PusatDapodik
Home oot Pengertian Rasio Keuangan : Fungsi, Tujuan, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan Rasio Finansial

Pengertian Rasio Keuangan : Fungsi, Tujuan, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan Rasio Finansial

Rasio Keuangan

Memahami Rasio Keuangan – Apa yang dimaksud dengan rasio keuangan? Apa manfaat rasio keuangan? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian rasio keuangan menurut para ahli, tujuan, fungsi, jenis, kelebihan dan kekurangan rasio keuangan secara lengkap.

Baca juga : Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Isi

bersembunyi

1
Memahami Rasio Keuangan

2
Pengertian Rasio Keuangan Menurut Para Ahli

2.2
Bambang Riyanto (2001:329)

2.3
Van Horne dan Wachowizs (1997:133)

2.4
S.Munawir (2007:65)

2.5
Agus Sartono (2001:113)

3
Fungsi Analisis Rasio Keuangan

4
Tujuan Analisis Rasio Keuangan

5
Jenis Rasio Keuangan

5.2
Rasio Aktivitas

5.3
Rasio Solvabilitas

5.4
Rasio Profitabilitas

6
Kelebihan dan Kekurangan Analisis Rasio Keuangan

Memahami Rasio Keuangan

Pengertian rasio keuangan adalah suatu metode yang biasa digunakan untuk menganalisis dengan menghitung nilai rata-rata laporan keuangan dan menjelaskan hubungan antara jumlah tertentu dengan jumlah lain dalam laporan keuangan.


Rasio keuangan juga diartikan sebagai instrumen analisis keuangan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dengan membandingkan data keuangan pada item-item laporan keuangan seperti laporan arus kas, laporan laba rugi, dan neraca.

Perbandingan pada postingan bertujuan untuk mendapatkan perbandingan yang masuk akal.


Penggunaan ukuran-ukuran tertentu yang telah diakui juga mempunyai manfaat tertentu, sehingga hasil analisis tersebut patut dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan perusahaan.

Pengertian Rasio Keuangan Menurut Para Ahli

James Carter Van Horne

Pengertian rasio keuangan adalah suatu indikator yang menghubungkan 2 nilai akuntansi dan diperoleh dengan membagi nilai yang satu dengan nilai yang lain.


Bambang Riyanto (2001:329)

Pengertian rasio keuangan adalah suatu ukuran yang digunakan untuk memahami dan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan.

Van Horne dan Wachowizs (1997:133)

Rasio keuangan merupakan indikator yang menghubungkan 2 angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi suatu angka dengan angka lainnya.

Baca juga : Pengertian Manajemen Keuangan

S.Munawir (2007:65)

Arti rasio keuangan adalah suatu metode analisis untuk memahami hubungan antara pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi atau kombinasi keduanya secara individual.

Agus Sartono (2001:113)

Pengertian rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan mengarahkan pencapaian perusahaan, serta menjadi landasan kinerja dalam perencanaan dan pengendalian keuangan.


Fungsi Analisis Rasio Keuangan

Secara umum analisis rasio keuangan bermanfaat bagi investor dan manajemen perusahaan. Selain itu, fungsi analisis rasio keuangan antara lain:

  • Sebagai dasar investasi atau saham bagi perorangan atau perusahaan.
  • Berikan kredit kepada perusahaan.
  • Menentukan nilai kesehatan perusahaan dilihat dari karyawan, distributor dan konsumen.
  • Memutuskan berapa besar pajak perusahaan yang akan dibebankan kepada pemerintah.
  • Menentukan jumlah keuntungan normal suatu industri.
  • Menentukan nilai perkembangan perusahaan dengan melakukan penilaian.
  • Menentukan nilai kemampuan finansial pesaing.
  • Memutuskan jumlah kerusakan yang harus dihadapi perusahaan.

Tujuan Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan dilakukan dengan tujuan:

  • Mengetahui kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan.
  • Mengetahui efektivitas manajemen perusahaan dalam mewujudkan keuntungan dari aset perusahaan.
  • Untuk mengetahui modal perusahaan.
  • Mengetahui kemampuan return bagi investor.

Baca juga : Memahami Laporan Keuangan

Jenis Rasio Keuangan

Rasio keuangan dikelompokkan menjadi 5 jenis, antara lain (Budi Raharjo, 2007):

Rasio Likuiditas

Pengertian rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk memperkirakan kemampuan suatu perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan dibandingkan dengan kewajiban lancar perusahaan. Rasio-rasio yang dapat digunakan untuk melakukan analisis rasio likuiditas antara lain:

Rasio saat ini

Pengertian Current Ratio adalah rasio yang digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek dengan jumlah aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Semakin besar perbandingan antara aset lancar dan kewajiban lancar, maka semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam membayar utang lancar. Jika rasio lancarnya 1:1 atau 100%, berarti utang lancar perusahaan dapat ditutupi oleh aktiva lancar perusahaan. Jika rasio lancar lebih dari 1 atau lebih dari 100% berarti aktiva lancar harus lebih tinggi dari jumlah kewajiban lancar agar dapat dikatakan sehat.

Rasio cepat

Yang dimaksud dengan rasio cepat adalah rasio yang menggambarkan kemampuan membayar kewajiban lancar tanpa mengukur nilai persediaan aset lancar perusahaan. Semakin besar rasio cepatnya, semakin baik. Untuk dikatakan sehat, nilai rasio ini tidak harus 100%, cukup mendekati 100% saja sudah bisa dikatakan sehat.

Rasio Kas

Yang dimaksud dengan rasio kas adalah rasio yang digunakan sebagai perbandingan antara kas dengan aktiva lancar yang dapat langsung dikonversikan menjadi kas dengan kewajiban lancar. Kas adalah uang milik perusahaan dalam bentuk rekening yang disimpan baik di bank maupun di kantor. Sedangkan aset setara kas, yaitu aset lancar yang dapat dicairkan kembali dengan mudah dan cepat, dapat dipengaruhi oleh keadaan perekonomian negara. Rasio kas menunjukkan perbandingan porsi total kas ditambah jumlah hampir kas terhadap jumlah total aktiva lancar. Rasio ini tidak harus mencapai 100%, namun semakin besar rasio ini maka semakin baik.

Rasio Aktivitas

Yang dimaksud dengan rasio aktivitas adalah rasio untuk menentukan nilai aktivitas suatu aset pada tingkat tertentu. Rendahnya aktivitas penjualan tertentu akan menyebabkan kelebihan dana yang tertanam dalam aset menjadi lebih besar. Yang terbaik adalah menginvestasikan kelebihan dana pada aset lain dengan produktivitas lebih baik.

  • Perputaran aset tetap, yaitu rasio yang digunakan untuk memperkirakan besar kecilnya kemampuan perusahaan dalam menjual aset tetap yang dimilikinya. Dimana semakin tinggi rasionya maka semakin efektif rasio aktiva tetap tersebut.
  • Perputaran persediaan, yaitu rasio yang menunjukkan likuiditas perusahaan dengan mengukur efektivitas perusahaan dalam mengolah persediaan. Dimana semakin tinggi perputaran maka semakin efektif pula pengolahan persediaannya.
  • Total perputaran aset, yaitu rasio yang digunakan untuk memperkirakan efektivitas penggunaan total aset. Suatu perusahaan dikatakan memiliki manajemen yang baik jika mempunyai rasio yang tinggi dan jika rendah maka manajemen harus mengkaji ulang strategi, pemasaran, dan biaya penanaman modal.
  • Perputaran piutang, yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kualitas piutang serta efisiensi perusahaan dalam menagih piutang dan kebijakan perkreditan. Dimana semakin tinggi perputarannya maka pengelolaan piutang akan semakin efektif.

Baca juga : Memahami Kesulitan Keuangan

Rasio Solvabilitas

Pengertian rasio solvabilitas adalah rasio aktivitas yang menunjukkan efektivitas penggunaan aset perusahaan. Untuk mengukurnya, rasio yang digunakan antara lain:

  • Rasio Total Hutang terhadap Asetyaitu rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya aset perusahaan yang didanai oleh hutang dan besarnya hutang perusahaan mempunyai pengaruh terhadap pengelolaan aset perusahaan. Dimana, lebih aman jika rasionya lebih kecil.
  • Rasio Total Hutang terhadap Ekuitasyaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara jumlah kewajiban jangka panjang dengan jumlah modal yang dimiliki pengusaha untuk menentukan dana yang diberikan kreditur kepada pengusaha. Hutang perusahaan tidak boleh melebihi modalnya agar beban perusahaan tidak berat.

Rasio Profitabilitas

Pengertian rasio profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan perbandingan antara keuntungan dan tingkat penjualan. Rasio yang digunakan untuk melakukan analisis ini antara lain:

  • Marjin laba kotoryaitu tingkat persentase sisa penjualan setelah harga pokok dibayar oleh perusahaan.
  • Margin Keuntungan Operasionalyaitu tingkat keuntungan dari sisa penjualan setelah dikurangi biaya-biaya lain kecuali pajak dan bunga, serta keuntungan bersih dari penjualan.
  • Margin Laba Bersihyaitu tingkat keuntungan dari sisa penjualan setelah dikurangi seluruh biaya termasuk pajak dan bunga.
  • Pengembalian Investasi (ROI), yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan untuk menutupi modal yang dikeluarkan. ROI diukur dengan menggunakan laba bersih setelah pajak.
  • Pengembalian Aset (ROA)yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aset perusahaan.

Rasio Investasi

Pengertian rasio investasi adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan dana kepada investor. Rasio ini berguna bagi investor untuk menilai kinerja sekuritas saham di pasar modal.

Kelebihan dan Kekurangan Analisis Rasio Keuangan

Kelebihan rasio keuangan adalah:

  • Lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.
  • Lebih sederhana dari laporan keuangan.
  • Dapat mengetahui posisi perusahaan.
  • Dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
  • Lebih mudah untuk membuat perbandingan antara perusahaan dan pesaing.
  • Lebih mudah untuk melihat tren dan memprediksi masa depan.

Baca juga : Memahami Kinerja Keuangan

Kerugian dari rasio keuangan adalah:

  • Sulit untuk menentukan rasio yang tepat.
  • Ada banyak interpretasi di dalamnya.
  • Nilai perolehannya bukan harga pasar.
  • Dipengaruhi oleh klasifikasi dalam laporan keuangan.
  • Akan sulit menghitung rasio jika datanya tidak ada.

Demikianlah artikel yang membahas tentang Pengertian Rasio Keuangan Menurut Para Ahli, Tujuan, Fungsi, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan Rasio Keuangan secara lengkap. semoga bermanfaat

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad