Macam-macam ekosistem berdasarkan media tanam secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu ekosistem perairan (air) Dan ekosistem darat (daratan)..
Ekosistem Perairan (Air)
Berdasarkan salinitasnya, ekosistem perairan dibedakan menjadi ekosistem laut dan ekosistem air tawar.
Ekosistem Perairan Laut
Ciri-ciri ekosistem laut antara lain salinitas tinggi terutama di daerah tropis, dan iklim tidak berpengaruh. Aliran air laut dipengaruhi oleh pola angin dan rotasi bumi.
Berdasarkan kedalamannya, ekosistem laut dibedakan menjadi daerah pasang surut, daerah littoral, daerah bathyal, daerah abisal, dan daerah hadal.
- Daerah Pasang Surut
Terletak di sepanjang pantai, Anda dapat melihat pengaruh ombak dan pasang surut terhadap lingkungan. Hewan yang hidup di kawasan ini antara lain kepiting, tumbuhan seperti alga pirang. - Daerah Pesisir
Kawasan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: sinar matahari dapat menembus hingga ke dasar (hingga kedalaman 200 m). Produsen hidup berupa alga banyak sekali, hewan yang hidup disana terutama krustasea, moluska dan cacing annelida. Selain itu ada juga ikan pipih, teripang, tiram, dan kepiting. - Wilayah Batal
Wilayah laut dengan kedalaman antara 200-2.000 m. Sinar matahari yang mencapai daerah ini hanya sedikit sehingga jumlah produsen berkurang. Sebagian besar hewan yang hidup di kawasan ini adalah kamivora. - Daerah jurang maut
Dengan kedalaman antara 2.000-5.000 m, kawasan ini tidak tembus cahaya sehingga produsen tidak dapat bertahan hidup. Hewan yang hidup di kawasan ini merupakan hewan karnivora. Kondisi di kedalaman ini dingin, gelap dan sunyi. - Daerah Hadal
Daerah hadal mempunyai kedalaman lebih dari 6.000 m, dasar lautnya berbentuk palung. Hewan yang hidup di kawasan ini sebagian besar berwarna hitam atau merah tua, dan memiliki mata yang sangat sensitif. Namun, di gua dasar laut, sebagian besar hewan berwarna putih dan buta ringan. Sebagian besar hewan yang hidup di kawasan ini mampu memancarkan cahaya yang disebut bioluminescence.
Berdasarkan intensitas sinar matahari, ekosistem laut terbagi menjadi dua.
- Area Fotik
Daerah yang efektif ditembus sinar matahari, mulai dari permukaan laut sampai kedalaman 200 m. Produsen terbesar tinggal di sini dan jumlah mereka berarti kecepatan fotosintesis lebih tinggi. - Daerah afotik
Daerah yang tidak tembus sinar matahari, tidak ada produsen, kedalaman lebih dari 2.000 m.
Secara horizontal, ekosistem laut terbagi menjadi dua.
- Daerah Neritik
Disebut juga laut dangkal, dimulai dari pantai sampai kedalaman 200 m. - Wilayah Kelautan
Wilayah laut terbuka dengan kedalaman lebih dari 200 m.
Berdasarkan vegetasi yang menyusunnya, ekosistem laut terbagi menjadi dua
- Ekosistem Hutan Pesisir
Ekosistem hutan pantai merupakan kawasan perbatasan antara daratan dan lautan. Daerah ini merupakan daerah pasang surut. Berdasarkan formasi vegetasi yang dominan, ekosistem hutan pantai terbagi menjadi dua.
- Formasi Pes-caprae : didominasi oleh kaki kambing (Ipomoea pes-caprae), vigra, rumput angin (Spinifex sp.).
- Formasi Barringtonia: didominasi oleh tumbuhan keben (Barringtonia asiaticd), Callophyllum sp. (Ayo). Hermandia.
- Ekosistem Hutan Mangrove (Mangrove)
Umumnya ditemukan di muara daerah tropis/subtropis. Tumbuhan ini mempunyai akar pernafasan dan akar penyangga yang panjang untuk menahan pengaruh pasang surut air laut. Tumbuhan yang dominan: bakau (Rhizophora). api-api (Avicennici), Bruguiria, dan warakas (Acanthus). Berdasarkan substrat penyusunnya, ekosistem laut dibedakan menjadi tiga.
- Ekosistem Karang Batu
Ekosistem ini terbentuk karena ulah Cnidaria, cacing. siput, kerang dan alga berkapur yang membentuk terumbu karang sebagai habitat ikan. - Ekosistem Pantai Batu
Substrat pada ekosistem ini merupakan konglomerasi batuan-batuan kecil dan tanah liat serta batu kapur (bongkahan granit). Misalnya pantai selatan Pulau Jawa, pantai barat Sumatera. Bah. Nusa Tenggara, dan Maluku. - Ekosistem Pantai Lumpur
Ekosistem ini biasanya terdapat di muara sungai besar, vegetasinya berupa hutan bakau. Misalnya ekosistem muara di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Papua.
Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain salinitas rendah, suhu dipengaruhi oleh iklim dan musim sehingga variasi suhu rendah. Ada air yang mengalir meski terlihat tenang.
Berdasarkan arah alirannya, ekosistem perairan tawar dibedakan menjadi dua.
Ekosistem Lentik
Ekosistem lentik adalah ekosistem dengan genangan air. Perairan ini disebut perairan darat karena terdapat di permukaan tanah dan umumnya letaknya lebih tinggi dari permukaan laut.
Ukuran ekosistem lentik sangat bervariasi, umumnya ekosistem danau umumnya lebih tua dibandingkan ekosistem kolam. Yang termasuk dalam ekosistem lentik antara lain sebagai berikut.
- Kolam
Kolam merupakan ekosistem perairan terestrial, dimana sinar matahari dapat menembus dasar kolam. Produsen pada ekosistem ini adalah Diatomae, alga biru seperti Nostoc, Spirogyra, Oedogonium, Hydrilla verticilata, Ceratophylum yang mengapung di air, kiambang (Azolla pinnata) yang mengapung di permukaan air, eceng gondok (Eicchornia crassipes). Satwa mulai dari ukuran mikroskopis seperti Brachionus dan Keratella, aneka krustasea, ikan, kerang (Corbicula javanica) dan siput, ikan gabus (Ophiochepalus striatus), katak, ular air (Homalopsinae sp.), bahkan musang air. - Danau
Danau adalah ekosistem air terestrial yang lebih besar. Cahaya bisa menembus hingga ke dasar, mengandung garam meja (NaCl). Jenis hewan dan tumbuhan danau lebih banyak dibandingkan ekosistem kolam.
Ekosistem Lotik
Ekosistem lotik merupakan ekosistem dengan air yang mengalir. Sebagian air hujan yang jatuh ke tanah akan terus mengalir ke danau, kolam dan sungai, kemudian mengalir menuju laut.
Berdasarkan arah dan sumber airnya, ekosistem lotik terbagi menjadi tiga.
- ke hulu
Hulu sungai merupakan anak-anak sungai yang menerima air dari mata air. Biasanya hulu sungai mempunyai air yang dingin, airnya mengalir melalui bagian yang terjal dan berbatu-batu. kadang lewat air terjun pun jadi banyak gelembung udaranya, arusnya kuat. tidak ada plankton, produsennya adalah alga hijau dan lumut. Bahan organiknya tersapu bersih sehingga tidak banyak mengandung sapropor. - Sungai Hilir
Air sungai mengalir dari pegunungan menuju dataran rendah. Aliran airnya tidak deras. Di kawasan ini bahan organik terakumulasi menjadi makanan bagi saprofit. Sinar matahari dapat dimanfaatkan dengan baik oleh produsen. Ada tanaman berbiji yang bisa tumbuh di kawasan ini. Ada juga tumbuhan yang tumbuh di sedimen dasar sungai.
Bagian hilir biasanya berlumpur dan banyak lumpur yang mengendap di dasar sungai, terkadang membentuk delta. - Sungai
Muara sungai merupakan suatu wilayah yang membatasi bagian hilir laut. Berbagai jenis hewan hidup di muara sungai, mulai dari zooplankton, kerang, udang, hingga ikan, bahkan buaya.
Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan mengenai Berbagai Ekosistem Lengkap dengan Karakteristiknya. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan sumber literatur dalam mengerjakan tugas. Sampai jumpa di postingan selanjutnya.