Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial di Indonesia telah memberikan dampak pada berbagai sektor kehidupan Indonesia, antara lain sebagai berikut.

1. Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Ekonomi

Kebijakan perekonomian pemerintah Kolonial Hindia Belanda di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian di Belanda. Misalnya ketika pemerintah Belanda mengalami defisit keuangan, hal itu diterapkan di Indonesia budaya stelsesl. Dan puncak kebijakan ekonomi di Indonesia adalah penerapan politik pintu terbuka pada tahun 1870. Penerapan politik pintu terbuka mengakibatkan era komersialisasi, monetarisasi, dan industrialisasi di Indonesia. Berdasarkan politik pintu terbuka, banyak modal asing yang masuk ke Indonesia dan hal ini tidak secara langsung mendorong proses industrialisasi menjadi lebih cepat. Namun industrialisasi juga membawa dampak buruk bagi masyarakat Indonesia, karena sejak awal abad ke-19 banyak terjadi urbanisasi. Dan proses ini terjadi bersamaan dengan terbentuknya kota-kota baru di Indonesia.
Pengaruh Kebijakan Pemerintah Kolonial Terhadap Bangsa Indonesia
Di bidang perdagangan, perkembangan perekonomian Indonesia didominasi oleh pengaruh positif terhadap aktivitas perdagangan. Dan aktivitas perdagangan di Indonesia selama ini didominasi oleh kelompok swasta asing, sedangkan pribumi hanya buruh dan sejenisnya. Sementara itu, di sektor pertanian juga demikian, masuknya modal asing justru memperburuk kondisi perekonomian masyarakat adat. Dan hal ini disebabkan oleh banyaknya lahan masyarakat yang harus diserahkan kepada asing untuk menanam tanaman ekspor. Kondisi sektor perikanan juga tidak jauh berbeda. Sektor perikanan juga didominasi oleh pihak swasta asing dan pemerintah kolonial.

2. Pengaruh Terhadap Kehidupan Politik dan Pemerintahan

Kebijakan yang diterapkan pemerintah kolonial sangat mempengaruhi kekuasaan penguasa lokal Indonesia, seperti raja, sultan, dan adipati (bupati). Penguasa lokal pada umumnya hanyalah boneka penguasa kolonial. Pergantian kekuasaan ini terjadi ketika Deandels mulai menerapkan kebijakan agar seluruh bupati atau pejabat kerajaan menjadi pegawai pemerintah dan menerima gaji setiap bulannya. Jadi dengan kebijakan seperti itu sebenarnya secara de jure (hukum) penguasa lokal memang tampil sebagai pemimpin wilayahnya. Namun sebenarnya secara de facto (pada kenyataannya) yang berkuasa adalah pemerintah Kolonial. Penguasa lokal hanyalah alat untuk menjalankan pemerintahan penguasa kolonial.

3. Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Sosial

  • Mobilitas Sosial
Dalam struktur masyarakat kolonial, mobilitas sosial di kalangan penduduk pribumi hampir tidak pernah terjadi. Masyarakat Indonesia masih menempati status sosial terbawah. Mobilitas hanya bisa dilakukan oleh bangsawan yang mempunyai hubungan baik dengan pemerintah Kolonial.
  • Stratifikasi sosial
Dengan diterapkannya pemerintahan kolonial, stratifikasi sosial masyarakat Indonesia pun banyak mengalami perubahan. Belanda dengan segala kekuasaannya mengambil alih kedudukan kaum bangsawan sebagai kelas atas dalam struktur masyarakat Indonesia. Adapun para bangsawan, mereka turun ke tingkat kedua. Lapisan ketiga masih ditempati oleh masyarakat awam.
  • Demografi dan Mobilitas Penduduk
Demografi atau struktur kependudukan pada masa pemerintahan Kolonial Hindia Belanda telah membentuk pola kependudukan yang mengikuti sistem kependudukan modern, dengan lahirnya desa dan kota modern menggantikan ibu kota kerajaan. Hubungan antara desa dan kota lebih bersifat ekonomi, dimana pejabat setempat lebih berperan sebagai agen Belanda dalam memfasilitasi perdagangan. Seiring dengan perubahan struktur demografi, terjadi mobilitas penduduk dari desa ke kota yang baru terbentuk. Selain itu, kebijakan pemerintah kolonial yang mengirimkan buruh kontrak ke perkebunan di luar Jawa juga turut berkontribusi terhadap mobilitas penduduk.

4. Pengaruh Terhadap Kehidupan Budaya

  • Pembaratan
Pengaruh budaya barat yang diterima masyarakat Indonesia sering disebut dengan pembaratan. Masuk ke dalam proses ini umumnya melalui jalur pendidikan dan pemerintah. Pembangunan ekonomi dan pemerintahan. Perkembangan ekonomi dan industrialisasi pasca penerapan politik liberal juga mempengaruhi kebudayaan Indonesia. Namun meski begitu, hanya sebagian kecil masyarakat Indonesia yang merasakan perubahan tersebut.
  • Perkembangan Pendidikan
Sebelum kolonialisme Barat masuk ke Indonesia, sistem pendidikan di Indonesia masih bersifat tradisional. Pendidikan hanya bisa dinikmati oleh kelompok elit tertentu. Pusat pendidikan hanya sebatas di lingkungan keraton dan pesantren. Pemerintah kolonial dengan menerapkan politik etis telah berusaha memberikan perhatian terhadap pendidikan masyarakat Indonesia. Namun meskipun penyelenggaraannya masih terbatas pada anak laki-laki, namun pendidikan yang dilaksanakan pada akhirnya akan menghasilkan manusia-manusia terpelajar yang nantinya akan mempengaruhi cara perjuangan bangsa Indonesia.
  • Ideologi dan Agama
Di bidang keagamaan, pemerintah kolonial sangat membatasi kegiatannya dan juga menerapkan kontrol ketat terhadap kegiatan keagamaan. Tidak hanya Islam yang mengalami kontrol ketat, namun Kristen juga mengalami kontrol ketat. Pengalaman menghadapi Islam khususnya pada masa Perang Aceh menyebabkan pemerintah kolonial bersikap demikian.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *