PusatDapodik
Home oot Pengertian Ideologi Fasisme : Sejarah, Tujuan, Ciri, Unsur, Kelebihan dan Kekurangan Ideologi Fasisme

Pengertian Ideologi Fasisme : Sejarah, Tujuan, Ciri, Unsur, Kelebihan dan Kekurangan Ideologi Fasisme

Ideologi Fasisme

Memahami Ideologi Fasisme – Apa ideologi fasisme? Agar lebih memahaminya, kita akan membahas tentang pengertian ideologi fasisme, sejarah, tujuan, ciri-ciri, sifat, unsur-unsur, kelebihan dan kekurangan serta contoh negara-negara yang menganut sepenuhnya ideologi fasisme.

Baca juga: Memahami Ideologi


Isi

bersembunyi

2
Sejarah Fasisme

3
Tujuan Ideologis Fasisme

4
Ciri-ciri Ideologi Fasisme

6
Sifat Ideologi Fasis

6.1
Rasisme

6.2
Militerisme

6.3
Ultra Nasionalis

6.4
Imperialisme

7
Kekuatan dan Kelemahan Ideologi Fasis

7.1
Kelebihan Ideologi Fasisme

7.2
Kekurangan Ideologi Fasisme

8
Negara yang menganut ideologi fasisme

Memahami Ideologi Fasisme

Secara etimologis, Fascismo berasal dari istilah latin fasses yang berarti seikat tongkat yang diikatkan pada kapak sebagai lambang kewibawaan seorang hakim Romawi kuno.

Pengertian fasisme secara umum adalah ideologi yang menganut prinsip bahwa pemimpin mempunyai kekuasaan mutlak tanpa kecuali. Artinya perintah pemimpin harus ditaati tanpa kecuali. Dalam negara yang menganut ideologi tersebut, kekuatan militer merupakan pasukan yang mempunyai peranan yang sangat penting, pemimpinnya harus membayangkan musuh bisa datang kapan saja, sehingga negara harus selalu waspada dan tidak memiliki kelemahan.

Pengertian fasisme adalah gerakan radikal ideologi politik nasionalis otoriter, kaum fasis berupaya menata bangsa menurut cara pandang, nilai dan sistem korporatis, termasuk sistem politik dan ekonomi.

Fasisme juga diartikan sebagai ideologi yang tidak menghargai individualitas manusia, setiap individu dan masyarakat hanya berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pemimpin atau negara.

Pionir dan tokoh ideologi fasisme adalah Nazisme, Hitler (dengan bukunya Mein Kampft) dan Mussolini (dengan Doctrine of Fascism-nya).

Sejarah Fasisme

Gerakan fasisme yang pertama kali tercatat dalam sejarah kemungkinan adalah gerakan politik penindasan yang berkembang di Italia setelah tahun 1919. Gerakan ini merupakan reaksi terhadap perubahan sosial yang terjadi akibat Perang Dunia I. Istilah fasisme kemudian digunakan di Italia oleh pemerintah yang berkuasa pada tahun 1922, dipimpin oleh Benito Mussolini. Gambar batang rumput yang diikatkan pada kapak menjadi simbol partai fasis pertama. Prinsip dari simbol ini adalah jika hanya ada satu tangkai maka akan mudah hancur, sedangkan jika masyarakat bersatu membentuk satu rumpun tangkai maka akan sulit untuk dikalahkan.

Baca juga: Memahami Ideologi Kapitalisme

Setelah Italia, pemerintahan fasis berikutnya berkuasa di Jerman (1933), Spanyol (1939). Setelah Perang Dunia II, semua rezim diktator yang muncul di Amerika dan negara-negara lain digambarkan sebagai rezim fasis. Meski banyak rezim seperti itu, namun yang dianggap mewakili Fasisme adalah Italia saat dipimpin Mussolini dan Jerman dipimpin Hitler (sering disebut Nazisme).


Ideologi fasisme diduga kuat sebagai ideologi penyebab pecahnya Perang Dunia II. Namun karena kekalahan negara-negara yang menganutnya, gagasan fasisme seolah hilang begitu saja setelah Perang Dunia II. Meski begitu, benih-benih fasisme akan terus ada selama ada kondisi obyektif yang membentuknya.

Untuk memahami filosofi fasisme lebih dalam, Anda bisa melihat uraian yang ditulis Mussonlini untuk Ensiklopedia Italia pada tahun 1932.

Semakin dia mempertimbangkan dan mengamati pembangunan manusia secara terpisah dari isu-isu politik, semakin dia tidak percaya akan adanya perdamaian abadi. Oleh karena itu, ia menilai perang adalah satu-satunya cara yang akan membawa manusia ke level tertinggi. Perjuangan akan membuat manusia memahami hidup sebagai sebuah kewajiban dan penaklukan atas orang lain, kecuali orang-orang yang bersamanya.

Berdasarkan uraian tersebut, diketahui bahwa gagasan utama di balik fasisme adalah gagasan Darwin tentang konflik dan perang. Darwin menekankan bahwa “yang kuat akan bertahan, yang lemah akan binasa.” Oleh karena itu manusia harus terus berjuang untuk bertahan hidup. Dalam perkembangannya, fasisme beranggapan bahwa suatu bangsa hanya bisa maju melalui perang, mereka memandang perdamaian sebagai bagian yang memperlambat kemajuan.

Tujuan Ideologis Fasisme

Tujuan umum ideologi fasisme adalah membuat individu dan masyarakat berpikir dan bertindak secara seragam. Kaum fasis menggunakan kekuatan dan kekerasan serta segala metode propaganda, bahkan genosida, untuk mencapai tujuan mereka.

Ciri-ciri Ideologi Fasisme

Ciri-ciri atau ciri-ciri ideologi fasis antara lain:

  • Pemerintah bersifat otoriter dan totaliter.
  • Sistem pemerintahan satu partai.
  • Negara dijadikan sebagai alat tetap untuk mencapai tujuan negara.
  • Meyakini adanya perbedaan antara yang berkuasa dan yang diperintah, antara elite dan massa.
  • Membenci kebebasan berbicara dan berkumpul.
  • Irasional.
  • Tidak mengakui kesetaraan manusia.
  • Tidak mengakui oposisi.
  • Pemerintahan oleh kelompok elit.
  • Totaliterisme.
  • Rasionalisme.

Baca juga: Memahami Ideologi Komunisme

Elemen Fasisme

Terdapat 7 (tujuh) unsur pokok fasisme antara lain:

  • Ketidakpercayaan pada kemampuan berpikir.
  • Penyangkalan terhadap kemanusiaan.
  • Kode perilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan.
  • Pemerintahan oleh kelompok elit.
  • Totaliterisme.
  • Rasisme dan imperialisme.
  • Menentang hukum dan ketertiban internasional.

Sifat Ideologi Fasis

Ciri-ciri ideologi fasisme antara lain:

Rasisme

Pengertian rasisme adalah suatu pengertian yang menerapkan pengklasifikasian atau pembedaan ciri-ciri fisik seperti warna kulit pada masyarakat. Hal ini juga dapat diartikan sebagai pengertian diskriminasi suku, agama, ras, dan golongan untuk tujuan tertentu.

Militerisme

Pengertian militerisme adalah pemerintahan yang didasarkan pada jaminan keamanan atas kekuatan militer. Oleh karena itu, mereka yang terlibat dalam dinas militer menerima perlakuan istimewa.

Ultra Nasionalis

Yang dimaksud dengan ultra nasionalisme adalah sikap bangga terhadap suatu negara, yaitu terhadap negara sendiri) secara berlebihan dan sangat merendahkan negara lain. Akibatnya akan sangat mudah menimbulkan perdebatan/perang

Imperialisme

Pengertian imperialisme adalah kebijakan penguasaan seluruh dunia dengan kekerasan untuk kepentingan sendiri yang dibentuk sebagai sebuah kerajaan atau hak untuk memerintah.

Kekuatan dan Kelemahan Ideologi Fasis

Kelebihan Ideologi Fasisme

Kelebihan negara yang berideologi fasis antara lain:

  • Memiliki rasa persatuan dan kesatuan bangsa
  • Dapat mengambil keputusan pemerintah dengan cepat
  • Memiliki tingkat pengawasan dan kedisiplinan yang tinggi
  • Pemerintahan dipegang oleh para ahli.

Baca juga: Memahami Ideologi Pancasila

Kekurangan Ideologi Fasisme

Kelemahan negara yang berideologi fasis antara lain:

  • Harapan dengan tekanan dan kekerasan yang membuat masyarakat gemetar ketakutan.
  • Diktator fasis dan pemerintahan yang memimpin mereka menggunakan kekuatan brutal, pertumpahan darah, dan agresi.
  • Kekerasan menjadi hukum, mengirimkan gelombang teror ke seluruh masyarakat melalui polisi rahasia dan fasis yang melumpuhkan masyarakat dengan rasa takut.

Negara yang menganut ideologi fasisme

Contoh negara yang menganut ideologi fasisme antara lain:

  • Jepang
  • Jerman
  • Orang Spanyol
  • Italia

Artikel ini membahas tentang pengertian ideologi fasisme, sejarah, ciri-ciri, tujuan, sifat-sifat, unsur-unsur, kelebihan dan kekurangan serta contoh negara yang menganut sepenuhnya ideologi fasisme.


Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad