pusat dapodik – Salah satu cabang matematika adalah statistika, yaitu pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data. Ada beberapa cara untuk menampilkan data. Salah satunya adalah penggunaan diagram garis. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas apa itu Line Chart, Langkah-langkah pembuatan dan Contoh Soal. Langsung saja guys langsung saja simak ulasan berikut ini.
Definisi Bagan Garis
Merupakan diagram yang digunakan terutama untuk merepresentasikan data yang diambil secara periodik dari waktu ke waktu dalam selang waktu tertentu.
Secara umum, grafik garis sering digunakan untuk melihat perubahan atau pertumbuhan sesuatu secara berkelanjutan.
Misalnya, peningkatan jumlah kecelakaan per tahun, jumlah anak per bulan dan sebagainya.
Mirip dengan diagram batang, diagram ini juga menggunakan sumbu horizontal dan vertikal yang berpotongan tegak lurus satu sama lain.
Biasanya sumbu horizontal menunjukkan waktu pengamatan dan sumbu vertikal menunjukkan hasil pengamatan yang dilakukan.
Pasangan nilai pada sumbu horizontal dan sumbu vertikal dibuat dengan titik yang mirip dengan titik yang digunakan dalam diagram Cartesian.
Selain itu, titik-titik tersebut dihubungkan secara individual ke garis atau kurva.
Seperti yang dijelaskan hari ini, diperlukan dua sumbu untuk menggambar pola linier, yaitu sumbu vertikal dan sumbu horizontal.
Sumbu datar menunjukkan waktu, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan jumlah sebagai nilai, jumlah, biaya, pendapatan, dan sebagainya.
Kemudian gambarkan setiap titik koordinat yang menampilkan data pengamatan pada waktu tertentu.
Terakhir, buat garis yang menghubungkan titik-titik ini dalam garis lurus. Dari diagram tersebut nantinya kita bisa mendapatkan model atau nilai trend yang mengikuti waktu.
Langkah-langkah Membuat Bagan Garis
Langkah-langkah untuk membuat grafik garis data adalah:
- Atur poros secara horizontal atau horizontal dan vertikal atau vertikal.
- Tulis nilai atau nama data pada sumbu horizontal dan frekuensi setiap nilai atau nama pada sumbu vertikal dan informasi pada label pada kedua sumbu.
- Buat poin yang sesuai dengan nilai/nama setiap data dengan frekuensinya.
- Hubungkan titik-titik yang dibuat dengan garis lurus.
- Beri nama grafik berdasarkan data yang diberikan.
Contoh soal
Contoh Soal 1
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini.
Pada akhir tahun 1995 – 2004, dealer mobil selalu mencatat jumlah mobil yang terjual, berikut laporannya:
Jadi, membuat diagram garis pada contoh soal di atas adalah:
Grafik di atas menunjukkan bahwa sebagian besar penjualan mobil terjadi pada tahun 2001. Penjualan mobil cenderung meningkat antara tahun 1995 dan 1997, sedangkan penjualan cenderung menurun antara tahun 2002 dan 2004.
Contoh Soal 2
Sebuah perusahaan gula telah mengakumulasi biaya produksi dan penjualan tahunan selama sepuluh tahun terakhir dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2004. Laporannya adalah sebagai berikut:
Membuat diagram garis, yaitu sebagai berikut:
Gambar di atas menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh keuntungan antara tahun 1999 dan 2000 ketika kedua garis berpotongan. Perpotongan kedua garis ini disebut titik balik utama.
Dari dua contoh sebelumnya dapat kita jelaskan bahwa diagram pertama adalah diagram garis tunggal.
Sedangkan diagram kedua disebut diagram garis berganda atau gabungan, artinya gambar di atas memuat lebih dari satu garis.
Diagram garis majemuk biasanya digunakan untuk membandingkan dua atau lebih kondisi yang berhubungan.
Misalnya, pertimbangkan grafik dua baris yang menunjukkan akumulasi biaya produksi dan akumulasi nilai penjualan selama beberapa tahun setiap tahunnya.
Itulah penjelasan lengkap tentang apa itu Diagram garis, definisi, langkah-langkah pembuatan dan contoh soal.
Semoga penjelasan diatas dapat membantu anda dalam mengerjakan tugas dari guru atau dosen anda. Terima kasih!!