Memahami Struktur Modal Perusahaan – Apa yang dimaksud dengan struktur modal? Apa perbedaan antara struktur modal dan struktur keuangan? Bagaimana cara menentukan struktur modal yang optimal? Faktor apa saja yang mempengaruhi struktur modal? Apa yang dimaksud dengan struktur modal, struktur modal, dan struktur modal optimal?

Baca Juga: Pengertian Intellectual Capital

Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas pengertian struktur modal menurut para ahli, komponen, teori dan faktor yang mempengaruhi struktur modal secara lengkap.

Isi

bersembunyi

1
Memahami Struktur Modal
2
Pengertian Struktur Modal Menurut Para Ahli
2.1
Halim (2007:78)
2.2
Sawir (2008:10)
2.3
Raharja Putra (2009:212)
2.4
Rodoni dan Ali (2010)
3
Komponen Struktur Modal
3.1
Ekuitas pemilik
3.2
Modal Asing
3.2.1
Hutang Jangka Pendek (Hutang Jangka Pendek)
3.2.2
Hutang Jangka Menengah (Hutang Jangka Menengah)
3.2.3
Hutang Jangka Panjang (Utang Jangka Panjang)
4
Teori Struktur Modal
4.1
Teori Agensi (Pendekatan Agensi)
4.2
Teori Asimetri dan Sinyal
4.3
Teori Urutan Pecking
4.4
Teori Trade Off
4.5
Teori Pendekatan Modligiani dan Miller
4.6
Teori Pendekatan Tradisional
5
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
5.1
Resiko bisnis
5.2
Posisi Pajak Perusahaan
5.3
Fleksibilitas Finansial
5.4
Konservatisme atau Agresivitas Manajemen

Memahami Struktur Modal

Struktur modal merupakan proporsi keuangan antara utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan modal sendiri untuk menjalankan aktivitas perusahaan. Baik atau tidaknya struktur modal akan berpengaruh langsung terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Pengertian Struktur Modal Menurut Para Ahli

Halim (2007:78)

Struktur Modal adalah perimbangan utang tetap jangka pendek, utang jangka panjang, saham preferen, dan saham biasa.


Sawir (2008:10)

Struktur modal merupakan pendanaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham.

Raharja Putra (2009:212)

Struktur modal merupakan campuran utang jangka panjang dan ekuitas, untuk mendanai investasi perusahaan (aset operasi).

Rodoni dan Ali (2010)

Struktur modal merupakan proporsi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan pengeluaran perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau perpaduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama yaitu dari dalam dan luar perusahaan.

Komponen Struktur Modal

Ada 2 jenis komponen struktur modal antara lain:

Ekuitas pemilik

Modal sendiri (ekuitas) adalah suatu jenis modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu tidak terbatas. Modal sendiri diharapkan tetap berada pada perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, sedangkan modal pinjaman mempunyai tanggal jatuh tempo. Jenis modal meliputi modal saham, cadangan, dan laba ditahan.

Modal asing (hutang) merupakan suatu jenis modal yang berasal dari luar perusahaan yang untuk sementara waktu bekerja di dalam perusahaan tersebut dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan hutang yang harus dibayar kembali. Ada 3 jenis modal atau utang luar negeri, antara lain:

Hutang Jangka Pendek (Hutang Jangka Pendek)

Yang dimaksud dengan utang jangka pendek adalah jenis modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Sebagian besar utang jangka pendek terdiri dari kredit perdagangan, yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat menjalankan usaha.

Baca Juga : Pengertian Modal Kerja

Hutang Jangka Menengah (Hutang Jangka Menengah)

Pengertian utang jangka menengah adalah jenis utang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun atau kurang dari 10 tahun.

Hutang Jangka Panjang (Utang Jangka Panjang)

Hutang jangka panjang adalah hutang yang jatuh temponya lama, umumnya lebih dari 10 tahun.

Teori Struktur Modal

Ada beberapa teori struktur modal perusahaan, antara lain:

Teori Agensi (Pendekatan Agensi)

Teori ini menyatakan bahwa struktur modal diciptakan untuk meminimalkan konflik antar kelompok kepentingan.

Teori Asimetri dan Sinyal

Dalam teori ini disebutkan bahwa pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan tidak memiliki informasi yang sama mengenai prospek bisnis dan risiko.

Teori Urutan Pecking

Teori ini menjelaskan mengapa perusahaan dengan tingkat laba yang lebih tinggi justru mempunyai tingkat utang yang lebih rendah. Perusahaan mempunyai urutan preferensi penggunaan dana perusahaan, antara lain:

  • Pandangan internal perusahaan. Dana internal diperoleh dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
  • Perusahaan menghitung rasio pembayaran target berdasarkan perkiraan peluang investasi.
  • Adanya kebijakan yang konstan dipadukan dengan fluktuasi dan peluang investasi yang tidak dapat diprediksi sehingga arus kas menjadi lebih besar dibandingkan pengeluaran investasi.
  • Jika diperlukan pandangan eksternal, maka perusahaan akan menerbitkan surat berharga yang paling aman terlebih dahulu.

Teori Trade Off

Struktur modal yang optimal menggunakan faktor-faktor seperti biaya agen, pajak, dan biaya kesulitan, namun tetap mempertahankan asumsi informasi simetris dan efisiensi pasar untuk menyeimbangkan manfaat penggunaan utang.

Teori Pendekatan Modligiani dan Miller

Ada 2 teori pendekatan struktur modal menurut Modligiani dan Miller, antara lain:

A. Teori MM Tanpa Pajak

Menurut Modligiani dan Miller, struktur modal tidak relevan atau tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sehingga mereka berasumsi untuk membangun teori-teori seperti:

Baca Juga : Pengertian Saham

  • Tidak ada biaya agensi.
  • Tidak ada pajak.
  • Investor dapat meminjam dengan tingkat bunga yang sama dari perusahaan.
  • Investor mempunyai informasi serupa dengan manajemen mengenai prospek perusahaan di masa depan.
  • Investor adalah pengambil harga.
  • EBIT tanpa pengaruh penggunaan utang.
  • Tidak ada biaya kebangkrutan.
  • Jika terjadi kebangkrutan, harta tersebut dijual dengan harga pasar.

B. Teori MM dengan Pajak

Teori ini menyatakan bahwa pajak yang dibayarkan kepada pemerintah merupakan arus kas keluar bagi perusahaan. Hutang dapat digunakan untuk menghemat pajak karena dapat menjadi pengurang pajak.

Teori Pendekatan Tradisional

Teori ini menyatakan bahwa struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan, dimana struktur modal dapat berubah sehingga nilai perusahaan diperoleh secara optimal.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Struktur modal yang optimal merupakan struktur modal yang mampu meminimalkan biaya penggunaan seluruh modal atau rata-rata biaya modal, sehingga akan memaksimalkan nilai perusahaan. Ada empat faktor yang mempengaruhi struktur modal, antara lain:

Resiko bisnis

Tingkat risiko yang ada dalam operasional suatu perusahaan jika tidak menggunakan hutang. Semakin besar risiko bisnis perusahaan maka semakin rendah rasio hutang optimalnya.

Posisi Pajak Perusahaan

Alasan utama penggunaan hutang adalah karena biaya bunga dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak sehingga menurunkan biaya hutang yang sebenarnya.

Fleksibilitas Finansial

Kemampuan untuk menambah modal dengan persyaratan yang wajar dalam kondisi yang memburuk. Manajer keuangan perusahaan mengetahui bahwa modal yang baik diperlukan untuk stabilnya operasional perusahaan yang nantinya akan menjadi faktor penentu kesuksesan jangka panjang.

Baca Juga : Pengertian Joint Venture

Konservatisme atau Agresivitas Manajemen

Beberapa manajemen lebih agresif dibandingkan manajemen lainnya, sehingga beberapa perusahaan lebih cenderung menggunakan hutang untuk meningkatkan laba. Faktor ini tidak mempengaruhi struktur modal optimal atau memaksimalkan nilai, namun akan mempengaruhi target dan penentuan struktur modal manajer.

Demikianlah artikel selengkapnya membahas tentang pengertian struktur modal menurut para ahli, komponen, teori dan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. semoga bermanfaat


Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *