Table of contents: [Hide] [Show]
Pada postingan sebelumnya tentang Ciri-ciri, Klasifikasi dan Pembagian Kelas Arthropoda telah dijelaskan bahwa Arthropoda dikelompokkan menjadi empat kelas yaitu Crustacea (krustasea), Arachnidae (laba-laba), Myriapoda (kelabang), dan Insecta (serangga). Setelah kita berdiskusi Crestecea Dan arakhnida kali ini kita membahasnya Myriapoda (kelabang), dan Insecta (serangga).

myriapoda

Kelas Myriapoda

Myriapoda memiliki tubuh tersegmentasi dengan bagian kepala, dada, dan perut yang tidak jelas. Kaki terdapat pada setiap ruas tubuh sehingga disebut kaki seribu.

Berdasarkan jumlah pasang kaki pada setiap ruas tubuhnya, Myriapoda dibedakan menjadi dua, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.

  1. Chilopoda
    Chilopoda mempunyai habitat di darat dan bernapas dengan trakea. Hewan ini merupakan karnivora atau predator terhadap hewan lain. Tubuhnya rata dan beruas-ruas. Pada setiap ruas tubuhnya terdapat sepasang kaki dan mempunyai antena yang panjang. Ujung mulut pertama berbentuk seperti cakar yang mengandung racun. Contoh Chilopoda adalah lipan (kelabang)
  2. Diplopoda
    Diplopoda mempunyai habitat di darat. Hewan ini hidup sebagai herbivora atau pemakan tumbuhan. Tubuhnya berbentuk silinder dan pada setiap ruas tubuhnya terdapat dua pasang kaki. Hewan ini tidak memiliki taring dan dapat bernapas_- dengan trakea. Contoh Diplopoda adalah keluwing, kaki seribu

Peran Myriapoda antara lain berperan dalam menguraikan bahan organ atau serasah hingga membentuk humus.

Kelas Insekta

STRUKTUR TUBUH INSECTAInsecta (serangga) banyak macam dan ragamnya. Insecta menempati habitat di darat dan di air. Ciri utama Insecta adalah mempunyai 6 atau 3 pasang kaki. Tubuh Insekta terdiri dari kepala yang dilengkapi antena dan sepasang mata majemuk, yaitu mata yang mempunyai beberapa ommatidia (mata tunggal), dada (3 ruas) dan perut (6-12 ruas) yang dapat beruas-ruas. dibedakan, serta sayap untuk terbang. .

Insecta bereproduksi secara seksual. Alat kelamin pada hewan jantan dan betina terpisah. Hewan betina mempunyai ovipositor (alat untuk mengeluarkan sel telur) dan spermatheca (kantong untuk menyimpan spermatozoid). Beberapa Insecta mengalami metamorfosis, partenogenesis, atau paedogenesis. Metamorfosis adalah tahap perubahan bentuk beberapa kali selama hidup serangga. Partenogenesis adalah perkembangan embrio tanpa pembuahan oleh spermatozoid (pada lebah). Paedogenesis adalah partenogenesis yang berlangsung di dalam tubuh larva, misalnya Diptera.

Serangga bernapas dengan sistem trakea. Udara dari luar masuk melalui spirakel (lubang pernapasan) di kanan dan kiri setiap ruas tubuh, kemudian dialirkan melalui trakea langsung ke jaringan. Sistem peredaran darah hanya mengangkut sari makanan. Sistem kontaminasi makanan sempurna. Sistem sarafnya adalah saraf tangga tali.

Berdasarkan jenis mulutnya, Insecta dibedakan menjadi

  1. jenis mulut yang menggigit dan mengunyah, misalnya pada jangkrik dan belalang;
  2. jenis mulut yang menggigit dan menjilat, misalnya pada lebah;
  3. jenis mulut yang menusuk dan menghisap, misalnya pada nyamuk;
  4. mulut tipe pengisap, misalnya pada kupu-kupu.

Berdasarkan siklus hidupnya, Insecta dibedakan menjadi:

  1. tanpa mengalami metamorfosis, fase larva merupakan bentuk miniatur hewan dewasa, contoh: kutu buku (Lepisma), ordo Thysanura;
  2. mengalami metamorfosis bertingkat, perubahan wujud yang tidak tampak, misalnya: jangkrik, belalang, ordo Orthoptera;
  3. mengalami metamorfosis tidak sempurna, berubah tanpa melalui fase pupa, dari telur menjadi nimfa dan mengalami ekdisis (moulting) dan menjadi imago (dewasa), contoh: capung, ordo Rynchota;
  4. mengalami metamorfosis sempurna dari telur – » larva – kepompong (pupa) – » imago (dewasa), contoh: lalat, nyamuk, ordo Diptera, Coleoptera, Siphonoptera. Hymenoptera, Neuroptera, dan Lepidoptera.

Berdasarkan ada tidaknya sayap, Insecta dibedakan menjadi Apterygota dan Pterygota.

  1. Apterigota
    Anggota Apterygota merupakan serangga yang tidak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis. Kelompok ini mencakup ordo Thysanura, Collembola, dan Protura.
  2. pterigota
    Anggota Pterygota merupakan serangga yang mempunyai sayap. Berdasarkan proses pembentukan sayapnya, Pterygota dibedakan menjadi exopterygota dan endopterygota.

Eksopterygota merupakan kelompok serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, mengalami ekdisis, dan mempunyai sayap dari tonjolan dinding tubuh yang melebar. Organisme yang termasuk dalam kelompok ini adalah ordo Odonata, Orthoptera, Isoptera, Plecoptera, dan Dermoptera.

Endopterygota merupakan kelompok serangga yang mengalami metamorfosis sempurna dan mempunyai sayap pada saat menjadi kepompong dan menjadi sempurna pada saat imago. Contoh: ordo Lepidoptera, Siphonoptera, Hymenoptera, dan Coleoptera.

Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan mengenai Penjelasan Terlengkap Tentang Myriapoda (Kelabang) dan Insecta (Serangga) Kelas Arhthropoda. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan sumber literatur dalam mengerjakan tugas. Sampai jumpa di postingan berikutnya.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *