Pengertian Drama Secara Umum
Pengertian Drama Menurut Para Ahli
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Wikipedia
Budianta dkk
Seni Handayani
Sumarjo
Wildan
Tjahjono
Tambojang
Molton
Balthazar Vallhagen
Anne Civardi
Tim Matrix Media Literata
UGD Reaske
Ferdinand Brunetierre
Krauss
Ciri-ciri Drama
Unsur Drama
Tema
Angka
Karakter/Karakterisasi
Pengaturan atau Latar Belakang
Dialog (Percakapan)
Konflik
Pesan atau Pesan Penulis
Struktur Drama
Babak atau Episode
Pemandangan
Dialog
Prolog
Epilog
Jenis Drama
Jenis-Jenis Drama Berdasarkan Keberadaan Naskah Drama
Drama Moden
Drama Tradisional
Jenis Drama Berdasarkan Penyajian Drama
Jenis-Jenis Drama Berdasarkan Sarana Pementasannya
Pengertian Drama Secara Umum
Pengertian drama secara etimologis berasal dari kata drama yang diadaptasi dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti bertindak, berbuat. Pengertian drama secara umum adalah suatu genre karya sastra berbentuk karangan yang menggambarkan atau mengilustrasikan realitas kehidupan, watak, dan tingkah laku manusia yang kisahnya diceritakan melalui peran dan dialog.
Baca juga: Unsur Pendukung Drama dan Cara Mengekspresikan Perilaku Dialog Tokoh
Pengertian drama adalah suatu bentuk karya sastra yang menggambarkan kehidupan dengan menyampaikan konflik melalui dialog. Drama juga diartikan sebagai jenis karya sastra yang menggambarkan cerita, tokoh, dan tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang ditampilkan di atas panggung dalam beberapa babak.
Cerita dan cerita dalam drama mengandung konflik dan emosi yang bertujuan untuk mempengaruhi orang yang melihat atau mendengar drama tersebut. Naskah drama diperankan oleh aktor yang mempunyai kemampuan menghadirkan konflik dan emosi secara utuh.
Pengertian Drama Menurut Para Ahli
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Pengertian drama menurut KBBI adalah cerita atau narasi, terutama yang mengandung konflik atau emosi, yang khusus dipersiapkan untuk pertunjukan teater.
Wikipedia
Pengertian drama menurut Wikipedia adalah suatu genre (jenis) karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak. Drama menggambarkan realita kehidupan, watak dan tingkah laku manusia melalui berbagai peran dan dialog yang dipentaskan.
Budianta dkk
Pengertian drama menurut Budianta dkk adalah salah satu jenis karya sastra yang tampilan fisiknya menunjukkan secara lisan adanya dialog antar tokoh.
Seni Handayani
Pengertian drama menurut Seni Handayani adalah suatu bentuk gubahan yang berdasarkan pada dua cabang seni, yaitu seni sastra dan seni pertunjukan sehingga drama terbagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama pementasan.
Sumarjo
Menurut Sumarjo, drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud untuk dibawakan oleh para aktor.
Wildan
Pengertian drama menurut Wildan adalah suatu gubahan yang didasarkan pada beberapa cabang seni, sehingga drama terbagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama pertunjukan.
Baca juga: Tahapan Pemeranan Tokoh dalam Pertunjukan Drama
Tjahjono
Menurut Tjahjono, drama adalah tontonan atau pertunjukan yang sering disebut dengan teater. Sebagai sebuah seni pertunjukan, drama ini juga bersifat ephemeral, artinya dimulai pada suatu malam dan berakhir pada malam yang sama.
Tambojang
Pengertian drama menurut Tambojang adalah cerita yang unik. Bukan sekedar untuk dibaca, tapi untuk ditampilkan sebagai tontonan. Sebagai sebuah tontonan, drama merupakan seni yang bersifat fana, artinya dimulai pada suatu malam dan berakhir pada malam yang sama.
Molton
Menurut Moulton, drama adalah kisah hidup yang digambarkan dalam bentuk gerak (kehidupan yang disajikan dalam aksi).
Balthazar Vallhagen
Pengertian drama menurut Balthazar Vallhagen adalah seni yang menggambarkan alam dan sifat manusia dalam bentuk gerak.
Anne Civardi
Pengertian drama menurut Anne Civardi adalah cerita yang diceritakan melalui gerak dan kata-kata.
Tim Matrix Media Literata
Pengertian drama menurut Tim Matrix Media Literrata adalah suatu bentuk narasi yang menggambarkan kehidupan manusia dan alam melalui tingkah laku yang dipentaskan (akting).
UGD Reaske
Pengertian drama menurut ER Reaske adalah suatu karya seni sastra atau suatu gubahan, yang menggambarkan kehidupan dan aktivitas manusia dengan segala penampilan, berbagai tindakan dan juga dialog antar sekelompok tokoh.
Ferdinand Brunetierre
Pengertian drama menurut Ferdinand Brunetierre adalah karya sastra yang disampaikan melalui tindakan atau gerak dan menimbulkan hasrat pada orang yang melihatnya.
Krauss
Pengertian drama menurut Krauss adalah suatu bentuk penggambaran artistik yang berasal dari nyanyian dan tarian pemujaan Yunani kuno, yang di dalamnya digambarkan dialog dramatis yang terorganisir dengan jelas, suatu konflik dan penyelesaiannya di atas panggung.
Baca juga: Cara Mengekspresikan Dialog Tokoh dalam Pertunjukan Drama
Ciri-ciri Drama
Ciri-ciri atau ciri-ciri drama antara lain :
- Semua cerita dalam cerita drama diceritakan dalam bentuk dialog, baik dialog antar tokoh maupun dialog antara tokoh dengan dirinya (monolog).
- Drama pasti mempunyai tokoh atau tokoh yang diperankan oleh manusia, wayang atau boneka.
- Dalam sebuah drama pasti terdapat konflik atau ketegangan yang menjadi inti cerita drama.
- Durasi pementasan sebuah drama bisa berlangsung sekitar tiga jam.
- Biasanya pementasan drama dilakukan di atas panggung yang dilengkapi dengan beberapa perlengkapan dan alat untuk memeriahkan suasana.
- Pertunjukan drama selalu dipentaskan di hadapan penonton dimana drama tersebut dipentaskan sebagai sarana hiburan.
Unsur Drama
Unsur-unsur drama terdiri dari:
Tema
Pengertian tema adalah gagasan pokok atau gagasan yang mendasari terciptanya sebuah drama. Tema yang biasa diangkat dalam drama antara lain cinta, kritik sosial, kemiskinan, kesenjangan sosial, penindasan, ketuhanan, keluarga hancur, patriotisme, kemanusiaan, dan refleksi kehidupan.
Angka
Pengertian tokoh adalah orang yang berperan dalam suatu drama. Karakter dapat dibagi menjadi berikut ini.
Berdasarkan sifatnya, karakter digolongkan menjadi:
- Tokoh protagonis adalah tokoh utama yang mendukung cerita.
- Tokoh antagonis, yaitu tokoh lawan cerita.
- Tokoh tritagonis, yaitu tokoh pendukung, baik tokoh protagonis maupun antagonis.
Berdasarkan perannya, tokoh digolongkan menjadi tiga, antara lain:
- Tokoh sentral, yaitu tokoh yang paling menentukan dalam drama. Tokoh sentralnya adalah penyebab konflik. Tokoh sentralnya meliputi protagonis dan antagonis.
- Tokoh utama yaitu tokoh sentral pendukung atau lawan. Bisa juga berperan sebagai perantara tokoh sentral. Dalam hal ini terdapat tokoh tritagonis.
- Tokoh Pendukung, yaitu tokoh yang berperan sebagai pelengkap atau tambahan dalam alur cerita
Baca juga: Penggunaan Gestur, Mimik dan Intonasi Sesuai Tokoh Tokoh dalam Pertunjukan Drama
Karakter/Karakterisasi
Pengertian tokoh/penokohan adalah gambaran sifat batin seorang tokoh yang dihadirkan dalam sebuah cerita. Tokoh-tokoh dalam drama digambarkan melalui dialog, ekspresi atau tingkah laku tokoh. Karakter tokoh digambarkan dalam tiga dimensi (dimensional character), antara lain:
- Kondisi fisik, digambarkan melalui usia, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, cacat fisik, ciri-ciri yang menonjol, suku, ekspresi wajah, kesukaan, tinggi/pendek, kurus/gemuk, atau suka tersenyum/cemberut.
- Kondisi psikologis, termasuk karakter, preferensi, mentalitas, standar moral, temperamen, ambisi, pengalaman psikologis, dan keadaan emosional.
- Kondisi sosiologis, meliputi kedudukan, pekerjaan, kelas sosial, ras, agama dan ideologi.
Pengaturan atau Latar Belakang
Latar atau tempat terjadinya cerita sering disebut dengan latar cerita. Setting mencakup tiga dimensi, antara lain:
- Setting tempat adalah tempat berlangsungnya cerita dalam drama. Penataan tempat tidak dapat berdiri sendiri. Latar tempat berkaitan dengan latar ruang dan waktu.
- Latar waktu adalah waktu/zaman/masa sejarah di mana cerita dalam drama itu terjadi.
- Latar suasana adalah suasana yang mendukung terjadinya cerita.
- Latar cerita dapat didukung dengan suara atau pencahayaan pada saat pementasan sebuah drama.
Dialog (Percakapan)
Ciri naskah drama adalah berupa percakapan atau dialog. Berikut beberapa hal yang berkaitan dengan dialog dalam naskah drama, antara lain:
- Dialog harus mencerminkan percakapan sehari-hari, karena drama merupakan meme (tiruan) kehidupan sehari-hari.
- Ragam bahasa dalam dialog drama menggunakan bahasa lisan yang komunikatif dan bukan bahasa tulis.
- Diksi (pilihan kata) yang digunakan dalam drama harus berkaitan dengan konflik dan alur.
- Dialog dalam sebuah naskah drama juga harus estetis, artinya bahasanya indah.
- Dialog harus mampu mewakili karakter yang dihadirkan, baik secara psikologis, sosiologis, maupun fisiologis.
Konflik
Pengertian konflik adalah suatu pertentangan atau permasalahan dalam sebuah drama. Konflik terbagi menjadi dua, konflik eksternal dan internal.
- Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara seorang tokoh dengan sesuatu di luar dirinya.
- Konflik internal merupakan konflik yang terjadi antara seorang tokoh dengan dirinya sendiri.
Baca juga: Memahami Monolog
Pesan atau Pesan Penulis
Pesan adalah pesan yang disampaikan seorang pengarang kepada pembaca atau khalayak melalui karyanya (termasuk drama). Pesannya bersifat subyektif dan umum, sedangkan tema bersifat langsung, obyektif dan spesifik. Pesan dalam drama selalu berkaitan dengan tema drama.
Struktur Drama
Struktur drama terdiri atas:
Babak atau Episode
Pengertian babak atau episode adalah bagian naskah drama yang merangkum peristiwa-peristiwa yang terjadi di suatu tempat tertentu dalam rangkaian waktu tertentu.
Pemandangan
Adegan adalah bagian drama yang memperlihatkan perubahan peristiwa yang ditandai dengan perubahan latar waktu, tempat, dan tokoh.
Dialog
Pengertian dialog adalah percakapan yang dilakukan oleh dua tokoh atau lebih dalam sebuah drama. Dialog merupakan hal utama yang membedakan drama dengan karya sastra lainnya.
Prolog
Pengertian prolog adalah kata pengantar ketika memasuki sebuah drama yang memberikan gambaran umum tentang drama yang dipentaskan.
Epilog
Pengertian epilog adalah bagian akhir dari sebuah drama yang isinya menjelaskan tentang kesimpulan, makna dan pesan dari drama yang dipentaskan.
Jenis Drama
Jenis-Jenis Drama Berdasarkan Keberadaan Naskah Drama
Berdasarkan ada tidaknya naskah drama, drama dapat dikelompokkan menjadi:
Drama Moden
Pengertian drama modern adalah jenis drama yang menggunakan naskah dimana drama ini didasarkan pada karya sastra yang disusun untuk pertunjukan. Jenis-jenis drama modern antara lain:
- Konvensional atau lakon merupakan drama yang berangkat dari para aktor atau tokoh drama yang disajikan secara konvensional.
- Teater kontemporer atau mutakhir adalah drama yang mendobrak konvensi lama & penuh pembaharuan, penyajian baru, gagasan baru, serta perpaduan konsep barat dan timur.
Drama Tradisional
Drama tradisional atau klasik merupakan jenis drama yang tidak menggunakan naskah drama dan drama ini bersumber dari tradisi masyarakat yang bersifat improvisasi dan spontan. Jenis drama tradisional antara lain:
Baca juga: Memahami Prolog
- Drama wayang seperti wayang golek, wayang kulit, wayang orang dan lain sebagainya.
- Drama rakyat seperti ketoprak dan randai.
- Drama tutur yang diucapkan dan belum dilakonkan seperti dalang jemblung dan kentrung.
- Drama aristokrat dipengaruhi oleh konsep teater barat dan juga didukung oleh pengaruh tradisi Melayu & Timur Tengah seperti contoh drama komedi stampul dan mulia.
Jenis Drama Berdasarkan Penyajian Drama
Berdasarkan penyajian lakonnya, jenis drama dibedakan menjadi:
- Tragedi, yakni drama penuh kesedihan
- Komedi yaitu drama yang menggugah hati dan penuh humor.
- Tragecomedy, yaitu gabungan antara tragedi dan komedi.
- Opera, yaitu drama yang dialognya dibawakan dengan diiringi musik.
- Melodrama, yaitu drama yang dialog-dialognya diucapkan diiringi melodi/musik.
- Farce, yaitu drama yang menyerupai slapstick, namun tidak sepenuhnya slapstick.
- Tableau merupakan jenis drama yang mengutamakan gerak, pelakunya tidak berdialog, melainkan hanya melakukan gerakan.
- Balet, yaitu perpaduan antara drama dan tari.
Jenis-Jenis Drama Berdasarkan Sarana Pementasannya
Berdasarkan sarana pementasannya, jenis drama dibedakan menjadi:
- Drama Panggung, yaitu drama yang dimainkan oleh aktor di atas panggung.
- Drama Radio. Drama radio tidak dapat dilihat atau diraba, tetapi hanya dapat didengarkan oleh penontonnya.
- Drama Televisi. Hampir sama dengan drama panggung, bedanya hanya drama televisi yang tidak bisa dirasakan.
- Film Drama. Film drama menggunakan layar lebar dan biasanya ditayangkan di bioskop.
- Drama Wayang, yaitu drama yang diiringi pertunjukan wayang golek.
- Drama Boneka. Tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.
Baca juga: Memahami Seni Pertunjukan
Demikian pembahasan lengkap mengenai pengertian drama menurut para ahli, ciri-ciri, struktur, unsur dan jenis drama. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.