PusatDapodik
Home oot Perjanjian Kalijati : Latar Belakang Sejarah, Tokoh, Isi dan Dampak Perjanjian Kalijati

Perjanjian Kalijati : Latar Belakang Sejarah, Tokoh, Isi dan Dampak Perjanjian Kalijati

Perjanjian Kalijati

Isi Perjanjian Kalijati – Apa yang dimaksud dengan perundingan Kalijati? Apa isi Perjanjian Kalijati? Siapa yang menandatangani perjanjian Kalijati? Apa alasan Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang?

Baca juga: Perjanjian Roem Royen


Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang sejarah perjanjian Kalijati, latar belakang sejarah, tokoh, isi, akibat, dampak dan peninggalan perjanjian Kalijati secara lengkap.

1
Pengertian Perjanjian Kalijati

2
Latar Belakang Perjanjian Kalijati

3
Implementasi Perjanjian Kalijati

5
Isi Perjanjian Kalijati

6
Situasi Pasca Perjanjian Kalijati

7
Dampak Perjanjian Kalijati

8
Peninggalan Perjanjian Kalijati

Pengertian Perjanjian Kalijati

Perjanjian Kalijati merupakan perjanjian yang dibuat di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Perjanjian Kalijati dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 1942. Dengan ditandatanganinya perjanjian ini, Jepang mulai menjajah Indonesia. Hal ini memicu Jepang untuk memasuki Perang Dunia II.


Perjanjian Kalijati merupakan perjanjian yang dibuat oleh Jepang dan Belanda selama berada di Indonesia, tepatnya di Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.

Belanda menyerah kepada Jepang tanpa syarat karena pada tanggal 5 Maret 1942 pasukan Jepang berhasil menguasai Batavia. Selanjutnya pasukan Jepang menguasai seluruh Pulau Jawa. Oleh karena itu, Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati, Subang, Jawa Barat.


Sekitar tahun 1942, Jepang muncul dan menjadi kekuatan imperialis baru. Mereka dengan percaya diri berperang melawan beberapa negara, salah satu peristiwa yang dikenang adalah Jepang melakukan pengeboman di Pearl Harbor, Amerika dan akibat serangan tersebut Amerika mengalami kerugian besar dan kehilangan banyak tentara.

Selain itu Jepang ingin menguasai Asia atau Timur. Untuk memperoleh kekuatan tersebut, Jepang melakukan ekspansi ke beberapa negara Asia, termasuk Indonesia.

Ketika datang ke Indonesia, Jepang berhadapan dengan Belanda yang sudah lebih dulu menjajah Belanda. Hal ini menyebabkan perang yang tidak dapat dihindari. Jepang tampak lebih siap dibandingkan Belanda, Jepang tak henti-hentinya memukul Belanda dan membuat Belanda bingung. Akibat penyerangan yang berulang kali tersebut, Belanda akhirnya mengusulkan perjanjian Kalijati. Perjanjian ini mengakhiri perang dan menggantikan kekuasaan Belanda atas Indonesia dengan Jepang.

Baca juga: Perjanjian Tantangan

Latar Belakang Perjanjian Kalijati

Setelah restorasi Meiji, Jepang menjadi kekuatan militer dan ekonomi baru. Perkembangan signifikan tersebut menjadikan Jepang sebagai negara terdepan di Asia dan berambisi untuk mewujudkan negara di Asia Timur Raya dengan memperluas wilayah jajahannya, termasuk Tiongkok dan Indonesia.

Sebaliknya Belanda yang lebih dulu mengakar di Indonesia justru kehilangan kekuasaannya. Serangan Nazi Jerman membuat Belanda gila dan krisis. Belanda kehilangan banyak pasukan dan perekonomian Belanda menjadi penuh sesak. Krisis ini diperburuk dengan serangan Jepang ke Indonesia yang berhasil mendarat di Indramayu pada awal Maret 1942.

Serangan keras kepala Jepang terhadap Belanda pada akhirnya membuat pertahanan Belanda satu per satu jatuh ke tangan Jepang. Belanda berhasil diambil alih Jepang hanya dalam waktu satu minggu. Karena berada dalam tekanan dan tidak mempunyai sumber energi baru, Belanda akhirnya terpaksa menerima perjanjian Kalijati yang ditawarkan Jepang. Perjanjian Kalijati mengakhiri penjajahan Belanda yang telah mengakar di nusantara selama berabad-abad.

Implementasi Perjanjian Kalijati

Nama Perjanjian Kalijati berasal dari nama sebuah daerah di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kalijati merupakan salah satu nama kawasan yang difungsikan sebagai tempat perundingan. Perjanjian Kalijati dilaksanakan sekitar tanggal 8 Maret 1942 yang berarti berakhirnya kekuasaan Belanda atas Indonesia.

Tokoh Perjanjian Kalijati

Tokoh yang terlibat dalam perjanjian Kalijati adalah Tjarda van Starkenborgh Starchouwer selaku Gubernur Hindia Belanda dan Jenderal Hitoshi Imamura dari Jepang. Orang lain yang duduk di meja penyelesaian dan menyaksikan penyelesaian dari awal sampai akhir adalah Letjen Heindrik Ter Poorteten yang merupakan panglima tentara Belanda untuk wilayah Indonesia.

Isi Perjanjian Kalijati

Perjanjian Kalijati merupakan upaya diplomasi yang dilakukan Jepang dan Belanda untuk mengakhiri gencatan senjata yang sangat merugikan Belanda. Setelah penandatanganan perjanjian ini, Belanda harus menyerahkan wilayah Indonesia menjadi wilayah jajahan Jepang. Perjanjian ini dibuat cukup cepat dan tidak banyak intervensi, hal ini terjadi karena Belanda terkesan tidak berdaya melawan Jepang.

Baca juga: Perjanjian Renville

Isi perjanjian Kalijati antara lain:

  • Belanda menyerahkan seluruh wilayah Indonesia tanpa syarat kepada Jepang dan gencatan senjata antara Belanda dan Jepang pun berakhir
  • Jepang akan membentuk pemerintahan militer dengan banyak perpecahan di Indonesia
  • Pembagian pemerintahan militer yang pertama adalah Pemerintahan Angkatan Darat pada tahun 16 M dengan daerah yang berasal dari Pulau Jawa dan Madura dengan pusat pemerintahan di Jakarta.
  • Pembagian pemerintahan militer yang kedua adalah Pemerintahan Angkatan Darat pada tahun 25 M, dengan wilayah asal di Sumatera dan pusat pemerintahan di Bukittinggi.
  • Pembagian pemerintahan militer yang kedua adalah pemerintahan armada angkatan laut yang berkedudukan di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua dan Maluku dengan pusat pemerintahan di Makasar.
  • Departemen pemerintahan ketiga dipimpin oleh kepala staf, Gunseikan.

Adanya perjanjian Kalijati menandai era baru penjajahan di Indonesia dimana perjanjian ini mendorong Belanda untuk mengakui kekalahannya kepada Jepang dan hal ini berarti hilangnya hak-hak Belanda yang telah menguasai Indonesia selama berabad-abad.

Situasi Pasca Perjanjian Kalijati

Pada mulanya masyarakat Indonesia menyambut baik pengambilalihan Jepang dari Belanda karena percaya bahwa Jepang, sesama bangsa Asia, akan membawa perubahan positif. Hal ini didukung oleh tindakan Jepang seperti:

  • Penandatanganan perjanjian ini sekaligus menandai berakhirnya kekuasaan dan pendudukan Belanda di Indonesia yang telah berlangsung kurang lebih 350 tahun dan secara resmi digantikan oleh Jepang oleh penjajah Jepang.
  • Jepang mendirikan sejumlah besar entitas militer di berbagai tingkatan agar pemuda dan masyarakat Indonesia dapat memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan, khususnya pendidikan militer.
  • Indonesia dijanjikan kemerdekaan dari Jepang melalui pembentukan BPUPKI dan PPKI yang bertugas melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan untuk kemerdekaan.

Namun semua itu hanya sekedar omong kosong agar Jepang mendapat simpati masyarakat Indonesia. Faktanya, perlakuan Jepang terhadap bangsa Indonesia jauh lebih kejam dibandingkan dengan penjajahan Belanda, sehingga pendudukan Jepang di Indonesia walaupun hanya berlangsung selama tiga tahun namun berdampak lebih buruk bagi rakyat secara keseluruhan.

Baca juga: Isi Perjanjian Saragosa dan Perjanjian Tordesillas

Dampak Perjanjian Kalijati

Perjanjian tahun 1942 di Kalijati, Subang, Jawa Barat, mengubah nasib Indonesia. Ada beberapa dampak yang terjadi setelah perjanjian ditandatangani. Beberapa dampak perjanjian Kalijati antara lain:

  • Berakhirnya penjajahan Belanda yang telah ada di Indonesia selama 3,5 abad dan digantikan oleh penjajahan baru di Jepang
  • Awalnya masyarakat Indonesia menyambut baik kemenangan Jepang atas Belanda dan percaya bahwa Jepang akan membawa perubahan yang lebih baik karena sama-sama merupakan negara Asia.
  • Generasi muda dan masyarakat di Indonesia memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan, khususnya pendidikan militer, karena Jepang telah banyak mendirikan organisasi militer di berbagai tingkatan
  • Jepang menjanjikan kemerdekaan Jepang kepada Indonesia dengan membentuk BPUPKI dan PPKI yang bertugas mempersiapkan hal-hal yang diperlukan Indonesia untuk menyongsong kemerdekaan.

Namun semua itu hanya sebatas harapan karena nyatanya perlakuan Jepang terhadap bangsa Indonesia jauh lebih kejam dibandingkan dengan penjajahan Belanda, sehingga pendudukan Jepang di Indonesia walaupun hanya berlangsung selama tiga tahun namun berdampak lebih buruk bagi rakyat secara keseluruhan.

Peninggalan Perjanjian Kalijati

Berikut beberapa peninggalan perjanjian Kalijati yang masih bisa dikunjungi, antara lain:

Museum Rumah Bersejarah (Rumah Bersejarah Kalijati)

Inilah bekas rumah tempat Belanda dan Jepang menandatangani Perjanjian Kalijati.

Museum Hidup

Museum ini disebut museum hidup karena selalu menyimpan berbagai jenis pesawat yang masih bisa diterbangkan berkat perawatan yang sangat baik. Pesawat-pesawat ini mungkin peninggalan dari sekolah penerbangan.

Monumen Jepang

Ini merupakan monumen untuk mengenang tentara Jepang yang masih sering dikunjungi oleh tentara Jepang beserta keluarganya yang bertugas di Kalijati.

Baca juga: Perjanjian Ekstradisi

Demikian pembahasan lengkap mengenai sejarah perjanjian Kalijati, latar belakang pelaksanaannya, tokoh-tokohnya, akibat, dampak dan peninggalan perjanjian Kalijati. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.


Gabung ke Channel Whatsapp Untuk Informasi Sekolah dan Tunjangan Guru

GABUNG
Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad