Table of content:
[Hide]
[Show]
Memahami Puisi Lama – Puisi adalah karya sastra hasil ungkapan pikiran dan perasaan manusia dengan menggunakan bahasa yang terikat pada ritme, mantra, rima, susunan lirik serta baik dan penuh makna.
Baca juga: Memahami Puisi Baru
Jenis puisi di Indonesia terbagi menjadi puisi lama, puisi baru, dan puisi kontemporer. Apa yang dimaksud dengan puisi lama? Agar lebih memahaminya kali ini kita akan membahas tentang pengertian puisi lama, ciri-ciri, jenis dan contoh puisi lama secara lengkap.
1
Memahami Puisi Lama
2
Aturan Puisi Lama
3
Ciri-Ciri Puisi Lama
4
Jenis-Jenis Puisi Lama dan Contoh Puisi Lama
4.1
Puisi
4.2
Pantun
4.3
Seloka
4.5
Karmina
4.6
Mengeja
4.7
Talibun
Memahami Puisi Lama
Pengertian puisi lama adalah jenis puisi yang mempunyai kaidah dan makna. Puisi kuno sudah ada sejak zaman dahulu dan sering digunakan pada saat upacara adat. Aturan dalam puisi lama berkaitan dengan jumlah kata dalam satu baris, jumlah baris dalam satu bait (bisa 2,4 atau lebih), jumlah suku kata, rima dan irama.
Yang dimaksud dengan puisi lama atau puisi konvensional adalah jenis puisi yang masih terikat rima, susunan baris pada setiap baitnya, dan jumlah kata dalam setiap barisnya, serta musikalitas puisinya terlalu diperhatikan.
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh kaidah-kaidah tertentu. Aturan dalam puisi lama ini antara lain:
- Jumlah kata dalam 1 baris.
- Jumlah baris dalam 1 bait.
- Puisi (sajak).
- Banyak suku kata per baris.
- Irama.
Baca juga: Memahami Puisi
Aturan Puisi Lama
Puisi lama merupakan bagian dari budaya yang diwariskan secara turun temurun di Indonesia dan sering menjadi bagian dari ritual adat. Oleh karena itu, puisi lama mempunyai aturan yang tidak boleh dilanggar. Aturan puisi lama meliputi:
- Jumlah suku kata dalam puisi.
- Jumlah kata di setiap baris.
- Jumlah baris setiap bait puisi misalnya harus 2 baris atau 4 baris atau lebih.
- Ada sajak dan ritme.
Ciri-Ciri Puisi Lama
Ciri-ciri atau cirri-ciri puisi lama antara lain:
- Ini adalah karya yang diturunkan dari generasi ke generasi dan penulisnya tidak diketahui.
- Merupakan sastra lisan karena disebarkan dari mulut ke mulut
- Kelihatannya kaku, karena puisi lama sangat terikat aturan.
- Peninggalan sastra Melayu kuno.
- Sangat terikat dengan aturan seperti jumlah baris per bait dan jumlah suku kata.
Jenis-Jenis Puisi Lama dan Contoh Puisi Lama
Puisi
Puisi tersebut berasal dari bahasa Arab. Ciri khas puisi adalah terdiri atas empat baris dalam satu bait dengan rima aaaa. Puisi ini berisi cerita dengan nasehat di dalamnya. Berikut contoh puisinya:
Baca juga: Pengertian Pantun
Contoh Puisi
Wahai para remaja putra,
Anda adalah pewaris bangsa,
Selalu belajar dengan giat,
Untuk membangun suatu bangsa,
Pengetahuan bukan hanya untuk kekayaan,
Pengetahuan tidak akan pudar seiring bertambahnya usia,
Karena ilmu akan membuatmu tetap terjaga,
Dan ilmu akan menjadikanmu dewasa,
Belajar tanpa malas,
Hormati semua anggota kelas,
Masa depan membutuhkan kerja keras,
Jika Anda perlu menguras energi Anda,
Hormatilah para guru,
Lihatlah orang tuamu,
Ilmu akan selalu masuk ke dalam hati,
Dengan berkah bagi jiwamu.
Pantun
Pantun berasal dari bahasa Minangkabau “Patuntun” yang berarti petunjuk. Nama pantun berbeda-beda di setiap daerah, antara lain Parikan (Jawa), Paparikan (Sunda), dan Umpasa (Batak). Pantun sering digunakan dalam upacara atau untuk komunikasi. Ciri-ciri pantun antara lain :
- Terdiri dari 4 baris atau empat baris dalam setiap baitnya.
- Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
- Sajak abab atau aaaa
- Baris pertama dan kedua disebut sampiran
- Baris ketiga dan keempat disebut badan
Pantun ada bermacam-macam jenisnya, berdasarkan isinya pantun terdiri atas pantun anak, pantun remaja, pantun nasehat, pantun teka teki dan pantun jenaka. Berikut contoh pantunnya:
Contoh Pantun
Buah lemon, buah pepaya
Tapi belilah buah durian
Coba tebak ya saudara
Semakin banyak Anda mengisinya, semakin ringan jadinya (balon)
Baca juga: Pengertian Seloka
Seloka
Seloka adalah salah satu jenis puisi Melayu, disebut juga pantun bertautan karena terdiri dari satu bait atau lebih yang saling berkaitan. Ayat-ayat tersebut mengandung sarkasme, ejekan, atau lelucon yang diungkapkan dalam perumpamaan. Ciri-ciri seloka adalah bait kedua dan keempat pada bait pertama digunakan pada baris pertama dan ketiga pada bait berikutnya. Berikut contoh ayatnya:
Contoh Seloka
Berwisata ke kota batik
Naik sepeda motor Aan
Jika Anda mengemudi dengan baik
Agar Anda sampai tujuan dengan selamat
Naik sepeda motor Aan
Cuacanya panas di sore hari
Agar Anda sampai tujuan dengan selamat
Patuhi lalu lintas
Cuacanya panas di sore hari
Gunakan payung untuk menutupi kepala Anda
Patuhi lalu lintas
Semoga menjadi berkah bagi semuanya
Gurindam
Gurindam merupakan puisi jenis lama yang berasal dari Tamil (India) yang berisi nasehat, dengan kaidah setiap baitnya terdiri dari 2 baris dan berima aa. Berikut contoh gurindamnya :
Contoh Gurindam
Kalau masih muda kamu malas sholat
Usia tua bisa terguncang
Siapa yang tidak menghormati orang tua
Jauh dari bau surga
Andai saja Anda banyak tidur
Banyak rejeki yang terkubur
Jika suami tidak tahu berterima kasih
Keluarga idaman harus dikuburkan
Baca juga: Pengertian Gurindam
Karmina
Karmina atau pantun kilat merupakan salah satu jenis puisi yang identik dengan pola pantun lurus yaitu aa. Karmina biasanya digunakan dengan sindiran. Berikut ini adalah contoh carmine:
Contoh: Karmina
Tadinya nasi, sekarang ketupat
Orang Perat tersiksa oleh akhirat
Buah durian tajam dan berduri
Bacalah Al-Quran untuk menenangkan hati
Beli salmon di pasar
Pipi chubby membuatku kesal
Pergi ke laut karena airnya yang asin
Nyalinya menciut karena dia menyapa
Mengeja
Pengertian mantra adalah salah satu jenis puisi kuno yang sering dikaitkan dengan hal-hal gaib. Mantra memiliki sajak dan ritme serta misterius. Bahasa yang digunakan dalam mantra biasanya bersifat metaforis dan esoferik, yaitu bahasa khusus yang digunakan antara pembicara dan lawan bicaranya. Berikut ini contoh mantranya:
Contoh Mantra
Keajaiban lontar lontar lontar
terletak di ujung bumi
Gnome buta setan buta
Aku bilang itu tidak mengeluarkan suara
Talibun
Talibun mirip dengan pantun, yaitu mempunyai akhiran dan isi, bedanya talibun mempunyai banyak baris yaitu sekitar 6-12 baris. Jumlah baris tali harus genap. Pada talibun separuhnya merupakan sampiran dan separuh lagi isinya. Misalnya talibun berisi 6 baris, maka 3 baris pertama merupakan sampiran dan 3 baris berikutnya merupakan isi pantun ABCBC. Berikut contoh talibun:
Contoh Talibun
Duduklah berlutut sambil memandangi bulan purnama
Anak tertawa sambil berlari
Saya telah kehilangan kekuatan
Menangkap pesan tersirat
Anak cucu menghormati ibu
Sehingga semua durinya hilang
Jangan berbuat dosa
Dan selamat di akhirat
Baca juga: Memahami Karmina
Demikian pembahasan lengkap mengenai pengertian puisi lama, ciri-ciri, jenis-jenis dan contoh puisi lama. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.