Berikut penjelasan proses awal masuknya Islam di Indonesia. Ada empat pengertian yang akan kami jelaskan di bawah ini.
1. Teori Masuknya Islam di Indonesia
Teori masuknya Islam dapat dilihat dari pendapat beberapa tokoh sebagai berikut.
AMC Rickelf
Kemungkinan memulai dua proses. Pertama, penduduk asli (Indonesia) bersentuhan dengan agama Islam dan kemudian memeluknya. Dan yang kedua, orang asing (Arab, India, Persia, dan lain-lain) yang masuk Islam bertempat tinggal tetap di suatu daerah di Indonesia, melakukan perkawinan campuran, dan mengikuti pola hidup masyarakat setempat sehingga berbaur dengan orang Jawa. , Melayu, Sunda, atau anggota suku lainnya. Kedua proses ini mungkin sudah sering terjadi bersamaan.
B.Supartono Widyosiswoyo
Menurut penetrasi Islam, terbagi menjadi tiga jalur yaitu Jalur Utara, Jalur Tengah, dan Jalur Selatan. Jalur Utara merupakan masuknya Islam dari Persia dan Mesopotamia. Dari sana Islam bergerak ke timur melalui jalur darat dari Afghanistan, Pakistan, Gujarat, kemudian melalui jalur laut hingga Indonesia. Melalui jalur utara inilah muncul Islam dalam bentuk baru yaitu tasawuf. Aliran inilah yang paling cepat mendorong masuknya penduduk Indonesia ke Islam Indonesia. Aceh merupakan salah satu basis penyebaran Islam di Jalur Utara. Jalur Tengah merupakan masuknya Islam dari lembah Sungai Yordan bagian barat dan jazirah Arab (Hadramaut) bagian timur. Dari situlah Islam menyebar dalam bentuk yang relatif asli, termasuk Wahhabi. Rute Selatan berasal dari wilayah Mesir. Saat itu Kairo merupakan pusat penyiaran agama Islam modern dan Indonesia mendapat pengaruh berupa organisasi keagamaan, Muhammadiyah. Kegiatan melalui jalur ini utamanya adalah pendidikan, dakwah, dan perlawanan terhadap ajaran sesat.
C.Ahmad Mansyur Suryanegara
Ahmad Mansyur Suryanegara dalam bukunya “Menemukan Sejarah”, menyebutkan ada tiga teori dalam melihat masuknya Islam ke Indonesia, yaitu sebagai berikut.
- Teori Gujarat
Teori Gujarat menyatakan bahwa Islam masuk ke india pada abad ke-13 dan pembawanya berasal dari Gujarat, India. Landasan teori ini adalah kurangnya fakta yang menjelaskan peran bangsa Arab dalam penyebaran agama Islam di Indonesia, hubungan dagang Indonesia dengan Indonesia telah lama melalui jalur Indonesia-Gujarat-Timur Tengah-Eropa, adanya Batu Nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik al Saleh (1297) khas Gujarat, pernyataan Marcopolo pada tahun 1292 menyebutkan bahwa di Perlak banyak penduduk yang masuk Islam dan banyak pedagang muslim dari India. Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgrontje, WF Stutterheim, dan Bernard HM Vlekke.
- teori Mekah
Teori Mekkah merupakan teori yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori Gujarat. Pendukung teori Mekkah adalah HAMKA, Van Leur, dan TW Arnold. Teori Mekkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 dan penyebarannya berasal dari Arab (Mesir). Landasan teori ini adalah pada abad ke 7 yaitu tahun 647, di Pantai Barat Sumatera sudah terjadi perkembangan agama Islam (Arab). Kerajaan Samudra Pasai menganut mazhab Syafi’I, padahal pengaruh terbesar mazhab Syafi’I saat itu adalah Mesir dan Mekkah. Raja Samudra Pasai menggunakan gelar ”all Malik” yang mirip dengan gelar yang digunakan di Mesir.
- teori Persia
Teori Persia berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Pendukung teori Persia ini adalah Umar Amir Husen dan PA Hussein Jayadiningrat. Landasan teori ini adalah adanya kemiripan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia, seperti mengenai peringatan tanggal 10 Muharram atau Asyura atas wafatnya Imam Husein, cucu Nabi Muhammad SAW. Di Sumatera Barat peringatan ini disebut dengan upacara tabulik atau tabut, kesamaan ajaran sufi yang dianut Syekh Siti Jennar dengan ajaran sufi dari Iran yaitu al Hallaj, penggunaan istilah Iran dalam sistem ejaan huruf Arab untuk tanda-tandanya. suara harakat, ditemukan. Makam Maulana Malik Ibrahim tanggal 1419 di Gersik, perkembangan Leren/Leren di Giri, Gersik yang mirip dengan nama Pembangunan di Persia.
2. Masa Masuknya Islam ke Indonesia
Ada beberapa dugaan mengenai kapan Islam masuk ke Indonesia, yaitu sebagai berikut:
- Pada abad ke-7, Dinasti Tang dikabarkan bahwa di Sriwijaya sudah terdapat desa-desa Islam yang mempunyai hubungan dengan Tiongkok.
- Abad ke-11 dibuktikan dengan adanya Makam Fatimah binti Maimun yang bertanggal 1028 di Leren, Gersik, Jawa Timur.
- Pada abad ke 14 di persimpangan Nisan Malik al Saleh yang meninggal pada tahun 1297 juga memperkuat bukti yang ada.
3. Bgaimana Islam Menyebar di Indonesia
Proses awal penyebaran Islam ke Indonesia diperkirakan melalui jalur atau cara sebagai berikut:
- Perdagangan: Islam masuk ke india dibawa oleh para pedagang dari Gujarat, India. Sambil menunggu arah mata angin berlayar, para pedagang muslim tersebut mendakwahkan agama Islam kepada masyarakat pesisir Indonesia.
- Pernikahan: Wanita pribumi yang ingin menikah dengan pedagang muslim harus masuk Islam terlebih dahulu.
- Dakwah: Islam masuk ke Indonesia selain dibawa oleh para pedagang muslim, ternyata ada juga yang sengaja disebarkan oleh para ulama atau mubaligh. Wali Sanga merupakan salah satu contoh ulama yang sengaja menyebarkan agama Islam khususnya di Pulau Jawa.
- Pesantren : Pesantren merupakan lembaga yang paling penting dalam proses penyebaran agama Islam karena pesantren merupakan tempat pembinaan calon guru agama, kiai, atau ulama.
- Ajaran tasawuf: Ajaran tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang bercampur dengan unsur mistik atau magis. Ajaran tasawuf masuk ke india pada abad ke 13, ajaran tasawuf tersebut banyak dibawa oleh para pedagang dari Gujarat, India pada masa itu.
- Kesenian: banyak ulama yang menyebarkan ajaran Islam melalui kesenian yang berkembang di masyarakat, termasuk Wali Sanga.
- Politik: penyebaran Islam tidak lepas dari dukungan kuat para raja atau sultan. Di Pulau Jawa, Kesultanan Demak merupakan pusat dakwah dan pelindung perkembangan Islam.
4. Terbentuknya Kerajaan Islam di Indonesia
Salah satu wujud pengaruh kebudayaan Islam adalah berdirinya kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam, antara lain sebagai berikut:
- Kerajaan Samudra Pasai
- Kerajaan Aceh
- Kerajaan Demak
- Kerajaan Mataram Islam
- Kerajaan Benten
- Kerajaan Makassar (Gowa dan Tallo)
- Kerajaan Ternate dan Tidore