Akuntansi merupakan seni pencatatan transaksi keuangan dan merupakan bidang ilmu tertua di dunia. Bidang ini pertama kali digunakan pada Era Mesir Kuno 2920 SM. Lalu bagaimana akuntansi bisa dikenal di dunia? pengikut artikel sejarah akuntansi dan perkembangannya.

Mungkin Anda pernah melakukan pembukuan untuk suatu perusahaan atau bisnis pribadi. Dalam melakukan hal tersebut, pengetahuan akuntansi sangat diperlukan. Menurut definisi KBBI, akuntansi berasal dari kata rekening yang berarti kumpulan catatan keuangan.

Kegiatan yang dilakukan adalah kompilasi transaksi menggunakan pedoman tertentu. Dalam kegiatannya pencatatan menggunakan prinsip, standar, tanggung jawab dan kebiasaan yang berlaku. Kegiatan ini tidak lepas dari kegiatan awal munculnya bidang ilmu ini.

Tahu Sejarah Akuntansi dari berbagai negara

Mengenal sejarah akuntansi dari berbagai negara

Perlu Anda ketahui bahwa kemunculan aktivitas akuntansi dan ilmu akuntansi mempunyai sejarah yang berbeda-beda. Seperti yang telah disebutkan di awal, praktik akuntansi dimulai pada zaman Mesir kuno, sedangkan ilmu akuntansi pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuwan bernama Luca Pacioli.

1. Mesir Kuno

Kegiatan akuntansi Hal itu sudah dilakukan oleh manusia pada zaman Mesir kuno. Saat itu, masyarakat Mesir menggunakan cara pencatatan tersebut untuk keperluan perdagangan ke luar daerah. Pencatatan dilakukan dengan menggunakan lembaran daun.

Fakta ini ditemukan melalui data sejarah mengenai pembukuan yang ditulis dalam bahasa Arab. Pada masa itu, masyarakat Mesir mencatat keuntungan dan kerugian dengan menghitung barang yang dibawa ketika berlayar dan sisa barang yang dibawa kembali setelah berlayar.

Selain barang bukti berupa catatan, terdapat juga gudang yang digunakan untuk menyimpan barang-barang seperti gandum, tekstil, emas, permata bahkan hewan ternak. Melalui barang-barang tersebut ditemukan transaksi-transaksi dalam pencatatan barang-barang tersebut.

2. Periode Babilonia

Orang Babilonia melakukan aktivitas rekaman melalui piring atau tablet tanah liat. Koleksi tablet berisi catatan mengenai informasi akuntansi. Mulai dari informasi jumlah uang, barang yang diterima, nama penerima dan pemberi barang, serta tanggal transaksi.

Selain informasi di atas, juga terdapat catatan arus keluar dan keuntungan. Pada tablet yang berisi keuntungan, tuliskan penerima keuntungan, alasan penerimaan keuntungan, dan tanggal penerimaan keuntungan. Selain itu juga ditemukan tabel produksi dan catatan obligasi yang memuat informasi seperti berikut:

  • Suku bunga
  • Kuantitas dan basis komoditas
  • Nama peminjam
  • Nama kreditur
  • Waktu
  • Cara Pembayaran
  • Tanggal
  • Saksi

3. Tiongkok Kuno

Di Tiongkok kuno, akuntansi diterapkan pada masa dinasti Chao (122-256 SM). Pada saat itu dilakukan pencatatan untuk mengefektifkan program dan melaksanakan program yang telah ditentukan.

4. Yunani Kuno

Sementara itu, di Yunani kuno, sejarah akuntansi ditemukan bukti-bukti berupa dokumen transaksi zaman Alexander Abung pada abad ke-4 SM. Dokumen ini memuat beberapa aktivitas keuangan seperti peminjaman uang dan aktivitas lainnya.

Catatan-catatan tersebut merupakan bukti keberadaan rekening-rekening dari mesin kasir dan kegiatan lainnya. mulai dari makanan, minyak, sandang, serta arus masuk dan keluar. Dimana setiap item dan total pengeluaran dikelompokkan dalam satu catatan yang sama.

5. Roma Kuno

Bukti sejarah mengenai aktivitas akuntansi yang ditemukan pada zaman Romawi kuno sangat terbatas. Namun beberapa literatur yang ada menunjukkan bahwa pada masa itu bangsa Romawi dengan senang hati membentuk organisasi dan administrasi.

Ada pula catatan kecil berisi penerimaan dan pengeluaran serta kode bertuliskan “kode penerimaan dan perluasan”. Hal ini juga mirip dengan buku kas dimana setiap bulan ada catatan yang dimasukkan.

Perkembangan Sejarah Akuntansi di dunia ini

Sejarah Perkembangan Akuntansi di Dunia

Jika sebelumnya kita telah membahas sejarah akuntansi di berbagai negara, Anda juga perlu mengetahui bagaimana perkembangan akuntansi dari masa ke masa. Setidaknya ada 3 segmen sejarah perkembangan akuntansi. Berikut ulasannya!

1. Lahirnya Praktik Akuntansi

Kegiatan pencatatan keuangan dilakukan oleh masyarakat dahulu kala pada saat mata uang sudah dikenal manusia. dimana aktivitas transaksi sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Sejak itulah praktik akuntansi dilakukan, termasuk pada masa kerajaan Mesir.

Di Mesir Kuno, seorang manajer mencatat transaksi harian di buluh calamos. Seorang asisten saat itu menggunakan sistem akuntansi yang ia ciptakan sendiri untuk mengelola barang.

Kemudian pada tahun 3200 SM terdapat dua teknik akuntansi yaitu teknik coin dan token. Teknik pembuatan koin dilakukan dengan cara menandainya dan menyimpannya dalam amplop. Sedangkan teknik penyimpanan token bentuknya lebih besar dan bervariasi.

Pada zaman Yunani kuno dan Roma kuno, praktik akuntansi ditemukan pada sisa-sisa pencatatan akuntansi pada reruntuhan tembok bangunan bekas peradaban Babilonia. Namun bukti warisan ini belum bisa dikatakan sebagai ilmu akuntansi.

2. Praktek Pencatatan Akuntansi

Sistem pembukuan dalam akuntansi diciptakan oleh seorang ilmuwan Italia bernama Luca Pacioli. Dalam prakteknya pencatatan dilakukan dengan dua kegiatan yang pada umumnya dilakukan oleh para bangsawan pada masa itu.

Dimana aktivitas keuangan dicatat melalui pengumpulan biaya sewa sehingga pajak dan perjalanan dagang per sekali jalan. Kedua kegiatan transaksi ini dicatat secara berkala dan menimbulkan sistem pembukuan double entry.

3. Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

Pada akhir abad ke-15 pusat perdagangan beralih ke wilayah Portugis, Spanyol, dan Belanda. Pada saat itu, pengaruh Romawi dalam perdagangan sudah mulai berkurang dan sistem akuntansi di dunia mulai berkembang.

Pada saat itu, pencatatan laba rugi dilaporkan setiap tahunnya untuk melaksanakan penyusunan neraca secara rutin dalam jangka waktu tertentu. Sementara itu di Eropa, pada tahun 1776 terjadi Revolusi Industri yang memberikan dampak positif terhadap perkembangan akuntansi.

Selain itu, konsep akuntansi biaya juga mulai merambah ke Amerika Serikat. Pada tahun 1930 prinsip akuntansi ditetapkan oleh New York Stock Exchange dan American Institute of Certified Public Accounts untuk perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa.

4. Sejarah Akuntansi di Nusantara

Akuntansi mulai berkembang di nusantara sejak tahun 1747, hingga pada tahun 1870 peraturan tanam paksa dihapuskan. Sejak saat itu, masyarakat Indonesia melakukan pembukuan dan mendapat modal dari Belanda.

Kemudian konsep sistem audit dan inspeksi mulai menyebar ke Indonesia. Akuntansi terus berkembang di nusantara, ditandai dengan berdirinya lembaga IAI sebagai organisasi akuntansi nusantara, pada tahun 1957.

Keberadaan organisasi ini di Indonesia menjadi wadah untuk mengembangkan ilmu akuntansi. Tak hanya itu, berkembangnya bisnis UMKM di masyarakat juga menjadi ciri perkembangan akuntansi di Indonesia. Dimana teori akuntansi diterapkan dalam pencatatan kondisi keuangan.

Sejarah Perkembangan Sistem akuntansi di Indonesia

Sejarah Perkembangan Sistem Akuntansi di Indonesia

Sistem akuntansi pertama yang diketahui adalah teknik pembukuan double-entry. Sistem pembukuan ini terus berkembang. Sampai saat ini dikenal dua teknik yaitu sistem Anglo Saxon yang berkembang di Amerika dan konsep Kontinental yang dikembangkan di Belanda.

1. Sistem Akuntansi Pada Masa Kolonial

Teknik pembukuan atau pencatatan akuntansi mulai berkembang di Indonesia pada awal masa penjajahan pada tahun 1642. Hingga tahun 1747, praktik sistem akuntansi diadopsi di Indonesia dan diterapkan pada sebuah perusahaan di Jakarta bernama Amphion Societeit.

Dalam praktiknya, perusahaan ini menggunakan sistem pembukuan double-entry yang diciptakan pada masa Luca Pacioli. Sistem pembukuan ini menggunakan konsep dasar yang menjadikan aset perusahaan menjadi modal ditambah jumlah kewajiban.

Teknik pembukuan ganda ini umumnya digunakan sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan. Dimana setiap transaksi perusahaan dilakukan secara rutin dan setiap keuntungan atau kerugian dicatat secara rinci.

Selain itu, sistem pembukuan yang berasal dari Belanda ini dapat mengidentifikasi letak kesalahan dan menghasilkan laporan yang akurat. Sehingga sistem pembukuan double entry menjadi yang dipilih saat itu.

2. Sejarah Akuntansi pada tahun 1907

Dalam perkembangannya, sistem akuntansi menyebar ke Indonesia dan sistem audit mulai diperkenalkan pada tahun 1907. Pada saat itu, Indonesia mulai menerapkan media pengendalian keuangan atau sering disebut dengan sistem inspeksi.

Sistem ini dirintis di Indonesia oleh salah satu anggota organisasi NIVA bernama Van Schagen. Kehadiran Van Schagen sekaligus menandai dimulainya berdirinya jasa akuntansi negara yang didirikan pada tahun 1915.

Kemudian pada tahun 1918 Hogeweg dan Frese membangun kantor khusus akuntan publik. Kantor ini merupakan kantor akuntan publik pertama yang didirikan di Indonesia. Kantor ini digunakan sebagai pusat kegiatan perusahaan-perusahaan Belanda di nusantara.

Kantor ini merupakan lembaga yang bertugas mengawasi sistem keuangan perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia saat itu. Namun pada tahun 1907 Indonesia belum menerapkan sistem audit, namun masih menggunakan metode pembukuan biasa.

3. Sistem Anglo Saxon di nusantara

Sistem akuntansi yang dianut di Indonesia terus berkembang hingga diperkenalkannya pembukuan Anglo Saxon. Teknik ini merupakan sistem pembukuan yang sebelumnya dikembangkan di Amerika dan diperkenalkan ke Indonesia pada tahun 1960.

Adanya teknik pembukuan Anglo Saxon ini menggeser penggunaan sistem kontinental yang digunakan pada masa penjajahan Belanda. Pasalnya, pembukuan Anglo Saxon dinilai lebih akurat dibandingkan sistem yang digunakan sebelumnya.

Selain itu penggunaan teknik Anglo Saxon dinilai lebih mudah sehingga lebih mudah untuk dikembangkan. Sistem ini kemudian digunakan oleh banyak perusahaan di nusantara.

Tak hanya itu, ada dua faktor yang menyebabkan Indonesia menggunakan teknik pembukuan Anglo Saxon. Termasuk yang berikut ini:

  • 1. Konflik di Irian Barat

Pada tahun 1957, terjadi peristiwa Irian Barat yang mengakibatkan pelajar asal Indonesia yang belajar di Belanda dipanggil kembali ke Indonesia. Namun, mereka tetap diperbolehkan belajar di luar negeri di negara lain.

Kemudian para pelajar Indonesia tersebut memilih Amerika sebagai negara tujuannya. Maka mahasiswa yang belajar akuntansi di Negeri Paman Sam membawa sistem Anglo Saxon ke Indonesia.

  • 2. Dampak Penanaman Modal Asing

Investasi yang dilakukan berbagai negara di Indonesia mendorong banyak perusahaan di nusantara untuk memajukan bisnisnya. Dimana sebagian besar perusahaan di Indonesia menggunakan teknik pembukuan Anglo Saxon dalam pengelolaan pembukuannya.

Sejarah Pendidikan Akuntansi di Indonesia

Sejarah Pendidikan Akuntansi di Indonesia

Jauh sebelum berdirinya organisasi IAI, Indonesia sudah mulai merintis pendidikan akuntansi pada tahun 1952. Diawali dengan membuka jurusan akuntansi pada Jurusan Ilmu Ekonomi Kampus UI. Sehingga mendorong perguruan tinggi lain untuk merintis jurusan yang sama.

Kemudian pada tahun 1954 pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No. 34 yang mengatur tentang pemberian gelar akuntan. Gelar ini ditujukan bagi orang-orang yang telah menyelesaikan pendidikan jurusan akuntansi.

Pendidikan akuntansi mulai berkembang di Indonesia sejak akuntan mendapat kesempatan menduduki jabatan pemerintahan pada era 1942-1952. Salah satunya adalah Prof.Dr.Abutary.

Selain itu, pada tahun 1958, ketika Belanda kembali ke negara asalnya, jabatan akuntan di perusahaan-perusahaan Belanda mulai berkurang. Sekaligus Pak Slamet membuka peluang kursus akuntansi untuk mempersiapkan personel menggantikan posisi yang lowong.

Sejarah akuntansi secara global berdampak pada perekonomian di Indonesia. Selain berkembang dari segi kegiatan perekonomian masyarakat. Akuntansi juga telah merambah dalam bidang pendidikan karena ilmu akuntansi dipelajari di berbagai jenjang pendidikan.

Baca Juga Artikel Lainnya:

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *