Memahami Penilaian Kinerja – Apa yang dimaksud dengan penilaian pekerjaan? Apa manfaat penilaian pekerjaan? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas pengertian penilaian kinerja menurut para ahli, tujuan, manfaat, kriteria dan proses melakukan penilaian kinerja yang efektif secara lengkap.
Baca juga : Memahami Pengukuran Kinerja
bersembunyi
Memahami Penilaian Kinerja
Pengertian Penilaian Kinerja Menurut Para Ahli
Soeprihanti (1988:7)
Handoko (1994:11)
Hasibuan (2000:87)
Irianto (2001)
Sastrohadiwiryo (2002)
Rivai (2005:66)
Jackson (2006)
Byras dan Rue (2006)
Sofyandi (2008)
Desler (2015)
Mondy & Noe
Dessler
Tujuan Penilaian Kinerja
Manfaat Penilaian Kinerja
Parameter Penilaian Kinerja
Metode Penilaian Kinerja
Metode Evaluasi Berorientasi Masa Lalu
Metode Evaluasi Berorientasi Masa Depan
Tahapan Penilaian Kinerja
Proses Penilaian Kinerja
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masalah Penilaian Kinerja
Memahami Penilaian Kinerja
Pengertian penilaian atau evaluasi kinerja adalah suatu cara yang digunakan untuk menilai kinerja pegawai yang tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas pegawai dan perusahaan.
Penilaian kinerja disebut juga evaluasi kerja, penilaian pekerjaan dan tinjauan karyawan dan dalam bahasa Inggris “penilaian kinerja”
Evaluasi kinerja merupakan suatu mekanisme yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam suatu perusahaan/organisasi untuk meninjau dan menginformasikan bagaimana pegawai melaksanakan tugasnya dengan membandingkan kinerja dengan standar yang telah ditentukan dan menjadi dasar pertimbangan kegiatan dalam jangka waktu tertentu.
Evaluasi pekerjaan merupakan suatu cara untuk menilai kinerja, merencanakan pengembangan dan menyampaikan hasilnya kepada pegawai yang bersangkutan.
Penilaian kinerja juga diartikan sebagai hasil evaluasi yang sistematis dan didasarkan pada indikator kinerja seperti input, output, outcome, manfaat dan dampak.
Penilaian karyawan merupakan mekanisme evaluasi kinerja dan penghargaan yang biasa digunakan untuk memberitahu karyawan apa yang diinginkan atasan guna meningkatkan pemahaman anggota perusahaan.
Penilaian kinerja dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kinerja seseorang atau kelompok dalam mencapai tujuan perusahaan/organisasi.
Pengertian Penilaian Kinerja Menurut Para Ahli
Soeprihanti (1988:7)
Penilaian kinerja merupakan suatu mekanisme yang digunakan untuk memberikan penilaian dan mengetahui kinerja pegawai secara keseluruhan.
Handoko (1994:11)
Penilaian kinerja merupakan suatu mekanisme untuk mengukur partisipasi individu dalam suatu perusahaan/organisasi.
Hasibuan (2000:87)
Penilaian kinerja merupakan kegiatan manajer dalam mengevaluasi kinerja karyawan dan memutuskan kebijakan selanjutnya.
Irianto (2001)
Pengertian penilaian kinerja adalah suatu mekanisme yang berkelanjutan untuk menyampaikan prestasi kerja dan kemampuan secara keseluruhan dalam jangka waktu tertentu, yang dapat dijadikan dasar pertimbangan kegiatan.
Sastrohadiwiryo (2002)
Pengertian penilaian kinerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan manajemen untuk menilai tenaga kerja dengan cara membandingkan kinerja dengan uraian tugas dalam jangka waktu tertentu, umumnya pada akhir tahun.
Baca juga : Pengertian Penilaian Kinerja Karyawan
Rivai (2005:66)
Penilaian kerja merupakan mekanisme untuk menentukan pemahaman terhadap tujuan yang diinginkan serta pendekatan dalam mengelola dan mengembangkan kemampuan individu, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Jackson (2006)
Penilaian kinerja merupakan tahap penilaian terhadap kinerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya dengan cara membandingkannya dengan standar dan kemudian menyampaikan informasi tersebut kepada pegawai.
Byras dan Rue (2006)
Penilaian kinerja juga dapat diartikan sebagai peninjauan dan pengkomunikasian kinerja pegawai serta perencanaan pengembangannya.
Sofyandi (2008)
Penilaian kinerja merupakan suatu mekanisme penilaian kinerja pegawai pada suatu perusahaan/organisasi.
Desler (2015)
Arti dari penilaian kerja adalah memberikan penilaian terhadap kinerja pegawai saat ini dan masa lalu yang berkaitan dengan standar kinerja.
Mondy & Noe
Evaluasi kinerja adalah peninjauan dan evaluasi resmi terhadap kinerja individu atau kelompok.
Dessler
Performance review merupakan suatu proses yang berkaitan dengan penilaian terhadap kinerja pegawai saat ini dan apakah sudah dilaksanakan sesuai dengan standar prestasi atau belum.
Tujuan Penilaian Kinerja
Secara umum, tujuan penilaian kinerja adalah untuk mengkomunikasikan sejauh mana kinerja karyawan dan kompensasi yang mereka peroleh; melakukan evaluasi dan memberikan umpan balik kepada pegawai yang akan mengembangkan kemampuan pegawai dan juga menjadikan organisasi lebih efektif.
Tujuan penilaian kinerja antara lain:
- Untuk meningkatkan prestasi kerja pekerja, manajer dan departemen personalia.
- Untuk menentukan kompensasi yang sesuai seperti kenaikan gaji, bonus dan bentuk kompensasi lainnya.
- Sebagai penentu tugas individu.
- Untuk tujuan pelatihan dan perluasan karir.
- Memperbaiki kesalahan kepegawaian oleh manajemen.
- Meminimalkan informasi yang tidak akurat mengenai analisis pekerjaan, rencana SDM atau bagian dari sistem informasi manajemen personalia.
- Memberikan kesempatan kerja yang adil dan tidak ada diskriminasi.
- Mendiagnosis kesalahan yang ada dalam desain pekerjaan.
- Membantu mengatasi tantangan eksternal; seperti masalah keluarga, masalah kesehatan, masalah keuangan dan lain sebagainya dan tidak menutup kemungkinan pihak manajemen personalia dapat memberikan bantuan kepada pegawai yang mengalami kesulitan tersebut.
Baca juga : Memahami Manajemen Kinerja
Manfaat Penilaian Kinerja
Manfaat penilaian kinerja antara lain (Dessler: 2015):
- Tidak sedikit pekerjaan yang mengacu pada keputusan upah, promosi dan retensi dalam evaluasi kinerja.
- Evaluasi memegang peranan penting dalam pengelolaan kinerja individu/badan/instansi/perusahaan. Maka manajemen kinerja perlu memantau kinerja karyawan untuk melihat apakah sudah sesuai dengan target perusahaan secara keseluruhan.
- Ada kemungkinan bahwa manajer dan staf dapat mengembangkan program untuk memperbaiki kekurangan dan juga memperkuat bawahan dalam proses evaluasi ini.
- Evaluasi memberikan kesempatan untuk meninjau kembali program karir pegawai dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang muncul.
- Evaluasi memberikan kesempatan bagi supervisor untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan perbaikan yang diperlukan.
Parameter Penilaian Kinerja
Kriteria penilaian kinerja individu pegawai antara lain:
- Prestasi atau kinerja individu, jika kinerja merupakan salah satu aspek pekerjaan maka dapat dijadikan sebagai parameter penilaian kinerja pegawai.
- Perilaku karyawan yang dapat membantu efektifitas kerja perusahaan dapat dijadikan sebagai parameter penilaian kerja karyawan.
- Karakteristik yang dimiliki individu dapat dijadikan parameter penilaian pegawai.
Metode Penilaian Kinerja
Ada 2 jenis penilaian kinerja berorientasi waktu yang digunakan (Mathis dan Jackson: 2006), antara lain:
Metode Evaluasi Berorientasi Masa Lalu
Ini adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan karyawan di masa lalu dan mereka dapat memperoleh umpan balik atas upaya yang telah mereka lakukan guna mengarahkan perbaikan pencapaiannya. Teknik penilaian kinerja dalam metode ini antara lain:
- Skala penilaian. Dimana dalam menilai kinerja pegawai, penilai harus menilai kinerja pegawai dengan skala tertentu dari yang terendah sampai yang tertinggi.
- Daftar pertanyaan. Ini menggunakan bentuk yang menceritakan tentang berbagai tingkat perilaku dalam tugas tertentu. Penilai hanya perlu menentukan penjelasan yang menggambarkan karakteristik dan kinerja pegawai.
- Opsi arah. Metode ini bertujuan untuk memperkecil dan menghilangkan kemungkinan terjadinya penilaian yang tidak adil dengan cara memaksakan pilihan-pilihan penjelasan deskriptif yang nampaknya mempunyai nilai yang sama.
- Insiden kritis yaitu suatu metode yang didasarkan pada catatan perilaku yang sangat kritis dari pegawai dalam pelaksanaan pekerjaan.
- Catatan Prestasi yaitu suatu metode untuk menyempurnakan metode-metode sebelumnya dan banyak digunakan oleh para profesional.
- Skala penilaian berkaitan dengan perilaku. Merupakan suatu metode penilaian terhadap pegawai dalam kurun waktu tertentu di masa lalu dengan mengaitkannya pada skala penilaian prestasi kerja dan perilaku tertentu.
- Evaluasi lapangan. Evaluator terjun ke lapangan bersama dengan pakar sumber daya manusia. Pakar sumber daya manusia memperoleh informasi langsung dari atasan mengenai kinerja pegawai, kemudian melakukan penilaian berdasarkan informasi tersebut.
