- 1. Tingkatkan Kesadaran Siswa
- 2. Memberikan Fasilitas Dialog Terbuka
- 3. Membentuk Komunitas Yang Menaungi Siswa
- 4. Pelatihan Manajemen Emosi
- 5. Mengajak Orangtua Ikut Berperan Aktif
- 6. Perkuat Pengawasan Dan Penegakan Aturan
- 7. Ajaran Alternatif Penyelesaian Konflik
- 8. Melatih Sikap Empati Siswa
- 9. Monitor Dan Evaluasi
PUSATDAPODIK.COM – Kekerasan antar siswa yang terjadi disekolahan tidak boleh disepelekan karena bisa menjadi masalah yang serius dan bisa mempengaruhi kondusifitas lingkungan belajar serta kesehatan mental siswa. Ada berbagai faktor yang bisa memicu kekerasan antar siswa. Namun semua ini bisa diatasi atau dicegah dengan beberapa cara diantaranya :
1. Tingkatkan Kesadaran Siswa
Pertama, sangat penting bagi guru untuk meningkatkan kesadaran para siswanya akan bahaya antar siswa dan dampaknya di kemudian hari. Sekolah bisa membuat program-program pembelajaran baik di dalam kelas maupun diluar kelas untuk mengajarkan kepada siswa akan pentingnya saling menghormati dengan sesama, jika terjadi konflik diatasi dengan cara kekeluargaan serta mengadakan kegiatan yang mendorong kerjasama antara satu siswa dengan lainnya.
2. Memberikan Fasilitas Dialog Terbuka
Pihak sekolah bisa memberikan fasilitas dialog terbuka antara siswa. Contohnya saja menyediakan waktu dan ruangan serta dampingan bagi siswa agar mereka bisa mendiskusikan masalah yang mereka hadapi dan bersama-sama mencari solusinya.
Cara ini lebih efektif untuk memediasi siswa sehingga mereka tahu bagaimana cara yang tepat dan efektif untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan tidak berakhir pada kekerasan.
3. Membentuk Komunitas Yang Menaungi Siswa
Selanjutnya, membangun komunitas sekolah yang inklusi bisa membantu mencegah kekerasan antar siswa. Komunitas tersebut dibuat dengan rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama atas kesejahteraan setiap anggota komunitasnya. Sehingga mau tidak mau antara anggota harus saling peduli dan menjaga satu sama lainnya.
4. Pelatihan Manajemen Emosi
Manajemen emosi adalah salah satu skill yang harus dimiliki setiap siswa. Agar ketika mereka memiliki masalah atau emosi yang memuncak tidak disalurkan ke hal-hal negatif. Sayangnya belum banyak sekolah yang memberikan pengajaran keterampilan manajemen emosi ini.
Contoh mengajarkan keterampilan manajemen emosi adalah dengan menghadirkan konselor khusus yang bisa memberikan pelatihan kepada setiap peserta didik dan mengenalkan kepada mereka berbagai jenis emosi, cara mengidentifikasinya dan bagaimana cara mengolah emosi yang bijak.
5. Mengajak Orangtua Ikut Berperan Aktif
Kunci dari suksesnya tidak ada kekerasan antara murid, tidak terlepas dari peran aktif orang tua. Meskipun kekerasan antar siswa sering terjadi di sekolah, namun sikap dan perilaku siswa tumbuh dan berkembang dari lingkungan keluarga.
Oleh karenanya orang tua juga harus berperan aktif dalam mencegah kekerasan tersebut. Contohnya saja, mendukung program-program yang dibuat oleh sekolah untuk mencegah kekerasan antar siswa serta membantu menanamkan sikap saling menghargai sesama kepada anak.
6. Perkuat Pengawasan Dan Penegakan Aturan
Coba cek kembali apakah instansi sekolah anda sudah melakukan pengawasan yang ketat terkait dengan kekerasan antara siswa ini atau belum. Selain itu periksa juga bagaimana aturan yang ada untuk mencegah terjadinya kekerasan. Jika aturan maupun pengawasan tersebut dirasa kurang, maka pihak sekolah bisa melakukan observasi lebih dalam lagi.
Contohnya dengan membuat sanksi yang tegas serta berat bagi setiap pelaku kekerasan antara siswa. Hal ini untuk memastikan bahwa siswa lainnya bisa merasa aman ketika ada penegakan aturan yang jelas dan nyaman karena tidak takut akan terjadinya insiden kekerasan sewaktu-waktu.
7. Ajaran Alternatif Penyelesaian Konflik
Tidak semua masalah harus diselesaikan dengan cara kekerasan. Mungkin saja siswa apalagi yang sedang di usia remaja dan dalam proses mencari jati dirinya, merasa bahwa semua masalah harus diselesaikan dengan cara kekerasan. Mereka masih banyak yang belum paham alternatif penyelesaian konflik yang bisa dipilih selain kekerasan.
Oleh karenanya cobalah ajarkan kepada siswa berbagai alternatif lainnya dalam menyelesaikan konflik selain kekerasan. Bisa saja lewat jalur komunikasi dan mediasi yang efektif, negosiasi dan juga kompromi. Cara ini bisa membantu siswa mengembangkan keterampilan interpersonal yang lebih sehat.
8. Melatih Sikap Empati Siswa
Selanjutnya, untuk mencegah terjadinya kekerasan antar siswa maka doronglah dan latihlah siswa untuk memahami perasaan orang lain dan juga menghargai perbedaan pandangan dari orang lain. Sehingga mereka paham serta mengurangi kekerasan. Budayakan sikap empati, toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman antar manusia dimanapun dan kapanpun. Baik di dalam sekolah maupun diluar sekolah atau di lingkungan masyarakat.
9. Monitor Dan Evaluasi
Terakhir, pihak instansi pendidikan harus melakukan monitoring atau evaluasi apakah upaya pencegahan kekerasan antar siswa ini efektif dilakukan atau tidak. Contohnya saja dengan mengumpulkan data tentang berbagai macam insiden kekerasan, mengadakan evaluasi dengan berbagai stakeholder terkait, dan juga melakukan evaluasi program yang sudah berjalan agar disesuaikan dengan kebutuhan nantinya.
Setiap evaluasi ini akan menghasilkan kebijakan-kebijakan baru terkait program yang akan dijalankan. Sehingga setiap harinya akan semakin sempurna dilaksanakan di satuan pendidikan.
Itulah beberapa cara untuk mencegah kekerasan antar siswa yang terjadi didalam maupun diluar sekolah. Meskipun sekolah harus berperan aktif namun ingat orang tua dan juga lingkungan pun harus ikut mendukung program yang sudah disepakati. Oleh karena itulah pentingnya komunikasi antara semua stakeholder yang ada sehingga bisa bergotong royong mencegah kekerasan antar siswa.
Disclaimer : Saksikan informasi update terbaru tentang pendidikan, CPNS, ASN dan informasi penting bagi guru lainnya dengan bergabung di channel telegram kami. KLIK LINK BERIKUT dan pilih JOIN.