Pengertian Semiotika – Apa yang dimaksud dengan semiotika? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas pengertian semiotika menurut para ahli, sejarah, teori, komponen dasar dan jenis-jenis semiotika secara lengkap.
Baca juga: Memahami Semantik
bersembunyi
Pengertian Semiotika Secara Umum
Pengertian Semiotika Menurut Para Ahli
A. Teeuw (dalam Danesi 2010:3)
Zoest (dalam Pilliang, 1999:12)
Sobur (2006:15)
Van Zoest
Ferdinand De Saussure dan Charles Sanders Pierce
ramah lingkungan
Charles Morris
Sejarah Semiotika
Teori Semiotika Roland Barthes
Komponen Dasar Semiotika
Tanda
Simbol
Isyarat
Jenis-Jenis Semiotika
Semiotika Komunikasi
Semiotika Signifikasi
Semiotika Analitik
Semiotika Deskriptif
Semiotika Faunal
Semiotika Budaya
Semiotika Naratif
Semiotika Alami
Semiotika Normatif
Semiotika Sosial
Semiotika Struktural
Pengertian Semiotika Secara Umum
Semiotika atau semiologi berasal dari kata Yunani semeion yang berarti tanda. Secara terminologis, semiotika dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari berbagai objek, peristiwa di seluruh kebudayaan sebagai tanda.
Pengertian semiotika atau ilmu tanda atau kajian semiotika adalah ilmu yang mempelajari makna keputusan. Hal ini mencakup kajian tentang tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, persamaan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi.
Semiotika erat kaitannya dengan bidang linguistik yang sebagian mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Berbeda dengan linguistik, semiotika juga mempelajari sistem tanda nonlinguistik. Semiotika sering dibagi menjadi tiga cabang:
- Semantik, yaitu hubungan antara tanda dengan benda yang dilihat; denotata, atau makna
- Sintaks, yaitu hubungan antar tanda dalam suatu struktur formal
- Pragmatik, yaitu hubungan antara tanda dengan agen pemakai tanda
Pengertian semiotika adalah suatu disiplin ilmu dan metode analisis untuk mempelajari tanda-tanda pada suatu benda untuk mengetahui makna yang terkandung dalam benda tersebut. Tanda menandakan sesuatu selain dirinya sendiri dan makna adalah hubungan antara suatu benda atau gagasan dari suatu tanda.
Pengertian Semiotika Menurut Para Ahli
A. Teeuw (dalam Danesi 2010:3)
Pengertian semiotika menurut A. Teeuw adalah model sastra yang memperhitungkan seluruh faktor dan aspek penting untuk memahami fenomena sastra sebagai alat komunikasi unik dalam masyarakat mana pun.
Zoest (dalam Pilliang, 1999:12)
Pengertian semiotika menurut Zoest adalah studi tentang tanda, fungsi tanda, dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang mempunyai arti lain. Segala sesuatu yang dapat diamati atau dapat diamati dapat disebut dengan tanda. Oleh karena itu, tanda tidak terbatas pada benda saja. Adanya suatu peristiwa, tidak adanya suatu peristiwa, suatu struktur yang terdapat pada sesuatu, suatu kebiasaan, semua itu dapat disebut tanda.
Baca juga: Memahami Sintaks
Sobur (2006:15)
Pengertian semiotika menurut Sobur adalah ilmu atau metode analisis untuk mempelajari tanda. Tanda di sini adalah suatu alat yang digunakan dalam upaya mencari jalan di dunia ini, antar manusia dan dengan manusia.
Van Zoest
Menurut Van Zoest, semiotika mengkaji tentang tanda, penggunaan tanda, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tanda. Berbicara mengenai penggunaan semiotika tidak lepas dari pragmatik, yaitu mengetahui apa yang harus dilakukan terhadap tanda, bagaimana reaksi manusia ketika dihadapkan pada tanda.
Ferdinand De Saussure dan Charles Sanders Pierce
Menurut Ferdinand De Saussure dan Charles Sanders Pierce, semiotika sebagai metode mempelajari berbagai cabang ilmu pengetahuan dimungkinkan karena adanya kecenderungan melihat berbagai wacana sosial sebagai fenomena linguistik.
ramah lingkungan
Menurut Eco yang dikutip dari buku Alex Sobur, peristiwa semiontik meliputi peristiwa, benda, keseluruhan kebudayaan sebagai tanda. Sebuah tanda yang didefinisikan sebagai sesuatu yang berada di atas konvensi sosial dasar yang telah disepakati sebelumnya, dapat dianggap memiliki sesuatu yang sangat berbeda.
Charles Morris
Menurut Charles Morris, hubungan tanda dengan peruntukannya dan kemungkinan objek atau peristiwa; dan, pragmatik berkaitan dengan aspek biotik semiosis, yaitu seluruh fenomena psikologis, biologis, dan sosiologis yang terjadi pada tanda-tanda fungsional.
Sejarah Semiotika
Semiotika mempunyai dua bapak besar yang mempunyai pengaruh besar, yaitu Fredinand de Saussure dan Charles Sander Peirce. Keduanya mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mempunyai hubungan atau bahkan saling mengenal. Saussure mengembangkan semiotika di Eropa dan Pierce adalah warga negara Amerika. Bagi Saussure, semiotika atau semiosis adalah ilmu umum tentang tanda, yaitu ilmu yang mempelajari kehidupan tanda dalam masyarakat. Sementara itu, Peirce mengartikan semiotika tidak lain hanyalah nama lain dari logika, yaitu doktrin formal tentang tanda.
Semiotika merupakan salah satu cabang filsafat yang mula-mula berkembang dalam bidang bahasa, kemudian dalam perkembangannya juga merambah dalam bidang seni. Perkembangan semiotika kemudian membedakan dua jenis semiotika, yaitu semiotika komunikasi dan semiotika makna. Semiotika komunikasi menekankan pada teori produksi tanda yang salah satunya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu:
- Pengirim
- Penerima
- Kode
- Pesan
- Saluran komunikasi
- Referensi
Baca juga: Memahami Tata Bahasa
Sedangkan semiotika signifikasi menekankan pada teori tanda dan pemahamannya dalam konteks tertentu. Pada tipe kedua ini, tujuan komunikasi tidak dibahas. Sebaliknya yang diutamakan adalah aspek pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya lebih mendapat perhatian dibandingkan komunikasinya. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analitis untuk mempelajari tanda-tanda.
Teori Semiotik Roland Barthes
Roland Barthes menciptakan model sistematis untuk menganalisis makna tanda melalui analisis semiotika. Kita tidak hanya mengetahui isi pesan yang ingin disampaikan, tetapi juga bagaimana pesan itu tercipta, simbol-simbol apa yang digunakan untuk merepresentasikan pesan-pesan melalui film yang dirangkai saat disampaikan kepada penonton.
Teori Barthes menitikberatkan gagasannya pada dua tahapan signifikansi, yaitu denotasi dan konotasi. Denotasi adalah definisi obyektif dari sebuah kata, sedangkan konotasi adalah makna subjektif atau emosionalnya.
Dari peta Barthes terlihat bahwa tanda denotatif terdiri dari penanda dan petanda. Namun, pada saat yang sama, tanda denotatif juga merupakan penanda konotatif. Dari penanda konotatif akan muncul penanda konotatif yang kemudian menjadi dasar munculnya tanda konotatif.
Komponen Dasar Semiotika
Komponen dasar semiotika terdiri dari tanda, simbol, dan isyarat.
Tanda
Tanda merupakan bagian dari ilmu semiotika yang menandai sesuatu atau suatu keadaan untuk menjelaskan atau memberitahukan objek kepada subjek. Dalam hal ini tanda selalu mengacu pada sesuatu yang nyata, misalnya benda, peristiwa, tulisan, bahasa, tindakan, peristiwa, dan bentuk tanda lainnya.
Simbol
Simbol adalah sesuatu atau situasi yang mengarahkan pemahaman subjek terhadap objek tersebut. Hubungan antara subjek dan objek mengandung makna inklusi. Suatu simbol selalu diasosiasikan dengan suatu tanda yang telah diberi ciri-ciri budaya, situasional dan kondisional. Simbol adalah tanda yang mempunyai makna dinamis, spesifik, subyektif, kiasan, dan majas.
Baca juga: Memahami Bahasa
Isyarat
Sinyal adalah sesuatu atau suatu kondisi yang diberikan suatu subjek kepada suatu objek. Dalam situasi ini, subjek selalu melakukan sesuatu untuk menginformasikan objek yang diberi isyarat pada saat itu juga. Jadi, sinyal selalu bersifat sementara. Jika penggunaannya dihentikan maka sinyal tersebut akan berubah menjadi tanda atau simbol.
Jenis-Jenis Semiotika
Menurut Hoed (dalam Sobur, 2006:15), ada 2 (dua) jenis kajian semiotika, yaitu:
Semiotika Komunikasi
Semiotika komunikasi menekankan pada teori produksi tanda yang salah satunya mengasumsikan adanya 6 faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan, saluran komunikasi dan acuan.
Semiotika Signifikasi
Semiotika signifikasi menekankan pada teori tanda dan pemahamannya dalam konteks tertentu. Semiotika jenis ini tidak mempermasalahkan tujuan komunikasi, sebaliknya yang diutamakan adalah aspek pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisi penerima tanda lebih diperhatikan dibandingkan proses komunikasinya.
Menurut Pateda (2001:29), ada 9 (sembilan) jenis semiotika diantaranya:
Semiotika Analitik
Pengertian semiotika analitik adalah semiotika yang menganalisis sistem tanda. Semiotika mempunyai objek tanda dan analisanya menjadi ide, objek dan makna. Ide dapat dihubungkan sebagai simbol, sedangkan makna adalah beban yang terkandung dalam simbol yang merujuk pada objek tertentu.
Semiotika Deskriptif
Pengertian semiotika deskriptif adalah semiotika yang memperhatikan sistem tanda yang dapat dialami saat ini, meskipun ada tanda-tanda yang sudah lama ada seperti yang disaksikan saat ini. Namun seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, manusia telah menciptakan banyak tanda untuk memenuhi kebutuhannya.
Semiotika Faunal
Pengertian semiotika fauna (zoo semiotics) adalah semiotika yang secara khusus memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan. Hewan biasanya menghasilkan tanda-tanda untuk berkomunikasi antara satu sama lain, namun sering juga menghasilkan tanda-tanda yang dapat ditafsirkan oleh manusia.
Baca juga: Definisi Amsal
Semiotika Budaya
Pengertian semiotika budaya adalah semiotika yang secara khusus mengkaji sistem tanda yang berlaku pada suatu kebudayaan tertentu. Masyarakat sebagai makhluk sosial mempunyai sistem kebudayaan tertentu yang dipelihara dan dihormati secara turun-temurun.
Semiotika Narasi
Pengertian semiotika naratif adalah semiotika yang mengkaji sistem tanda dalam narasi berupa mitos dan cerita lisan (Folklore).
Semiotika Alami
Pengertian semiotika alam adalah semiotika yang secara khusus mengkaji sistem tanda yang dihasilkan oleh alam.
Semiotika Normatif
Pengertian semiotika normatif adalah semiotika yang secara khusus mengkaji sistem tanda yang diciptakan manusia yang berbentuk norma, misalnya rambu lalu lintas.
Semiotika Sosial
Pengertian semiotika sosial adalah semiotika yang secara khusus mengkaji sistem tanda yang dihasilkan manusia dalam bentuk simbol-simbol, baik simbol yang berupa kata maupun simbol yang berupa kata-kata dalam satuan yang disebut kalimat. Dengan kata lain, semiotika sosial mengkaji sistem tanda dalam bahasa.
Semiotika Struktural
Pengertian semiotika struktural adalah semiotika yang secara khusus mengkaji sistem tanda yang diwujudkan melalui struktur bahasa.
Baca juga: Memahami Konjungsi
Demikian pembahasan lengkap mengenai pengertian semiotika menurut para ahli, sejarah, teori, komponen dasar dan jenis-jenis semiotika. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.