- Pengujian kinerja dan penelitian. Berdasarkan pertimbangan dan ketergantungan, penilaian kinerja dapat didasarkan pada pengujian pengetahuan dan keterampilan, baik tes tertulis maupun praktik, persyaratan tes harus logis dan teruji.
Baca juga : Memahami Kinerja
Metode Evaluasi Berorientasi Masa Depan
Merupakan metode yang digunakan untuk mengevaluasi potensi masa depan pegawai atau menentukan target kinerja yang dilakukan pimpinan dan pegawai untuk masa depan. Ruang lingkup metode penilaian prestasi pegawai berorientasi masa depan meliputi:
- Self-assessment, yaitu evaluasi yang dilakukan oleh pegawai sendiri dengan harapan dapat mengenali kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya sehingga dapat menemukan aspek-aspek yang perlu diperbaiki di kemudian hari.
- Manajemen berdasarkan tujuan, yaitu evaluasi yang dilakukan secara bersama-sama oleh atasan dan pegawai dalam menentukan tujuan dan sasaran kerja individu di masa yang akan datang.
- Penerapan penilaian kinerja individu melalui pendekatan manajemen berdasarkan target. Manajemen berdasarkan tujuan digunakan untuk menilai kinerja pegawai berdasarkan keberhasilan pencapaian tujuan yang telah ditentukan melalui diskusi dengan pimpinan.
- Evaluasi menggunakan psikologi, hal ini bertujuan untuk menilai potensi masa depan.
- Pusat evaluasi, ini dilakukan sebagai jenis penilaian standar dan nilai rangkap.
Tahapan Penilaian Kinerja
Ada enam tahapan dalam melakukan penilaian kinerja, antara lain:
- Menetapkan standar kinerja yang transparan dan obyektif sehingga mudah dipahami dan dinilai.
- Menginformasikan kepada pekerja mengenai standar kinerja yang telah ditetapkan.
- Melakukan pengukuran kinerja aktual berdasarkan informasi yang tersedia dari berbagai sumber.
- Bandingkan kinerja yang telah dilaksanakan dengan standar kinerja yang telah ditetapkan.
- Mengkomunikasikan hasil penilaian kinerja yang telah dilakukan kepada pegawai yang bersangkutan.
- Mengambil tindakan perbaikan apabila diperlukan akibat adanya penyimpangan terhadap standar kinerja pegawai.
Proses Penilaian Kinerja
Berikut cara melakukan penilaian kinerja yang efektif, antara lain:
- Menyiapkan informasi yang diperlukan untuk melakukan penilaian kinerja seperti catatan, laporan dan lain-lain
- Melakukan penilaian dan masukan berdasarkan data yang ada.
- Selanjutnya berdiskusi dengan pimpinan mengenai hasil penilaian dan masukan sementara dari karyawan.
- Kemudian mengadakan pertemuan dengan pegawai yang bersangkutan.
- Kemudian memberikan hasil penilaian kinerja kepada pegawai yang bersangkutan.
- Setelah itu, diskusikan hasil penilaian dengan bahasa yang baik dan berikan kesempatan kepada karyawan untuk menanggapi penilaian tersebut. Jika penilaiannya berbeda maka Anda dapat berdiskusi lebih lanjut hingga penilaian disepakati.
- Berikutnya mengkomunikasikan rencana pengembangan karyawan mulai dari pelatihan, promosi, atau lainnya.
Baca juga : Memahami Penilaian Kinerja Keuangan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masalah Penilaian Kinerja
Berikut beberapa penyebab penilaian tidak obyektif, antara lain:
- Kesalahan supervisor atau penilai pada saat proses evaluasi biasanya disebabkan oleh karakteristik pribadi seperti jenis kelamin, usia, senioritas, kedekatan dengan pemimpin dan lain sebagainya.
- Pendapat pribadi penilai mengenai karakter pribadi pegawai, suka atau tidak suka.
- Kecenderungan sentral, dimana penilai hanya melihat rata-rata tingkat produktivitas pegawai karena kurangnya pemahaman penilai terhadap pegawai.
- Kemurahan hati penilai terhadap kinerja pegawai menyebabkan ketidakakuratan terhadap kinerja pegawai yang sebenarnya.
- Penilaian yang ketat, dimana terkadang penilai memberikan nilai rendah kepada orang yang telah bekerja di atas rata-rata.
- Penilaian dilakukan pada saat dan waktu tertentu. Hal ini terjadi karena penilai beranggapan bahwa kinerja pegawai dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu dan belum tentu rutin, namun akibatnya tidak dapat menentukan pegawai yang potensial dan pegawai yang tidak mempunyai potensi.
Demikian artikel ini membahas tentang pengertian penilaian kinerja menurut para ahli, tujuan, manfaat, kriteria dan proses melakukan penilaian kinerja yang efektif secara lengkap. semoga bermanfaat