Memahami Tatanan Sosial – Apa yang dimaksud dengan tatanan sosial? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian tatanan sosial, apa saja unsur-unsurnya, faktor pendorong dan faktor penghambat tatanan sosial.

Baca juga: Memahami Interaksi Sosial


Isi

bersembunyi

1
Memahami Tatanan Sosial

2
Elemen Tatanan Sosial

2.1
Tatanan sosial

2.2
Pesanan

2.3
Keteguhan

2.4
Pola

3
Faktor Pendorong Ketertiban Sosial

3.1
Kerja sama

3.2
Akomodasi

4
Faktor Penghambat Ketertiban Sosial

4.1
Kompetisi

4.2
Pelanggaran

4.3
Perselisihan atau Konflik Sosial

Memahami Tatanan Sosial

Pengertian ketertiban sosial adalah suatu keadaan dimana hubungan sosial yang berlangsung antar anggota masyarakat berlangsung secara serasi, selaras dan serasi sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Pada prinsipnya tatanan sosial merupakan produk interaksi sosial yang berjalan secara harmonis dan sejalan dengan nilai dan norma yang berlaku. Tatanan sosial merupakan suatu keadaan dinamis suatu masyarakat, dimana segala aspek kehidupan bermasyarakat berjalan dengan tertib dan teratur sehingga tujuan-tujuan kehidupan bermasyarakat dapat tercapai secara berdaya guna dan berhasil. Kondisi dinamis adalah suatu keadaan dimana masyarakat sudah tertib dan teratur sehingga mampu menangkal segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik dari dalam maupun dari luar lingkungan masyarakat. Kondisi dinamis tersebut diwujudkan sebagai akibat adanya sistem kontrol sosial atau kontrol sosial yang dilandasi oleh seperangkat sistem nilai dan norma sosial yang disepakati dan dipatuhi secara konsisten oleh seluruh masyarakat.


Elemen Tatanan Sosial

Berikut unsur-unsur atau tahapan tatanan sosial dan contohnya:

Tatanan sosial

Yang dimaksud dengan ketertiban sosial adalah keadaan masyarakat yang kehidupannya teratur dan teratur sebagai hasil pergaulan sosial yang harmonis. Ciri-ciri tatanan sosial antara lain:

  • Ada sistem nilai dan norma yang jelas.
  • Individu/kelompok dalam masyarakat mengetahui dan memahami norma dan nilai sosial yang berlaku.
  • Individu/kelompok dalam masyarakat menyesuaikan tindakannya dengan norma dan nilai sosial yang berlaku.

Contoh tatanan sosial Salah satunya adalah seorang pendatang yang melapor ke ketua RT setempat sebelum berkeliling desa meminta sumbangan untuk pembangunan masjid.

Pesanan

Pengertian ketertiban adalah suatu sistem nilai dan norma yang berlaku dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat. Jadi, tatanan sosial adalah suatu sistem atau tatanan norma dan nilai sosial yang diakui dan ditaati oleh masyarakat. Misalnya saja warga desa yang melakukan pengabdian masyarakat membersihkan saluran air limbah di desanya.

Keteguhan

Yang dimaksud dengan keteguhan adalah suatu tatanan sosial yang teratur atau rutin sebagai hasil interaksi sosial yang melembaga. Misalnya anak yang rutin bersekolah untuk belajar, pegawai yang rutin ke kantor untuk mengabdi kepada masyarakat. Sekolah adalah lembaga pendidikan dan kantor pegawai adalah lembaga pemerintah.

Baca juga: Memahami Interaksi Sosial Asosiasi

Pola

Yang dimaksud dengan pola adalah suatu pola hubungan sosial yang tetap dalam kehidupan masyarakat. Misalnya siswa yang berciuman tangan saat bertemu dengan guru. Meski tidak berada di sekolah, namun saat bertemu dengan gurunya, para siswa akan mencium tangannya sebagai penghormatan kepadanya. Pola ini merupakan pola hubungan antara guru dan siswa.

Faktor Pendorong Ketertiban Sosial

Faktor pendorong ketertiban sosial adalah interaksi asosiatif. Bentuk asosiatif merupakan keadaan yang menggambarkan kehidupan yang serasi, teratur dan relatif terlindungi dari penyimpangan nilai dan norma sosial. Proses interaksi asosiatif yang menciptakan keteraturan meliputi:

Kerja sama

Pengertian kerjasama adalah suatu bentuk interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama. Kerja sama tersebut dilakukan mulai dari kehidupan dalam keluarga, antar keluarga dalam satu kesatuan keluarga yang lebih luas, kehidupan antar tetangga dan dalam kehidupan masyarakat luas, manusia sudah disosialisasikan untuk saling bekerjasama, saling membantu, saling membantu, sehingga kepentingan atau kebutuhan bersama dapat tercapai secara efisien dan efisien. penggunaan yang berhasil. Artinya memperoleh kepentingan atau kebutuhan hidup akan lebih mudah dicapai melalui proses kolaboratif, dibandingkan bekerja sendiri.

