Pembahasan Psikologi Pendidikan dari Pengertian, Fungsi hingga Materi
Table of content:
Pusat dapodik – Tujuan utama diselenggarakannya pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan bagaimana manusia berperilaku. Setiap individu yang terlibat dalam proses pendidikan pasti memiliki karakter dan perilaku yang berbeda-beda. Nah, hal-hal yang berkaitan dengan perilaku manusia dan kondisi psikologis dipelajari lebih detail dalam psikologi pendidikan. Yuk, simak pembahasannya lebih jelas di bawah ini.
Hubungan antara Psikologi dan Pendidikan

Sebelum membahas materi ini lebih mendalam, Anda harus mengetahui hubungan antara psikologi dan pendidikan.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan kepribadian seseorang. Sedangkan pendidikan adalah rangkaian proses untuk mengubah tingkah laku seseorang menjadi lebih baik dan diarahkan melalui latihan dan pembelajaran.
Dalam pendidikan itu sendiri pasti ada kajian tentang bagaimana tingkah laku individu yang ada di dalamnya, misalnya tingkah laku anak didik. Jadi, peranan psikologi adalah bagaimana merancang suatu sistem pendidikan yang nantinya dapat menjadikan perilaku seseorang menjadi lebih baik, terarah, dan bermartabat.
Pengertian Psikologi Pendidikan
Salah satu tokoh terkenal dalam psikologi pendidikan adalah Johann Herbart. Menurut Herbart, proses belajar atau kemampuan memahami sesuatu dipengaruhi oleh cara berpikir seseorang dalam mengaitkan hal-hal baru dengan pengetahuan yang telah dimilikinya.
Proses belajar untuk memperoleh pengetahuan dapat dicapai melalui pendidikan. Tujuan akhir pendidikan adalah mengubah perilaku seseorang menjadi lebih baik.
Dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yang berfokus pada kondisi kejiwaan dan perilaku manusia yang terlibat dalam proses pembelajaran dalam pendidikan. Artinya, guru harus memahami pentingnya hal ini sebagai upaya penguatan karakter untuk mengubah perilaku siswa menjadi lebih baik.
Tujuan Psikologi Pendidikan

Sebagai cabang psikologi, tujuannya adalah sebagai berikut.
- Memperkuat sistem pendidikan dengan memaksimalkan sumber daya manusia di dalamnya.
- Mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa di sekolah.
- Memahami berbagai perubahan perilaku siswa di sekolah.
- Memaksimalkan pembelajaran sebagai upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.
- Membantu siswa dalam mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
Fungsi Psikologi Pendidikan
Fungsinya adalah sebagai berikut.
- Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi pembelajaran.
- Dapat dijadikan pedoman dalam membimbing dan mengarahkan potensi siswa.
- Dapat dijadikan dasar untuk menciptakan kondisi kelas yang kondusif.
- Dapat meminimalisir konflik yang terjadi di lingkungan sekolah maupun di dunia pendidikan.
Materi Psikologi Pendidikan

Materi psikologi pendidikan merupakan objek yang dipelajari dalam ilmu ini. Pihak yang terkait erat dengan materi psikologi pendidikan adalah pendidik dan peserta didik.
Pada hakekatnya, keberadaan pendidikan ditujukan untuk perkembangan anak didik melalui pendidik. Dengan demikian, materi psikologi pendidikan meliputi pertumbuhan dan perkembangan siswa, lingkungan siswa, perbedaan karakter setiap siswa, dan pemahaman potensi siswa.
Contoh Psikologi Pendidikan
Psikologi dalam pendidikan bukan sekedar teori, tetapi manfaat dan penerapannya harus jelas untuk kemajuan peserta didik. Yuk, simak beberapa contoh psikologi pendidikan yang mungkin sering Anda jumpai saat mengajar.
1. Tentang pengembangan kurikulum
Penyusunan kurikulum harus melibatkan aspek psikologis karena keberadaan kurikulum tidak boleh mengesampingkan aspek perilaku dan kepribadian siswa dalam konteks pembelajaran.
keluaran Bagian terpenting dari kurikulum adalah pemahaman materi pembelajaran dan perubahan perilaku siswa. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang mampu memfasilitasi berbagai karakteristik siswa untuk berkembang bersama menggali potensi yang ada dalam dirinya.
Misalnya, dalam kurikulum 2013, siswa tidak hanya dituntut mahir dalam ilmu pengetahuan. Tapi juga luwes, terampil, dan berakhlak baik.
2. Tentang pengembangan program pendidikan
Program pendidikan dapat berupa jadwal pelajaran, jadwal ujian, pembagian soal tingkat kognitif, dan sebagainya. Pendidik didorong untuk mampu menganalisis program pendidikan yang ada agar dapat diterima dengan sebaik-baiknya oleh peserta didik.
Misalnya, saat ujian jadwal pelajaran Matematika tidak digabungkan dengan Fisika. Hal itu dikarenakan kedua mata pelajaran tersebut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.
Jika memungkinkan, jadwalkan Matematika bersama dengan Kewirausahaan karena keduanya memiliki tingkat kerumitan yang berbeda.
3. Tentang sistem pembelajaran
Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan berbagai teori belajar dan metode pengajaran. Munculnya teori-teori tersebut tidak terlepas dari peran para psikolog dalam merancang teori-teori belajar yang sesuai dengan berbagai karakteristik individu.
Walaupun masing-masing teori memiliki kekurangan, namun perannya selama ini mampu membawa perubahan yang signifikan bagi mahasiswa.
Contoh teori belajar yang terkenal adalah teori belajar Bandura. Sebelum merumuskan teorinya, Bandura melakukan eksperimen menggunakan boneka.
Sekelompok anak kecil diminta untuk menyaksikan perlakuan orang dewasa yang anarkis pada sebuah boneka. Setelah diminta untuk mentraktir boneka tersebut, rombongan anak-anak kecil tersebut pun bertingkah laku anarkis seperti orang dewasa yang pernah mereka lihat sebelumnya. Apa yang dapat Anda simpulkan?
4. Tentang sistem evaluasi
Untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu pembelajaran, Anda pasti membutuhkan evaluasi. Dari hasil evaluasi tersebut dapat dianalisis sejauh mana perubahan sikap/perilaku siswa.
Maka, pendidik dituntut untuk memiliki pemahaman yang baik tentang landasan pendidikan dari segi psikologis.
Apakah Anda masih memiliki pertanyaan tentang materi ini? Jika demikian, silakan buka jurnal pengikut.