Prinsip Dasar Penyusunan Laporan Belajar Adalah? Ini Informasinya

Table of content:
PUSAT DAPODIK – Prinsip dasar penyusunan laporan belajar adalah dasar-dasar yang biasanya digunakan oleh para pendidik untuk dapat membuat laporan capaian pembelajaran. Laporan tersebut sangat penting yaitu untuk memantau perkembangan para siswa.
Laporan hasil belajar nantinya akan menjadi dasar untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya. Prinsip-prinsip dasar diperlukan oleh pendidik untuk dapat menghasilkan laporan yang bisa dipahami oleh semua pihak.
Prinsip Dasar Penyusunan Laporan Belajar adalah Sederhana dan Informatif
Pelaporan hasil belajar diketahui disusun berdasarkan pada pengolahan hasil penilaian atau asesmen sehingga laporan ini juga berfokus pada prinsip asesmen. Selengkapnya, prinsip dasar penyusunan laporan belajar yaitu sebagai berikut.
1. Bersifat Sederhana
Informasi dalam pelaporan hasil pembelajaran perlu disusun secara ringkas yaitu dengan mengutamakan informasi yang mudah dipahami peserta didik serta orang tua yang bersangkutan.
Orang tua siswa harus berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda-beda sehingga para pendidik harus memilih kosakata yang umum serta membuat kalimat yang efektif.
2. Memberikan Informasi yang Bermanfaat
Pendidik dapat memberikan informasi sebagai umpan balik pada peserta didik serta memberi kesempatan kepada mereka untuk terlibat aktif pada penilaian diri dan antar teman.
Pendidik juga perlu menyampaikan kriteria sukses yang telah ditentukan supaya siswa dapat memahami ekspektasi yang perlu dicapai. Dengan mengetahui informasi tersebut siswa diharapkan bisa menyusun strateginya sendiri untuk dapat mencapai ekspektasi tersebut.
3. Memberi Informasi Kompetensi yang Dicapai
Hasil asesmen formatif juga digunakan sebagai umpan balik pembelajaran, sedangkan hasil asesmen sumatif nantinya akan dimanfaatkan untuk pelaporan hasil belajar. Susunan laporan akan menunjukkan apakah kompetensi yang telah dicapai sudah sesuai pada rangkaian asesmen tersebut atau belum.
4. Berisi Strategi Tindak Lanjut
Strategi ini bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya pendidik, satuan pendidikan dan orang tua untuk dapat mendukung capaian pembelajaran. Jika capaian pembelajaran telah sesuai, maka akan ada peningkatan kompetensi. Jika masih belum, maka harus ada langkah perbaikan.
Laporan hasil belajar yang sesuai pada Kurikulum Merdeka tersebut perlu menjadi bahan refleksi seluruh pihak. Sedangkan langkah-langkah perbaikannya perlu didiskusikan bersama-sama.
Prinsip Dasar Penyusunan Laporan Belajar
1. Akurasi
Akurasi merupakan prinsip utama dalam penyusunan laporan belajar. Data serta informasi yang disajikan harus benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Untuk dapat mencapai akurasi, pendidik perlu:
- Menggunakan data penilaian yang valid serta reliabel.
- Melaksanakan penghitungan nilai secara cermat dan teliti.
- Memastikan jika semua informasi yang dicantumkan pada laporan telah sesuai dengan kenyataan.
2. Objektivitas
Laporan belajar perlu disusun secara objektif, tanpa bias atau prasangka. Hal berarti penilaian perlu didasarkan pada kriteria yang jelas dan terukur. Beberapa cara untuk dapat memastikan objektivitas yaitu:
- Menggunakan rubrik penilaian dengan jelas dan terstandarisasi.
- Menilai berdasarkan pada bukti kinerja siswa, bukan melainkan berdasarkan kesan atau penilaian subjektif.
- Memastikan konsistensi pada penilaian antar siswa.
3. Komprehensivitas
Laporan belajar perlu mencakup beberapa aspek perkembangan siswa, tak hanya pencapaian akademik. Hal ini termasuk:
- Prestasi akademik di dalam berbagai mata pelajaran.
- Perkembangan keterampilan sosial dan emosional.
- Partisipasi pada kegiatan ekstrakurikuler.
- Kehadiran dan keterlibatan dalam kelas.
4. Kejelasan dan Keterbacaan
Informasi yang ada di dalam laporan belajar harus disajikan dengan cara yang jelas dan mudah untuk dibaca. Hal ini termasuk:
- Penggunaan bahasa secara sederhana dan jelas.
- Penataan informasi secara terstruktur dengan baik.
- Penggunaan format yang konsisten serta mudah dibaca.
5. Keteraturan
Laporan belajar perlu disusun dan disampaikan dengan teratur, sesuai pada jadwal yang telah ditentukan oleh institusi pendidikan. Adapun, keteraturan ini mampu membantu siswa dan orang tua untuk dapat memantau perkembangan secara berkala serta mengambil tindakan yang dibutuhkan jika ada masalah.
6. Umpan Balik yang Konstruktif
Laporan belajar perlu memberikan umpan balik yang konstruktif kepada para siswa. Hal ini berarti laporan harus:
- Menyediakan informasi terkait kekuatan dan area yang harus ditingkatkan
- Memberikan saran secara konkret untuk perbaikan.
- Mendorong motivasi serta semangat belajar siswa
7. Transparansi
Proses penilaian dan penyusunan laporan belajar haruslah transparan. Orang tua dan siswa perlu memahami bagaimana penilaian dilaksanakan dan bagaimana nilai akhir didapatkan. Ini bisa dicapai dengan melalui:
- Menjelaskan kriteria penilaian serta skala yang digunakan.
- Memberi akses kepada orang tua dan siswa untuk dapat melihat hasil pekerjaan dan penilaian.
8. Kerahasiaan
Informasi yang ada di dalam laporan belajar merupakan data pribadi yang perlu dijaga kerahasiaannya. Pendidik perlu memastikan bahwa laporan hanya bisa diakses oleh pihak yang berwenang, diantaranya adalah siswa, orang tua, dan pihak sekolah.
Penyusunan laporan belajar yang baik membutuhkan perhatian lebih terhadap prinsip-prinsip dasar diantaranya seperti akurasi, objektivitas, komprehensivitas, kejelasan, keteraturan, umpan balik yang konstruktif, transparansi, serta kerahasiaan.
Kesimpulan
Dengan pendidik menerapkan prinsip-prinsip di atas, maka pendidik dapat menyusun laporan yang memberikan gambaran secara menyeluruh dan akurat terkait perkembangan siswa, membantu siswa serta orang tua dalam memahami dan meningkatkan proses belajar mengajar.
Itulah di atas pembahasan lengkap terkait prinsip dasar penyusunan laporan belajar. Demikian pembahasan kali ini, semoga informasi yang disampaikan terkait prinsip dasar penyusunan belajar di atas bisa bermanfaat.