Ada beberapa jenis kerjasama antara lain:

  • Kerjasama spontan, yaitu kerja sama yang timbul secara spontan.
  • Kerja sama langsung (direct cooperation), yaitu kerja sama yang terjadi karena adanya perintah.
  • Kerjasama kontraktual, yaitu kerja sama yang berlangsung atas dasar syarat-syarat tertentu yang disepakati bersama untuk jangka waktu tertentu.
  • Kerjasama tradisional yaitu kerjasama yang terbentuk karena adanya sistem tradisional yang kondusif.

Sedangkan menurut James D. Thompson dan William J. Me Ewen, jika dilihat dari pelaksanaannya, terdapat lima bentuk kerjasama, antara lain:

Baca juga: Memahami Norma Sosial

  • Harmoni, mencakup gotong royong dan gotong royong.
  • Bargaining yaitu kerjasama yang dilakukan atas dasar kesepakatan mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
  • Kooptasi, yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, untuk menghindari guncangan terhadap stabilitas organisasi yang bersangkutan.
  • Koalisi, yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan situasi yang tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi atau lebih mungkin mempunyai struktur yang berbeda satu sama lain, namun karena tujuan utamanya adalah mencapai tujuan bersama maka sifatnya menjadi kooperatif.
  • Joint-venture, yaitu kerja sama yang dilakukan karena dilaksanakannya suatu proyek tertentu.

Akomodasi

Pengertian akomodasi adalah upaya untuk mencapai penyelesaian suatu konflik atau perselisihan, sehingga berujung pada proses. Akomodasi juga diartikan sebagai suatu keadaan atau kondisi penyelesaian suatu konflik atau perselisihan, sehingga mengarah pada suatu keadaan berakhirnya perselisihan tersebut.

Akomodasi terjadi akibat adanya dua kelompok atau lebih yang saling berkelahi. Masing-masing kelompok dengan kemauannya masing-masing berusaha melakukan akomodasi untuk menghilangkan kesenjangan atau hambatan yang menjadi sumber konflik, sehingga konflik mereda. Akibat akhir dari kondisi akomodasi ini, idealnya terjadi asimilasi antar kelompok yang bertikai. Hal ini sering terjadi antara partai politik yang berkoalisi atau negara yang membentuk serikat pekerja.

Tujuan akomodasi antara lain mengurangi perbedaan paham, konflik politik atau permusuhan antar suku atau antar negara, mencegah ledakan konflik yang berujung pada benturan pola pikir atau benturan fisik, mengupayakan akomodasi antar masyarakat yang dipisahkan oleh sistem kelas atau kasta dan
mengupayakan terjadinya proses asimilasi atau asimilasi antar suku atau ras.

Faktor Penghambat Ketertiban Sosial

Ketertiban sosial dapat terhambat akibat bentuk interaksi sosial yang disosiatif sehingga menimbulkan ketidakteraturan atau kekacauan. Bentuk-bentuk interaksi sosial disosiatif tersebut antara lain:

Baca juga: Memahami Persimpangan Sosial

Kompetisi

Pengertian persaingan adalah suatu perjuangan yang dilakukan oleh individu atau kelompok masyarakat tertentu untuk memperoleh kemenangan atau hasil persaingan, tanpa menimbulkan ancaman atau bentrokan fisik dari pihak lawannya.

Pelanggaran

Yang dimaksud dengan kontravensi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dengan pertentangan atau konflik. Manifestasi dari kontravensi mencakup sikap ketidakpuasan, baik yang tersembunyi maupun terang-terangan, yang ditujukan kepada individu atau kelompok atau terhadap unsur budaya kelompok tertentu. Sikap ini bisa berubah menjadi kebencian, namun tidak sampai pada konflik atau konflik.

Perselisihan atau Konflik Sosial

Pengertian konflik atau konflik sosial adalah suatu proses sosial antar individu atau kelompok masyarakat tertentu, yang diakibatkan oleh perbedaan pemahaman dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan semacam kesenjangan atau jurang pemisah yang menghambat interaksi sosial antar pihak yang berkonflik. Untuk menghilangkan hambatan tersebut, dilakukan upaya masing-masing pihak melalui cara-cara yang tidak masuk akal, inkonstitusional, sehingga menimbulkan semacam konflik yang berujung pada bentrokan fisik dan saling tumbangnya kepentingan.

Demikianlah artikel yang membahas tentang pengertian ketertiban sosial, unsur-unsur, faktor pendorong dan faktor penghambat ketertiban sosial. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.


Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *