PusatDapodik
Home oot Pengertian Utang : Ciri, Faktor yang Mempengaruhi, Jenis dan Contoh Hutang

Pengertian Utang : Ciri, Faktor yang Mempengaruhi, Jenis dan Contoh Hutang

Utang

Hutang Adalah – Apa yang dimaksud dengan hutang? Apa pengertian hutang dalam islam? Apa pengertian hutang dalam akuntansi? Sebutkan jenis-jenis hutang!

Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas materi hutang mulai dari pengertian hutang menurut para ahli, ciri-ciri, kriteria, faktor-faktor yang mempengaruhi dan jenis-jenis hutang secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Hutang Saat Ini

1
Memahami Hutang
2
Pengertian Hutang Menurut Para Ahli

2.1
Munawir (2004)
2.2
Hongren, dkk. (2006:505)
2.3
Pithaloka (2009)
2.4
Fahmi (2013)
2.5
Kohler
3
Karakteristik Hutang
4
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Utang
5
Jenis Hutang

5.1
Utang jangka pendek
5.2
Hutang jangka panjang

Memahami Hutang

Pengertian utang adalah sesuatu yang dipinjamkan dalam bentuk uang atau barang. Pihak baik perorangan maupun badan usaha yang meminjam uang atau barang disebut debitur, sedangkan pihak yang memberi utang disebut kreditur.

Pengertian utang adalah kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain, baik yang berasal dari pinjaman bank, penjualan obligasi, sewa guna usaha atau sumber lain yang belum dipenuhi, yang kesemuanya digunakan sebagai modal usaha atau sumber dana operasional perusahaan.

Hutang dapat dikatakan sebagai pengorbanan manfaat ekonomi masa depan yang mungkin timbul akibat kewajiban sekarang.

Dengan berhutang, maka debitur mempunyai kewajiban untuk mengembalikan atau memenuhi tagihan berupa uang atau barang kepada kreditur dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan untuk mengambil utang kepada pihak lain, manajer perlu mempertimbangkan besarnya biaya tetap yang timbul dari bunga utang yang akan mengakibatkan meningkatnya leverage keuangan dan ketidakpastian imbal hasil bagi pemegang saham biasa perusahaan.

Pengertian Hutang dalam Islam dibahas dalam ilmu fikih dimana perkara pinjam meminjam atau hutang dan piutang dikenal dengan istilah Al-Qardh atau dalam bahasa Al-Qath’u yang berarti memotong. Harta yang diberikan kepada orang yang berhutang disebut Al-Qardh, karena merupakan pengurang harta pemberi hutang.

Pengertian Hutang Menurut Para Ahli

Munawir (2004)

Pengertian utang adalah seluruh kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum dipenuhi, dimana utang tersebut menjadi modal atau sumber dana bagi perusahaan dari kreditur.

Hongren, dkk. (2006:505)

Hutang merupakan kewajiban untuk mengalihkan harta atau memberikan jasa di masa yang akan datang.

Pithaloka (2009)

Pengertian utang adalah pengorbanan manfaat ekonomi masa depan yang timbul sebagai akibat dari kewajiban suatu entitas saat ini untuk menyediakan jasa atau aset kepada entitas lain di masa depan sebagai akibat dari masa lalu.

Fahmi (2013)

Hutang juga diartikan sebagai kewajiban perusahaan dengan sumber pendanaan eksternal baik dari penjualan obligasi, sewa guna usaha, pinjaman bank atau sejenisnya.

Kohler

Yang dimaksud dengan hutang adalah jumlah yang harus dibayar dalam bentuk uang, barang atau jasa.

Karakteristik Hutang

Sistem pelunasan hutang merupakan salah satu permasalahan yang sering dijumpai pada perusahaan, untuk itu diperlukan perhitungan yang tepat sebelum memutuskan untuk berhutang karena jika salah perhitungan maka akan mengakibatkan ketidakstabilan keuangan perusahaan.

Namun perlu Anda ketahui, hutang tidak selalu berdampak negatif karena jika dikelola dengan baik dan memiliki tujuan yang jelas maka dapat membuat perusahaan semakin berkembang. Dalam pasar modal yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia, utang termasuk dalam surat berharga, yaitu surat berharga seperti saham, obligasi, surat pengakuan utang, unit penyertaan dalam kontrak berjangka surat berharga dan lain-lain.

Baca Juga : Pengertian Rasio Keuangan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Utang

Pengertian kebijakan utang adalah pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan untuk memperoleh modal bagi kelangsungan perusahaan, termasuk kegiatan operasionalnya. Fungsi kebijakan hutang adalah untuk memantau tindakan manajer dalam mengelola perusahaan.

Kebijakan utang ini mencakup kebijakan permodalan yang berasal dari luar perusahaan. Pengambilan kebijakan hutang berkaitan dengan struktur modal karena hutang juga merupakan salah satu bagian dari optimalisasi struktur modal suatu perusahaan.

Berdasarkan pendapat Mamduh (2004), faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan utang antara lain:

  • Internal perusahaan, dimana kondisi internal perusahaan menentukan kebijakan penggunaan hutang perusahaan.
  • Ukuran Perusahaan, perusahaan besar lebih terdiversifikasi sehingga risiko kebangkrutan dapat diminimalkan. Selain itu, perusahaan besar lebih mudah memperoleh pendanaan dari luar perusahaan.
  • Risiko bisnis, perusahaan dengan risiko bisnis yang tinggi akan menggunakan utang sesedikit mungkin untuk menghindari kebangkrutan.
  • Profitabilitas. Perusahaan yang mempunyai tingkat pengembalian investasi yang tinggi mempunyai utang yang relatif sedikit, hal ini disebabkan pendanaan perusahaan dibiayai oleh laba ditahan perusahaan yang tinggi.
  • Struktur aset. Perusahaan yang memiliki banyak aset tetap dapat menggunakan utang dalam jumlah besar karena aset yang dimilikinya dapat dijadikan jaminan atas pinjaman.
  • Pelindung Kantong Non Hutang (NDT). Keuntungan menggunakan hutang adalah bunga hutang dapat digunakan untuk meminimalkan besarnya pajak perusahaan. Selain itu, ada cara lain yang bisa digunakan untuk mengurangi pajak perusahaan, yaitu dengan dana pensiun dan depresiasi. Jadi, perusahaan yang mempunyai NDT tinggi tidak perlu menggunakan utang yang tinggi.

Jenis Hutang

Berdasarkan pendapat Fahmi (2013), ada 2 (dua) jenis utang, yaitu:

Utang jangka pendek

Pengertian utang jangka pendek disebut juga utang lancar adalah jenis utang yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun atau dalam satu siklus operasi normal perusahaan dengan menggunakan aset lancar atau utang lancar baru. Hutang jenis ini disebut hutang lancar karena hutang digunakan untuk mendanai kebutuhan perusahaan yang bersifat mendesak dan tidak dapat ditunda.

Pengikut jenis hutang jangka pendekdiantara yang lain:

  • Pendapatan ditangguhkan atau pendapatan yang diterima di muka, yaitu penerimaan uang atas penjualan barang/jasa yang belum dilaksanakan.
  • Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, yaitu setengah atau seluruh hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek karena harus segera dilunasi.
  • Biaya yang harus dibayar yaitu biaya-biaya yang telah terjadi dan harus dikeluarkan.
  • Wesel bayar, yaitu perjanjian tertulis sejumlah uang untuk pembiayaan, pembelian atau transaksi lainnya pada tanggal yang disepakati di masa yang akan datang.
  • Hutang dagang atau hutang dagang adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan perusahaan kepada pemasok untuk pembelian barang/jasa.

Manfaat hutang jangka pendekdiantara yang lain:

  • Dapat digunakan kapan saja ketika perusahaan membutuhkannya karena sifatnya yang fleksibel.
  • Suku bunga lebih rendah dibandingkan dengan utang jangka panjang.

Kurangnya hutang jangka pendektermasuk:

  • Likuiditasnya lebih buruk dibandingkan utang jangka panjang, karena debitur utang jangka pendek harus menyiapkan dana untuk membayar utang dan bunga serta memperpanjang pokok pinjaman berulang kali.
  • Ada perbedaan biaya atau bunga.

Hutang jangka panjang

Pengertian utang jangka panjang atau utang tidak lancar adalah suatu jenis utang yang digunakan untuk membiayai kebutuhan jangka panjang dan pelunasannya mempunyai jangka waktu lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca. Sumber pembayaran utang jangka panjang tidak berasal dari aset lancar.

Baca Juga : Pengertian Emiten

Dalam utang jangka panjang, terdapat perjanjian nota yang memuat syarat dan ketentuan untuk melindungi kreditur dan debitur. Ketentuan tersebut antara lain jaminan, tanggal jatuh tempo, suku bunga dan lain sebagainya.

Berikut ini macam-macam utang jangka panjang, antara lain:

  • Modal ventura, yaitu suatu bentuk penyertaan modal perusahaan pada perusahaan lain yang memerlukan modal dalam jangka waktu tertentu.
  • Saham preferen, yaitu jenis saham yang mempunyai ciri-ciri obligasi, jumlah dividen yang tetap, dan biasanya sebesar persentase tertentu dari nilai nominal saham preferen setiap periodenya.
  • Utang dari lembaga keuangan baik bank maupun non bank. Untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan diperlukan jaminan dan dapat dibayar secara amortisasi atau dicicil.
  • Hipotek, yaitu surat utang yang memberikan jaminan atas harta benda dan pinjaman kepada kreditur sebagai jaminan atas kewajibannya.
  • Saham yaitu bukti kepemilikan suatu perusahaan dan pemegang saham akan memperoleh capital gain dan dividen.
  • Hutang obligasi, yaitu instrumen keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual kepada investor. Perusahaan akan menerbitkan surat berharga yang menjanjikan pembayaran dalam jangka waktu tertentu dan memuat sejumlah perjanjian tertentu.

Kelebihan utang jangka panjangtermasuk:

  • Fleksibilitas dalam pembiayaan korporasi dapat dicapai dengan memasukkan persyaratan opsi penarikan dalam perjanjian obligasi.
  • Pembayaran hutang dapat dikurangkan sebagai beban pajak.
  • Jika pembiayaan utang digunakan, pemilik perusahaan tidak berbagi kendali manajemen.
  • Biasanya returnnya lebih rendah dibandingkan saham biasa.
  • Biaya utang terbatas sehingga pemegang obligasi tidak dapat memperoleh keuntungan.

Kurangnya hutang jangka panjangtermasuk:

  • Ada batasan berapa banyak dana yang dapat dihimpun melalui utang jangka panjang.
  • Persyaratan perjanjian lebih memberatkan dibandingkan persyaratan utang jangka pendek.
  • Hutang dapat menjadi beban bagi perusahaan karena perusahaan terikat dengan pemberi pinjaman dalam jangka waktu yang lebih lama dengan risiko yang relatif tinggi.
  • Adanya kepastian jatuh tempo dan wajar jika perusahaan melunasi pinjaman tepat waktu.
  • Semakin tinggi tingkat leverage keuangan, semakin tinggi pula tingkat keuntungannya.
  • Memiliki biaya tetap, jika perusahaan terpuruk jauh, besar kemungkinan bunga utangnya tidak terbayar.

Baca Juga : Pengertian Sukuk

Demikianlah artikel yang membahas tentang pengertian hutang menurut para ahli, ciri-ciri, kriteria, faktor-faktor yang mempengaruhi dan jenis-jenis hutang secara lengkap. semoga bermanfaat

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad