan pagi ini berperan sebagai waktu.

Susunan fungsi sintaksis tidak harus dalam urutan SPOK, karena keempat fungsi tersebut tidak selalu harus ada dalam setiap struktur sintaksis. Peran dalam setiap struktur sintaksis berkaitan dengan unsur gramatikal yang dikandung setiap sintaksis. Makna gramatikal unsur leksikal yang mengisi fungsi sintaksis sangat bergantung pada jenis atau kategori kata yang mengisi fungsi predikat dalam sintaksis tersebut.

Alat Sintaks

Alat sintaksis berfungsi mendukung keberadaan struktur sintaksis terkecil. Alat sintaksisnya meliputi:

Bentuk Kata

Derajat bentuk kata dalam bahasa Indonesia dan Latin tidak sama. Dalam bahasa Latin, bentuk kata memegang peranan mutlak, sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak. Dalam bahasa Latin, urutan kata hampir tidak berperan. Sedangkan bahasa Indonesia mempunyai peranan penting.

Contoh:
(i) Ibu menyapu lantai
(ii) Ibu menyapu lantai
(iii) Ibu tersapu lantai

Baca juga: Definisi Amsal

Penyambung

Biasanya penghubung adalah morfem atau gabungan morfem yang secara kuantitas merupakan suatu kelas tertutup. Penghubung berfungsi menghubungkan satu konstituen dengan konstituen lainnya baik di dalam maupun di luar kalimat. Konektornya ada 2 macam yaitu :

  • Konektor Koordinatif, yaitu konektor yang menghubungkan dua konstituen yang kedudukannya sama atau setara. Misalnya: dan, atau, tetapi.
  • Konektor Bawahan, yaitu konektor yang menghubungkan dua konstituen yang kedudukannya tidak setara. Misalnya: jika, meskipun dan karena.

Intonasi

Perbedaan modus kalimat bahasa Indonesia ditentukan oleh intonasi, bukan komponen segmental. Batas antara subjek dan predikat dalam bahasa Indonesia ditandai dengan intonasi berupa nada meninggi dan tekanan.

Contoh kalimat: “Kucing itu memakan bangkai tikus.”

(i) Kucing/memakan tikus mati
(ii) Kucing memakan tikus? Mati
(iii) Kucing/makan//tikus/mati

Informasi:
/ : batas subjek predikat
//: batas klausa

Susunan kata

Urutan kata adalah letak kata atau kedudukan kata satu sama lain dalam suatu konstruksi sintaksis. Dalam bahasa Indonesia urutan kata sangatlah penting. Perbedaan susunan kata menyebabkan perbedaan makna. Misalnya, rangkaian tiga jam memiliki arti yang berbeda dengan rangkaian tiga jam. Namun, ada bagian lain dari kalimat bahasa Indonesia yang tidak dapat dipindahkan tanpa mengubah makna gramatikal kalimat tersebut.

Contoh:
(i) Pagi ini Kakak menyapu halaman
(ii) Kakak menyapu halaman pagi ini

Unit Sintaksis

Berikut ini adalah unit sintaksis, antara lain:

Mengatakan

Kata-kata adalah unit terkecil dalam sintaksis. Kata berperan sebagai pengisi fungsi sintaksis, penanda kategori sintaksis dan penyatuan satuan atau bagian dari satuan sintaksis. Kata-kata dapat dibagi menjadi:

Baca juga: Memahami Konjungsi

  • Kata fungsi, yaitu kata yang secara leksikal tidak mempunyai makna, tidak mengalami proses morfologi, merupakan golongan tertutup, dan tidak dapat berdiri sendiri dalam penuturannya. Misalnya: dan, meskipun
  • Kata lengkap (full wonder), yaitu kata yang mempunyai makna leksikal, mempunyai kemungkinan mengalami proses morfologi, bersifat golongan terbuka, dan dapat berdiri sendiri sebagai satuan ujaran. Misalnya: kata yang termasuk dalam kategori kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan, dan angka. Kata-kata tersebut mempunyai makna leksikal dan dapat mengalami proses morfologis sehingga dapat memenuhi fungsi sintaksis.

Frase

Frasa adalah satuan gramatika yang berupa gabungan kata-kata non-predikatif atau gabungan kata-kata yang mempunyai salah satu fungsi sintaksis dalam suatu kalimat. Misalnya : dataran tinggi, belum makan, kamar tidur dan sebagainya. Karena frasa memenuhi salah satu fungsi sintaksis, maka salah satu unsur frasa dapat dipindahkan sendiri.

Berikut ini adalah jenis-jenis frasa, antara lain:

Frase Endosentris, yaitu frasa yang salah satu unsur/komponennya mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhan. Artinya salah satu komponen dapat menggantikan kedudukannya secara keseluruhan.

Frase Eksosentris, yaitu frasa yang komponen-komponennya tidak mempunyai perilaku sintaksis yang sama secara keseluruhan. Frasa ini terbagi menjadi dua, yaitu:

A. Frasa eksosentris direjektif/frasa preposisi adalah frasa yang komponen pertamanya berupa preposisi dan komponen kedua berupa preposisi atau kelompok kata (biasanya kata benda)
B. Frasa eksosentris non direktif, yaitu frasa yang komponen pertamanya merupakan artikulasi (si, sang, yang, para, orang) dan komponen kedua berupa kelompok kata yang berkategori nomina, adjektiva, atau verba.

Frase yang Menggembirakanyaitu frase koordinatif yang kedua komponennya saling mengacu sehingga susunan komponennya dapat dipertukarkan.

Frase Koordinasiyaitu frasa yang komponen penyusunnya terdiri atas dua atau lebih komponen yang sama dan setara serta berpotensi dihubungkan dengan konjungsi koordinatif, baik tunggal maupun terbagi.

