– Dalam ulasan kali ini akan membahas secara tuntas terkait bagaimana seorang guru mengintegrasikan muatan life skill (kecakapan hidup) dalam pembelajarannya di kelas.
Pendidikan kecakapan hidup ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk bisa mendapatkan bekal keterampilan yang disusun menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan tujuan untuk dijadikan dasar memenuhi kehidupan. Hal ini diwujudkan dalam sebuah kurikulum yang mana akan merefleksikan kebutuhan masyarakat.
Life skill ini meliputi kecakapan personal, sosial, akademik dan vokasional. Life skills bisa dipengaruhi dengan dua faktor yaitu ada internal dan eksternal. Faktor internal ini terkait dengan kemauan individu untuk siap belajar dan berlatih dengan semaksimal mungkin. Faktor eksternal kaitannya adalah dengan adanya pendampingan dan bimbingan telaten yang diberikan kepada individu yang bersangkutan.
Bagaimana Anda Sebagai Guru Mengintegrasikan Muatan Life Skill dalam Pembelajaran di Kelas Anda?
Berikut ini adalah pembahasan lengkap terkait cara mengintegrasikan muatan life skill dalam pembelajaran di kelas. Yuk simak pembahasannya dibawah ini.
1. Kecakapan Personal
- Kecakapan personal yakni mencakup kemampuan individu sebagai makhluk ciptaan Tuhan guna mengenal dirinya sendiri, termasuk untuk memahami semua kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya sebagai acuan untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi.
- Selain itu, mampu untuk berpikir rasional atau masuk akal. Setiap individu perlu berpikir terlebih dahulu tepatnya sebelum mengucapkan sesuatu agar ucapannya tidak terkesan negatif dan informasinya bisa diterima dengan baik oleh orang lain. Kecakapan berpikir ini biasanya digunakan untuk mencari, menemukan, mengolah informasi, mengambil keputusan dan memecahkan suatu masalah dengan rasional.
2. Kecakapan Sosial
- Kecakapan sosial ini menyangkut kemampuan individu sebagai makhluk sosial. Makhluk yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tujuannya yakni untuk bisa bertahan hidup dalam segala bentuk penyesuaian diri baik itu secara pribadi ataupun kelompok.
- Selanjutnya, menyangkut kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama. Bisa berkomunikasi berarti setiap individu menyampaikan informasi baik secara lisan maupun tertulis yang bisa dipahami oleh pendengar ataupun pembacanya dengan mudah. Di dalam proses berkomunikasi diketahui tersirat saling menghargai baik itu dari informasi yang disampaikan, informasi yang didengarkan ataupun informasi yang dibaca. Bekerja sama berarti mampu menunjukan perilakunya bahwa hidup saling membutuhkan orang lain. Sehingga nantinya tetap melibatkan diri untuk bisa bekerja sama saling membantu dengan baik. Tentunya kerja sama yang positif.
3. Kecakapan Akademik
- Kecakapan akademik ini mencakup kemampuan setiap individu untuk bisa berpikir secara ilmiah. Orientasinya sesuai dengan bidang keilmuan.
- Misalnya dengan melakukan riset secara umum, mengkaji teori, membuat hipotesa yang dibuktikan dengan kebenarannya dan riset, melakukan berbagai macam percobaan sesuai dengan prosedur ilmiah dan lain sebagainya.
4. Kecakapan Vokasional
- Kecakapan vokasional ini menyangkut bidang kejuruan atau pekerjaan tertentu yang dimiliki oleh setiap individu atau yang ada di masyarakat. Atau bisa kemampuan yang bergerak dibidang jasa.
Cara Mengoptimalkan Muatan Life Skill
Berfokus pada beberapa jenis life skill, maka untuk bisa mengoptimalkan muatan life skill secara umum bisa dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal antara lain yakni sebagai berikut:
- Kecenderungan aktivitas, bahwa harus bisa disesuaikan dengan konteks aktivitas masyarakat atau kontekstual dengan aktivitas keseharian individu maupun masyarakat yang bersangkutan
- Paham dengan tingkat life skill, hal ini kaitannya dengan melihat sejauh mana life skill masyarakat saat melakukan observasi baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan strategi yang tepat dan start dalam melakukan suatu bimbingan dan pendampingan.
- Paham akan potensi, hal ini kaitannya dengan ketersediaan tenaga kerja, bagaimana kelangsungan usahanya, pemasaran, termasuk dengan peralatan yang akan digunakan. Sehingga individu ataupun masyarakat dapat mengakomodir berbagai macam hambatan yang mungkin saja terjadi.
- Memberikan motivasi, hal ini kaitannya dengan pemberian gambaran kepada para masyarakat terkait kemudahan maupun resiko yang akan terjadi dengan kegiatan ataupun usaha yang dilakukan. Ketika kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan konteks kebutuhan, aktivitas dan lingkungan masyarakat didukung dengan pendampingan maupun bimbingan yang baik. Adapun, kelangsungan usahanya bisa berkembang dan peralatan memadai sudah tentu menjadi peluang untuk mendapatkan keuntungan.
Oleh sebab itu, mengintegrasikan life skill dalam pembelajaran di kelas maka seorang guru tentu wajib memahami beberapa poin dibawah ini:
- Orientasi kurikulum yang berlaku
- Tujuan pembelajaran yang akan dilakukan
- Seperti apa karakteristik materi/topik yang akan dibelajarkan
- Bagaimana strategi yang perlu digunakan
- Metode apa saja yang tepat untuk menunjang kompetensi life skill yang diharapkan.
Contoh sederhana, dalam pembelajaran IPS seorang guru ingin mengintegrasikan kecakapan sosial. Disini letak peran guru harus bisa menerapkan metode pembelajaran yang dapat merangsang dan bisa melatih komunikasi peserta didik, kerja samanya, berempati, tanggung jawab, serta menghargai. Maka guru memilih metode diskusi, bermain peran, unjuk kerja, observasi, dan simulasi.
Guru yang menggunakan metode ini dapat menunjang ketercapaian muatan life skill dalam kegiatan pengintegarasian tersebut.
Kesimpulan
Itulah pembahasan lengkap terkait bagaimana mengintegrasikan muatan life skill dalam pembelajaran di kelas. Semoga informasi yang disampaikan di atas bisa bermanfaat bagi Anda.