PusatDapodik
Home oot Cara Menghitung Konversi Bilangan – Desimal, Oktal, Hexadesimal

Cara Menghitung Konversi Bilangan – Desimal, Oktal, Hexadesimal

konversi bilangan 1

Menghitung Konversi Angka – Merupakan bilangan yang merupakan alat untuk membantu menghitung atau menggambarkan suatu nilai. Ini dapat digambarkan sebagai perangkat komputer, terdiri dari transistor yang diintegrasikan ke dalam microchip.

Microchip ini berguna untuk menyampaikan informasi. Sedangkan untuk transistor hanya mengetahui keadaan hidup atau mati saja.

Status ini dapat diartikan sebagai bilangan biner yang terdiri dari dua basis yaitu 0 yang berarti mati dan 1 berarti hidup.

Kalau misalnya jari manusia mempunyai 10 jari, maka perhitungannya berdasarkan 10 dengan angka desimal. Bilangan desimal terdiri dari angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 0.

Selain itu dalam konversi bilangan manusia juga terdapat basis 8 yang disebut bilangan oktal dan basis 16 yang disebut heksadesimal.

Angka-angka pada basis ini ada yang sama namun ada juga yang tidak sama.

Untuk memudahkan kita menghitung, selisihnya diberi pertambahan besar di akhir bilangan.

Misalnya 1101(2) untuk bilangan biner, 1101(10) untuk bilangan desimal, 1321(8) untuk bilangan oktal, dan 1321(16) untuk bilangan heksadesimal.

konversi angka

Untuk membahas lebih jauh mari kita simak penjelasan masing-masing konversi bilangan dibawah ini.

Baca juga: Rumus Konversi Suhu

1. Bilangan Biner

Angka ini terdiri dari dua basis yaitu 0 dan 1 untuk memudahkan perhitungannya. Angka tersebut akan diterjemahkan ke dalam basis 10 terlebih dahulu.

Dalam menghitung basis biner ke desimal, gunakan penjumlahan 2 pada pangkat tersebut. Berikut contoh bilangan biner 1101(2) hingga desimal.

28 27 26 25 24 23 22 21 20
256 128 64 32 16 8 4 2 1
1 1 0 1 Desimal
23 x 1 22 x 1 21 x 0 20 x 1 = (8+4+0+1) = 13(10)

Jadi bisa diartikan 1101(2) = 13(10)

Contoh bilangan biner:

0000 0000 0
0000 0001 1
0000 0010 2
0000 0011 3
0000 0100 4
0000 0101 5
0100 0101 133
1111 1111 511

2. Bilangan Oktal

Bilangan kedua yaitu oktal, dimana bilangan ini terdiri dari 8 basa yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Cara menghitungnya sama dengan bilangan biner.

Namun bedanya menggunakan penjumlahan pangkat 8. Berikut contoh 1321(8) ke desimal.

1 3 2 1 Desimal
83 x 1 82 x 3 81 x 2 80 x 1 = (512+192+16+1)= 721(10)

Jadi diartikan sebagai 1321(8) = 721(10)

3. Bilangan Heksadesimal

Angka tersebut terdiri dari 16 basis yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F. Dimana huruf yang tertera diartikan sebagai kelanjutan dari angka-angka sebelumnya.

Misalnya huruf A diterjemahkan menjadi angka 10, huruf B diterjemahkan menjadi angka 11, dan seterusnya hingga huruf F diterjemahkan menjadi angka 16.

Perbedaan lain pada basis ini adalah cara penulisan angka yang dimulai dari 0x dan dihitung hingga desimal menggunakan penjumlahan 16 pangkat.

Misalnya, jika Anda menerjemahkan bilangan heksadesimal 19F(16) ke desimal.

1 9 F Desimal
162 x 1 161 x 9 160 x 15 = (256+144+15)= 415(10)

Jadi diakhiri dengan 19F(16) = 415(10)

Baca juga: Konversi Satuan

4. Bilangan Desimal

Pada bilangan desimal terdiri dari 10 bilangan pokok yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 0.

Selain itu, bilangan desimal juga dapat diubah menjadi basis bilangan lainnya.

Namun desimal merupakan kebalikan dari penjumlahan basis lainnya, yaitu dengan pembagian.

Berikut penjelasan desimal jika diterjemahkan ke dalam bentuk bilangan lain.

A. Desimal ke Biner

Untuk menerjemahkan desimal ke bentuk biner, bilangan ini dibagi 2.

Jika tidak ada yang tersisa dalam suatu perhitungan, maka hasilnya bernilai 0. Namun jika perhitungan masih tetap maka diterjemahkan dengan nilai 1.

Contoh terjemahan angka 251(10).

Desimal Tidak Ada Atau Sisa Biner
251/2 = 125 sisa 1
125/2 = 62 sisa 1
62/2 = 31 TIDAK 0
31/2 = 15 sisa 1
15/2 = 7 sisa 1
7/2 = 3 sisa 1
3 / 2 = 1 sisa 1
1/2 = 0 sisa 1

Bila dituliskan, angka hasil pembagian pertama berada di ujung kiri, lalu urut ke kanan.

Sehingga diterjemahkan dalam biner menjadi 251(10) = 1111 1011(2).

B. Desimal ke Oktal

Dalam menerjemahkan desimal ke oktal, bilangan desimal dibagi 8. Bilangan desimal akan terus dibagi hingga habis atau nilainya sama dengan 0. Jika masih ada sisa, maka hasil tersebut dituliskan.

Contoh angka 251(10).

Desimal Distribusi yang Tersisa Oktal
251/8 = 31 3 3
31/8 = 3 7 7
3/8 = 0 3 3

Pada penulisan oktal, hasil pembagian pertama berada di ujung kiri, berurutan ke arah kanan.

Jadi menjadi 251(10) = 373(8).

C. Desimal ke Heksadesimal

Menerjemahkan desimal ke heksadesimal berarti membaginya dengan 16.

Bilangan tersebut akan dibagi sampai habis atau bernilai sama dengan 0. Jika masih ada sisa maka nilai tersebut dituliskan.

Contoh 251(10) ke heksadesimal.

Desimal Distribusi yang Tersisa Heksadesimal
251/16 = 15 11 B
15/16 = 0 15 F

Pada penulisan heksadesimal, nilai hasil pembagian pertama berada di ujung kiri, kemudian diurutkan ke kanan.

Jadi diubah menjadi 251(10) = FB(16).

Demikian penjelasan mengenai Sistem Konversi Bilangan Biner, Oktal, Hexadesimal dan Desimal yang telah kami berikan.

Semoga artikel ini dapat memberi manfaat bagi kita yang terus mencari ilmu.

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad