PUSAT DAPODIK – Berikut ini merupakan penjelasan lengkap terkait jawaban alternatif untuk soal “Intisari Pemikiran KHD tentang Pendidikan dan Memandang Diri sebagai Guru dan Murid….” yang dapat digunakan sebagai bahan referensi.
Diketahui bahwa Ki Hajar Dewantara (KHD) adalah seorang Pahlawan Nasional khususnya dalam bidang Pendidikan. Yang mana beliau memperjuangkan kesetaraan dan kesempatan pendidikan untuk warga pribumi (Indonesia) yang saat itu dijajah oleh Kolonial Belanda.
Perjuangannya yang tak kenal lelah, dan konsisten sepanjang hayatnya, bahkan dari masa mudanya. Saat mengikuti program pelatihan Calon Guru Penggerak (CGP) para guru nantinya akan diberikan beberapa pertanyaan sebagai tugas yang wajib diselesaikan untuk dapat mengetahui sejauh mana pemahaman yang telah dimiliki. Sebelum membahas terkait jawaban soal apa intisari pemikiran KHD tentang pendidikan, ada baiknya Calon Guru Penggerak mengetahui lebih dulu sejarah KHD yang dikenal sebagai pahlawan pendidikan Indonesia. Berikut ini merupakan pembahasan lengkapnya.
Sejarah KHD Sebagai Pahlawan Pendidikan Indonesia
Ki Hajar Dewantara kecil sekolah di sebuah sekolah dasar untuk orang Eropa, Eurepeesche Lagere School (ELS). Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke STOVIA, sekolah dokter bumiputera sekitar pada tahun 1905. Karena sering sakit, ia tidak menamatkan sekolah tingginya. Sejumlah sumber lain mendapatkan bahwa pemerintah Belanda-lah yang memutus beasiswa pendidikannya sekitar pada tahun 1910. Namun demikian, ia suka mencari ilmu di berbagai tempat.
Ki Hajar Dewantara belajar berbagai macam hal baru dari menggeluti profesi sebagai wartawan. Salah satu surat kabar yang menjadi tempatnya berkarya adalah Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Muoeda, Tjahaja Timur, dan Poesara. Tulisan yang dihadirkannya dinilai sangat komunikatif, tajam, serta partiotik, sehingga dapat membangkitkan semangat antipenjajahan.
Ia juga aktif dalam organisasi Budi Utomo untuk dapat menggugah kesadaran masyarakat agar bersatu mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 25 Desember 1912, ia bahkan membentuk Indische Partij, partai politik nasionalisme pertama bersama dengan Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangunkusumo untuk mewujudkan kemerdekaan.
Singkatnya, pada tanggal 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan perguruan bercorak nasional bersama teman-temannya yakni bernama Perguruan Nasional Tamansiswa (Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa). Perguruan ini diketahui menekankan pendidikan dengan rasa kebangsaan pada siswa. Para siswa ditanamkan rasa mencintai bangsa dan tanah air guna untuk berjuang mendapatkan kemerdekaan.
Ia bahkan tetap aktif menulis dengan teman pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan. Tulisannya yang mencapai ratusan buah tersebut yang menjadi dasar-dasar pendidikan nasional bangsa Indonesia.
Pertanyaan Lengkap: Apa Intisari Pemikiran KHD tentang Pendidikan dan Memandang Diri sebagai Guru dan Murid?
Kunci Jawaban:
Intisari pemikiran KHD tentang pendidikan yaitu pendidikan yang berorientasi kepada kebutuhan anak untuk bisa mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan bangsa yang hanya dapat dilakukan dengan cara memerdekakan peserta didik serta membentuk karakter yang cerdas dan beradab.
Dalam memberikan pendidikan hendaknya guru memberi kebebasan kepada peserta didik dan tidak ada unsur paksaan. Hal ini memiliki tujuan agar para peserta didik bisa mengembangkan potensi dirinya. Oleh sebab itu, seorang pendidik harus bisa membangun karakter dari peserta didik serta memahami cara dan tujuan mengajar. Dengan begitu, tujuan pendidikan agar dapat mewujudkan peserta didik yang cerdas dan beradab bisa segera terwujud. Pendidik juga harus mempunyai kreativitas dalam memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada para peserta didik.
Alternatif Jawaban
Pendidikan bisa menjadi ruang berlatih tumbuhnya nilai-nilai yang akan diteruskan dan diwariskan. Dasar Pendidikan yang Menuntun. Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan adanya pendidikan yaitu untuk menuntun segala kodrat yang ada dalam diri anak-anak agar mereka bisa mencapai keselamatan dengan setinggi-tingginya baik sebagai manusia ataupun sebagai anggota masyarakat.
Dalam proses menuntun, anak akan diberikan kebebasan namun peran guru harus sebagai tuntunan. Hal ini dilakukan agar anak tidak kehilangan arah. Guru harus terbuka dan waspada terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.
Bagaimana kita memandang diri kita sebagai guru dan murid jika dikaitkan pada pendidikan dan pengajaran Ki Hajar Dewantara. Bahwa guru bahkan yang sudah sebagai guru harus belajar melakukan inovasi-inovasi pembelajaran tanpa henti guna membawa anak Indonesia mencapai kemerdekaan belajar.
Dalam Pemikiran KHD, pendidikan adalah seluruh daya upaya yang dikerahkan secara terpadu untuk tujuan yakni memerdekakan aspek lahir dan batin manusia.
Pengajaran dalam pendidikan dimaknai dengan suatu upaya membebaskan peserta didik dari ketidaktauan dan sikap dari penyakit hati seperti iri, dengki erta egois. Peserta didik diharapkan dapat berkembang menjadi manusia dewasa dan berpikir bijaksana.
Pemikiran KHD juga mengajarkan bahwa perlunya penekanan terkait Pendidikan budi pekerti, peserta didik diharapkan mempunyai kecerdasan budi pekerti sehingga dia mampu untuk selalu mikir-memikirkan, merasa-rasakan, dan senantiasa memakai ukuran , timbangan dan dasar yang tetap ada dalam setiap perkataan dan tindakannya.
Kesimpulan
Itulah di atas pembahasan lengkap mengenai Jawaban Soal Apa Intisari Pemikiran KHD Tentang Pendidikan. Itulah di atas pembahasan lengkap terkait Jawaban Soal Apa Intisari Pemikiran Ki Hajar Dewantara Tentang Pendidikan. Semoga informasi yang disampaikan terkait Jawaban Soal Apa Intisari Pemikiran KHD Tentang Pendidikan di atas bermanfaat.