Memahami Kecerdasan Moral – Apa yang dimaksud dengan kecerdasan moral? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian kecerdasan moral menurut para ahli, aspek, komponen serta cara membangun dan mengembangkan kecerdasan moral secara lengkap.
Baca juga: Memahami Kecerdasan
bersembunyi
Memahami Kecerdasan Moral
Pengertian Kecerdasan Moral Menurut Para Ahli
Robert Coles (2003)
Lennick dan Kiel (2005)
Michele Borba (2008)
Syahril (2010)
Aspek Kecerdasan Moral
Integritas
Tanggung jawab
Perasaan Welas Asih
Pengampunan
Komponen Kecerdasan Moral
Empati
Hati nurani
Menghormati
Kebaikan
Toleransi
Keadilan
Bagaimana Membangun Kecerdasan Moral
Bagaimana Mengembangkan Kecerdasan Moral
Memahami Kecerdasan Moral
Pengertian kecerdasan moral (moral quotient/kecerdasan moral) adalah kemampuan seseorang dalam membedakan benar dan salah berdasarkan keyakinan yang kuat terhadap etika dan menerapkannya dalam tindakan.
Pengertian kecerdasan moral adalah kemampuan mental untuk menentukan dan memahami apa yang benar dan salah serta menerapkan nilai, tujuan, dan perilaku yang baik sehingga individu mempunyai keyakinan etis yang kuat, benar, dan terhormat. Kecerdasan moral dibangun dari tujuh kebajikan utama seperti empati, rasa hormat, toleransi, hati nurani, pengendalian diri, kebaikan dan keadilan.
Istilah kecerdasan moral diperkenalkan oleh seorang psikiater anak sekaligus peneliti dari Harvard University bernama Robert Coles dalam bukunya yang berjudul The Moral Intelligence of Children: How to Raise a Moral Child pada tahun 1997. Menurut Coles, konsep kecerdasan moral lebih tepat untuk diterapkan pada anak. memberikan pemahaman yang jelas tentang sejauh mana kemampuan anak dalam berpikir, merasakan dan berperilaku dengan norma moral atau karakter yang kokoh.
Kecerdasan moral juga dapat diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang dalam membedakan benar dan salah dalam berpikir, berperilaku dan bertindak sesuai norma yang berlaku.
Kecerdasan moral mencakup beberapa ciri utama seperti kemampuan memahami penderitaan orang lain dan tidak berperilaku jahat, mampu mengendalikan emosi, mendengarkan terlebih dahulu sebelum bertindak, menerima dan menghargai perbedaan, mampu memiliki rasa empati, mampu berjuang. untuk keadilan, dan menunjukkan kasih sayang dan rasa hormat terhadap orang lain. yang lain.
Pengertian Kecerdasan Moral Menurut Para Ahli
Robert Coles (2003)
Pengertian kecerdasan moral menurut Robert Coles adalah kecerdasan yang berkaitan dengan hubungan dengan sesama manusia dan alam semesta. Kecerdasan ini mengarahkan seseorang untuk berbuat baik, sehingga orang lain merasa tenang dan bahagia terhadap dirinya tanpa adanya perasaan sakit hati, dengki, dendam, dengki dan sombong.
Baca juga: Memahami Kecerdasan Sosial
Lennick dan Kiel (2005)
Pengertian kecerdasan moral menurut Lennick dan Kiel adalah kapasitas mental untuk menentukan bagaimana prinsip universal kemanusiaan dapat diterapkan pada nilai, tujuan, dan tindakan seseorang. Prinsip kemanusiaan universal tersebut terangkum dalam empat aspek kecerdasan moral, yaitu: integritas, tanggung jawab, kasih sayang, dan memaafkan.
Michele Borba (2008)
Pengertian kecerdasan moral menurut Michele Borba adalah kemampuan memahami benar dan salah, artinya memiliki keyakinan etis yang kuat dan bertindak berdasarkan keyakinan tersebut, sehingga manusia berperilaku benar dan terhormat.
Syahril (2010)
Pengertian kecerdasan moral menurut Syahril adalah kemampuan mental untuk menentukan bagaimana seharusnya prinsip-prinsip kemanusiaan diterapkan pada nilai, tujuan, dan perilaku individu.
Aspek Kecerdasan Moral
Menurut Lennick dan Kiel (2005), terdapat empat aspek kecerdasan moral yang saling berkaitan, antara lain:
Integritas
Ketika seseorang bertindak dengan integritas, maka ia dapat menyelaraskan perilakunya agar sesuai dengan prinsip kemanusiaan universal. Seseorang dapat melakukan apa yang menurutnya baik, tindakannya tetap pada jalur yang benar berdasarkan prinsip dan keyakinan yang dianutnya. Ciri-ciri atau ciri-ciri orang yang mempunyai integritas antara lain :
- Bertindak secara konsisten berdasarkan prinsip, nilai, dan keyakinan.
- Katakan yang sebenarnya atau jujur.
- Tetap berpegang pada kebenaran.
- Memenuhi janji.
Tanggung jawab
Seseorang dapat dikatakan mempunyai tanggung jawab apabila:
- Bertanggung jawablah atas pilihan pribadi.
- Akui kesalahan dan kegagalan.
- Berkomitmen untuk melayani orang lain.
Baca juga: Memahami Kecerdasan Buatan
Perasaan Welas Asih
Perasaan kasih sayang merupakan sikap yang penting karena kepedulian terhadap sesama tidak hanya menunjukkan rasa hormat seseorang terhadap orang lain, tetapi juga membuat orang lain menghormati dan peduli padanya ketika ia membutuhkan. Seseorang dikatakan mempunyai perasaan kasih sayang jika ia peduli secara aktif terhadap orang lain. Artinya seseorang melakukan sesuatu yang secara aktif mendukung pilihan pribadi orang lain dan peduli terhadap tujuan orang tersebut.
Pengampunan
Memaafkan merupakan sebuah prinsip yang penting karena tanpa toleransi terhadap kesalahan dan sikap kompromi, seseorang akan menjadi pribadi yang kaku, tidak fleksibel dan akan memberikan kesan buruk kepada orang lain. Seseorang dikatakan pemaaf jika:
- Terimalah kesalahan Anda sendiri. Menerima kesalahan diri sendiri bukan berarti mencari-cari alasan atau pembenaran atas kesalahan yang dilakukan, namun kita harus menghentikan penilaian buruk terhadap diri sendiri yang akan mengganggu pikiran ketika tidak puas terhadap diri sendiri. Pasalnya, ketika sibuk menyalahkan diri sendiri karena frustasi, cemas, dan menyesal, tidak ada ruang mental bagi seseorang untuk belajar dari kesalahan.
- Terimalah kesalahan orang lain. Memaafkan orang lain bukan berarti seseorang membenarkan kesalahan orang lain dan juga tidak berarti mengubah cara pandangnya terhadap keadilan. Ketika seseorang memaafkan, maka perasaan marah dan kecewa pun hilang. Tanpa pengampunan, kehidupan manusia tidak akan berjalan dengan baik. Hubungan dekat dengan teman, keluarga, dan rekan kerja tidak akan terjadi karena adanya sikap memaafkan.
Komponen Kecerdasan Moral
Menurut Borba (2008), kecerdasan moral dibangun dari tujuh kebajikan utama seperti:
Empati
Empati adalah emosi moral inti yang membantu anak-anak memahami perasaan orang lain. Kebajikan ini menjadikan anak-anak peka terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain, mendorong mereka untuk membantu orang yang berada dalam kesulitan atau kesakitan, dan menuntun mereka untuk memperlakukan orang dengan kasih sayang. Emosi moral yang kuat mendorong anak untuk bertindak benar karena dapat melihat kesulitan orang lain, sehingga mencegahnya melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain.
Baca juga: Memahami Moral
Hati nurani
Hati nurani adalah suara batin yang membantu anak-anak memilih jalan yang benar daripada jalan yang salah dan tetap berada pada jalan moral; membuat dirinya merasa bersalah ketika menyimpang dari jalan yang benar. Kebajikan-kebajikan ini melindungi anak-anak dari pengaruh-pengaruh buruk dan memungkinkan mereka bertindak dengan benar bahkan ketika tergoda untuk melakukan yang sebaliknya. Kebajikan ini merupakan landasan bagi pengembangan kejujuran, tanggung jawab, dan integritas tingkat tinggi.
Menghormati
Rasa hormat mendorong anak untuk bersikap baik dan menghormati orang lain. Kebajikan ini mengarahkan anak untuk memperlakukan orang lain sebagaimana mereka ingin orang lain memperlakukannya, sehingga mencegah anak untuk bertindak kasar, tidak adil, dan bermusuhan. Jika anak terbiasa menghormati orang lain, maka ia akan memperhatikan hak dan perasaan orang lain, alhasil ia juga akan menghargai dirinya sendiri.
Kebaikan
Kebaikan membantu anak-anak menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan dan perasaan orang lain. Dengan mengembangkan kebajikan ini, anak-anak menjadi lebih berbelas kasih dan tidak terlalu memikirkan diri sendiri serta mengakui perbuatan baik sebagai tindakan yang benar, menunjukkan kepedulian, memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan dan melindungi mereka yang berada dalam kesulitan atau kesakitan.
Toleransi
Toleransi membuat anak mampu menghargai perbedaan kualitas orang lain, membuka diri terhadap pandangan dan keyakinan baru serta menghormati orang lain tanpa memandang suku, jenis kelamin, penampilan, budaya, kepercayaan, kemampuan atau orientasi seksual. Kebajikan ini membuat anak memperlakukan orang lain dengan baik dan pengertian, menentang permusuhan, kekejaman, kefanatikan, dan menghormati orang berdasarkan karakternya.
Baca juga: Pengertian Pendidikan Moral
Keadilan
Keadilan membimbing anak untuk memperlakukan orang lain dengan baik, tidak memihak dan adil, sehingga mentaati aturan bergiliran dan berbagi serta mendengarkan semua pihak secara terbuka sebelum memberikan penilaian apapun. Karena kebajikan ini meningkatkan kepekaan moral seorang anak, ia juga akan terdorong untuk membela mereka yang diperlakukan tidak adil dan menuntut agar semua orang tanpa memandang suku, bangsa, budaya, status ekonomi, kemampuan, atau kepercayaan diperlakukan sama.
Bagaimana Membangun Kecerdasan Moral
Berikut cara membangun kecerdasan moral, antara lain:
- Mengembangkan sikap empati (ikut serta merasakan secara mendalam apa yang dialami orang lain), yaitu dengan membentuk kesadaran emosional dan kosa kata, meningkatkan kepekaan terhadap orang lain, dan mampu memahami suatu hal dari sudut pandang orang lain.
- Menumbuhkan hati nurani (menegur seseorang bila berbuat salah), yaitu dengan membangun akhlak seseorang, memberikan ajaran kebaikan untuk menguatkan hati nurani, dan membantu seseorang membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
- Mengembangkan pengendalian diri yaitu dengan mengutamakan apa yang dianggap benar, selalu berusaha menjadi motivator bagi diri sendiri, dan berpikir matang sebelum mengambil keputusan.
- Mengembangkan sikap menghargai orang lain (respect), yaitu dengan memberikan contoh menghargai orang lain dan memberikan pendidikan sopan santun.
- Menjaga kebaikan (menunjukkan kepedulian terhadap perasaan orang lain), yaitu dengan mengajarkan nilai dan makna kebaikan, mengembangkan sikap toleransi, dan mendorong seseorang untuk selalu berbuat baik.
- Mengembangkan sikap toleransi, yaitu menghargai hak dan kewajiban orang lain dengan menanamkan penghargaan terhadap keberagaman, dan tidak mudah berprasangka buruk terhadap hal-hal tertentu.
- Mengembangkan keadilan, yaitu dengan mengembangkan sikap terbuka dan berperilaku seimbang, tanpa membeda-bedakan.
Baca juga: Memahami Karakteristik
Bagaimana Mengembangkan Kecerdasan Moral
Kecerdasan moral dapat dikembangkan melalui pendidikan berbasis karakter. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam keluarga, masyarakat, dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang mampu mengambil keputusan dan siap mempertanggungjawabkan akibat dari keputusan yang diambilnya.
Menurut Lickona (1991), pendidikan nilai/moral yang menghasilkan karakter, mengandung tiga komponen karakter yang baik, yaitu pengetahuan tentang moral (moral doing), perasaan tentang moral (moral feeling) dan tindakan moral (moral action).
Pengetahuan moral adalah pengetahuan tentang kesadaran moral, pengetahuan tentang nilai-nilai moral, pandangan ke depan, penalaran moral, pengambilan keputusan dan pengetahuan diri. Sedangkan perasaan moral meliputi hati nurani, rasa percaya diri, empati, cinta kebaikan, pengendalian diri, dan kerendahan hati. Komponen terakhir yaitu tindakan moral merupakan motif yang mendorong seseorang untuk berbuat baik, terlihat pada aspek kompetensi, keinginan dan kebiasaan yang ditampilkannya.
Artikel ini membahas tentang pengertian kecerdasan moral menurut para ahli, aspek, komponen dan cara membangun dan mengembangkan kecerdasan moral secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.