PENTING! Bertemu Dinas Dikbud Provinsi NTT, BMPS Sebut PPDB Sekolah Swasta Sedang Tidak Baik-Baik Saja

Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk) – BMP NTT khawatir dengan proses PPDB luring yang akan ditutup pada 10 Juli 2023 setelah adanya PPDB daring pertama dan kedua di SMA dan SMK di kota Kupang, namun tren penerimaan siswa baru di 43 sekolah swasta di Kota Kupang pada tahun 2023 lebih buruk dari sebelumnya. tahun lalu.
Berangkat dari permasalahan PPDB yang dialami oleh sekolah swasta di Kota Kupang, Pengurus BMPS NTT melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT yang diwakili oleh Kepala Bagian Kemahasiswaan Dinas PK Provinsi NTT Yosefina Mai di Kantor Dinas Pendidikan NTT, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Selasa, 11 Juli 2023.
Dalam pertemuan dengan BMPS NTT, Yosefina Mai, Kepala Bagian Kemahasiswaan Dinas Pendidikan Provinsi NTT mengatakan, permasalahan yang diadukan BMPS NTT akan disosialisasikan kepada masyarakat agar masyarakat tidak memilih tempat kuliah. anaknya, baik di sekolah swasta maupun sekolah negeri.
“Masyarakat masih terpola dengan anggapan bahwa sekolah negeri lebih baik dari sekolah swasta, hal ini akan kita mulai sosialisasikan agar masyarakat bisa mengerti dan tidak membeda-bedakan tempat belajar bagi anaknya,” ujarnya.
Dikatakannya, permasalahan yang dialami sekolah swasta mendapat perhatian yang sama dari pemerintah tanpa membeda-bedakan.
“Rombel sudah diatur sedemikian rupa untuk SMA dan SMK melalui juknis, kami juga akan turun ke lapangan untuk melihat permasalahan ini, semua pihak harus mengawal proses PPDB agar tidak ada ketidakadilan terhadap sekolah swasta di Kota Kupang, “pungkasnya.
Ketua Umum BMPS NTT Winston Neil Rondo mengatakan pertemuan dengan Dinas PK Provinsi NTT ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya dengan Ketua Ombudsman NTT Darius Beda Daton untuk membahas dan mencari solusi atas PPDB yang dialami oleh SMA Swasta dan SMK di Kota Kupang.
“Hal utama yang kami sampaikan saat bertemu dengan Dinas PK Provinsi NTT adalah PPDB sekolah swasta tidak berjalan dengan baik, alasannya penutupan pendaftaran PPDB di sekolah negeri yang ditutup pada 10 Juli kemarin, dari 43 sekolah swasta di Kota Kupang, hanya ada dua sekolah yang menerima siswa baru sesuai kelas yaitu SMAK Geovani Kupang dan SMAK Citra Bangsa, sedangkan 41 sekolah swasta lainnya menerima siswa yang tidak memenuhi kuota yang ditentukan, 16 sekolah belum menerima siswa, 21 lainnya sekolah kurang dari kuota kelas, masing-masing kelas 36 siswa,” imbuhnya.
Ia menduga banyak sekolah swasta yang kekurangan atau tidak mendapatkan siswa baru selama PPDB 2023 karena sistem PPDB yang diterapkan di sekolah negeri di Kota Kupang.
“Kami menduga salah satu penyebabnya adalah sistem PPDB tiga tahap yakni online satu dan dua plus offline sehingga membuka ruang sekolah untuk menerima siswa lebih banyak dari kuota kelas yang tersedia kelas yang telah ditentukan,” ujarnya.
Ia mengatakan jika dibandingkan dengan PPDB 2022 dan 2021 pada tahun 2023 dan 2021, pada penutupan PPDB di SMA Negeri dan SMK, sekolah swasta sudah mendapat dua sampai tiga kelas kelas, namun sesuai juknis yang telah ditetapkan ada masih banyak sekolah swasta yang tidak mendapatkan siswa, sehingga ia menduga ada yang salah dengan sistem PPDB yang dilakukan oleh sekolah negeri.
“Walaupun sekolah swasta belum menerima siswa baru sampai lima puluh persen, tahun ini belum cukup, bahkan ada 16 sekolah yang sama sekali belum mendaftarkan siswa, ini pertanda tahun 2023 ini lebih parah lagi. .offline, ini membuka ruang sehingga kuota dan kelas kelas dilanggar dari yang seharusnya, kami menduga kuota kelas telah melebihi kapasitas, menurut data kami, jumlah siswa SMP yang lulus pada tahun 2023 adalah enam ribu dua ratus dan sembilan belas, tetapi sekolah negeri kita berdasarkan kuota SK Juknis Dinas PK Provinsi NTT “Sebanyak 21 SMA Negeri dan SMK di Kupang memiliki daya tampung kelas hingga 7.000 siswa, artinya 60 SMP seluruhnya. lulusannya langsung terserap ke sekolah negeri yang ada, padahal sekolah swasta ada 6.000,” jelasnya.
Ia berharap pertemuan dengan Dinas PK Provinsi NTT memberikan keadilan dan perlindungan dari pemerintah, karena jika dibiarkan maka banyak sekolah swasta yang tutup, karena sekolah swasta juga ikut membangun SDM di Provinsi NTT.
https://www.youtube.com/watch?v=HpMxECUA-sg