Pengelolaan kinerja guru di PMM bukan sekedar inovasi, namun merupakan terobosan penting yang membawa langkah menuju peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

1. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran: Menciptakan Pembelajaran yang Lebih Fokus

Dengan manajemen kinerja terstruktur, guru dapat menetapkan target yang terukur dan kontekstual, sesuai kebutuhan satuan pendidikan. Hal ini memberikan kesempatan kepada guru untuk benar-benar fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran yang berpusat pada siswa. Refleksi diri adalah inti dari proses ini, memotivasi guru untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, memilih kegiatan pengembangan kompetensi yang sesuai, dan menerima umpan balik yang membangun dari kepala sekolah dan sesama guru.

Baca juga:

2. Mendukung Pengembangan Karir Guru: Menjajaki Peluang Karir Berkelanjutan

Manajemen kinerja bukan sekedar alat penilaian, namun panduan yang membantu guru melacak kemajuannya dan mengidentifikasi peluang pengembangan karir yang sesuai dengan minat dan bakat individu. Sistem penilaian yang obyektif dan transparan membantu menciptakan motivasi dan semangat kerja yang lebih tinggi, memberikan penghargaan yang sesuai dengan prestasi guru.

3. Meningkatkan Akuntabilitas dan Transparansi: Memperkuat Tanggung Jawab dan Kejelasan

Manajemen kinerja di PMM mempunyai peran sentral dalam menjamin akuntabilitas guru atas kinerjanya.

4. Membantu Pengambilan Keputusan di Sekolah: Memanfaatkan Data Kinerja

Manajemen kinerja dalam PMM tidak sekedar mengumpulkan data, namun menyediakan data akurat tentang kinerja guru. Kepala sekolah dapat menggunakan data tersebut untuk mengambil keputusan yang tepat guna meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Selain itu, data kinerja juga membantu mengidentifikasi kebutuhan pengembangan guru, membuka peluang merancang program pelatihan yang sesuai.

Memahami Manajemen Kinerja Guru di Platform Merdeka Mengajar (PMM): Melibatkan Guru dalam Proses Perbaikan Berkelanjutan

Pengelolaan kinerja guru di PMM lebih dari sekedar sistem administrasi. Ini adalah panduan yang membantu guru menetapkan tujuan kinerja yang relevan, melakukan refleksi diri secara teratur, mengembangkan diri melalui kegiatan pengembangan kompetensi, dan menerima umpan balik yang membangun. Proses penilaian berkala yang melibatkan guru dan kepala sekolah menjadi dasar penilaian kinerja yang transparan dan obyektif. Dengan demikian, pengelolaan kinerja guru di PMM bukan sekadar alat, melainkan sebuah perjalanan menuju keunggulan pendidikan di Indonesia.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *