Pada postingan sebelumnya tentang Pengertian Protista Disebutkan bahwa Protista terbagi menjadi tiga subkingdom, yaitu subkingdom Protozoa (Protista mirip hewan); subkingdom Alga (protista mirip tumbuhan); dan subkingdom Myxomycotina (jamur lendir). Setelah kita membahas tentang Protozoa Sub-Kerajaan Dan Alga Subkingdom pada postingan sebelumnya kali ini kita akan membahas subkingdom Myxomycotina (jamur lendir) dan peranan protista dalam kehidupan.
Myxomycophyta (Jamur Lendir)
Jamur lendir memiliki siklus hidup unik yang membedakannya dengan protozoa, alga, dan jamur. Jamur lendir merupakan organisme eukariotik heterotrofik yang bersifat multiseluler (bersel banyak) atau multinuklear (berinti banyak). Pada jamur lendir, diferensiasi jaringannya sangat sedikit.
Disebut jamur lendir karena tampilannya mengkilat, basah, teksturnya seperti agar-agar, dan lebih mirip jamur daripada apa pun. Beberapa badan jamur lendir berwarna putih, namun sebagian besar berwarna kuning atau merah. Dalam ekosistem, jamur lendir berperan sebagai pengurai. Tanah lembab. kayu busuk. atau daun yang membusuk, merupakan habitat jamur lendir.
Dalam siklus hidupnya, jamur lendir mengalami dua tahap, yaitu tahap mencari makan secara berpindah-pindah dan tahap reproduksi permanen. Selama reproduksinya, jamur lendir membentuk tubuh buah yaitu struktur yang mengandung spora. Pada tahap makan mereka berbentuk seperti Amoeba.
Menurut sistematika DH Bergey, jamur lendir dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu Acrasiamycota, Myxomycota, dan Oomycota.
1. Acrasiamycota
Acrasiamycota disebut juga jamur lendir seluler. Protista ini merupakan bentuk peralihan antara bentuk amuba dengan tubuh buah penghasil spora. Kebanyakan hidup di air tawar, tanah lembap, atau bagian tanaman yang membusuk. Jika ada makanan, mereka akan bersatu membentuk struktur pseudoplasmodium (plasmodium palsu). Dinamakan demikian karena strukturnya tersusun atas sel-sel yang bergerombol menyerupai siput tanpa cangkang. Sel-sel ini bergerak sebagai satu kesatuan, tetapi setiap sel merupakan struktur independen.
Seringkali pseudoplasmodium bertahan dan membentuk tubuh buah yang mengandung spora haploid. Jika tubuh buah pecah maka angin akan menerbangkan spora yang ada di dalamnya. Setiap spora akan berkembang menjadi sel ameboid. Contoh Acrasiamycota adalah Dyctiostelium.
2. Myxomycota
Berbeda dengan Acrasiamycota yang hanya memiliki pseudoplast-modium, Mycomycota memiliki plasmodium sungguhan. Jamur lendir Myxomycota atau plasmodium memiliki warna dan bentuk yang berbeda-beda pada setiap tahap kehidupannya. Saat makan, Myxomycota membentuk massa sitoplasma yang disebut plasmodium. Plasmodium adalah tahap makan dalam siklus hidup Myxomycota. Setiap plasmodium memiliki banyak inti, terdiri dari ribuan inti sel.
Plasmodium merayap di tanah, batu atau kayu yang membusuk, memakan bakteri atau mikroorganisme lain melalui fagositosis. Jika makanan atau air tidak mencukupi, plasmodium berpindah ke permukaan terbuka dan mulai bereproduksi. Plasmodium membentuk tubuh buah bertangkai (disebut sporangium) yang mengandung spora haploid. Spora ini sangat tahan terhadap kondisi buruk.
Dalam kondisi yang sesuai, spora akan pecah dan melepaskan sel reproduksi haploid. Dua sel reproduksi menyatu dan intinya menyatu membentuk inti diploid. Selanjutnya mitosis terjadi berkali-kali, namun sel tidak mengalami sitokinesis sehingga terbentuk sitoplasma berinti banyak (plasmodium). Contoh organisme yang menjadi anggota Myxomycota adalah Physarum polycephalum.
3. Oomikota
Oomycota atau jamur air dikatakan sebagai jamur yang mempunyai telur. Oomycota merupakan organisme protista menyerupai jamur yang tersusun atas sel filamen bercabang. Dinding sel terdiri dari selulosa. bukan kitin seperti pada jamur. Hifa yang tidak terpisah disebut coenocytic (senocytic).
Oomycota bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk zoospora berflagel dua pada zoosporangium di ujung hifa. Zoosporangium akan tumbuh membentuk hifa baru. Sedangkan reproduksi seksual dilakukan dengan peleburan sel telur haploid dengan inti sperma haploid menjadi oospora diploid. Sel telur diproduksi oleh oogonium, sedangkan inti sperma diproduksi oleh antheridium. Setelah mengalami masa dorman, oospora berkecambah menjadi zoosporangium yang menghasilkan zoospora diploid dan akan tumbuh menjadi hifa diploid baru.
Oomycota mencakup sejumlah organisme yang bersifat patogen terhadap tanaman. Misalnya Phytophthora faberi yang hidup sebagai parasit pada tanaman karet pada bekas penyadapan, Phytophthora infestans yang menyebabkan penyakit karat putih pada tanaman kentang, Pytophthora nicotinae yang menyerang tanaman tembakau, Plasmopara viticola yang menyebabkan penyakit pada tanaman anggur, dan Pythium yang bersifat berbulu. jamur busuk atau tumbangnya bibit yang menyerang pangkal batang kecambah. Contoh lainnya adalah Saprolegnia, yaitu jamur yang hidup pada bangkai hewan atau tumbuhan yang mati di air tawar.
Peran Protista dalam Kehidupan
Ibarat dua sisi mata uang, Protista dapat memberikan manfaat. tetapi juga dapat menimbulkan kerugian bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.
Protista yang Menguntungkan
Protista yang bermanfaat antara lain sebagai berikut.
- Protista yang hidup bebas di air tawar dalam bentuk plankton, misalnya Euglena viridis, merupakan indikator pencemaran air/sungai.
- Cangkang Radiolaria dan Foraminifera digunakan sebagai indikator keberadaan minyak bumi.
- Entamoeba coli menguraikan makanan dan membentuk vitamin | K dalam saluran pencernaan manusia.
- Saprolegnia berperan sebagai pengurai pada ekosistem air tawar.
- Ganggang coklat Turbinaria australis, Sargassum silquosum, dan Fucus vesiculosus digunakan untuk membuat salep, es krim, tablet, dan krim setelah bercukur.
- Navicula sp. Tanah diatomit yang telah mati tersebut berguna sebagai bahan isolasi, bahan penggosok, bahan isolasi dinamit (trinitrotoluene=TNT), pembuatan filter, serta untuk campuran semen.
Protista Berbahaya
Protista dikatakan berbahaya karena dapat menyebabkan penyakit bahkan kematian pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
Pada Manusia
Protista yang merugikan manusia antara lain sebagai berikut.
- Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur di Afrika Tengah dan ditularkan melalui lalat tsetse jenis Glossina palpalis.
- Trypanosoma rhodesiense menyebabkan penyakit tidur di Afrika Timur dan ditularkan melalui lalat tsetse jenis Glossina morsitans. Trypanosoma rhodesiense lebih berbahaya karena penderitanya bisa meninggal dalam waktu singkat.
- Trypanosoma cruzi menyebabkan penyakit Chagas yang menyerang kelenjar getah bening, limpa, hati dan sumsum tulang.
- Trypanosoma grucei menyebabkan penyakit Nagano di Afrika.
- Plasmodium sp. menyebabkan malaria.
- Balantidium coli menyebabkan disentri balantidium yang menyerang selaput lendir usus besar.
- Entamoeba gingivalis menyebabkan bau mulut.
- Leishmania donovani menyebabkan penyakit kalaazar yang menyerang limpa, hati, dan kelenjar getah bening.
Pada Hewan
Protista merugikan hewan, antara lain sebagai berikut.
- Janin Trichomonas menyebabkan keguguran pada kambing.
- Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surra pada kuda, unta, dan sapi. Penyakit ini ditularkan melalui lalat kandang (Stomoxys calcitrans).
- Trypanosoma equiperdum menyebabkan penyakit duri pada kuda dan keledai.
- Trypanosoma vivax menyebabkan penyakit pada domba.
Di Tumbuhan
Protista yang merugikan tanaman antara lain sebagai berikut.
- Phytophthora faberi yang hidup sebagai parasit pada tanaman karet (pada luka sadapan).
- Phytophthora infestans menyebabkan penyakit karat putih pada tanaman kentang.
- Phytophthora palmifora yang hidup sebagai parasit pada tanaman lada, kelapa dan coklat.
- Phytophthora nicotinae menyerang tanaman tembakau.
- Pythium menyerang pangkal batang kecambah.
Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan mengenai Pengertian dan Jenis-Jenis Myxomycophyta (Jamur Lendir) Menurut Para Ahli dan Peran Protista dalam Kehidupan. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan sumber literatur dalam mengerjakan tugas. Sampai jumpa di postingan selanjutnya.