Ayat

Pengertian klausa adalah satuan sintaksis yang berupa rangkaian kata yang mempunyai konstruk predikatif. Suatu klausa berpotensi menjadi satu kalimat karena sudah memuat fungsi sintaksis wajib, yaitu subjek dan predikat. Selain itu, klausa tersebut juga berpotensi menjadi kalimat mayor.

Misalnya: Kakek membaca koran pagi ini.

Contoh kalimat koordinatif majemuk yang mengandung dua klausa: Nenek membaca majalah.

Contoh klausa yang letaknya di tengah kalimat karena disisipkan sebagai keterangan tambahan: Gadis itu bukan cucu nenek

Jenis Klausul

Berdasarkan strukturnya, klausa dikelompokkan menjadi:

A. Klausul Independenyaitu klausa yang unsurnya lengkap, minimal subjek dan predikat, sehingga berpotensi menjadi kalimat mayor. Contoh: Ibuku masih cantik.

B. Klausul Terikat, yaitu klausa yang strukturnya tidak lengkap. Unsur-unsur dalam ayat ini hanya boleh berupa subjek/objek saja/keterangan saja. Contoh: Konstruksi “pagi ini” dapat menjadi kalimat jawaban dari kalimat tanya “Kapan kakek membaca koran?”

Berdasarkan kategori unsur segmental yang menjadi predikatnya, klausa dibedakan menjadi:

Baca juga: Memahami Idiom

1. Klausul Verbal, yaitu klausa yang predikatnya termasuk dalam kategori verba. Misal: adik mandi, matahari terbit. Jenis-jenis klausa verba antara lain:

  • Klausa Transitif, yaitu klausa yang predikatnya berupa kata kerja transitif. Misalnya: Ibu menulis surat.
  • Klausa intransitif, yaitu klausa yang predikatnya berupa verba intransitif. Contoh: Adikku menangis, ibuku sedang memasak.
  • Klausa Refleksif, yaitu klausa yang predikatnya merupakan kata kerja refleksif. Misalnya: Adikku sedang berdandan.
  • Reciprocal Clause yaitu klausa yang predikatnya merupakan kata kerja timbal balik. Contoh: Mereka bertengkar sejak kemarin

2. Klausul Nominal, yaitu klausa yang predikatnya berupa kata benda/frasa nominal. Contoh: (Petani) Ayahnya adalah seorang petani di desa.

3. Klausul Kata Sifatyaitu klausa yang predikatnya termasuk dalam kategori kata sifat berupa kata atau frasa. Misalnya gurunya sangat cantik

4. Klausul Adverbial, yaitu klausa yang predikatnya berupa kata keterangan. Misalnya, dia sangat nakal.

5. Klausul Preposisi, yaitu klausa yang predikatnya berupa frasa dalam kategori preposisi. Contoh: Bibi ada di kamar, dia datang dari Bandung dan Paman pergi ke pasar

6. Klausul Angka, yaitu klausa yang predikatnya berupa kata/frasa angka. Contoh: Gajinya tiga juta sebulan, dia punya tiga orang anak, dan dia punya sepuluh taksi.

Kalimat

Kalimat adalah suatu kesatuan sintaksis yang tersusun atas unsur-unsur pokok yang biasanya berbentuk klausa, dilengkapi kata sambung apabila diperlukan, dan disertai dengan intonasi akhir.

Jenis-jenis kalimat berikut ini antara lain:

Kalimat inti dan kalimat bukan inti.

Kalimat utama disebut juga dengan kalimat dasar, yaitu kalimat yang terbentuk dari klausa induk lengkap yang bersifat deklaratif, aktif atau netral dan afirmatif.

Kalimat tunggal dan kalimat majemuk

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu klausa, sedangkan kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai lebih dari satu klausa.

Ada berbagai jenis kalimat majemuk, antara lain:

  • Kalimat majemuk koordinatif.
  • Kalimat majemuk bawahan
  • Kalimat majemuk kompleks.

Kalimat mayor dan kalimat minor

Kalimat mayor adalah kalimat yang klausanya lengkap, minimal mempunyai subjek dan predikat, sedangkan kalimat minor adalah kalimat yang klausanya tidak lengkap, hanya terdiri atas S/P/O/K.

  • Kalimat verbal dan kalimat nonverbal
  • Kalimat mandiri dan kalimat terikat.

Baca juga: Definisi Frasa

Ceramah

Wacana merupakan satuan bahasa yang utuh sehingga dalam hierarki gramatika merupakan satuan gramatika yang tertinggi atau terbesar. Berdasarkan sarananya, wacana dibedakan menjadi 2, yaitu wacana lisan dan wacana tulis.

Objek dan Ruang Lingkup Kajian Sintaksis

Objek kajian sintaksis adalah struktur internal kalimat. Dalam sintaksis dipelajari struktur frase, klausa dan kalimat. Frasa merupakan objek terkecil kajian sintaksis dan kalimat merupakan objek kajian sintaksis terbesar. Berkenaan dengan frase dipelajari struktur frase dan unsur-unsur pembentuk frase. Hubungan unsur-unsur frase, proses pembentukan frase dan jenis-jenis frase. Sehubungan dengan klausa, mempelajari struktur klausa, unsur-unsur pembentuk klausa, hubungan antar klausa, proses pembentukan klausa dan jenis-jenis klausa. Sehubungan dengan kalimat, mempelajari struktur kalimat, unsur pembentuk kalimat, hubungan antar unsur kalimat dan jenis kalimat.

Demikian pembahasan lengkap mengenai pengertian sintaksis menurut para ahli, struktur, alat, satuan, ruang lingkup dan objek kajian sintaksis. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.


Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *