Mengenal Pengertian dan Contoh ATP Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka merupakan unit modul pengajaran intrakurikuler yang disusun lebih fleksibel namun tetap menitikberatkan pada materi esensial dan pengembangan karakter serta keterampilan siswa. Untuk menciptakan sistem pembelajaran yang menyenangkan, relevan, dan mendalam diperlukan perangkat kurikulum, salah satunya adalah Learning Objective Flow (ATP).
Lalu, bagaimana alur tujuan pembelajaran? ATP merupakan struktur pembelajaran yang sistematis dan berurutan berdasarkan kegiatan pembelajaran dari hari ke hari. Perangkat kurikulum yang satu ini merupakan pedoman yang sangat penting bagi guru dan siswa agar dapat menuntaskan capaian di akhir fase.
Lalu, seberapa pentingkah ATP ini bagi guru? Simak penjelasan pengertian, cara menyusun dan contohnya.
Apa itu ATP?
Dalam Kurikulum Merdeka terdapat 3 istilah penting dalam implementasi kurikulum terbaru ini seperti Capaian Belajar yang merupakan fase perkembangan yang dimulai sejak usia dini hingga SMA, Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan penjabaran pencapaian tiga aspek kompetensi, dan Alur Tujuan Pembelajaran.
Jika Learning Outcomes adalah kompetensi yang diharapkan dicapai siswa pada akhir fase, maka Learning Objectives Flow (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara sistematis dan logis dalam fase pembelajaran.
Dapat disimpulkan bahwa APT merupakan rangkaian atau proses pembelajaran sesuai modul yang disusun dan dilaksanakan secara bertahap hingga fase berakhir.
Konsep ATP dapat digambarkan dalam bentuk poin-poin di bawah ini, seperti:
- Alur memandu guru dan siswa untuk mencapai Hasil Belajar di akhir fase.
- Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
- Guru dapat menyusun sendiri ATP yang terdiri dari rangkaian tujuan pembelajaran.
- Pemerintah akan memberikan beberapa contoh ATP yang dapat langsung digunakan atau dimodifikasi, serta membuat pedoman penyusunan alat ajar.
Bagaimana Membangun ATP?
Dalam menyusun Alur Tujuan Pembelajaran, seorang guru harus dapat menelaah unsur-unsur CP yang telah dirumuskan sebelumnya agar sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Berikut beberapa cara penyusunan ATP yang dikutip dari Ropin Sigalingging dalam buku Guru Penggerak dalam Paradigma Pembelajaran Kurikulum Mandiri, seperti:
- Melakukan analisis CP terhadap subjek pada fase yang akan dipetakan
- Mengidentifikasi kompetensi yang harus dikuasai siswa pada fase tersebut.
- Merumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai, isi yang akan dipelajari dan keterampilan berpikir seperti apa yang perlu dikuasai siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
- Identifikasi unsur dan atau pelengkap Profil Mahasiswa Pancasila yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan
- Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran secara linier sesuai urutan kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan dari hari ke hari.
Dengan mengikuti cara-cara di atas, akan memudahkan Anda sebagai pengajar dalam memilih materi apa saja yang dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa.
Contoh Alur Pembelajaran dan Ikhtisar
Dijelaskan bahwa ATP merupakan pendukung implementasi kurikulum Learning Outcomes (CP) yang setiap tahapannya mencakup semua jenjang pendidikan. Fase tersebut adalah Fase A (kelas 1-2 SD), Fase B (3-4), Fase C (5-6), Fase D (7-9), Fase E (kelas 10), dan Fase F (11- 12).
Berikut beberapa contoh ATP untuk setiap fase, dimana contoh fase ini sesuai dengan desain pemerintah dan dapat dimodifikasi oleh guru.
Contoh Kurikulum ATP Merdeka Tahap A
Fase A Kelas 1 dan 2 Dasar Pemikiran Penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran (ATP).
Penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran Matematika Tahap A Kelas 1 dan 2 SD dilakukan dengan mereduksi Hasil Belajar Tahapan dari masing-masing domain menjadi tujuan pembelajaran yang merupakan tahapan yang harus dicapai sebelum siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran. pencapaian akhir yang diharapkan dalam fase ini.
Setiap topik yang dibahas di kelas 1 dan kelas 2 harus memperhatikan kesinambungan dan tingkat kesulitannya. ATP fase A ini di setiap kelas dimulai dengan domain nomor. Materi bilangan dan operasi aritmatika akan digunakan dalam domain lain seperti pengukuran dan data.
Perkiraan waktu yang dibutuhkan di kelas 1 adalah 144 jam pelajaran dengan durasi 36 minggu dalam satu tahun (4 jam pelajaran per minggu); sedangkan estimasi waktu yang dibutuhkan di kelas 2 adalah 170 jam pelajaran dengan durasi 34 minggu dalam satu tahun (5 jam pelajaran per minggu). Dalam melaksanakan pembelajaran, guru diberi kebebasan untuk memilih ATP berdasarkan urutan domain atau tidak berdasarkan urutan domain
Hasil Belajar Tahap A
Pada akhir fase A, siswa dapat memahami dan melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat hingga 999, mengenal garis bilangan dan
menentukan posisi bilangan bulat pada garis bilangan, dan memahami pecahan satuan sederhana.
Peserta didik dapat memecahkan persamaan sederhana dan menemukan
pola gambar atau objek sederhana dan pola angka. siswa dapat mengukur panjang menggunakan satuan tidak baku dan mengenali serta membandingkan satuan baku untuk
panjang, berat, volume dan waktu.



Bagi anda yang sedang mencari contoh lainnya, anda bisa mendownloadnya contoh APT SD-SMA Matematika Tahap A di laman Guru Kemendikbud.
Contoh Kurikulum ATP Merdeka Tahap D
Prestasi Umum
Pada akhir fase D, siswa memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial dan akademik. Mahasiswa mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasikan informasi eksposisi tentang berbagai topik dan karya sastra.
Mahasiswa mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi, mempresentasikan, dan menanggapi informasi non fiksi dan fiksi yang disajikan; Siswa menulis berbagai teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalaman mereka secara lebih terstruktur, dan menulis tanggapan mereka terhadap paparan dan bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuan mereka. Siswa mengembangkan kompetensi diri melalui paparan berbagai teks untuk memperkuat karakter.


*Contoh di atas merupakan modifikasi yang disusun oleh Ventianus Sarwoyo dan Yosua Nala. Ini dokumennya contoh ATP Indonesia Fase D yang dapat Anda unduh.


Itulah informasi tentang pengertian, cara membuat, dan contoh ATP dalam Kurikulum Merdeka. Semoga artikel ini dapat membantu Anda!
www.quipper.com
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now