PusatDapodik
Home oot Rumus Tekanan Osmotik Beserta Pengertian dan Contoh Soal

Rumus Tekanan Osmotik Beserta Pengertian dan Contoh Soal

pusatdapodik.com kali ini kita akan membahas rumus tekanan osmotik beserta pengertiannya menurut Van’t Hoff dan juga menjelaskan manfaat tekanan osmotik bagi manusia dan beberapa contoh permasalahannya. untuk lebih jelasnya simak pembahasan dibawah ini

Definisi Tekanan Osmotik

Tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk menjaga agar partikel zat terlarut tidak bergerak ke larutan dengan konsentrasi tinggi.

Proses osmosis terjadi ketika dua larutan yang dipisahkan oleh membran semipermeabel memiliki tekanan osmotik yang berbeda. Untuk larutan yang terdiri dari nonelektrolit, tekanan osmotik berbanding lurus dengan konsentrasi (molaritas) zat terlarut

Berdasarkan VAN’T Hoff tekanan osmotik mengikuti hukum gas ideal

Larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain
disebut solusi hipotonik.
Larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih tinggi dari yang lain
disebut solusi hipertonik.
Larutan yang memiliki tekanan osmotik yang sama disebut
Isotonik.

Formula Tekanan Osmotik

π = M . R.Q

Informasi:
π = tekanan osmotik (atm)
R = konstanta gas ideal (0,082 L atm mol/ K)
M = konsentrasi larutan (mol/L)
Q = suhu (K)

Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa tekanan osmotik larutan non-elektrolit hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut yang dinyatakan dalam molaritas larutan.

Cara Menghitung Tekanan Osmotik

Tekanan osmotik suatu larutan encer mengikuti hukum persamaan gas ideal, yaitu:

PV = nRT

Karena mengukur dalam sistem yang berupa larutan, lebih mudah menggunakan satuan konsentrasi molaritas M.

PV = nRT
P = nRT/V

karena M=n/V jadi

P = MRT

Molaritas larutan

Molaritas larutan adalah besarnya kepekatan (konsentrasi) larutan.

Molaritas didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut per satuan volume larutan. Molaritas biasanya dinyatakan dalam mol/liter. Rumus untuk menghitung molaritas suatu larutan adalah sebagai berikut.
asa

M = molaritas (mol/L)
V = volume larutan (L)
Tn = massa molekul relatif zat terlarut
n = jumlah zat terlarut (mol)
m = massa zat terlarut

Jumlah mol suatu zat adalah massa zat (m) dibagi dengan massa relatif molekul (Mr)

mol = massa zat / massa relatif molekul
n = m/Mr

Manfaat Tekanan Osmotik

Tekanan osmotik juga sangat bermanfaat bagi manusia. Berikut adalah beberapa manfaat tekanan osmotik yang berhasil rumrumus.com meringkaskan. itu adalah :

  • 1. Infus
    Dalam dunia medis ada istilah infus. Tekanan osmotik dalam cairan IV harus sama (isotonik) dengan tekanan osmotik darah. Jika tekanan osmotik infus lebih besar dapat menyebabkan sel darah pecah karena banyak cairan infus yang masuk ke dalam sel darah, dan jika tekanan osmotik infus terlalu rendah dapat menyebabkan sel darah rusak.
  • 2. Pengawetan Pangan dan Sayur
    Pemanis dan pengasinan/penggaraman berbagai bahan makanan seperti buah, telur, daging, ikan dan bahan makanan lainnya pada dasarnya menerapkan prinsip tekanan osmotik. Dengan tekanan osmotik yang tinggi (larutan pekat) akan membuat cairan dari sel bakteri pembusuk cenderung bergerak keluar sehingga sel bakteri pembusuk menjadi rusak atau tidak dapat bertahan lama. Peristiwa ini sering disebut krenasi.

Contoh soal

Contoh Soal 1
Tentukan tekanan osmotik larutan glukosa 0,03 M pada 29°C

Menjawab :
π = MxRxT
0,03M x 0,082 Latm mol/K x (29+273) K
=. 0,74 atm
Jadi, tekanan osmotik larutan glukosa adalah 0,74 atm.

Contoh Soal 2
Suatu larutan dibuat dari 1,14 g sukrosa (C12H22O11) dengan massa molekul relatif 342 yang dilarutkan dalam 500 mL air pada 27o Celcius.
Tentukan berapa tekanan osmotik larutan tersebut?

Dikenal
massa terlarut = 1,14 gram
T = 27o C = 300o K
Tuan sukrosa = 342
volume pelarut = 500 mL = 0,5 L

diminta
tekanan osmotik (π) = …?

Menjawab :
jumlah mol sukrosa = 1,14/342 = 0,0033
πV = nRT
π 0,5 = 0,0033 . 0,082 . 300
π = (0,0033 .0,082 .300)/0,5 = 0,16236 atm

Kesimpulan

Aliran osmotik berlanjut sampai potensial kimia dari komponen yang terdifusi sama pada keduanya. Terlepas dari mekanisme kerja membran semipermeabel, hasil akhirnya adalah penghalang sama sisi.

Jika aliran berlangsung dalam volume tertutup, tekanan akan meningkat. Tekanan osmotik kesetimbangan akhir dapat dihitung dengan metode termodinamika. Ini adalah tekanan yang harus diberikan larutan untuk mencegah aliran pelarut melintasi membran semipermeabel dari pelarut murni ke dalam larutan. Efek yang sama dapat dihasilkan dengan menerapkan tekanan atau tegangan negatif dengan pelarut murni.

Demikian penjelasan artikel ini, semoga bermanfaat

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad